Home / Romansa / Terjerat Cinta Mafia Sexi / Di mana kesalahan ku, Rai?

Share

Di mana kesalahan ku, Rai?

Author: Ele Storie
last update Last Updated: 2021-08-12 19:03:39

“Kau sedang mendongeng atau membicarakan ku?” ucap Wilson dengan datar.

Kasih hanya menunduk sembari meremas jemarinya. Wilson bisa melihat dengan jelas betapa gadis itu sangat ketakutan. Ia pun mengusap wajahnya dengan kasar, lalu menghampiri Rama yang sedang bersandar manja di bahunya.

“Sayang, kenapa kau belum tidur?” Wilson berkata lembut dengan tangannya yang membelai pucuk kepala Rama.

“Aku belum ngantuk, Dad. Aku masih ingin mendengar dongeng dari Mommy.”

“Tapi ini sudah malam sayang, besok lagi ya,” ucap Wilson membujuk.

“Iya Daddy,” ucap Rama menurut. Rama memang anak yang pintar. Terkadang Wilson merasa bersalah karena tidak pernah ada waktu untuk mengajak putra semata wayangnya itu jalan-jalan.

Wilson merebahkan tubuh Rama lalu menyelimutinya. Dia pun menyetel musik pengantar tidur kesukaan Rama yang berjudul Girls Like You. Perlahan musik mulai terdengar, alunan nya yang begitu merdu dan sangat menyentuh membuat Rama memejamkan mata dengan cepat.

Seulas senyum pun hadir di sudut bibir nya melihat pertumbuhan Rama yang begitu cepat. Tidak terasa semuanya sudah berlalu, padahal dulu Wilson sempat menolak kehadiran Rama karena menyangkal bahwa ia bukanlah putra kandungnya. Tapi Alin meyakinkan dengan tes DNA, sehingga Wilson pun menikahi wanita itu dengan terpaksa.

Wilson menatap anak laki-lakinya yang sangat tampan. Ia mencium kening Rama, setelahnya mematikan musik.

Wilson menoleh ke arah Kasih yang ternyata gadis itu juga sudah tertidur. Wilson berdecih, ia seperti mempunyai dua anak. Niat hati menidurkan Rama, namun malah Kasih juga ikut tertidur.

“Semoga kau memimpikan ku, calon istri,” gumamnya pelan, ia pun berlalu keluar.

Wilson kini tengah berada di balkon kamar di temani dengan sebatang rokok. Tatapannya tertuju pada langit malam yang begitu indah. Banyaknya bintang yang bersinar membuat laki-laki itu tersenyum.

Tidak lama kemudian terdengar suara dering ponsel, Wilson meraih benda pipih itu lalu menggeser tombol hijau.

“Halo, Tuan,” ucap suara dari seberang sana.

”Kami sudah mendapatkan informasi. Dugaan kita selama ini tidak salah, mata-mata dari luar itu ternyata adalah orang terdekat kita sendiri. Dan orang itu adalah...”

“Rai,” ucap Wilson dengan santai, ia mematikan puntung rokoknya.

“Aku sudah tahu!” ucapnya kemudian.

“Tu-Tuan sudah tahu?”

“Ya, dan aku minta malam ini juga urus pertemuan ku dengan Rai!” tegas Wilson, panggilan pun terputus.

🌼🌼🌼🌼🌼

Cafe Wangi Jakarta pukul 21.30 Wib.

Sepasang kekasih yang sedang mengobrol terlihat sangat bahagia. Rai, laki-laki itu nampak serius mengutarakan niatnya untuk menikahi sang pujaan. Rai menyodorkan kotak berwarna merah kecil itu tepat di hadapan Alin.

“Ini apa?” tanya Alin penasaran.

“Bukalah sayang itu untukmu,” ucap Rai seraya tersenyum lebar.

Alin membuka kotak itu secara perlahan, dan alangkah terkejutnya apa yang di berikan Rai padanya. Sebuah cincin berlian keluaran terbaru yang harganya sangat fantastis.

“Rai, ini untukku?” Alin menganga tak percaya.

“Iya sayang, apa kau suka?”

“Suka banget, Rai. Tapi darimana kau mendapatkan cincin sebagus ini?”

“Tentu aku beli dari uang mantan suamimu itu,” ucap Rai dengan santai.

