Share

118. Tertarik?

Author: Blue Rose
last update Last Updated: 2025-07-29 22:42:50
"Udah ketemu sama William?" tanya Regan tiba-tiba.

"Iya, udah. Dia ganteng banget!"

Deg!

Bella keceplosan.

Sejenak, tak ada suara dari seberang. Lalu terdengar helaan napas. “Oh ya?”

Bella menggigit bibir bawahnya. “Maksudku... dia memang tampak karismatik aja gitu, Sayang. Profesional.”

“Hmm,” gumam Regan. Nada suaranya berat, agak menekan.

Bella langsung tahu, Regan sedang cemburu. Reaksi seperti itu sudah bisa ia kenali sejak dulu. Masalahnya, mereka belum pernah membicarakan hubungan mereka secara langsung. Regan bersikap seolah punya hak atas Bella, namun tidak pernah memberi kejelasan.

Padahal, Bella ingin memanasi Regan tapi ketika Regan sudah terbakar, ia malah takut. Ia punya banyak rencana tapi eksekusinya malah nol. Itu karena Regan terlalu mendominasi, membuatnya takut seketika.

“Sayang,” katanya pelan. “Kalau aku bilang seorang pria itu tampan, bukan berarti aku tertarik sama dia. Sama kayak aku bilang artis Korea itu cakep. Itu hal yang biasa kan?”

Blue Rose

Semoga syuka(⁠.⁠⁠❛⁠⁠ᴗ⁠⁠❛⁠.⁠)

| Like
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Terjebak di Tubuh Sugar Baby Om CEO   120. William yang Luar Biasa

    "Gue gak mikir yang lain termasuk perhatian Pak William. Lu kan tau Van, gue cuma mikirin gimana caranya agar bisa lepas dari Regan."Bella terlihat sedih kali ini. Maka Revan pun tau diri untuk tidak mendesak. Bella juga mengalami hal berat. Meski mereka sama-sama masuk ke dalam novel, bedanya Bella termasuk si 'umpan meriam' alias jembatan agar pemeran utama wanita bisa lebih mencolok dan heroik. Peran yang paling menyedihkan dalam sebuah cerita. "Maaf," ujar Revan. "Santai aja kali Van, gue juga ngomong kek gitu karena memang pingin lo tau juga. Meskipun gue gak bisa nyampein semua rencana gue ke elu."Revan hanya mengangguk saja. Mereka pun melanjutkan makannya, tapi seseorang duduk di antara mereka membuat keduanya menoleh. William. Revan dan Bella terkejut bukan main. "Hallo, Pak!" sapa Bella."Siang, Pak!" sapa Revan terpaksa."Hem... boleh gabung kan?" tanya William.Bella menatap Revan sejenak, lalu mengangguk. "Tentu boleh, Pak."Revan terlihat biasa saja, tapi aslinya

  • Terjebak di Tubuh Sugar Baby Om CEO   119. Percaya Diri

    Bella duduk bersila di atas tempat tidur dengan rambut digelung seenaknya, mengenakan piyama bermotif stroberi yang terlalu kekanak-kanakan untuk perempuan seumurannya. Ponselnya berada di depan wajah, dalam mode video call, menampilkan wajah Regan yang tampak dingin dan tak tergerak. Di balik layar, Manhattan menjulang di balik jendela kaca kantor milik Regan. “Regan, ayolah... jangan ngambek terus. Ini udah video call ketiga hari ini,” rengek Bella, suaranya dibuat manja. Regan diam. Hanya mengangkat alis sedikit. Itu saja. Bella menarik napas dalam. “Baiklah,” katanya penuh drama. “Kalau kamu gak maafin aku juga, aku akan menyanyikan lagu paling menyebalkan yang pernah kamu dengar.” “Jangan, Bella—” Terlambat. Bella sudah mulai. Dengan suara melengking dan gaya lebay ala penyanyi dengan sara jelek pengamen yang tak niat menyanyi, ia menyanyikan lagu “Aku Yang Dulu Bukanlah Yang Sekarang”. Ia berdiri di atas kasur dan berputar-putar seperti bintang sinetron gagal. Regan

  • Terjebak di Tubuh Sugar Baby Om CEO   118. Tertarik?

