Share

95. Menagih Tanggung Jawab

Shada mengernyit heran terhadap kekakuan pada nada bicara Malta. Tangannya lekas mengembalikan gelas tadi ke tempatnya, kemudian mencoba menelisik raut muka Malta yang tampak serius.

"Are you okay, Mom?" Shada lalu mengedikkan bahu sambil memutar bola mata. "And should I stay away from him? Kenapa aku harus menjauhinya? Apa yang tiba-tiba membuat Mom jadi begini?"

Malta memandang rotinya sekilas lantas segera membuangnya ke tempat sampah. Bahkan roti di depannya sudah tak menarik lagi baginya. Setelahnya, Malta justru bergerak panik.

"Ayo, cepat keluar dari sini!"

Dari nada bicaranya, Shada menangkap ada getaran di sana. Shada hanya ternganga atas sikap ibunya tiba-tiba.

"Oh, come on!" Shada frustasi dan menghentikan gerakan Malta dengan mencengkeram kedua bahunya. "What happened? Kenapa aku harus menjauh dari Demian, Mom? Katakan!"

Malta menggigit bibirnya. Ternyata air mata Malta sudah meleleh. Wanita itu sekarang menggelengkan kepala sambil menangkup kedua pipi Shada dengan tangan.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status