Share

Lakukan sayang,

last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-04 19:47:21

"CK... Ganggu banget sih!" desis seorang wanita yang hampir tidak ada satupun busana menempel di tubuhnya. Dia sedang berada di salah satu hotel bintang lima, bersama seorang lelaki, kekasihnya dulu sebelum dia menikah dengan adik dari lelaki itu.

Dia adalah Aline, mama Alisha. Ya, saat ini Aline sedang bersama Marco, kekasihnya dulu yang sempat meninggalkannya ketika dia mengandung buah cinta mereka, yang juga membuat Aline berakhir dalam rumah tangga bersama Marchel, lelaki paling menyebalkan yang pernah dia kenal seumur hidupnya.

Ketus, cuek, dan arogan. Sangat berbanding terbalik dengan Marco, yang sangat perhatian dan mampu membuat wanita ketika berada di dekatnya merasa di manja layaknya princess.

Hal itu pula yang membuat Aline luluh dan kembali jatuh ke pelukan Marco setelah bertahun-tahun di tinggal. Membuat Aline mengkhianati cinta suci yang telah dia bangun bersama Marchel.

"Siapa yang ganggu sayang?"

"Ini, anak kamu. Terlalu di manja sama Marchel, semua di turuti jadi nggak terkontrol kayak gini. Pasti telfon karena masalah sepele," keluh Aline.

"Ya udahlah biarin, biar di urus Marchel. Udah yuk lanjut lagi, aku masih kangen tahu nggak sama kamu." Kata Marco mengambil ponsel Aline dan meletakkannya di meja lalu memeluk Aline dengan sangat erat.

Tanganya merayap di punggung Aline membuat wanita itu kembali bergairah hanya dengan sentuhan Marco setelah sempat turun karena telfon dari Alisha tadi.

"Aku juga masih kangen sama kamu, Co." Kata Aline memejamkan matanya ketika tangan Marco mulai menjalar di dadanya, menangkup kedua benda yang terasa kenyal dan sangat pas di telapak tangan Marco.

"Ukurannya masih sama sayang," kata Marco sambil meremas dan memainkan kedua benda itu seperti jelly.

"Iya, adik kamu nggak jago bikin dia besar nggak kayak kamu." Kata Aline.

Jangankan di mainkan, di sentuh saja tidak pernah. Batin Aline ketika mengingat jika dia sama sekali belum pernah di sentuh Marchel sepanjang pernikahannya.

Selama ini Aline hanya bisa memuaskan dirinya sendiri dengan menggunakan alat bantu atau kadang menyewa para berondong untuk bermalam dengannya di hotel.

Begitu tersiksanya Aline ketika dia sedang berada di fase ovulasi, punya suami tapi terasa seperti janda.

"Ahh, Marco. Geli..." Pekik Aline ketika Marco menekan-nekan tombol yang berwarna coklat itu.

Tanpa basa-basi lagi, Marco segera mengecup kedua benda itu bergantian sambil memainkan salah satunya dengan tangan. Kali ini lidah Marco yang menjelajah dan berkeliaran di mana-mana hingga meninggalkan liur yang membuat kulit di sekitar dada Aline basah, Aline pun tak tahan dan menggelinjang karena geli.

Reflek Aline menarik rambut Marco ketika lelaki itu menemukan titik sensitifnya.

"Gimana sayang? Enak?" Tanya Marco.

"Yes baby, lanjutkan sayang. Sudah lama aku tidak merasakan nikmat yang seperti ini Marco." kata Aline dengan kepala mendongak dan mata yang masih terpejam.

Tidak berhenti di sana, Marco pun terus mengecup tubuh Aline dari leher, dada lalu turun ke perut. Dan ketika sampai di paha Aline, Marco langsung memasukkan jarinya hingga membuat Aline memekik keras.

"Aaaa... Pelan-pelan dong sayang, aku kaget tahu." kata Aline pura-pura ngambek.

Marco tertawa pelan mendengar teriakan Aline, terus melanjutkan aksinya dengan lebih lembut tapi tetap liar.

Dia mengecup lembut bagian dalam paha Aline sebelum akhirnya kembali ke atas, mencium bibirnya dengan lebih dalam dan menuntut.

Marco mengusap lagi bagian dalam paha Aline dengan ibu jarinya sementara tangan lainnya turun untuk meraba bagian dalam pahanya yang lebih sensitif.

