Share

5. Perhatian Linda

last update Last Updated: 2021-08-10 12:43:24

Pekerjaannya dimulai sekarang, tepat pukul sembilan pagi, Tangguh mulai mengecek satu per satu mobil rongsokan milik Pak Steve. Ada banyak jenis mobil yang Tangguh baru benar-benar melihatnya secara nyata. Biasanya ia hanya melihat sekilas lewat majalah atau internet, sekarang mobil tua hampir punah dan tampilan sangat mengerikan ada di depan matanya.

"Gimana, kamu suka?" tanya Steve begitu melihat Tangguh antusias. Pemuda itu tentu saja langsung mengangguk senang sembari menarik garis bibirnya. 

"Saya merasa ini berkah untuk saya karena sudah bertemu dengan Pak Steve dan istri. Saya berjanji akan bekerja sebaik-baiknya. Biasanya saya hanya melihatnya dari internet atau majalah saat saya sekolah, namun sekarang semua kendaraan kece ini ada di depan mata saya," papar Tangguh dengan penuh semangat. Kakinya berkeliling memperhatikan tumpukan mobil tua yang hampir punah.

"Saya yang beruntung bertemu denganmu. Oh iya, sore ini saya akan ke kota, apa kamu ingin mengirimkan uang untuk adikmu? Anggap saja sebagai DP dari gaji kamu."

"Anda terlalu baik, Pak. Jika bisa, saya memang ingin mengirimkannya."

"He he ... tidak perlu sungkan. Nanti sore akan saya transfer dan lusa kamu ikut saya ke bank. Kamu harus mengaktifkan Mbanking agar kamu tidak sulit untuk mengirimkan uang untuk adikmu. Sekalian aku membetulkan Mbanking di ponselku," kata Steve lagi dengan senyuman penuh ketulusan.

"Baik, Pak, terima kasih banyak." Tangguh mengangguk paham masih dengan senyuman sumringahnya. 

Kendaraan roda empat yang pertama kali harus ia cek adalah mobil tua dengan merk terkenal Mercedes-Benz W123 yang kerab disapa Mercy Tiger. Mobil yang pertama kali meluncur pada tahun 1976 hingga 1986 dan salah satu mobil Mercy paling mewah di jamannya. Belum lagi Toyota Kijang  yang meluncur di tahun 1977 dengan bodi sudah ringsek seperti habis tabrakan berat.

Tangguh menyeka keningnya karena berkeringat. Ini bakalan menjadi pekerjaan paling menakjubkan yang akan dia lakukan. Teman-teman di kampungnya pasti akan berteriak histeris saat tahu pekerjaan kerennya saat ini.

"Saya sepertinya akan mengecek mesin mobil Kijang Pak Steve," ujar Tangguh yang diikuti anggukan oleh lelaki setengah baya itu.

"Aku tinggal sebentar ya. Mau ke kandang kuda." Tangguh meletakkan kembali kunci Inggris yang sudah ia pegang.

"Kuda? Pak Steve punya kuda?" tanya Tangguh antusias.

"Yah, baru empat ekor saja. Aku menyukai hal-hal yang menyenangkan seperti ini. Mungkin besok aku akan membawamu main ke kandang kudaku. Tidak terlalu jauh, apalagi kalau jalannya ditemani wanita cantik yang masih sakit kakinya itu. Hari ini harusnya jadwal Linda berkuda, tetapi karena kakinya sakit, lebih baik di rumah saja. Aku titip sebentar istri dan rumahku ya." Lagi-lagi Tangguh merasa ambigu dengan kalimat Pak Steve. Apa dia yang kurang peka, atau memang seperti inilah cara orang luar negeri dalam berbincang. Tak ada sungkan dan langsung to the point.

"Baik, Pak. Saya akan kembali melanjutkan pekerjaan." Tangguh tersenyum, lalu dengan susah payah berhasil membuka kap mobil Kijang yang ringsek bagian bodi depan dan samping kanan.

"Jika mobil itu bisa menyala dan bodinya kita perbaiki, aku yakin kita bisa untung banyak, Guh, jadi semangatlah!" seru Steve semangat sebelum benar-benar keluar dari gudang mobilnya. 

Pemuda desa yang sangat beruntung seperti dirinya, tentu tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan langka seperti ini. Karena rencana Tuhan itu pasti lebih tepat dan indah daripada rencana manusia. Tangguh bahkan sempat mengambil potret selfie dirinya di depan mobil tua Steve, lalu menjadikan potret itu sebagai status WA -nya. 

Sibuk dengan aneka kunci dan lain sebagainya yang berhubungan dengan mesin mobil, Tangguh tidak tahu kalau Linda baru saja keluar dari rumah sambil membawa nampan. Ia berjalan biasa saja dengan tangan memegang nampan berisi dua cangkir teh dan juga sepiring kue. 

Linda mengulum senyum sambil memperhatikan gerak-gerik Tangguh dari balik kap mobil yang terbuka sehingga menutupi sebagain tubuh pemuda itu. Linda tengah menikmati permen lollipop dengan santainya.

"Apa kamu suka mobil suamiku?" tanya Linda tiba-tiba. Tentu saja Tangguh kaget hingga kepalanya membentur atap kap.

Pung!

"Aw!" 

"Eh, maafkan aku. Kamu kaget ya." Dengan setengah berlari Linda menghampiri Teguh, lalu melihat kepala pemuda itu dengan penuh perhatian. Mata Tangguh menyipit memastikan kaki Linda apakah sudah benar-benar sembuh, sehingga bisa lari seperti barusan.

"Maaf ya," katanya lagi sambil mengusap kepala Tangguh dengan penuh sayang. 

