Share

Bab 27

last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-10 13:38:54

Alisha masih menggigil dalam pelukan Bara. Tubuhnya seperti kehilangan tenaga dengan isak tangis yang semakin keras dan tak dapat lagi dia tahan.

Sementara itu, darah Pak Andi mulai mengalir membentuk genangan kecil di lantai. Suara erangannya pelan, nyaris tak terdengar.

Bara menarik napas panjang, mencoba mengendalikan gejolak emosinya yang belum sepenuhnya reda. Wajahnya menunduk, menatap Alisha dengan mata berkaca.

“Tenang, aku di sini sekarang.”

Alisha perlahan mendongak. Matanya yang sembab menatap Bara dengan air mata terus mengalir di pipinya.

“Aku takut...” lirihnya pelan.

Bara menyentuh wajah Alisha lembut dengan tangan yang masih sedikit bergetar, “Aku tahu... Aku tahu, sayang. Tapi kamu aman sekarang. Aku janji.”

Tiba-tiba, suara sirene polisi terdengar samar di kejauhan, seseorang pasti melapor karena suara pecahan kaca atau jeritan.

Wajah Bara berubah tegang.

“Kita harus pergi sekarang. Kamu bisa jalan?”

Alisha mengangguk pelan. Bara segera meraih jas panjang yang ter
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Terjerat Cinta CEO Posesif   Bab 29

    "Jadi gimana, Bara? Apa kamu masih belum jera juga dan tetap ingin membantu gadis itu?" tanya ayah Bara begitu masuk ke dalam mobil. Bara hanya diam, termenung tanpa menyahut sedikit pun. Wajahnya muram. Ia kesal karena ayahnya tidak juga mengerti dan masih terus membahas tentang Alisha. "Kenapa diam saja?" tanya sang ayah lagi, kali ini menoleh ke arah Bara. "Papa sudah tahu jawabannya, kenapa masih tanya juga?" jawab Bara ketus. Papanya tertawa lirih lalu berkata, "Bara... Bara... Kamu ini CEO perusahaan besar. Apa susahnya mencari wanita baik? Yang berwibawa, yang elegan?" "Alisha itu baik, Pa," sahut Bara, tetap dengan nada yakin. "Gadis baik-baik mana yang sering mendapat masalah, Bara? Ini bukan hal remeh. Papa tahu kalian sedang berurusan dengan lelaki bernama Andi, kan? Papa tahu betul siapa Andi di dunia bisnis. Dia suka wanita, dan sekali dia mengincar satu, dia akan melakukan apa pun untuk mendapatkannya. Sampai kapan kamu mau bersama wanita yang seperti itu? La

  • Terjerat Cinta CEO Posesif   Bab 28

    Setelah menghubungi seseorang yang dirasa mampu membereskan segala kekacauan di vila, Bara segera kembali menemui Alisha di kos sambil membawa beberapa makanan dan minuman.“Makan dulu,” ucap Bara sambil menyodorkan makanan.“Tapi aku belum lapar, Bara,” kata Alisha, menatap sendu wajah Bara.“Ayolah, sedikit saja.”Alisha tetap menggeleng, namun tak berapa lama kemudian terdengar suara dari perutnya yang berbunyi.Krucuk...Bara tersenyum sambil mengacak-acak rambut Alisha. “Tuh, perut kamu aja bilang lapar gitu. Udah, ayo makan dulu. Nih, aku bawain seblak kesukaan kamu.”“Dari mana kamu tahu?” tanya Alisha heran.“Waktu kamu masih di rumah, kan kamu dan Christine suka jajan makanan ini,” jawab Bara santai.Alisha tersipu malu. Ia baru menyadari bahwa Bara ternyata memperhatikannya sejak dulu.“Aku nggak nyangka... ternyata kamu juga suka perhatiin aku,” gumamnya pelan.Bara mencolek pipi Alisha sambil tersenyum. “Udah, jangan pasang wajah lucu gini. Bikin gemas, tahu nggak.”“Hah?

