Home / Romansa / Terjerat Hasrat Cinta Atasanku / Arseno menolak perjodohan

Share

Arseno menolak perjodohan

Author: Dewi
last update Last Updated: 2023-09-28 22:23:20

"Sudahlah jangan di teruskan lagi, aku tak ingin di jodohkan. Aku bisa mencari sendiri." jawab Arseno kepada Tiara.

Tiara pun tertawa mendengar apa yang di katakan Arseno. "Emang wanita seperti apa yang kamu cari, hey Arseno kamu sudah tua saatnya kamu menikah. Lihatlah mama yang usianya sudah menginjak 60 tahun dia butuh cucu dari kamu." ujar Tiara sambil mendekati Arseno.

Arseno tak menghiraukan apa yang di katakan kakak tirinya itu, dia berdiri sambil menatap jam tangannya yang terpasang di tangan kanannya. "Ya sudah aku mau berangkat dulu." seru Arseno.

Arseno pun pergi meninggalkan Tiara dan mamanya, dia sudah tak peduli dengan apa yang di katakan kakak perempuannya itu, bagi dirinya yang terpenting sekarang adalah bekerja.

"Hey Arseno, aku belum selesai bicara." teriak Tiara kepada Arseno.

Arseno pun tak menghiraukan Tiara, dia tetap melangkahkan kakinya untuk segera berangkat bekerja.

"Jika memang aku masih ada jodoh, suatu saat akan datang kepada ku dengan sendirinya tanpa di paksakan." gumamnya dalam hati sambil berjalan menuju parkiran.

Arseno pun langsung menuju mobilnya yang terparkir di depan rumahnya, dia berangkat bekerja dengan mengendarai mobil mewahnya.

Di dalam mobil Arseno mengemudi dengan kecepatan yang rendah, dia tak percaya dengan sikap mamanya yang dengan mudah membawa orang lain masuk kedalam rumahnya.

"Aku takut jika ada barang yang hilang di rumah, jika sampai terbukti ada barang yang hilang siap-siap saja ku usir dia." gumamnya dalam hati dengan was-was.

Di pagi hari ini Arseno merasa jengkel dalam dua hal, yang pertama karena mamanya yang membawa orang lain masuk tanpa persetujuan dirinya, yang kedua karena kakak perempuannya yang terus menekannya untuk menikah.

Tak terasa sampailah Arseno di sebuah kantor yang memiliki gedung yang tinggi dengan desain yang modern, di pastikan gedung itu adalah gedung yang termewah di jantung ibu kota.

Gedung yang memiliki tingkat penataan rapi yang sangat tinggi dengan kebersihan yang selalu terjaga.

Di depan gedung terdapat sebuah air mancur yang besar sebagai ikon gedung tersebut dan itu juga memberi kesan gedung tersebut sangatlah modern.

Arseno datang dan memakirkan mobilnya di parkiran VVIP, dimana parkiran itu adalah parkiran khusus untuk dia dan tak boleh satu pun orang yang memarkir kendaraannya di sana kecuali keluarganya.

Parkiran VVIP itu adalah parkiran yang paling dekat dengan lobby sehingga memudahkannya keluar masuk gedung perusahan miliknya tanpa harus capek berjalan kaki.

Arseno turun dari Supercar miliknya dengan memakai setelah jas biru Dongker, dia berjalan melangkah memasuki ke gedung.

Arseno masuk ke gedung di sambut dengan para karyawannya yang membungkuk hormat kepada dirinya. Mereka pun memberi ucapan selamat pagi kepada Arseno yang tengah berjalan.

Arseno pun langsung menaiki lift untuk segera masuk ke dalam ruangan miliknya di lantai 3 gedung tersebut, dia langsung masuk ke ruangannya dan langsung duduk di kursi meja kerjanya sambil menatap layar.

Dia melihat statistik pergerakan grafik penjualan pada Minggu ini terhadap produk baru yang di luncurkannya.

Arseno meraih gagang telepon yang terletak di meja kerjanya, dia menelpon salah satu devisi yang bekerja di bawahnya. "Tolong kirim jumlah penjualan bulan lalu, kirim lewat email saya secepatnya." serunya di balik telepon sambil menutup teleponnya sepihak.

