Share

2 Tidak Diundang

Penulis: El GeiysyaTin
last update Terakhir Diperbarui: 2022-11-15 00:22:58

Tidak Diundang

“Saya terima pengkhianatan kalian berdua, dengan ikhlas! Dibayar tunai!” teriak Nawa, dengan alat itu.

“Nawa!” pekik pengantin pria yang bernama Marhan, sambil berdiri, karena terkejut.

Semua pengunjung ribut, terjadi kekacauan dan kegaduhan baik di mimbar akad nikah atau di tempat para tamu undangan.

“Ya, aku Nawa, orang yang seharusnya duduk menjadi pengantinmu, apa kau lupa?” saat bicara, Nawa berdiri tepat di depan area pelaminan.

“Kenapa kamu datang ke sini, kamu tidak di undang!” kata Rima, ibunda Marhan. Wanita itu pun berdiri dari duduknya, dengan emosi.

“Aku datang ke sini mau menikah juga!” sahut Nawa seraya menahan emosi, lalu menoleh pada Jayid sambil berkata, “Dan, dia suamiku!”

“Apa kau bilang? Kau tidak bercanda, kan? Apa kau tahu siapa dia?” tanya Marhan lagi, dia tahu betul siapa pria yang berdiri di samping Nawa dengan tenang itu.

“Ya! Dia suamiku!”

‘’Sial! Kenapa aku tidak tanya siapa namanya?” Batin Nawa.

“Tidak mungkin secepat ini kau mendapatkan suami, aku tidak percaya! Kau dari dulu cuma mencintaiku, tidak pernah ada pria lain selain selain aku, mana ada penggantiku?” kata Marhan, membuat Nawa dan semua orang yang ada di sana tercengang.

Semua orang tahu, pesta itu diselenggarakan atas nama Marhan dan Nawa, tapi yang berada di sisi pengantin pria sekarang, justru Aida dan baru sekarang mereka mendapatkan balasannya.

“Kalau kau tahu aku hanya mencintaimu? Kenapa kau mengkhianati aku, Han? Kenapa?”

“Apa kau bilang, aku berkhianat? Mana buktinya! Kau sendiri yang menyuruhku untuk menikahi Aida, kan?”

“Ini buktinya!” Nawa berkata seraya menyebar banyak sekali kertas yang memperlihatkan foto Marhan dan Aida sedang bermesraan, dia sendiri yang mengambil beberapa gambar itu, saat kejadian sehari sebelum akad nikahnya dilangsungkan.

Hari itu, Nawa sengaja pergi mengunjungi kantor Marhan, setelah dia selesai mencoba gaun pengantinnya, yang kini dikenakan oleh Aida.

Tak lupa, Nawa menunjukkan sebuah video yang memperlihatkan pengakuan Aida atas keberhasilannya mendapatkan Marhan, dan sering melakukan berhubungan badan di belakangnya.

Hari itu, takdir seperti tengah mempermainkan perannya, saat mereka dimabuk hasrat cinta terlarang, meluapkan napsu hingga lupa mengunci pintu ruangan di mana mereka sedang bercinta.

Saat itulah Nawa masuk ke ruangan Marhan dan melihat calon suami serta sahabatnya, tengah bermesraan di kursi kerja kantor dengan leluasa.

Marhan dalam keadaan duduk dan Aida berdiri mengangkang dengan rok yang tersingkap ke atas. Sementara celana dalam mereka berada di mata kaki.

Tentu saja Nawa begitu terkejut, dia langsung menutup wajahnya dengan telapak tangan dan membiarkan permainan kedua orang itu sampai selesai di hadapannya.

Marhan dan Aida pun panik, dengan cepat mencabut penyatuan. Lalu, memakai kembali pakaiannya satu persatu tanpa membersihkan bekasnya terlebih dahulu.

Betapa hancur hati Nawa melihat apa yang ada di hadapannya saat itu. Selama empat tahun lebih membina hubungan, nyatanya hanya di akhiri dengan sebuah pengkhianatan Begitu dalam mencintai pasangan nyatanya, hanya mendapatkan kekecewaan, begitu kuat memegang teguh kepercayaan dan kesetiaan, nyatanya begitu mudahnya dihancurkan.

Setelah itu, dengan mudahnya Marhan dan Aida meminta maaf dan, memohon agar Nawa memaklumi semua perbuatan mereka, atas nama cinta, lalu, meneruskan pernikahan seperti rencana sebelumnya. Tentu saja Nawa menolak, hingga dia memutuskan hubungannya dengan sang kekasih saat itu juga.

Nawa berinisiatif untuk merekam video dan mendengar sendiri pengakuan Aida bahwa, mereka sudah tertarik satu sama lain cukup lama, tapi mereka memilih melakukan hubungan secara sembunyi-sembunyi agar dirinya tidak terluka.

Atas dasar perasaan itulah mereka kemudian sering bermesraan, di kantor. Bahkan, Aida rela menyerahkan mahkotanya untuk, di cicipi sebelum, Marhan menjadi milik Nawa seutuhnya.

