Beranda / Romansa / Terjebak Pernikahan / 4. Pertemuan Keluarga

Share

4. Pertemuan Keluarga

Penulis: Auliah
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-12 10:41:42

Setelah selesai sarapan Rania pamit duluan untuk pergi ke kampus karena ada kelas pagi hari ini. Kemudian Karina pun berangkat ke kantor menggunakan mobil pribadinya. Sedangkan tuan Bram masih belum bergerak dari meja makan.

"Loh kamu belum berangkat?" tanya nyonya Lisa yang baru selesai membereskan meja makan.

"Aku kan nunggu kamu," kata tuan Bram.

"Aku? Ngapain kamu nungguin aku?" tanya nyonya Lisa heran.

"Aku akan ngajak kamu ketemu dengan ibunya Ken."

Nyonya Lisa semakin bingung. Tuan Bram menjelaskan tujuan pertemuan itu.

"Sejak malam aku melihat Ken, aku langsung menyuruh orang-orang ku untuk mencari tau latar belakang kehidupan Ken. Aku juga udah menemukan ibunya Ken dan pagi ini kita akan ketemu sama dia. Kita bahas soal pernikahan Kirana dan Ken." Tuan Bram menjelaskan.

"Apa ini tidak terlalu buru-buru?"

"Tidak sama sekali. Lagian Karina dan Ken sudah kenal lama, jadi mereka udah gak perlu lagi untuk saling mengenal."

"Baiklah jika itu yang terbaik untuk putri kita, Karina."

"Ayo kita berangkat keburu ibunya Ken menunggu lama di cafe." Tuan Bram dan nyonya Lisa pun pergi ke sebuah cafe.

Tidak butuh waktu lama untuk mereka sampai di cafe citty. Mereka langsung masuk kedalam cafe itu dan melihat orang suruhan tuan Bram sedang duduk bersama ibu-ibu.

"Maaf menunggu lama," kata tuan Bram.

"Farah," ucap nyonya Lisa ketika melihat perempuan itu adalah sahabat lamanya.

"Lisa, apa kabar?"

"Aku baik, sudah lama kita tidak bertemu. Eh tunggu, jangan bilang kamu ibunya Ken, Kendrick Alfarensky?" tanya nyonya Lisa tidak percaya.

"Iya benar, aku ibunya Ken."

"Waw dunia memang sempit ya. Ternyata kalian udah saling kenal, dan sebentar lagi akan menjadi besan."

Ucapan tuan Bram membuat bu Farah bingung, "besan?"

"Sudah ayo kita duduk dulu biar kita ceritakan semuanya."

Tuan Bram dan nyonya Lisa menceritakan tentang hubungan Karina dan juga Kendrick. Mereka juga merencanakan untuk pernikahan putrinya dengan Ken. Karena tuan Bram sudah yakin kalau Kendrick bisa menjadi pendamping hidup yang baik untuk Karina.

Mendengar penjelasan dari tuan Bram dan juga nyonya Lisa, bu Farah sangat antusias. Tidak perlu berpikir panjang bu Farah menyetujui rencana tuan Bram dan nyonya Lisa.

"Aku setuju banget sama rencana kalian. Lagian aku udah pengen banget punya mantu, selama ini kalau aku tanya Ken soal nikah dia selalu menghindar."

"Ya itu sama seperti putri kami Karina. Sepertinya mereka memiliki sikap yang sama, ingin terus mengejar kariernya tanpa memikirkan pernikahan," sambung tuan Bram.

"Kalau boleh tau, kapan kita akan mengadakan acara pernikahan itu?" tanya bu Farah.

"Secepatnya, kita akan mengadakan acaranya tiga hari dari sekarang," jawab tuan Bram.

"Tiga hari? Tapi apa itu tidak terlalu cepat? Lagian Ken belum ada persiapan sedikit pun untuk dia menikah."

"Kamu tenang aja Farah, semuanya biar kami yang urus," kata nyonya Lisa.

"Benar bu Farah, kalian tidak perlu repot-repot mempersiapkan sesuatu semuanya biar kami yang urus," sambung tuan Bram.

"Baiklah kalau begitu, saya sudah tidak sabar ingin punya mantu dan juga cucu."

Tuan Bram langsung menelfon orang-orang kepercayaannya untuk menyiapkan acara pernikahan putri pertamanya dengan Ken. Tuan Bram menginginkan acaranya sangat mewah karena akan kedatangan banyak tamu rekan bisnisnya.