Sambil menunggu bawahannya mengirim grafik penjualannya, Arseno menggerakkan kursinya untuk lebih dekat dengan kaca jendela yang terpasang di ruangannya.

Seperti biasa dia selalu menatap langit yang cerah, baginya dengan menatap langit jiwanya terasa tenang dan damai.

Dia selalu menatap langit di kala pikirannya sedang kacau,

"essshhhh." desisnya sambil mengusap wajahnya dengan kasar.

Tak selang beberapa lama pesan grafik penjualan masuk ke dalam email-nya, dia pun langsung buru-buru untuk membukanya.

Dia melihat tabel penjualan yang terus menurun padahal ini adalah bulan ke dua setelah produk di luncurkannya.

Arseno pun mengusap wajah kasarnya sekali lagi untuk mengusir kepenatannya yang yang timbul pada dirinya.

Tepat pukul 10 pagi ada sebuah telepon masuk dari lobby yang mengatakan jika mamanya datang ke kantor.

"Selamat pagi bapak, ibu Ratih berkunjung di kantor dan sekarang menaiki lift dan akan menuju ke ruangan bapak, sekian pak." ujar suara di balik telepon yang terletak di mejanya.

Arseno pun mengehentikan pekerjaannya dan bertanya-tanya dalam hatinya ada apa gerangan orang tuanya datang ke perusahan.

Selang tak beberapa lama ada suara pintu ruangannya terbuka, Arseno sudah menebak jika itu adalah mamanya.

Benar saja mamanya datang dengan di kawal oleh supir pribadinya, dia datang dengan memakai syal di lehernya dan tak lupa dia memakai topi bulat khas topi keluarga kerajaan Inggris.

Mamanya Arseno datang melangkahkan kaki mendekati Arseno yang tengah duduk di meja kerja.

Mamanya Arseno duduk berhadapan dengan Arseno yang tengah duduk di kursi meja kerjanya. "Arseno mama kesini karena mama ingin tahu keadaan perusahan sekarang, mama ingin perusahan lebih baik lagi dalam menginovasi setiap produk yang akan di luncurkan." ujarnya sambil duduk.

Bukan apa-apa mama Arseno yang bernama ibu Ratih itu tahu jika produk barunya kali ini kurang sukses di pasaran.

Arseno pun tersenyum di sudut bibirnya, "Iya ma, untuk urusan perusahan serahkan ke Arseno nanti Arseno yang akan mengurus dan riset dengan para petinggi, mama di rumah saja istirahat." jawab Arseno kepada mamanya.

Mamanya bercerita kepada Arseno jika dia baru saja ke butik langganannya untuk membeli baju kerja.

Mendengar cerita itu Arseno terkejut, "Haaahhh baju kerja buat siapa ma?" tanya Arseno kepada mamanya.

Mamanya bercerita jika baju kerja itu akan di berikan kepada Sintia, wanita muda yang telah menolongnya.

Mendengar kata Sintia, Arseno teringat. "Oh iya dia kan di terima magang." seru Arseno.

Mamanya merasa sangat bahagia kala anaknya mengenal Sintia, karyawan magang yang baru di terima kerja.

Bu Ratih pun mengatakan ke Arseno jika hari ini Sintia masih belum bisa kerja Karana kecelakaan kemarin yang menimpa dirinya.

Mendengar cerita dari mamanya, Arseno hanya diam tak mengucapkan sepatah kata pun.

"Oh iya jika dia mulai bekerja, tolong kamu ajari dia ya Arseno." ujar Bu Ratih.

Arseno pun menanyakan kepada mamanya perihal mamanya yang terlalu berlebihan dalam bersikap kepada orang yang baru di kenalnya.

"Ma jika terjadi sesuatu, entah barang hilang atau lainnya yang berharga di rumah bagaimana ma? kita kan gak tahu dia siapa? latar belakangnya bagaiman?" tanya Arseno.

Mendengar ucapan yang keluar dari mulut Arseno membuat mamanya tertawa, "Kamu ada-ada saja Arseno, kamu terlalu over thinking sekali." jawabnya sambil tertawa.

"Ya sudah mama mau pulang dulu," lanjut Bu Ratih kepada Arseno.

Arseno hanya mengangguk-anggukan kepalanya sambil tersenyum sinis.

