Share

Adit geram

Author: Risya Petrova
last update Last Updated: 2025-06-13 22:03:42

Saat jam makan siang tiba, suasana kantor mulai sedikit lebih santai. Beberapa karyawan mulai beranjak dari meja mereka untuk pergi ke kantin atau mengambil makan siang di meja masing-masing.

Di tengah keramaian itu, Sarah berjalan melewati meja Adit tanpa menoleh sedikit pun ke arahnya. Mereka sudah membahas taktik ini sebelumnya, kalau untuk sementara, mereka harus bersikap seolah-olah mereka tidak dekat. Adit sendiri tetap sibuk mengetik di komputernya, bahkan tidak melirik bayangan Sarah yang bergerak menjauh menuju pintu keluar.

Erni, yang duduk tak jauh dari meja Adit, memperhatikan adegan itu dengan seksama. Ia membisikkan sesuatu pada Yuli yang duduk di sampingnya, "Mungkin mereka sekarang sudah putus. Mungkin Adit diputusin Bu Sarah untuk menyelamatkan kariernya. Tadi, kan, Pak Indra ke ruangan Bu Sarah lama banget. Aku yakin Pak Indra kasih warning buat mereka."

Namun, Yuli hanya diam. Meski terlihat sibuk dengan pekerjaannya, pikirannya jelas sedang berada di tempat lain. T
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Terjerat Pesona Mama Temanku   Mencoba banyak gaya di kamar mandi

    “Apa?” Kening Sarah berkerut.“Pengen mandi bareng ....” Adit nyengir.“Enak aja,” sahut Sarah sembari menahan senyuman yang hampir terbit di wajahnya.Melihat sudut bibir Sarah yang nyaris terangkat dan membentuk seulas senyuman itu, membuat Adit merasa permintaannya pasti disambut. Ia langsung melangkah masuk ke dalam kamar mandi, tanpa meminta izin lagi.Sarah terkesiap. “Hei ... Adit ... kamu itu ....”Kalimat Sarah terputus tiba-tiba saat Adit langsung mencium bibirnya.Sarah menggenggam simpulan handuk yang berada tepat di depan dadanya. Tubuhnya jadi menegang karena perasaan campur aduk, antara terkejut, canggung dan bingung tapi mau.“Dit ...” Sarah berusaha bersuara.“Apa ...?” tanya Adit parau.“Kalau Tigar pulang bagaimana?”“Dia nggak bawa kunci,” jawab Adit cepat sembari tergesa-gesa melanjutkan ciumannya.“Tap-tapi ....”Adit tidak mendengarkan. Entah kenapa intuisinya mengatakan jika Sarah juga menginginkan ini. Ia melangkah maju perlahan.Sarah spontan berjalan mundur.

  • Terjerat Pesona Mama Temanku   Mesra-mesran dengan Sarah

    “Stt ... Jangan berisik. Ini baru permulaan ...,” ujar Adit lirih dan parau.Sarah spontan merapatkan bibirnya. Ia seperti terhipnotis untuk menurut.Setelah beberapa saat, Adit perlahan menarik diri, namun jarak di antara mereka tetap dekat. Nafas Sarah masih berderu pelan, sementara dia menatap Adit dengan tatapan penuh rasa cinta. “Kamu selalu tahu gimana caranya bikin aku merasa lebih baik,” ucapnya dengan suara yang masih bergetar.Adit tersenyum, jemarinya masih memainkan helai-helai rambut Sarah dengan penuh perhatian. “Aku cuma pengen kamu tahu kalau kamu nggak perlu menghadapi semuanya sendirian,” bisiknya pelan. “Selalu akan ada aku ... sekarang,” sambungnya manis.Sarah mengangguk. Dalam pelukan Adit, ia merasa begitu aman. Seolah semua masalah yang sedang menantinya di luar sana, termasuk pertemuannya dengan Yuna, bisa ia hadapi dengan lebih tenang.Di saat seperti ini memang yang ia inginkan hanyalah menikmati kehadiran Adit di sisinya. Tidak ada yang lebih penting dari p