”Sebagai kepercayaan Tuan Wilson, tentu aku tidak menyia-nyiakan begitu saja bukan?”

“Maksud mu, Rai? kau korupsi?”

“Sudahlah yang penting kau suka kan?”

“Suka banget,” ucap Alin tersenyum senang dengan membolak balikkan cincin berlian nya.

“Sini aku pakaikan di jarimu,” ucap Rai. Alin pun menyodorkan tangan putihnya, kemudian Rai memasangkan cincin itu di jari manisnya.

Prokk..prokk..prokk..

“Bagus sekali,” ucap seseorang yang baru saja datang membuat Rai terlonjak kaget.

“Sam, ngapain kau kemari?” ucap Rai yang sudah mulai panik. Apalagi Sam membawa pasukan yang begitu banyak.

“Dasar pengkhianat! rupanya kau bermuka dua, Rai,” ucap Sam menatap tajam.

“Apa maksud mu?”

“Kau telah menusuk Tuan Wilson dari belakang. Begini caramu membalas kebaikan nya?”

“Sam, aku bisa jelaskan semuanya,” ucap Rai membela diri, begitupun dengan Alin yang sudah berkeringat dingin.

“Kalian berdua ikut kami!” titah Sam.

“Tidak, aku tidak mau!” teriak Alin, namun beberapa anak buah telah menyeretnya secara paksa.

“Lepaskan dia, Sam!” teriak Rai dengan kesal.

Rai memberontak berusaha melawan mereka. Hantaman demi hantaman di berikan kelima laki-laki itu pada Rai. Sementara Alin menangis tidak bisa menolong. Ia merasa bersalah membawa Rai ke dalam masalahnya. Dengan sisa tenaga yang masih ada Rai terus memberontak. Wajahnya sudah babak belur karena terus melawan. Para pengunjung cafe dan pelayannya berteriak melihat keributan yang terjadi. Sementara pengurus cafe sama sekali tak berani ikut campur dengan masalah mereka, pasalnya pelayan di situ semua tahu bahwa mereka adalah anak buah dari Tuan Wilson. Jadi tidak ada yang berani melerainya.

Rai dan Alin di bawa ke mansion kedua Tuan Wilson. Dia di dudukkan di kursi dengan kedua tangan yang terikat ke belakang.

Tubuhnya sudah lemah dengan banyaknya darah yang mengucur dari atas kepala. Sedangkan Alin kembali di masukkan ke ruang bawah tanah.

“Tunggu di sini! selanjutnya Tuan Wilson lah yang akan mengeksekusi mu,” ucap Sam tersenyum smirk. Ia pun meninggalkan Rai sendirian.

1 jam kemudian

Terdengar suara langkah kaki memasuki ruangan. Seorang pria brewok dengan gagahnya berjalan mendekati Rai. Wilson, ia menopang dagu menatap Rai dari ujung kepala hingga ujung kaki.

“Bangun, Rai,” ucap Wilson membuat Rai mengerjapkan matanya.

“Tu-Tuan,” ucapnya dengan lemas.

“Kau tahu Rai aku tidak suka basa-basi. Sekarang jelaskan kenapa kau tega menusukku dari belakang?” ucap Wilson dengan santai namun terdengar mengerikan di telinga Rai.

“Tuan, saya melakukan itu karena saya mencintai Alin, maafkan saya Tu...”

“Tidak! bukan itu yang aku mau dengar,”

ucap Wilson.

“Kenapa kau tega bekerja sama dengan Kenzi Anggara klan musuh terbesar kita? Tidak kah kau ingat Rai, selama ini aku sudah mempercayakan sepenuhnya padamu,” ucap Wilson membuat Rai merasa tersentil.

“Dimana kesalahan ku, Rai?”

Ucapan Wilson membuat tubuh Rai gemetar hebat. Laki-laki itu sudah pasrah apa yang akan terjadi selanjutnya. Rai benar-benar merasa menjadi orang jahat.

“Tu-Tuan sa-saya minta ma-maaf,” ucap Rai terbata-bata karena tubuhnya sudah lemah.

“Kau tahu aku tidak suka menerima kata maaf Rai, maka dari itu aku memutuskan untuk...”

Wilson mengusap wajahnya dengan kasar kemudian mengambil pistol yang berada di pinggangnya lalu mengarahkan tepat di kepala Rai.

“Maafkan saya Tuan, beri saya satu kesempatan,” ucap Rai memohon sambil menangis.

