Share

Beken 102

*Happy Reading*

"Eugh ..." Aku melenguh pelan. Saat ingin membuka mata, tetapi tersita oleh denyut nyeri yang berasal dari kepalaku.

Sakit dan pusing sekali. Rasanya benar-benar tidak nyaman. Tak lama, aku merasa sebuah tangan memijat-mijat kepalaku. Menghantarkan rasa hangat yang membuat nyaman.

Setelah cukup lama. Aku pun bisa membuka mataku. Bunda lah yang pertama aku lihat dengan senyumnya yang sehangat mentari. Namun, matanya membengkak khas orang baru nangis.

Kenapa? Ada apa?

"Alhamdulilah, Nur. Akhirnya kamu bangun juga," ucap Bunda.

Bangun? Aku emang kenapa? Aku melirik sekitarku, dan baru sadar jika ini bukan di kamarku yang ada di rumah Papa. Ini ... kayaknya di kamar rumah sakit.

Lah? Kenapa aku di sini?

"Bun, akh--ekhem!"

Baru saja aku ingin menyuarakan rasa penasaran dalam diri. Tiba-tiba aku tercekat. Tenggorokanku sakit sekali. Seperti kekeringan dan butuh air segera. Seakan mengerti, bunda dengan cepat meraih gelas berisi air putih di nakas, dan membantuku minum
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
dwi...
ayuk lah jitak penulisnya ni cerita... gak pengen kayaknya si Nurdev bahagia...
goodnovel comment avatar
Sindy Septi
iya sama kesel juga ni sama authornya rasanya pingin suruh pindah aja ke planet mars ni authornya
goodnovel comment avatar
Rara Ararya
keknya amih nich bnr2 blm rela NurDev bahagia dech,,ada aja..bnr2 bikin gemezz gk sich amih nii..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status