  • Terjerat Pesona Mama Temanku   Permainan di kosan

    Balasan chat Sarah tidak secepat sebelumnya. Adit jadi merasa nggak enak hati. Jari jemarinya segera bergerak ke layar ponsel dan hendak mengatakan kalau dia cuman bercanda ngajak Sarah ke kosan habis pulang kerja ini.Tapi tepat saat Adit hendak mengetikkan kata-kata, pesan balasan chat Sarah masuk.“Oke, aku setuju. Kayaknya enak kalau santai di kosan kamu dulu sebelum ketemu Yuna. Nanti aku jalan ke apertemennya habis dari kosan kamu.”Sarah mengirimkan pesannya sambil tersenyum kecil. Adit memang selalu punya cara untuk menenangkannya, membuatnya merasa bahwa ada tempat aman di tengah segala kekacauan ini. Dia merasa lega bisa menghabiskan waktu tanpa harus memikirkan soal pekerjaan atau masalah dengan Yuli, setidaknya untuk beberapa jam ke depan.Setelah jam kerja berakhir, Sarah membereskan mejanya dengan perlahan. Sambil mengangkat tas kerjanya, ia menatap layar ponselnya sekali lagi, memastikan tidak ada pesan penting lain yang masuk.Adit sudah siap menunggunya di kosan, dan

  • Terjerat Pesona Mama Temanku   Relaksasi di kosan Adit

    Adit melangkah cepat menyusuri lorong menuju taman belakang lantai dasar. Ia tahu waktunya terbatas, dan situasi di kantor semakin kacau. Nama Nico terus bergema di pikirannya, seperti petunjuk samar yang harus ia gali lebih dalam.Selama beberapa bulan magangnya di MIMPI MEDIA, Adit sudah mengenal sebagian besar karyawan, dan ia tahu Nico adalah salah satu teknisi IT yang biasanya bekerja di balik layar, jarang terlihat oleh kebanyakan orang.Setelah keluar dari pintu belakang, ia melihat Nico sedang berdiri di balkon luar taman belakang. Pria itu tampak santai, merokok sambil memandang langit. Seolah-olah tidak ada yang salah di dunia ini.Adit hampir saja melangkah mendekat, namun nalurinya tiba-tiba menghentikannya. Ada sesuatu yang membuatnya berpikir dua kali.Adit menyipitkan mata, memperhatikan gerak-gerik Nico dari jauh. Pria itu tampak terlalu tenang, seolah benar-benar tidak tahu apa yang sedang terjadi di kantor, tentang gosip panas yang menjadi trending topik hari ini.Ki

  • Terjerat Pesona Mama Temanku   Sarah vs Yuli

    Sementara itu, di tempat lain, Sarah tengah bergerak cepat. Dia tahu bahwa ada orang di balik semua ini, dan kecurigaannya mengarah pada Bagus, seseorang yang dia kenal memiliki akses ke rekaman CCTV.Dari insting dan firasatnya, kemungkinan besar Bagus memberikan rekaman itu ke Yuli, yang kemudian menyebarkannya kepada Pak Indra secara anonim.Langkah kaki Sarah berhenti mendadak ketika di koridor, tepat di depannya, Bagus melintas. Si pria berkacamata dengan tubuh kurus tinggi itu menyapa Sarah dengan ramah, wajahnya seolah tanpa dosa. Tapi Sarah sudah terlalu jauh untuk membiarkan keramahan itu memanipulasinya.“Bagus, saya ingin bicara empat mata sama kamu," kata Sarah dengan nada tegas, tanpa basa-basi, meski ini jam istirahat.Bagus tampak sedikit kaget. Wajahnya yang tadinya tenang mendadak pucat. Dia langsung menyadari ada sesuatu yang salah. Sarah tidak pernah berbicara seperti ini sebelumnya, apalagi memintanya bicara empat mata. Pria berkacamata itu terkesiap, tahu bahwa di

  • Terjerat Pesona Mama Temanku   Adit geram

    Saat jam makan siang tiba, suasana kantor mulai sedikit lebih santai. Beberapa karyawan mulai beranjak dari meja mereka untuk pergi ke kantin atau mengambil makan siang di meja masing-masing.Di tengah keramaian itu, Sarah berjalan melewati meja Adit tanpa menoleh sedikit pun ke arahnya. Mereka sudah membahas taktik ini sebelumnya, kalau untuk sementara, mereka harus bersikap seolah-olah mereka tidak dekat. Adit sendiri tetap sibuk mengetik di komputernya, bahkan tidak melirik bayangan Sarah yang bergerak menjauh menuju pintu keluar.Erni, yang duduk tak jauh dari meja Adit, memperhatikan adegan itu dengan seksama. Ia membisikkan sesuatu pada Yuli yang duduk di sampingnya, "Mungkin mereka sekarang sudah putus. Mungkin Adit diputusin Bu Sarah untuk menyelamatkan kariernya. Tadi, kan, Pak Indra ke ruangan Bu Sarah lama banget. Aku yakin Pak Indra kasih warning buat mereka."Namun, Yuli hanya diam. Meski terlihat sibuk dengan pekerjaannya, pikirannya jelas sedang berada di tempat lain. T

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status