Disaat yang sama, pria yang berdiri dengan tenang dan angkuh di samping Nawa, menyunggingkan senyum tipis di ujung bibirnya. Dia mulai mengerti situasi yang menjebaknya, menjadi seorang pria sewaan. Akh! Yang benar saja. Harga dirinya tiba-tiba turun begitu rendah.

“Kau, Aida!” kata Nawa, dengan menggunakan pengeras suaranya, sekuat hati dia menahan tangis. “Apa kurangnya aku sebagai sahabat selama ini di matamu, dengan mudahnya kau menjalin cinta di belakangku, padahal kau tahu Marhan tunanganku?”

“Tapi, aku mencintainya, Nawa, perasaanku tidak salah!” Sahut Aida, tampak memelas meminta Nawa agar memaklumi perasaan dan memaafkannya, “Aku sudah menahan perasaanku padanya selama ini ... aku sangat tulus mencintai Marhan ....” Air mata mulai mengalir mengambil simpati banyak orang seolah-olah dirinya yang saat ini sedang tertindas.

“Kalau perasaanmu tidak salah, lalu bagaimana dengan perasaanku? Kalau kau melakukannya atas nama cinta, apa kau juga berkhianat atas nama persahabatan? Apa ini yang dinamakan sahabat? Kau bilang tidak ingin menyakitiku, lalu, apa yang kau lakukan sekarang, bukankah ini juga menyakitkan?” Nawa berkata dengan ekspresi sinis.

“Nawa ...! Aku memang salah padamu, tapi, pantaskah kau merusak pesta pernikahan sahabatmu sendiri?” kata Aida dengan air mata yang semakin deras.

“Kemarin kau sudah merelakan semuanya, tapi, kenapa sekarang kau membuat keributan di sini? Ternyata tak ada bedanya antara kau dan aku!” Lagi-lagi Aida menimpali dengan suara memelas.

“Nawa!” Marhan angkat bicara, “Kita sudah membicarakan semua ini kemarin, dan kau pun sudah rela Aida menggantikan posisimu, bukan? Jadi, sebaiknya kamu pergi dan jangan membuat kegaduhan!”

❤️❤️❤️

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Terjebak Suami Bohongan   Extra Part 20

    Extra Part 20Di negara Singare, Jayid dan Nawa duduk di tepi pantai yang indah, mereka sudah cukup jauh berjalan. Dua orang itu duduk tanpa alas di atas pasir dan memanjangkan kaki, menghadap ke arah laut dengan ombak yang kecil. Sementara Rasyid dan Latisha masih meneruskan langkah mereka sambil bergandengan tangan. Tidak ada beban bagi keduanya karena seolah-olah dunia adalah milik mereka berdua. Saat berencana untuk pergi berbulan madu, sebenarnya Tina ingin ikut juga tetapi dengan keras Latisa menolaknya. Ia tahu adik kembarnya itu akan sangat mengganggu. Lalu, yang ia lakukan hanya meminta Tina untuk menghabiskan waktu bersama dengan Edo. Latisa tidak menampik jika kehadiran laki-laki itu, sangat membantu dalam mengatasi sikap Tina yang kadang-kadang sulit ditebak. Walaupun, baru saja bertemu, Tina sudah merasa cocok dengan Edo, begitu pula sebaliknya. Baik Latisa maupun Rasyid, hanya berharap kelak mereka bisa menjadi pasangan, yang saling mengasihi satu sama lain.Angin

  • Terjebak Suami Bohongan   Extra Part 19

    Extra Part 19“Ya, tentu, ceritakan pada kami!” sahut Rasyid, tanpa mengalihkan tatapannya pada Edo.Edo jadi salah tingkah, ia melihat pada tiga orang itu yang juga melihatnya seperti dirinya adalah hantu yang baru keluar dari dalam kubur.“Sebenarnya, apa kalian punya masalah denganku, atau kita pernah bertemu sebelumnya?” tiba-tiba Edo bertanya, sambil melepas topi dan menyimpannya di atas meja. Ia punya perasaan tidak enak terhadap ketiga orang itu. “Bukan! Kita belum pernah bertemu, tapi ada orang yang mirip sekali denganmu dan dia sudah mati!” kata Nawa terus terang dengan Edo. Ia merasa tidak perlu lama-lama berbicara dengan pria seperti itu karena cukup menyebalkan, dan khawatir bayinya akan mirip.Edo tiba-tiba tertawa, dan ia berkata, “Wah! Benarkah? Aku akan tersanjung karena itu berarti ada orang yang sama tampannya denganku, begitu?”Nawa memalingkan pandangan mendengar ucapan Edo itu, sedangkan Jay justru melotot padanya.“Siapa orang yang kau maksud itu?” Tina be

