Share

Bab 17 Adu Kecerdikan

Nara melangkah memasuki kamar. Ia melewati Ardhan begitu saja tanpa berkata apapun.

"Siapa yang menelepon pagi-pagi begini sampai sembunyi begitu?" tanya Ardhan dengan nada menyindir.

Namun, saat itu Nara tidak menyahut. Ia tidak mau melakukan perdebatan yang tidak penting dengan Ardhan. Melihat Ardhan yang tampak sedang dalam suasana hati yang buruk, membuatnya berusaha untuk menghindari pertengkaran di antara mereka.

"Sebaiknya aku pesan makanan saja."

Lewat sebuah telepon yang ada di kamar hotel itu, Nara mencoba memesan makanan untuk sarapan paginya. "Aku sudah merasa lapar," gumamnya.

Sembari menunggu, Nara duduk sembari melihat matahari terbit dari arah timur. Merasakan hangatnya pagi dengan udara yang masih segar.

Hingga, Nara seketika beranjak dari duduknya dengan mata membelalak. Ia kaget karena baru mengingat sesuatu.

"Harusnya aku bersiap-siap," ucap Nara. "Kami 'kan akan pergi ke pantai kuta," tambahnya.

Nara pun memasuki kamar mandi tersebut. Ardhan yang melihat Nara tamp
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status