Dia kemudian menghentikan ciumannya untuk beberapa saat, hanya untuk kembali dengan ciuman yang lebih dalam.

Marco mempercepat gerakan jarinya, membuat Aline semakin terangsang. Ia kemudian membawa tangan lainnya untuk membelai wajahnya dengan lembut.

Dia melepas ciumannya untuk kembali berbicara dengan napas terengah-engah.

"Kamu membuatku ingin melakukan hal yang lebih dari ini sayang."

Marco menempelkan tubuhnya lebih dekat dengan Aline, membuat tubuh mereka saling bersentuhan. Ia merasakan sensasi hangat dari tubuhnya yang mulai memanas.

Dia kembali turun ke leher Aline, meninggalkan jejak kecupannya di sana sementara tangan lainnya mulai meremas bagian belakang tubuh Aline yang masih sintal dan kenyal.

Aline merintih lagi saat Marco terus meremas dengan kuat. Ia merasakan gelenyar yang semakin tinggi di dalam dirinya, membuatnya ingin lebih dari hanya sentuhan fisik saja.

"Marco..." katanya dengan napas tertahan.

"Yes baby,"

"Ayo lakukan sekarang," rintih Aline. Dia sudah tidak tahan lagi menahan gairah akibat dari rangsangan-rangsangan yang di berikan oleh Marco.

"Tunggu sebentar sayang, jangan terburu-buru. Kita nikmati malam panjang kita dengan kembali mengenali titik sensitif masing-masing oke?" Kata Marco.

"Baiklah, lakukan saja maumu asalkan cepat." Kata Aline pasrah.

Marco tertawa pelan mendengar permintaan Aline. Ia sangat tahu bagaimana membuat Aline tidak sabar.

Dia membawa tangan lainnya untuk kembali menjelajahi tubuh Aline, sementara bibirnya turun ke bawah untuk kembali mengecup dada dan perutnya.

"Jangan begitu, nanti aku yang jadi lebih tidak sabar," katanya sambil terus memberikan rangsangan pada tubuh Aline dengan lembut.

Marco sekarang sudah sampai di bawah dada Aline, membuat napasnya semakin cepat. Ia terus mengecup dan memberikan kecupan-kecupan lembut sebelum akhirnya kembali naik ke atas untuk kembali mencium bibirnya.

Dia membawa tangan lainnya untuk mengusap dadanya dengan gerakan melingkar, membuat Aline makin menahan gairah yang begitu hebat.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Terjerat Cinta CEO Posesif   Ketahuan

    "Ahhh… Enak sayang. Lakukan lebih cepat, aku mau lebih," Pinta Alisha ketika Dareen, pacarnya, sedang menjelajahi tubuhnya dengan menggunakan jari. Dia sudah tidak lagi sabar menahan hasrat yang memuncak di seluruh tubuhnya. Namun bersamaan dengan itu, tiba-tiba teriakan terdengar menggema di ruangan itu. "ALISHAAAA!!!!" Alisha segera bangkit dan menoleh ke arah sumber suara, penampilannya masih berantakan dengan baju yang masih terbuka di bagian dada. "Sial," Gumam Alisha sambil merapikan kembali penampilannya begitu melihat siapa pemilik suara itu. Tidak lain adalah sang papa yang tengah memergokinya sedang bermesraan dan hampir melakukan hubungan seksual dengan sang pacar di sofa ruang tamu. Tentu saja Alisha panik, dia bisa dihukum habis-habisan oleh sang papa. Ketahuan berteman dengan teman laki-laki saja papanya marah besar apalagi ini ketahuan pacaran! Hari ini Alisha berani membawa Dareen ke rumah karena dia mendengar Mbak Ti, pembantu di rumahnya, mendapat telepon

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-27
  • Terjerat Cinta CEO Posesif   Di rumah Christine

    Berkali-kali Alisha mencoba menghubungi mamanya untuk mengadu tentang sang papa yang tega mengusirnya. Namun, panggilan itu sama sekali tidak digubris. Entah apa yang sedang dilakukan mamanya hingga di saat genting seperti ini, ia tetap enggan mengangkat telepon dari Alisha. "CK... mama kemana sih?" gumam Alisha sembari menggeret koper besar miliknya. Saat Alisha merasa tidak punya jalan keluar lagi, tiba-tiba notifikasi chat dari Christine berbunyi. "Sha, jangan lupa besok PR fisika ya? Gue mau nyontek soalnya. Dari tadi gue ngerjain sendiri, tapi nggak bisa-bisa. Buntu." Alisha menatap layar ponselnya, ragu sejenak sebelum akhirnya mengetik balasan. "Chris, lo di rumah?" Tak butuh waktu lama, balasan dari Christine muncul. "Iya, emangnya kenapa?" Alisha menggigit bibirnya. Ia tidak ingin menjelaskan panjang lebar lewat chat, jadi ia langsung menekan ikon panggilan. "Halo? Sha? Lo kenapa?" suara Christine terdengar santai, tapi ada nada khawatir di dalamnya. "Chri

