Sementara itu di Oriental Palace, Putri akhirnya bisa bernafas lega setelah selebgram cantik tadi memutuskan undur diri. Sebelum pergi, masih sempat gadis mengirimkan tatapan penuh ancaman padanya. Mengingat itu saja bikin Putri agak bergidik hingga detik ini.
Rpanya cobaan untuk dirinya belum berakhir. Baru saja dia duduk tenang sekejap, pintu restoran terkuak kembali. Kali ini sosok ramping berambut ikat coklat dengan muka rupawan yang sudah akrab dibenak semua pemirsa di tanah air, datang bersama para pengiringnya.Arak-arakan ini bahkan lebih heboh dari yang tadi."Ya Tuhan, apa lagi sekarang?" Tanpa sadar, Putri berbisik lirih. Hatinya berdegup penuh antisipasi saat bertatapan dengan Marion. Apalagi waktu melihat bagaimana produser dan sutradara yang tadi memaki-maki, kini mulai mendekat pada sang aktris seperti tak terjadi apa-apa."Maaf bikin kalian menunggu. Tadi ada pertemuan mendadak." Marion memulai penjelasan dengan wajah sendu yangSeminggu setelah peristiwa syuting kemarin, hidup berjalan seperti biasa bagi Putri. Kecuali pemutaran episode perdana 'Dibakar Rindu dan Dendam', tak ada yang benar-benar ditunggunya. Sebab itu, disela kesibukan kerja, dia menyempatkan diri menonton di platform online siang ini. "Ah, syukurlah... ." Tanpa sadar dia berbisik lirih. Lakon Marion dalam film itu tak terlalu buruk karena editan di bagian-bagian yang tepat. Pada saat ekspresi mukanya tak terlalu tepat, sutradara menyisipkan video dari roll B atau menggantinya dengan lakon dari male lead hingga penonton yang awam tak akan tahu bedanya. Kegiatan Putri menonton jadi berhenti saat melihat pesan masuk dari koordinator tingkat. Bukannya mengirim info perkuliahan, komting mereka yang bernama Heru ini malah mengirim pesan singkat disertai sebuah link. [Kamu tenar sekarang. Coba buka linknya]Penasaran, Putri membukanya hingga jendela media sosial yang berlatar hitam itu langsung t
Ternyata episode kedua ini menciptakan kehebohan yang lebih besar karena para netizen sampai membandingkan lakon Putri dan Marion. Sedangkan berita soal Davinka yang perannya 'dicuri' jadi terhempas di antara buih-buih samudera.[@queen_bee : wow, akting si waitress ini diluar ekspektasi. Tak kalah dengan seseorang yang katanya artis besar][@pinochio : tak hanya akting, wajahnya pun sangat mirip dengan Marion kita][@metamorph: kurasa aku akan memanggilnya Little Marion atau Lil' M, sounds cute!][@lala_land : OMG! Kalian harus lihat cuplikan video di belakang backstage. Sesembaknya humble banget]Dan tak disangka, cuplikan video backstage yang dibocorkan entah siapa, kembali jadi perbincangan hangat di kalangan netizen. [@humble_brag: ternyata ada juga manusia yang cantik hati dan wajahnya][@momo: definisi dari malaikat dalam wujud manusia][@De_lilah : Alah, paling juga karena masih newcomer][@lal
Putri mungkin suka mengalah, tapi disepelekan, terlebih oleh pria yang dibencinya bukanlah pilihan. Dengan wajah datar dia duduk di sebelah Arya, tepatnya di bagian ujung kursi. "Kenapa kamu ke taman jam segini? Bukannya kamu harusnya kuliah?" tanya Arya lagi begitu Putri sudah duduk. "Kenapa kamu bisa tahu?"Arya merutuk dalam hati. Dia terlalu teledor hingga tanpa sadar menunjukkan jika dirinya punya perhatian khusus pada gadis muda di sampingnya. Seminggu lalu, dia bertemu Andini dan sang adik bercerita tentang rasa kagumnya pada seorang mahasiswa bernama Putri Maharani. Masih menurut sang adik, mahasiswa ini selalu siap ketika ditanya meski statusnya bekerja sambil kuliah. "Kalau bukan karena beda status sosial, aku sudah merekomendasikannya jadi istrimu," kelakar sang adik waktu itu.Keterangan sang adik ditambah matanya yang pernah melihat sosok Putri di kampus waktu itu, membuat Arya punya dugaan kuat kalau mahasiswa
Meski pertemuan tak disengaja kemarin masih menyisakan sedikit rasa tak nyaman di hati Putri, namun dia masih tetap masuk kerja seperti biasa. Senin pagi ini merupakan tanggal tutup buku sehingga banyak kuitansi dan struk pembayaran yang harus diperiksa. Ketika Putri sudah bekerja sekitar dua jam, tiba-tiba manajer restoran menghampirinya. "Sedang menginput semua data, Put? Jangan lupa dimasukkan juga keterangan absen karyawan, ya.""Baik, Bu. Saya pastikan di akhir bulan semua laporan sudah clear.""Bagus. Kalau begitu jangan lupa, kamu input juga jam kerjamu yang terbengkalai lantaran harus ikut syuting kemarin," tambah manajer datar. Sontak Putri terperanjat. Kemarin, wanita ini yang memintanya agar syuting meskipun dia beralasan sedang sibuk. Bahkan hingga detik ini, masih terbayang jelas di benak Putri berapa bersemangat sang manajer waktu itu. Menyadari haknya untuk bulan ini bakal dipotong lagi, Putri memberanikan diri