    "Udah ketemu sama William?" tanya Regan tiba-tiba. "Iya, udah. Dia ganteng banget!" Deg! Bella keceplosan. Sejenak, tak ada suara dari seberang. Lalu terdengar helaan napas. “Oh ya?” Bella menggigit bibir bawahnya. “Maksudku... dia memang tampak karismatik aja gitu, Sayang. Profesional.” “Hmm,” gumam Regan. Nada suaranya berat, agak menekan. Bella langsung tahu, Regan sedang cemburu. Reaksi seperti itu sudah bisa ia kenali sejak dulu. Masalahnya, mereka belum pernah membicarakan hubungan mereka secara langsung. Regan bersikap seolah punya hak atas Bella, namun tidak pernah memberi kejelasan. Padahal, Bella ingin memanasi Regan tapi ketika Regan sudah terbakar, ia malah takut. Ia punya banyak rencana tapi eksekusinya malah nol. Itu karena Regan terlalu mendominasi, membuatnya takut seketika. “Sayang,” katanya pelan. “Kalau aku bilang seorang pria itu tampan, bukan berarti aku tertarik sama dia. Sama kayak aku bilang artis Korea itu cakep. Itu hal yang biasa kan?”

  • Terjebak di Tubuh Sugar Baby Om CEO   117. Kakaknya Sheryl

    “Iya. Kamu gak tau? Kirain kalian deket,” ujar sang manajer. “Kukira saudaranya cewek. Terus Sheryl cuma cerita kalau dia punya kakak.” Manajer hanya mengangguk-angguk. Hingga akhirnya pria yang bernama William itu datang dengan seorang wanita di belakangnya—penampilannya seperti sekretaris. Pria bernama William itu sangat tampan, membuat Bella secara naluriah terpaku sejenak. Seperti karakter yang keluar dari komik yang sering ia baca. Wajahnya dingin namun elegan, dengan rahang tegas dan sorot mata yang tajam, seperti bisa menembus lapisan pikirannya yang terdalam. Rambutnya coklat gelap dengan potongan rapi, cocok dengan jas abu-abu gelap yang membungkus tubuh tingginya. “Selamat pagi,” ucapnya singkat, suara William terdengar berat dan berwibawa. Semua orang di ruangan serentak berdiri. Termasuk Bella, yang buru-buru mengalihkan pandangan dan ikut berdiri sambil menunduk sopan. William mengangguk kecil. Sekilas, tatapannya bersirobok dengan Bella. Dan untuk sesaat, wakt

  • Terjebak di Tubuh Sugar Baby Om CEO   116. Peringatan dari Regan

    "Selamat Malam, Sayangku. Telpon malem-malem, kangen ya? Hem?" sapa Bella dengan suara yang dibuat imut. "Apa yang sedang kamu rencanakan?" tanya Regan to the point. "Kamu pikir dengan mengubah sikapmu, itu akan mengembalikan jiwamu ke dunia asalmu?" Bella terdiam. "Tidak." "Lalu?" "Aku cuma capek jadi orang yang diem terus. Salah?" tanya Bella. Regan mengalihkan ke video call. Di sana, Regan tampak masih di ruang kerjanya, sementara Bella dengan baju tidur seksinya. "Salah kalo kamu bikin masalah. Bella, kamu harus hati-hati terutama sama Yola. Aku gak bisa selalu belain kamu." Bella mengangguk-angguk tanpa rasa bersalah. Ia tak menganggap itu salah karena faktanya, Yola yang membuat masalah dengannya. "Kamu dengerin aku gak sih?" "Dengerin, Regaaaaan. Kenapa sih, kamu maunya aku diem aja pas ada yang menindas? Aku capek diem terus pas orang lain jahat sama aku. Salah ya aku bela diri, karena aku orang biasa kan? Aku gak punya uang buat beli keadilan," gerutu Bel

  • Terjebak di Tubuh Sugar Baby Om CEO   115. Penampilan Bella Viral

    Pagi harinya, seperti biasa Bella berangkat kerja dengan santai. Menaiki busway dan menikmati perjalannya dengan santai. Namun saat ia sedang asik memakai earphone mendengarkan lagu, seseorang mencolek pundaknya. "Hai, Kak! Kak Bella ya?" Bella melepas earphone-nya dan mengangguk pelan. Ia menatap gadis berseragam SMA itu yang bersama seorang teman mendatanginya di kursinya. "Iya, kenapa ya, Dek?" tanya Bella ramah. Meski mood-nya cukup buruk, ia tak bisa melampiaskan kekesalannya pada orang lain. Ia masih melakukan operasi anehnya dengan mengirim Regan spam chat centil. Namun Regan tidak membalasnya, hanya dibaca. Bella jadi bingung, apa yang Regan pikirkan. Saking stresnya dirinya. Ia sampai menghapus semua media sosialnya. Tiga sahabat kampusnya mengirimnya link yang katanya harus segera ia lihat, tapi ia tak membukanya. Ia hanya membalss 'Iya' pada masing-masing temannya itu. "Itu... Kak Bella, aku udah nonton video Kakak semalam. Suara Kakak bagus banget!" ujar

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status