Tidak sulit untuk seorang tuan Bram mengatur semua rencananya. Selain dia orang terpandang dia juga selalu dengan mudah mendapatkan apa yang dia inginkan.

"Maaf tuan Bram, apa mereka yang akan menikah sudah tau soal ini?" tanya bu Farah penasaran.

"Soal itu gampang, aku akan bicarakan ini semua di kantor Karina sekalian aku akan menyuruh mereka untuk ke butik feeting baju."

"Baiklah kalau begitu, aku percaya padamu."

"Boleh aku minta nomor telefon Ken?" ucap tuan Bram.

Bu Farah memberikan nomor telefon Ken. Tuan Bram pun langsung menelfon Ken saat itu juga.

"Halo Ken, ini saya Bram."

"Om Bram, ada apa ya om?" tanya Ken dari telfon.

"Hari ini kamu sibuk ga?"

"Tidak om, kebetulan hari ini jadwal mengajar saya kosong."

"Baguslah kalau begitu. Sekarang kamu datang ke kantor Karina ya, kamu udah tau kan alamatnya?"

"Ada apa ya om?" Ken malah bertanya pada tuan Bram.

"Sudah kamu datang saja, nanti kita bicara disana."

"Baiklah om."

Tuan Bram memutuskan panggilan telfonnya. Dia segera bangkit dari duduknya untuk menuju ke kantor Karina.

Tapi sayangnya bu Farah tidak bisa ikut karena dia ada janji dengan temannya. Tuan Bram dan nyonya Lisa saja yang akan pergi ke kantor Karina untuk membicarakan pernikahan mereka.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Terjebak Pernikahan   14. Pelukan Pertama

    Huam! Karina menguap dengan tanpa membuka matanya. Dia merasakan nyaman sekali memeluk guling saat ini. "Kenapa gulingnya nyaman banget," ucap Karina dengan mata masih tertutup. Saat ingin bergeser tubuhnya seperti terkunci karena susah bergerak. Karina pun membuka matanya. Betapa terkejutnya saat melihat dirinya dan Ken saling berpelukan. "Ken!" teriak Karina karena kaget. Kendrick pun langsung terbangun karena kaget, "apa ada apa?" tanya Kendrick tanpa melepaskan pelukannya. Plak! Karina memukul tangan Kendrick. "Kenapa kamu malah memeluk ku? Kan aku udah bilang jangan tidur melewati batas!" protes Karina. "Yang tidur melewati batas itu aku atau kamu? Lihat sebelah sana masih luaskan dan kamu terus bergeser kesini," Kendrick menunjuk guling yang menjadi pembatas. &nbs

  • Terjebak Pernikahan   13. Aku Takut Petir!

    Malam ini sangat dingin sekali. Diluar hujan sangat deras sejak tadi sore. Suara petir nyaris terus terdengar diiringi turunnya air hujan. Suasana seperti ini membuat orang-orang tidak ingin bergerak dari tempat tidur. Menarik selimut dan menutup mata untuk tertidur. Tapi berbeda dengan dengan Karina. Dia sangat takut jika mendengar suara petir. Biasanya dia langsung menuju kamar Rania jika turun ujan. Tapi sekarang keadaannya berbeda, Karina sudah memiliki suami yang tidak mungkin dia tinggalkan sendiri di kamarnya. "Hujan deras sekali suara petir juga terus terdengar aku takut sekali," ucap lirih Karina. Dikamar Karina hanya sendrian. Kendrick sedang pergi ke dapur mengambil air minum. Karina berniat untuk pergi ke kamar Rania. Baru saja membuka pintu dia melihat Rania melewati kamarnya. "Loh kakak mau kemana?" tanya Rania. "Kakak mau ke kamar