Namun Wilson sama sekali tak  mempedulikan nya. Rai menutup mata saat Wilson benar-benar menembaknya. Darah segar bercucuran dari kakinya. Ternyata Wilson hanya menembak kaki laki-laki itu. Rai meringis menahan sakit yang begitu dalam.

“Sam,” panggil Wilson.

“Saya, Tuan.”

“Antar dia kerumah orang tuanya!”

“Baik, Tuan,” sahut Sam.

Wilson pun membenarkan jasnya kemudian pulang ke kediaman utama.

Sesampainya di kamar, Wilson tidak bisa tidur kepalanya terasa pusing. Maka ia memutuskan untuk tidur di kamar Rama saja bertiga dengan Kasih.

Wilson naik ke atas Ranjang memeluk kasih dari samping. Gadis itu terasa empuk dan nyaman. Wilson pun akhirnya tertidur dengan nyenyak.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Frangki Angki
ceritnya sangat bagus tapi masuk ke bab berikutnya sngt lama sekali jadi ngga seru
goodnovel comment avatar
Ade Hidayat
lama ke cerita selanjutnya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Terjerat Cinta Mafia Sexi   Bonus

    Beberapa tahun kemudian... Oekkk.. oekkk.. Suara bayi menggema di dalam sebuah kamar. Erland yang tengah berkutat dengan laptop melirik ke arah Shinta yang kini tengah sibuk memoles dirinya di depan cermin. "Sayang, bayi kita nangis," ucap Erland. Shinta menoleh ke suaminya dengan tatapan sebal. "Ya kenapa gak di gendong? Kebiasaan deh, belum punya anak pengen punya anak, giliran sudah dikasih malah begitu." Shinta pun beranjak menggendong baby L dan menenangkannya. "Begitu apanya, sayang. Aku kan lagi sibuk ini. Salah kamu sendiri gak mau pakai baby sitter," ucap Erland dengan enteng. "Aku masih sanggup ngurusin sendiri, Erland." "Hem, terserah," sahut Erland. "Malam ini dandan yang cantik. Karena kita akan ada acara keluarga nanti malam." "Kok mendadak?" "Hemm, permintaan Kak Wilson. Entahlah mau bicara apa." "Ikuti saja daripada ngamuk," jawab Shinta. Erland terkekeh mendengarn

  • Terjerat Cinta Mafia Sexi   Akhir yang bahagia...The end!

    1 bulan kemudianWilson membawa Kasih ke rumah sakit untuk memeriksa kandungan. Awalnya Kasih menolak, untuk apa juga suaminya memaksa ia untuk di periksa, tapi setelah di jelasin panjang lebar mengenai kehamilannya, Kasih terkejut setengah mati. Bagaimana tidak, Wilson benar-benar keterlaluan. Ia tidak memikirkan perasaan putrinya yang masih kecil. Kasih masih tak percaya dengan kabar gila ini. Ia terus menatap suaminya dengan tatapan tajam.Bukan karena ia membenci kandungannya, anak ini sama sekali tidak bersalah. Tapi sikap Wilson yang melakukan itu diam-diam membuat hati Kasih terasa sakit. Seakan suaminya ini menganggap dia adalah boneka, meniduri sesuka hati dan pergi begitu saja."Sayang, aku minta maaf," lirih Wilson mengambil tangan Istrinya, namun lagi-lagi Kasih menepis dengan kasar."Sudahlah, aku tidak ingin bicara denganmu!" Kasih langsung menarik selimut dan membelakangi suaminya."Apa kau tidak menginginkan anak itu, dia tidak bers

  • Terjerat Cinta Mafia Sexi   Aku benci dengan Sam!

    "Sayang, kau belum tidur?" ucap Wilson saat melihat Istrinya sedang asyik membaca buku. "Belum, aku menunggumu. Kenapa kau lama sekali?" Kasih menaruh buku itu ke tempatnya semula dan menghampiri suaminya yang sedang berganti pakaian. "Lepaskan dulu tanganmu, aku ingin memakai baju," ucap Wilson saat Kasih memeluk pinggangnya dari belakang. Wanita itu menduselkan kepalanya di belakang punggung. "Tidak, tidak usah pakai baju! Aku ingin kau menyentuhku malam ini," ucap Kasih lagi-lagi membuat Wilson terkekeh geli. Istrinya ini sekarang banyak perubahan. Entah karena pengaruh bayi apa gimana, tapi sekarang, Kasih lebih agresif dari biasanya. Wilson memutar tubuhnya ke belakang. Ia menangkup wajah Kasih dengan kedua tangan. Di tatapnya dalam-dalam mata indah itu. Ia sedikit tersenyum saat melihat pipi Kasih yang ternyata sedikit cabi. "Kenapa, apa sekarang wajahku sudah tidak cantik?" Kasih nampak mengernyit melihat ekspresi suaminya yang

  • Terjerat Cinta Mafia Sexi   Jangan sentuh saya!