  • Terjerat Cinta CEO Posesif   Bab 27

    Alisha masih menggigil dalam pelukan Bara. Tubuhnya seperti kehilangan tenaga dengan isak tangis yang semakin keras dan tak dapat lagi dia tahan.Sementara itu, darah Pak Andi mulai mengalir membentuk genangan kecil di lantai. Suara erangannya pelan, nyaris tak terdengar. Bara menarik napas panjang, mencoba mengendalikan gejolak emosinya yang belum sepenuhnya reda. Wajahnya menunduk, menatap Alisha dengan mata berkaca.“Tenang, aku di sini sekarang.”Alisha perlahan mendongak. Matanya yang sembab menatap Bara dengan air mata terus mengalir di pipinya. “Aku takut...” lirihnya pelan. Bara menyentuh wajah Alisha lembut dengan tangan yang masih sedikit bergetar, “Aku tahu... Aku tahu, sayang. Tapi kamu aman sekarang. Aku janji.”Tiba-tiba, suara sirene polisi terdengar samar di kejauhan, seseorang pasti melapor karena suara pecahan kaca atau jeritan.Wajah Bara berubah tegang.“Kita harus pergi sekarang. Kamu bisa jalan?”Alisha mengangguk pelan. Bara segera meraih jas panjang yang ter

  • Terjerat Cinta CEO Posesif   Bab 26

    Bara merebahkan dirinya di kasur begitu sampai rumah. Badannya lelah, tapi pikirannya jauh lebih penat. Ponselnya tergeletak di samping bantal, menunggu pesan terakhirnya ke Alisha dibalas.Seperti malam-malam sebelumnya, ia hanya bisa menebak-nebak keadaan Alisha. Rasa khawatir makin hari makin sulit ia redam. Setelah beristirahat sebentar, ia bangkit. Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Ia mengambil jaket lalu bersiap keluar. Tujuannya sama seperti biasanya yaitu memantau Alisha di tempat kerjanya dari kejauhan dan memastikan dia pulang ke kos dengan aman.Tapi baru saja ia membuka pintu depan, suara berat ayahnya menghentikannya.“Kemana lagi kamu malam-malam begini?”Bara sedikit terkejut tapi segera menutupi wajahnya yang sempat panik. “Minimarket sebentar,” jawabnya singkat tanpa menatap langsung.“Nggak usah bohong.” Nada suara ayahnya mulai meninggi, “Kamu pikir papa nggak tahu kamu keluar tiap malam diam-diam?

  • Terjerat Cinta CEO Posesif   Bab 25

    Mereka pulang tanpa saling bicara, tak ada satu kata pun yang ingin dikeluarkan oleh Alisha. Sementara Bara hanya membiarkan Alisha merenungi maksud dari keinginannya untuk pindah. Bahkan setelah sampai di kos, Alisha hanya diam saja, tak berpamitan apa pun kepada Bara begitu dia keluar dari mobil. “Alisha…” Panggil Bara, Alisha mendengarnya, tetapi dia hanya diam sejenak tanpa menoleh lalu kembali berjalan masuk. Bara menyusul, menarik pergelangan Alisha dan membuat Alisha menatapnya. “Apalagi, sih?!” seru Alisha, suaranya meninggi.“Jangan keras kepala!” bentak Bara dengan nada penuh kekhawatiran.“Siapa yang keras kepala di sini? Aku atau kamu?!” Alisha menatap tajam, dadanya naik turun karena emosi.“Aku hanya ingin kamu aman,” ujar Bara, nada suaranya sedikit melunak, mencoba meredakan situasi.“Tapi bukan begini caranya, Bara!” Alisha membalas dengan mata yang berkaca-kaca. “Aku akan melindungi diriku dengan caraku sendiri,” katanya dengan suara gemetar menahan tangis. Bara

  • Terjerat Cinta CEO Posesif   Bab 24

    Alisha membeku, membiarkan Bara memeluknya sejenak meski dalam hati ia begitu gugup. Hembusan napas Bara terasa hangat di ceruk lehernya. Tanpa Bara tahu, jantung Alisha kini berdetak sangat kencang.“B-Bara?”“Hmmm…”“Lepas…”“Sebentar aja. Aku butuh ini…”“Kamu kenapa?”“Enggak apa-apa. Cuma... kangen.”Tiba-tiba terdengar ketukan dari luar.Tok Tok TokAlisha buru-buru melepaskan diri dari pelukan Bara dan berjalan ke arah pintu. Setelah memastikan Bara tak terlihat dari luar, ia membuka pintu dengan hati-hati.Di depan pintu berdiri seorang wanita paruh baya—ibu pemilik kos. Tatapannya tajam, melongok ke dalam kamar seolah mencari sesuatu.“Ada apa, bu?” tanya Alisha, berusaha tenang.“Ibu lihat dari kemarin ada sandal cowok di sini. Kamu bawa cowok masuk, ya? Apa dia masih di dalam?”“Enggak, bu. Memangnya kenapa?”“Nggak apa-apa, ibu cuma mau kasih tahu

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status