Share

Bab 13. Kecoa Meresahkan

Aku membuka mata, lalu mengerjap beberapa kali karena merasa silau. Kulihat sekelilingku, ternyata aku masih di bumi tepatnya di kamarku belum pulang ke khayangan. Kutolehkan kepala ke kanan, ternyata gorden telah terbuka dan cahaya matahari masuk lewat kaca.

"Aw!" ringisku. Tadinya aku mau mencoba bangkit tapi sepertinya belum bisa, entah kenapa tumit dan pergelangan kakiku masih saja ngilu.

Pasrah.

Aku mendesah pelan. Menyadari kondisi ini, tak ayal mengingatkanku pada peristiwa semalam di mana aku merasa mengantuk hingga hampir tertidur di belakang punggung Mas Al pada saat dia membawaku ke apartemen.

Kukira lelaki itu akan membangunkanku, tapi aku salah. Mas Al ternyata mau bersusah payah membawaku sampai ke tempat tidur dan mengompres pergelangan kakiku agar bengkaknya berkurang.

Melihat ini semua, entah kenapa gelenyar aneh di dalam dada ini terasa semakin nyata. Apalagi, saat aku tertidur, aku bermimpi rambutku dibelai seseorang bahkan rasanya sangat nyata hingga aku merasa nya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status