Share

Bab 108 Pelakor

Author: Secret juju
last update Huling Na-update: 2025-09-30 22:38:33

Luna baru saja pamit ke toilet, meninggalkan Kanara seorang diri di meja. Perempuan itu menatap gelas jus stroberi yang baru diantarkan pelayan, warna merah segarnya sedikit menenangkan pikirannya yang kusut. Ia meraih sedotan, hendak meminumnya—

Tiba-tiba, sebuah tangan terulur cepat. Gelas itu diraih paksa lalu isinya disiramkan tepat ke tubuhnya. Cairan dingin merembes ke baju dan membuat Kanara terperanjat kaget.

“Ah!” Kanara memekik, spontan berdiri. Pandangannya segera menemukan sosok Sandrina yang berdiri tak jauh darinya, menatap dengan sorot mata penuh kebencian.

Belum sempat Kanara bereaksi lebih jauh, plak! Tamparan keras mendarat di pipinya. Kepala Kanara terhempas ke samping, rasa perih membakar kulit wajahnya yang kini memerah.

Kanara menatap sekitar dengan pandangan kabur karena air mata yang mendesak keluar. Puluhan pasang mata pengunjung kafe kini tertuju padanya. Bisikan-bisikan mulai terdengar, menambah rasa malu yang menyesakkan dada.

Sandrina tidak peduli. Perempu
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Terjerat Nafsu Kakak Tiri   Bab 108 Pelakor

    Luna baru saja pamit ke toilet, meninggalkan Kanara seorang diri di meja. Perempuan itu menatap gelas jus stroberi yang baru diantarkan pelayan, warna merah segarnya sedikit menenangkan pikirannya yang kusut. Ia meraih sedotan, hendak meminumnya—Tiba-tiba, sebuah tangan terulur cepat. Gelas itu diraih paksa lalu isinya disiramkan tepat ke tubuhnya. Cairan dingin merembes ke baju dan membuat Kanara terperanjat kaget.“Ah!” Kanara memekik, spontan berdiri. Pandangannya segera menemukan sosok Sandrina yang berdiri tak jauh darinya, menatap dengan sorot mata penuh kebencian.Belum sempat Kanara bereaksi lebih jauh, plak! Tamparan keras mendarat di pipinya. Kepala Kanara terhempas ke samping, rasa perih membakar kulit wajahnya yang kini memerah.Kanara menatap sekitar dengan pandangan kabur karena air mata yang mendesak keluar. Puluhan pasang mata pengunjung kafe kini tertuju padanya. Bisikan-bisikan mulai terdengar, menambah rasa malu yang menyesakkan dada.Sandrina tidak peduli. Perempu

  • Terjerat Nafsu Kakak Tiri   Bab 107 Kecurigaan

    Kanara berdiri cukup lama di depan etalase kaca toko perhiasan. Tangannya meremas kotak kecil berwarna merah beludru. Kotak yang selama ini ia simpan, jauh dari jangkauan siapa pun.Hatinya terasa berat. Cincin berlian itu bukan sekadar perhiasan. Itu adalah satu-satunya peninggalan ibunya, hadiah ulang tahun pernikahan ke sepuluh yang diberikan ayahnya. Kanara masih mengingat jelas, malam itu usianya delapan tahun, mereka makan malam di restoran mewah untuk pertama kalinya. Ibunya tersenyum lebar ketika menerima cincin itu, senyum yang masih membekas kuat dalam ingatan Kanara.Kini, semua kenangan itu terasa pahit. Pernikahan yang dulu sederhana namun penuh perjuangan, cinta yang sempat bertahan meski ditentang kakek neneknya… akhirnya runtuh karena perselingkuhan ayahnya. Yang tersisa hanya luka, dan cincin ini menjadi pengingat paling nyata.Kanara menarik napas dalam, berbisik lirih pada dirinya sendiri.“Bu… maafkan aku. Kali ini aku benar-benar harus melepasnya.”Ia teringat bag

  • Terjerat Nafsu Kakak Tiri   Bab 106 Rencana Sandrina

    Kanara sampai di kosan kecil yang akan menjadi tempat tinggal barunya. Ia sengaja memilih kos khusus wanita agar merasa lebih aman, dengan penjagaan yang cukup ketat. Athalla sudah memastikan lebih dulu lingkungan kos itu aman sebelum mengajaknya pindah.Mobil berhenti tepat di depan gerbang. Athalla turun lebih dulu, lalu membuka bagasi. Ia menurunkan koper dan tas Kanara dengan tenang, tidak memberi kesempatan perempuan itu untuk mengambil alih meski tangan Kanara sempat terulur.“Biar aku saja,” ucapnya singkat, nada suaranya datar tapi tegas.Kanara hanya bisa menarik tangannya kembali, lalu tersenyum tipis. Hatinya terasa aneh. Baik Athalla maupun Arga sama-sama punya cara perhatian yang tidak banyak kata, tidak diumbar. Mereka tampak cuek, seolah tidak peduli, tapi kenyataannya selalu ada. Dan Kanara sadar, mungkin darah mereka yang sama membuat sifat itu menurun. Genetik memang tidak bisa berbohong.Athalla menyeret koper hingga berhenti di dekat gerbang. Ia tidak bisa masuk le

