Share

119. Jangan Takabur

"Nah, Ini yang namanya makanan enak. Kita harus sering-sering datang ke sini buat makan enak, Daddy jangan pelit-pelit, Daddy itu harusnya baik sama anaknya, membelikan sesuatu yang diinginkan oleh anaknya, sukanya menunda-nunda waktu makan anaknya, yang ada anaknya akan sakit perut."

Brillian menyengir kuda dengan membuang muka ke arah lain. Naina juga, sebenarnya ia ingin tertawa, namun ia tahan dengan membuang muka. Mereka berdua tidak ikut makan bersama Syakilla.

Setibanya di restoran, Syakilla tak berhenti mengoceh menegur Brillian. Ia merasakan nikmatnya ayam goreng dimakan dengan nasi hangat, Ia juga memesan pizza kesukaannya dan akan di bawanya pulang untuk dibuat begadang, karena ia juga ingin belajar membaca kembali setelah terjeda beberapa jam setelah kedatangan neneknya di rumah.

"Tapi kalau misalnya orang tua tidak memiliki uang, apakah anak juga akan tetap memaksa orang tua untuk membelikan makanan enak di luar?" tanya Brilian membalikkan badannya menatap tubuh mungil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status