Share

Chapter 08 | Pembalasan dan Kekhawatiran Naresh

Naresh menyetir dengan kecepatan tinggi tanpa memperdulikan wajah pucat istrinya. Clara mempunyai trauma dari kecelakaan yang menimpa orang tuannya, sehingga ia takut kebut-kebutan. Jantungnya berderu kencang seiring dengan suaminya yang terus menambah kecepatan lajunya.

"M-Mas, tolong. Aku nggak bisa kebut-kebutan, aku takut," lirih Clara.

"Takut? Kamu bilang takut? Kamu lebih takut ini dari pada berduaan dengan lelaki lain?!"

"Kenzie cuma mau nganterin aku aja, Mas. Tadi hampir hujan dan aku nggak bawa mobil."

"BODOH!" makinya, "bilang aja kamu sudah janjian dengan Kenzie!"

Clara hanya menggeleng lirih. Sungguh! Demi apapun dirinya sudah tidak mampu menimpali lagi, lambungnya terasa bergejolak. Bahkan ia hampir saja mutah.

Kilas bayang kecelakaan orang tuanya kembali memutar, itu semakin membuat Clara pusing. Keringat dingin sudah membanjiri pelipisnya. Namun suaminya tetap tidak peduli.

Darah!

Teriakan!

Tangisan pilu!

Kembali hadir di memori wanita cantik itu. Tidak tahu kah Naresh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status