Dua hari berselang, Putri mengunjungi Production House milik keluarga Mahendra. Untungnya, perusahaan ini masih berlokasi di Angkasa Plaza, sehingga dirinya tak terlalu merasa asing. "Selamat pagi, Mbak. Ada yang bisa dibantu?" seorang resepsionis menyapa Putri dengan tatapan memindai, dari ujung kaki hingga rambut. Kelakuan resepsionis ini bikin Putri agak rikuh, dia jadi bertanya-tanya apa yang kurang dengan penampilannya. Maka dari itu, Putri jadi ikut mengamati dirinya sejenak. Outfit yang dia kenakan celana kulot dengan model high waist warna karamel ditambah crop top putih tanpa lengan, outer berwarna krim dan sneakers. Rasanya tak ada yang terlalu mencolok. Setelah memastikan diriny tampil cukup layak, Putri menyahut, "saya Putri Kak, tujuan kemari mau ikut talkshow atas undangan produser." Usai berucap, dia segera menyerahkan kartu nama yang diberikan tamunya kemarin. Kertas mungil itu langsung disambut resepsionis dengan cep
"Baiklah pemirsa, akhirnya ... dua bintang yang kita nanti-nanti sejak tadi akan segera hadir. Sambutlah.... Putri Marion dan Putri Maharani."Kalimat pembuka dari MC disambuti dengan tempik sorak bergemuruh oleh penonton bayaran di studio. Berbarengan dengan ini, seorang kru yang berjaga di balik layar memberi aba-aba lalu Putri dan Marion pun berjalan bergandengan layaknya sahabat karib yang sudah kenal lama. Senyum lebar yang terukir nyata di muka keduanya, membuat akting ini makin meyakinkan. "Wow, ternyata kalian sangat dekat, ya." Pembawa acara mengomentari seraya membimbing mereka duduk di sisi kiri dan kanan. "Kalian juga sama-sama cantik dan feminin meski tema pakaiannya berbeda," tambah MC lagi dengan antusiasme yang tinggi. Marion tertawa anggun dengan sepasang lesung pipi menghiasi wajah. Dengan tampilan seperti ini, tak ada yang bisa menyangkal pesonanya. "Hahaha, Anda terlalu memuji. Semua perempuan pasti cantik dengan p
Ucapan Putri mungkin saja ditujukan pada MC, namun sepanjang berbicara, matanya tak lepas dari Marion. Gadis yang dia tatap mengedik tak acuh seolah menegaskan niat yang sesungguhnya, hendak menjatuhkan orang lain. Pembawa acara mendesah sambil menepuk bahu Putri perlahan. Sebagai karyawan yang bekerja pada bisnis keluarga Mahendra, tak banyak yang bisa dia lakukan. Begitu kamera mulai merekam, Putri lekas- lekas melemparkan kegundahan hatinya dan menatap dunia dengan berani. Lantaran sangat geram dengan ulah Marion, rasa gugup yang dialaminya tadi mendadak sirna."Pemirsa, sekarang kita akan mendengar penjelasan Putri terkait pertanyaan yang diajukan Putri Marion."Setelah kalimat pembuka dari MC, kamera membidik wajah Putri close up hingga minor ekspresi mukanya tak luput dari perhatian penonton. "Sebenarnya, apa yang dikatakan mbak Putri Marion tak salah. Saya masih punya dua saudara tiri, sedangkan anak yang dilahirkan ibu memang c
Kehebohan yang disebabkan acara talkshow terus bergulir bagai bola api. Kedua kubu, fans berat Putri Marion dan haters-nya saling serang. Objek dari perseteruan mereka bukanlah sang bintang tetapi Putri Maharani yang notabenenya tak tahu-menahu kesumat apa yang mereka punya. Pendukung Marion mengejek Putri sebagai pembohong yang opportunis sedangkan haters-nya menyebut sang aktris sebagai munafik yang ingin mempersulit Putri. Terjebak dalam pusaran, Putri jadi buruan penting bagi paparazzi dan influencer yang ingin membuat webcast. Maka dari itu, pagi ini dia berangkat kerja dengan mengenakan masker dan kacamata agar tak mudah dikenali. "Astaga... ." lirih Putri ketika kakinya baru memasuki lantai sepuluh Angkasa Plaza. Seperti dugaannya, beberapa orang yang tampak mencurigakan sudah mondar-mandir di sekitar tempat kerjanya. Berhubung Oriental Palace bukan sembarang restoran, orang-orang ini cuma berani celingak-celinguk di luar dengan kamera yang tergantung di leher. "Mbak Putri