Share

17. The Reunion

“Kamu nggak perlu repot-repot ikut turun. Aku bisa jalan sendiri sampai depan unit apartemenku.” Kikan membuka suara saat melihat pergerakan Dewandra yang nampak ingin ikut turun dari mobilnya.

“Berapa kali harus kukatakan? Jangan menolakku.” Ayolah, dia itu Dewandra si pria paling keras kepala. Sia-sia saja Kikan mengerahkan usaha untuk menolak pria itu, Dewandra selalu pada pendiriannya.

Apa boleh buat? Kikan tidak bisa berkata-kata lagi. Ia hanya bisa terdiam saat melihat Dewandra bergegas turun dari mobil lalu berjalan menuju pintu belakang tepat di mana Rosetta sedang duduk. Dengan begitu lembut Dewandra meminta putrinya untuk turun sementara tangan kirinya langsung menyambar handle pintu depan untuk membukakan Kikan.

Tanpa bersuara sepatah kata pun, Dewandra langsung menyambar tas milik Kikan lalu meminta putrinya untuk membantu membawakan. “Tata, Papa minta tolong bawakan tas teman Papa ya,” kata pria itu lalu menyerahkan tas milik Kikan.

Dengan senyum lebar yang tersemat di
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status