Share

Bab 19 Butuh Sandaran

Leticia kembali ke apartemen pukul 01.00. Malam ini sang arsitek tidak berkunjung ke klub, dia berharap esok hari segera menemukannya. 

Sepanjang perjalanan, air mata wanita itu berderai membasahi pipi.

Dia mengabaikan orang-orang yang berlalu lalang dan melihatnya dengan tatapan terheran. Untuk kesekian kalinya dia dipaksa kuat oleh keadaan ini. Rasa kecewa, kesedihan, dan rasa sakit seolah kian memuncak. Ingin sekali dia berteriak meluapkan segala perih yang menggerogoti jiwa.

Begitu tiba di apartemen, dia kembali disuguhkan pemandangan pria bermata hazel. Pria itu tengah asyik duduk berdua dengan seorang wanita berambut pirang.

Ekor mata Leticia melirik wajah pria yang menatapnya begitu dalam. Dia me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status