"Oke lah, segera lah pulang ma." jawab Arseno yang merasa kesal dengan apa yang di katakan mamanya itu.

Setelah mamanya keluar dari ruangannya, Arseno menyenderkan kepalanya di kursi kerjanya, dia tersenyum di sudut bibirnya. "Di usia ku yang hampir 40 tahun, mama masih tetap memperlakukan ku seperti anak SD, dia sama sekali tak mau mendengarkan saran ku sama sekali." gumamnya dalam hati.

Saat Arseno sedang tertawa melihat tingkah mamanya yang berlebih, tiba-tiba asistennya menelpon dirinya.

Arseno pun lekas mengangkat panggilan telepon itu dengan cepat.

"Hallo," ujar Arseno di balik telepon.

"Hallo bapak sekarang perusahan lagi ada Masalah." jawab asistentnya d balik telepon.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Terjerat Hasrat Cinta Atasanku   Akhirnya

    Dan Arseno pun melamar Sintia di hadapan mamanya yang bernama bu Ratih dan bu Ratih yang melihay itu dia tersenyum di sudut bibirnya.Malam ini dia merasa sangat bahagia karena anak semata wayangnya sudah memiliki tambatan hati."Aku harap kalian segera menikah memiliki cucu." seru bu Ratih yang langsung mengulti mereka.Apa yang dikatakan bu Ratih membuat Sintia yang sedang duduk di dekatnya tersipu malu, dia tak menyangka jika calon mertuanya itu benar-benar baik kepada dirinya dan sudah menganggapnya seperti anak sendiri.Dan mereka berdua pun saling bertatapan satu sama lain keduanya saling melempar senyum sebagai tanda bahagia di antara mereka.Mereka pun melanjutkan makan malam di bawah sinar rembulan dan gemerlap lampu kota yang terlihat di seberang danau.Sepoyan angin menerpa wajah mereka dan menimbulkan rasa dingin di kulit,Kebahagiaan menyelimuti mereka di bawah Dinginnya malam.Jam sudah menunjukkan pukul 10. 00 malam dan Arseno pun mengajak untuk segera pulang.Karena

  • Terjerat Hasrat Cinta Atasanku   Rencana

    Dan Arseno langsung pergi meninggalkan Tiara seorang diri dan dia pun langsung menutup pintunya rapat rapat dia tak ingin Tiara itu datang lagi ke rumahnya karena dia sudah merepotkan keluarganya selama ini.Dan Tiara pun langsung pergi meninggalkan rumah Arseno dia pun mengendarai mobilnya dan di dalam mobil sambil mengemudi dia menelepon vivian."Kamu ada dimana?" tanya Tiara.Dan Vivian pun menjelaskan kepada Tiara mengenai keberadaannya saat ini dan Tiara pun yang diberitahu oleh Vivian dia pun melajukan kendaraannya menuju tempat Vivian.Dan mereka berdua merencanakan akan pergi ke kantor Arseno dan akan mengambil semua yang ada di sana. Vivian dan Tiara pun setuju namun sebelum mereka mulai rencanakan itu terlebih dahulu Vivian mengirim sebuah pesan kepada Arseno dan itu sebuah pesan ancaman jika Sintia akan di buat tak bernyawa.Vivian pun mau ngirim pesan singkat itu kepada Arseno supaya Arseno merasa sangat khawatir kepada Sintia sehingga dia tidak bisa ke kantor dan itu

  • Terjerat Hasrat Cinta Atasanku   mengincar harta

    Tiara yang mendengar itu dia pun langsung berlari untuk keluar dari rumah Arseno.Dia sangat merasa kecewa dengan apa yang dikatakan oleh mama angkatnya tersebut dan apa yang diucapkan itu membuat dirinya merasa sakit hati.Pada saat dia pergi keluar dari rumah Arseno suami tiara pun langsung bergegas pergi meninggalkan rumah Arseno menyusul istrinya.Meskipun suami Tiara sudah tak mampu lagi menghadapi watak dan tabiat Tiara namun dia memiliki hati dia masih memahami apa yang telah dipikirkan oleh Tiara.Dan suami Tiara melihat Tiara pergi mengendarai mobilnya dan meninggalkan dirinya seorang diri di halaman rumah Arseno membuat suami Tiara merasa sedikit kecewa namun bagaimana lagi nasi sudah menjadi bubur.Saat suami tiara sedang berdiri menatap kepergian Tiara tiba-tiba muncullah Arseno dari belakang dan itu sangat mengejutkan baginya."Kakak silahkan kalau mau pakai mobilku silahkan kamu bawa." ucap Arseno kepada suami Tiara.Suami Tiara yang mendengar apa yang dikatakan oleh A