  • Terjebak Suami Bohongan   Extra Part 18

    Extra Part 18“Ayo nanti temui dia sama-sama!” bunyi pesan Rasyid pada ponsel milik Jayyid.“Baiklah!” Makan malam telah selesai. Rasyid meminta izin untuk tetap berada di ruang perjamuan dan menyuruh istrinya, untuk beristirahat dan menunggunya di kamar pengantin mereka. Beberapa saudara dan kerabat yang rumahnya jauh, sudah lebih dulu pergi meninggalkan gedung itu. Namun, masih ada yang bertahan karena mereka ingin menghabiskan malam dengan makan dan minum. Ada juga yang ingin bernyanyi dengan grup idola mereka. Suasana gedung sudah sedikit lengang, hanya ada beberapa kerabat yang duduk di meja-meja bundar dengan pasangan dan teman mereka masing-masing.Latisha kembali ke kamar hotel, tempat di mana ia dirias dan bergantian pakaian. Di kamar itu pula ia akan bermalam dengan sang suami sebagai pengantin baru.Rasyid masih ingin memastikan sesuatu dan ia tidak ingin Latisha tahu masalah itu. Ia ingin istrinya tetap konsentrasi pada malam pertamanya nanti.Saat itu, Nawa Jayid

  • Terjebak Suami Bohongan   Extra Part 17

    Extra Part 17Tina menatap Jayid dengan tatapan mata tidak percaya.“Jadi, kalau kau tidak ingin celaka, maka menjauhlah dariku!” kata Jayid sambil menyeringai. Ia melihat perubahan pada raut wajah Tina dan merasa puas, karena tipuannya berhasil untuk mengelabuhi gadis itu agar menjauh darinya. Ia benar-benar tidak tahan dengan sikap vulgar yang ditunjukkan Tina tentang perasaannya.Bagaimana mungkin ada seorang wanita yang begitu membuka diri, dan tidak tahu malu mengakui perasaannya dengan cara yang aneh seperti Tina.Tina membuang pandangan, lalu pergi meninggalkan Jayid yang sudah selesai mengambil buah segar. Gadis itu menemui Misella yang sekarang menjadi sangat dekat dengannya. Hasil latihan yang dilakukan kakak ipar Nawa itu mulai terlihat, dari cara Tina membawa diri dan berkata-kata. Gadis itu sedikit lebih tenang. Hanya masalah perasaannya pada Jayid yang masih sama.Namun, masih panjang perjalanan Tina untuk menjadi seorang model. Misella baru mengajarkan bagaimana g

  • Terjebak Suami Bohongan   Extra Part 16

    Extra Part 16“Jadi, kapan aku bisa mulai jadi model?” tanya Tina antusias, “apa aku bisa mendapatkan uang banyak kalau aku berhasil?”“Tentu saja, tapi bukan hari ini ... kau akan siap kapan? Bagaimana kalau kau besok? Aku akan menjemputmu!” sahut Mishella tak kalah antusiasnya.“Besok?” tanya latisha dan ibunya secara bersamaan.Baik Nawa, Mishella dan Tina, sama-sama menoleh ke arah dua orang yang duduk berseberangan itu.“Oh, ya! Maafkan aku, seharusnya aku membicarakan hal ini dengan kalian lebih dulu ... bagaimana kalau besok, apa kalian mengizinkan aku membawa Tina ke sekolah itu?” tanya Mishella, dua wanita yang menjadi ibu dan anak itu pun mengangguk setuju.Mereka akhirnya mempunyai kesepakatan dan pembicaraan serta pertemuan itu pun berakhir. Misela akan menjemput Tina keesokan harinya di rumah itu.Misella dan Nawa akhirnya berpamitan dan pulang, setelah merasa cukup puas untuk membuat kesepakatan.Setelah berada di dalam mobil yang dikendarai oleh sopir dengan kece

  • Terjebak Suami Bohongan   Extra Part 15

    Extra Part 15“Tina! Apa kau mendengar semuanya?” tanya Latisa, wajahnya terlihat khawatir pada saudara perempuannya itu. Ia pikir Tina belum pulang dari rumah jompo untuk merawat ayah angkatnya.“Ya!”Tina mendekat sambil menganggukkan kepala, ia sudah pulang dari rumah jompo beberapa saat yang lalu. Namun, ia langsung menuju dapur saat turun dari mobil yang mengantar ke mana pun ia pergi, sejak secara resmi menempati rumah keluarga aslinya. Gadis itu membawa ikan besar yang ia beli saat lewat di pasar tadi. Ia jarang bepegian dan melihat sesuatu yang menarik, hingga saat melihat ikan besar dijual di pasar, ia langsung membelinya. Ketika pulang tadi, kebetulan mobil melintas di jalanan yang macet karena ada keramaian rakyat menengah ke bawah di pasar, keramaian kota yang jarang ia lihat sebelumnya.“Apa yang kau lakukan tadi, kenapa bajumu basah?” tanya Latisha, dia sungguh tidak terbiasa melihat orang-orang di sekitarnya, dalam keadaan kotor atau tidak rapi seperti Tina. Padaha

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status