  • Terjebak Pernikahan   12. Kunjungan Perdana Part 2

    "Assalamu'alaikum," ucap Kendrick dan Karina setelah menekan bel. "Waalaikumsalam," jawab bu Farah dari dalam. "Kalian udah sampai, ayo masuk." Ini adalah kunjungan pertama kali buat Karina. Ketika masuk Karina melihat suasana apartemen yang ditempati suami dan ibu mertuanya. Apartemennya bagus dan penataan setiap ruangannya juga baik. Karina kagum kepada Kendrick dan juga ibu mertuanya. "Ayo kalian duduk dulu biar ibu bikinin teh." "Tidak usah repot-repot, ibu. Biar aku saja yang buat," kata Karina. "Eh kamu ini apaan sih. Masa iya tamu yang harus menyajikan sendiri." Karina tersenyum, "aku bukan tamu ibu, aku menantu ibu. Aku gak mau ngerepotin ibu." Bu Farah sempat kaget mendengar Karina sudah menganggap dia sebagai ibu mertuanya. Bu Farah melirik ke arah Kendrick. Kendrick hanya menganggukkan kepala sambil tersenyum. "Alhamdulillah nak Karin, ahirnya kamu menyebut mu sebagai menantu ku. Aku senang dengernya,

  • Terjebak Pernikahan   11. Kunjungan Perdana Part 1

    Acara lounching produk terbaru perusahaan yang di pimpin Karina sudah selesai. Saat ini Karina sedang duduk santai di sofa yang ada di ruangannya ditemani sekertaris nya,Anna. Dua gelas jus jeruk dan cemilan tersedia depannya. Karina menyandarkan kepalanya sambil melihat ke langit-langit ruangan. Dia memikirkan takdir yang sudah menimpa padanya. "Aku masih tidak percaya jika pada ahirnya aku menikah dengan sahabatku sendiri," ucap Karina tiba-tiba. Anna yang sedang sibuk berkutik dengan laptop melihat ke arah Karina. Dia tau apa yang sedang dirasakan oleh atasannya. Anna banyak sekali menyimpan rahasia Karina. Selain sebagai sekertaris nya, Anna juga berperan sebagai teman curhat dikala Karina sedang ada dalam masalah. "Apa Lady Queen menyesali itu semua?" tanya Anna memastikan. "Aku tidak menyesal menikah dengan Kendrick. Hanya saja aku belum bisa mencintai Kendrick, mungkin begitupun dengan Kendrick. Jujur, sebenarnya aku ingin menikah dengan orang

  • Terjebak Pernikahan   10. Back To Work

    Cuti pernikahan sudah berakhir. Kini saatnya Karina dan Kendrick kembali ke aktivitas masing-masing. Kendrick kembali mulai menjalankan tugasnya sebagai dosen. Sedangkan Karina dia seorang pemimpin perusahaan cabang milik ayahnya. Saat sampai di kantor, para karyawan menyambut Karina dengan hangat. Tidak lupa mereka juga memberikan ucapan selamat atas pernikahan Karina dan Kendrick. Karina sendiri tergolong perempuan muda, tetapi dia memiliki jiwa pekerja keras. Rajin, jujur dan disiplin mampu membuat dia menjadi seorang CEO dari perusahaan milik ayahnya. Perusahaan yang bergerak di bidang kosmetik adalah warisan dari ayahnya untuk Kirana. Sebagai seorang CEO, Karina memiliki sikap kepemimpinan yang sangat patut untuk di contoh. Karena kenapa? Karena Karina memiliki sikap tanggung jawab dan profesional yang sangat tinggi. Di samping itu, Karina memiliki wajah yang sangat cantik. Tak heran jika para kary

  • Terjebak Pernikahan   9. Kunjungan Kedua Kali

    Sekarang Kendrick dan juga Karina sedang dalam perjalanan menuju rumah Karina. Ini adalah kedua kalinya Kendrick berkunjung ke rumah Karina. Namun saat ini status Kendrick sudah menjadi anggota keluarga Ibrani dan menantu dari tuan Bram dan juga Nyonya Lisa. Walaupun status Kendrick sudah menjadi menantu keluarga Ibrani, tetapi rasa canggung dan tidak bebas masih terasa didiri Kendrick. Bagaimanapun juga sebelum menikah Kendrick tidak diberi kesempatan untuk lebih dekat terlebih dahulu dengan anggota keluarga Ibrani. Sesampainya di rumah, sepasang pengantin baru ini disambut hangat oleh tuan Bram, nyonya Lisa dan juga Anna. "Selamat pagi pengantin baru, selamat datang di keluarga Ibrani untuk kakak ipar ku." Rania menyapa pengantin baru dengan hangat. "Ayo kita masuk, mom udah nyiapin sarapan untuk kita," ajak nyonya Lisa. Mereka pun masuk

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status