  • Terjerat Nafsu Kakak Tiri   Bab 105 Belenggu

    "Kanara." Suara Athalla terdengar rendah, seolah menahan sesuatu yang sudah lama ingin ia ungkapkan.Tangannya terulur, berhenti di sisi wajah Kanara. Jemarinya menyapu lembut kulit pipi perempuan itu, memaksa Kanara menoleh. Tatapan mereka bertemu, diam tapi sarat makna. Tidak ada yang bicara, hanya detak jantung yang terdengar kian keras di telinga masing-masing.Athalla perlahan mendekat, wajahnya maju inci demi inci. Kanara tahu apa yang akan terjadi. Ia bisa saja mundur, menghindar, tapi tubuhnya menolak bergerak. Ada rasa penasaran yang menahannya.Bibir Athalla akhirnya menyentuh bibirnya. Ringan, sekilas, namun cukup membuat Kanara menahan nafas. Harusnya ia berhenti, tapi lidah hatinya berbisik lain. Bibirnya terbuka, memberi ruang lebih.Athalla mengira itu tanda penerimaan. Ia memperdalam ciumannya, jemarinya kini menahan tengkuk Kanara agar tidak menjauh.Sementara itu, hati Kanara justru terombang-ambing.‘Apa ini yang kurasakan dengan Arga? Sama… atau berbeda? Jika aku m

  • Terjerat Nafsu Kakak Tiri   Bab 104 Aku Akan Menikahimu

    Hakim akhirnya menjatuhkan putusan. Jennifer Kusuma divonis delapan tahun penjara dengan denda sepuluh miliar rupiah serta kewajiban membayar uang pengganti kerugian negara. Jika tidak, masa hukumannya akan bertambah. Bagi Athalla, itu sudah lebih dari cukup. Ia tahu hukuman seberat apa pun tidak akan mengembalikan apa yang telah hilang, tapi melihat Jennifer akhirnya tumbang adalah kepuasan tersendiri.Penantian panjangnya berakhir. Semua strategi, risiko, dan pengorbanan yang ia lakukan tidak sia-sia. Jennifer, yang selama ini begitu angkuh dan merasa tak tersentuh hukum, akhirnya harus membayar harga.Athalla tahu, pada awalnya ia hanya berniat menjadikan Kanara bagian dari rencananya. Sama seperti yang pernah ia lakukan pada Luna, sepupu Arga. Ia pikir, Kanara hanyalah batu loncatan. Satu bidak kecil dalam permainan besar.Nyatanya, perempuan itu pun datang dengan niat serupa. Mereka berdua sama-sama bermain peran, sama-sama menutup hati, dan sama-sama ingin saling memanfaatkan.N

  • Terjerat Nafsu Kakak Tiri   Bab 103 Peran Suami

    Pagi itu, suara air di kamar mandi terdengar bercampur dengan bunyi tersedak. Kanara berpegangan pada wastafel, wajahnya pucat, tubuhnya gemetar karena mual yang tak kunjung reda.Athalla yang sedang bersiap kerja sempat berhenti ketika mendengar suara itu. Pintu kamar mandi yang setengah terbuka membuatnya langsung masuk tanpa banyak pikir. Ia menggulung lengan kemejanya, lalu berdiri di belakang Kanara, tangannya menekan lembut tengkuk perempuan itu, memberi pijatan ringan.Kanara sempat menoleh singkat, sedikit terkejut melihat Athalla, tapi ia tak berkata apa-apa. Ia hanya menunduk lagi, membiarkan sentuhan itu membantu meredakan rasa mualnya.Beberapa menit kemudian, Kanara menyalakan keran, membasuh mulutnya dengan air dingin. Ia mengangkat wajah, menatap pantulan dirinya di cermin, pucat, lelah, dan sedikit kosong.Seketika, bayangan Arga terlintas. Seharusnya pria itu yang berdiri di sini, menemaninya di saat-saat seperti ini. Bukankah Arga ayah dari anak ini? Tapi kenyataan l

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status