    "Jadi selama ini kau membohongiku," ucap Kasih menatap nanar suaminya. "Kau sudah bebas sejak lama, tapi kenapa baru muncul sekarang, jawab aku?" Kasih menggertak Wilson hingga suaranya menggema di ruangan itu. Ya, akhirnya Wilson memilih untuk mengatakan yang sebenarnya bahwa ia sudah bebas sejak lama. Namun saat itu dia takut Kasih marah dan merasa kecewa kalau dirinya telah bebas. Wilson tak ingin Istrinya membenci dia. Wilson tahu kehilangan Ayahnya membuat Kasih pasti sakit hati dan terpukul. "Maafkan aku, aku sangat takut kamu..." belum selesai Wilson menjelaskan, namun Kasih langsung memeluknya sambil menangis. "Tidak apa-apa, sayang. Aku senang kau mau jujur. Tapi tolong katakan padaku, di mana selama ini kau tinggal? Apa kau tidak pernah merindukanku? Kenapa lebih memilih bersembunyi?" ucap Kasih tanpa melepas pelukannya. Ia semakin membenamkan wajahnya di dada Wilson. Wilson tersenyum, akhirnya Kasih memaafkan ia yang telah berbohong

  • Terjerat Cinta Mafia Sexi   Katakan, apa benar Istriku?

    Seorang dokter muda berkacamata yang merupakan teman lama Erland datang setelah 1 jam lalu Wilson mengabarinya “Siapa yang sakit, Tuan?” ucapnya. “Istriku,” sahut Wilson sedikit sinis. Karena Dokter ini terlihat tampan dan masih muda. Bisa-bisa Kasih terpana melihatnya. Ah, Wilson berusaha menepis pikiran buruk itu. Yang terpenting sekarang adalah memastikan Istrinya baik-baik saja. Ia langsung mengantar Dokter Galih menuju lantai tiga. Kasih yang lagi membaca novel sedikit terkejut melihat suaminya datang bersama dokter. Sudah di pastikan Wilson pasti merasa cemas, padahal ini hanya masuk angin biasa, pikir Kasih. “Sayang, Dokter Galih akan memeriksamu,” ucap Wilson membuat Kasih menatap Dokter tampan itu. Dokter Galih tersenyum, lalu mendekat. “Biar saya periksa, Nyonya.” “Kondisikan tatapanmu! Kau tahu, aku paling tidak suka caramu memandang Istriku!” Glek Dokter Galih menelan saliva dengan susah. Bar

  • Terjerat Cinta Mafia Sexi   Daddy

    Hingga pagi menjelang, Kasih terbangun karena mendengar suara yang tak asing di telinga. Tangisan baby kecil yang menggemaskan. Kasih menggeliat pelan sambil menguap lebar. Saat ingin membuka selimut, matanya langsung menoleh ke samping dan sedikit terkejut. Kasih menepuk kedua pipinya sendiri memastikan bahwa ini bukanlah mimpi. “Jadi semalem itu benar kamu, kamu udah bebas sayang.” Kasih mengecupi pipi Wilson berkali-kali, tak menghiraukan tangisan Wilka yang semakin menggema. Wilson yang merasa terganggu, akhirnya mengerjapkan matanya. Di lihat sang Istri tengah memandanginya dengan mata berkaca-kaca. “Sayang,” ucap Wilson sedikit serak. Ia meraih tangan Kasih dan mengecupnya. “Ada apa?” tanyanya sedikit bingung. “Aku masih tak percaya dengan kehadiranmu, sayang. Ini seperti mimpi,” ucap Kasih tersenyum bahagia. “Kau boleh merindukan-ku. Tapi urusi dulu anak kita. Sedari tadi Wilka menangis kau malah terus memandangi

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status