  • Terjerat Hasrat Cinta Atasanku   Tiara marah

    Arseno oun menepuk pundak Arga yang tak lain masih saudaranya itu.“Tenang saja siapapun yang bekerja dengan ku akan ku bantai habis-habisan.” jawab Arseno dengan diselingi senyum di sudut bibirnya.Dan Arga pun mendekati Arseno dan berbisik di telinga kanan Arseno. “Jangan di suruh ngelembur dia ya.” ujar Arga.Arseno pun tak menjawab dia hanya tertawa mendengar apa yang dikatakan oleh Arga, Arga seperti tak rela jika terjadi sesuatu kepada Nindy wanita yang dicintainya.Arseno pun beranjak dari duduknya dan berpamitan kepada para rekannya. “Ya sudah ya aku pulang dulu ya?” seru Arseno sambil tangannya meraih tangan Sintia.Dan akhirnya mereka pun pulang dari tempat mereka berkumpul, Arseno langsung menancapkan gasnya untuk segera pulang karena jam sudah hampir larut malam.Sintia yang duduk disamping Arseno dia pun terlelap dengan tenangnya membuat Arseno yang duduk di sampingnya merasa sangat bahagia melihat wanita yang dicintainya begitu sangat manja kepada dirinya.Tak terasa sud

  • Terjerat Hasrat Cinta Atasanku   David menyatakan cinta

    Pukul 7 malam Arseno sudah siap untuk pergi makan malam dengan para rekannya.Arseno memakai kaos berwarna hitam dengan bawahan dengan warna senada.Arseno pun mengetuk pintu kamar sintia.Dan Sintia pun keluar dari kamarnya dengan raut wajahnya yang cantik.Dia memakai sebuah jaket yang berwarna biru muda dengan bawahan celana yang berwarna hitam.“Ayo berangkat.” seru Arseno yang mengajak Sintia untuk berangkat.Sintia pun keluar dengan menenteng tasnya yang berwarna hitam.Mereka pun pergi bersama-sama menuju sebuah restoran dimana mereka mengadakan makan malam bersama.Mereka menghabiskan waktu perjalan sekitar 20 menitan dari rumah Arseno, yah memang rumah Arseno terletak di kawasan central bisnis.Mereka berdua masuk ke dalam restoran dan ternyata semua sudah berkumpul disana.“Kita sambut pasangan serasi kita big boss dan sang asisten.” teriak Nindy dengan wajah yang sangat gembira.Aldi yang sedang duduk dan minum mendengar itu dia pun tersedak. “Haahhhh yang benar?” tanya Al

  • Terjerat Hasrat Cinta Atasanku   keberhasilan

    “Oke jika itu yang kamu mau Nin aku akan atur waktu untuk pertemuan kita secepatnya, tapi aku mohon berubahlah bersikap hangat kepada ku, anggap saja kita mulai dari awal hubungan ini.” jawab Arga.Arga pun meraih tangan Nindy dan menggenggamnya dengan erat namun tetap saja Nindy seperti acuh tqk acuh.Saat Nindy melirikan kedua bola matanya terlihat Arga yang sedang menundukan kepalanya,Arga terlihat seperti dia menahan air matanya yang sepertinya ingin jatuh, melihat itu Nindy merasa hatinya seperti tersentuh. “Ya sudahlah kita mulai lagi dari awal, tapi ingat ya jika kamu ulangi lagi masalah seperti ini aku akan membuatmu jauh lebih menderita dan aku pastikan kamu tak akan bahagia karena menyakiti ku.” seru Nindy yang sedikit dengan bernada ancaman kepada Arga.Arga yang mendengar itu dia pun menganggukan kepalanya sebagai tanda bahwa dia mengerti.Arga pun tersenyum di sudut bibirnya, dia merasa bahagia kini Nindy sudah mulai tak cuek lagi kepada dirinya.Keesokan harinya di kant

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status