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-27

Bab terbaru

  • Terjerat Cinta CEO Posesif   Lakukan sayang,

    "CK... Ganggu banget sih!" desis seorang wanita yang hampir tidak ada satupun busana menempel di tubuhnya. Dia sedang berada di salah satu hotel bintang lima, bersama seorang lelaki, kekasihnya dulu sebelum dia menikah dengan adik dari lelaki itu. Dia adalah Aline, mama Alisha. Ya, saat ini Aline sedang bersama Marco, kekasihnya dulu yang sempat meninggalkannya ketika dia mengandung buah cinta mereka, yang juga membuat Aline berakhir dalam rumah tangga bersama Marchel, lelaki paling menyebalkan yang pernah dia kenal seumur hidupnya. Ketus, cuek, dan arogan. Sangat berbanding terbalik dengan Marco, yang sangat perhatian dan mampu membuat wanita ketika berada di dekatnya merasa di manja layaknya princess. Hal itu pula yang membuat Aline luluh dan kembali jatuh ke pelukan Marco setelah bertahun-tahun di tinggal. Membuat Aline mengkhianati cinta suci yang telah dia bangun bersama Marchel. "Siapa yang ganggu sayang?" "Ini, anak kamu. Terlalu di manja sama Marchel, semua di tur

  • Terjerat Cinta CEO Posesif   Di rumah Christine

    Berkali-kali Alisha mencoba menghubungi mamanya untuk mengadu tentang sang papa yang tega mengusirnya. Namun, panggilan itu sama sekali tidak digubris. Entah apa yang sedang dilakukan mamanya hingga di saat genting seperti ini, ia tetap enggan mengangkat telepon dari Alisha. "CK... mama kemana sih?" gumam Alisha sembari menggeret koper besar miliknya. Saat Alisha merasa tidak punya jalan keluar lagi, tiba-tiba notifikasi chat dari Christine berbunyi. "Sha, jangan lupa besok PR fisika ya? Gue mau nyontek soalnya. Dari tadi gue ngerjain sendiri, tapi nggak bisa-bisa. Buntu." Alisha menatap layar ponselnya, ragu sejenak sebelum akhirnya mengetik balasan. "Chris, lo di rumah?" Tak butuh waktu lama, balasan dari Christine muncul. "Iya, emangnya kenapa?" Alisha menggigit bibirnya. Ia tidak ingin menjelaskan panjang lebar lewat chat, jadi ia langsung menekan ikon panggilan. "Halo? Sha? Lo kenapa?" suara Christine terdengar santai, tapi ada nada khawatir di dalamnya. "Chri

  • Terjerat Cinta CEO Posesif   Ketahuan

    "Ahhh… Enak sayang. Lakukan lebih cepat, aku mau lebih," Pinta Alisha ketika Dareen, pacarnya, sedang menjelajahi tubuhnya dengan menggunakan jari. Dia sudah tidak lagi sabar menahan hasrat yang memuncak di seluruh tubuhnya. Namun bersamaan dengan itu, tiba-tiba teriakan terdengar menggema di ruangan itu. "ALISHAAAA!!!!" Alisha segera bangkit dan menoleh ke arah sumber suara, penampilannya masih berantakan dengan baju yang masih terbuka di bagian dada. "Sial," Gumam Alisha sambil merapikan kembali penampilannya begitu melihat siapa pemilik suara itu. Tidak lain adalah sang papa yang tengah memergokinya sedang bermesraan dan hampir melakukan hubungan seksual dengan sang pacar di sofa ruang tamu. Tentu saja Alisha panik, dia bisa dihukum habis-habisan oleh sang papa. Ketahuan berteman dengan teman laki-laki saja papanya marah besar apalagi ini ketahuan pacaran! Hari ini Alisha berani membawa Dareen ke rumah karena dia mendengar Mbak Ti, pembantu di rumahnya, mendapat telepon

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status