"Gak papa, Bu, saya baik-baik saja," elak Tangguh mencoba menepis tangan Linda dengan pelan, tetapi wanita itu yang malah menggeser tangan Tangguh.

"Luka di kepala itu tidak boleh dibiarkan, karena bisa geger otak."

"Ha ha ... saya hanya terbentur kap mobil sedikit saja Bu, bukan terbentur aspal. Terima kasih atas perhatiannya," ujar Tangguh dengan senyuman lebar dan wajah yang merona.

"Sini aku tiup!" 

"Eh, jangan ...."

"Huft ...huft ... huft ...." Tangguh bukan merasa lebih baik, tetapi ia merasa semakin kacau, karena Linda terus saja memajukan tubuhnya dan berjinjit untuk meniup kepala Tangguh. Dengan terpaksa pemuda itu sedikit menunduk sehingga dada Linda yang tertutup baju kaus ketat tepat di depan bola mata Tangguh. 

"Sayang, apa yang sedang kau lakukan pada Tangguh?" 

****

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Fransisko Vitalis
tangguh jadi seting salatingkah berhubungan dengan pak stev dan istri
goodnovel comment avatar
Puput Gendis
nah loohhh rasa kan kucing garong betina wkwkwk
goodnovel comment avatar
Putri
bagus sangat bagus
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Terjerat Skandal Istri Bos   111. EPILOG

    "Aah... yah... yah.... " Tangguh menjatuhkan tubuhnya di samping Linda. Ia tidak bisa melukiskan kata malu pada istrinya mengenai kekuatan di ranjangnya yang hanya bisa bertahan lima menit saja. Linda belum merasakan apa-apa, hanya nikmat pembuka saja, tetapi dirinya malah sudah selesai. Harga dirinya sebagai lelaki benar-benar sedang dipertaruhkan."Tidak apa-apa, Yah. Ibu gak papa. Ini sudah lebih baik dari bulan lalu yang benar-benar hanya dua menit saja." Linda menyentuh pundak polos suaminya. Mendekatkan tubuhnya agar berada dalam pelukan suaminya."Ini sudah dua tahun, Sayang, dan aku hanya bisa bertahan lima menit saja. Ya ampun, aku bingung harus bagaimana lagi," suara Tangguh terdengar begitu getir."Aku belum bisa mengisi rahim kamu dengan anak. Padahal si Kembar sudah ingin adik. Aku minta maaf ya," lirih Tangguh dengan mata berkaca-kaca."Tolong jangan tinggalkan aku karena lima menit ini. Aku tidak mau, Linda, aku bena

  • Terjerat Skandal Istri Bos   110. Malam Pengantin (Ending)

    "Selamat untuk kalian berdua," kata Darwis sambil mengulurkan tangan untuk bersalaman. Awalnya Tangguh ragu untuk menyambut tangan itu, tetapi karena Linda mengangguk pelan, maka Tangguh pun akhirnya menerima jabat tangan dari Darwis."Apa Linda belum menceritakan semuanya padamu? Wajah calon pengantin pria sepertinya begitu marah," sindir Darwis sambil mengulum senyum. Matanya tanpa sengaja menoleh pada dua anak lelaki yang baru saja naik ke atas pelaminan yang masing-masing tengah memegang cup es krim."Apa mereka yang waktu itu di perutmu?" tanya Darwis lagi sambil berbisik. Tangguh mengepalkan tangan, ingin sekali ia memukul lengan wajah Darwis hingga babak-belur, tetapi Linda kembali menahannya dengan mengusap punggung suaminya.Darwis berjalan menghampiri si Kembar, lalu ikut berjongkok di depan mereka."Halo, kenalkan, ini Opa Darwis. Kami siapa namanya?""Tarung, Opa.""Kalau kamu?""Toliq, Opa." Darwis terta

  • Terjerat Skandal Istri Bos   109. Hari Pernikahan

    Tangguh ternyata membuktikan ucapannya. Tanggal pernikahan diedit menjadi lebih cepat dua Minggu dari yang ditentukan sejak awal. Semua orang menjadi super sibuk, termasuk Linda dan keluarga besarnya.Seperti hari ini, Linda tengah membagikan belasan batik dan gaun cantik untuk panitia acara pernikahannya. Tangguh yang menyiapkan semuanya, Linda hanya bagian membagikan dan mengatur siapa-siapa saja yang mendapat seragam.Thoriq dan Tarung duduk terdiam di depan televisi, di tengah keriuhan keluarga besar ibunya. Mereka baru saja dijemput pulang sekolah oleh salah satu saudara Linda, karena Linda sudah tidak diperbolehkan keluar rumah oleh Mamanya."Tarung, Thoriq, kenapa?" tanya Linda yang terheran melihat kedua anaknya murung, tetapi tidak ada yang menjawab pertanyaan itu."Kapan ayah Tarung dan Thoriq pulang? Apa nanti saat Ibu menikah lagi, ayah Tarung baru pulang kerja?" tanya Tarung dengan mata berkaca-kaca. Linda menghela nap

  • Terjerat Skandal Istri Bos   108. Si Kembar Mulai Sekolah

    Walau dirinya bukanlah gadis, tetap saja mama dari Linda menginginkan anaknya untuk tidak tinggal di rumah Tangguh sampai keduanya sah sebagai suami istri.Ini adalah hari kelima Linda dan Tangguh tidak tinggal berdekatan. Keduanya sesekali bertemu karena ada urusan yang berkaitan dengan mengurus acara pernikahan, sekaligus sekolah untuk si Kembar.Seperti pagi ini, Tarung dan Thoriq sudah rapi dengan pakaian baju kaus, celana jeans, dan juga sepatu boot. Tak lupa tas ransel bergambar Spiderman sudah berada di punggung keduanya.Hari ini adalah hari pertama si Kembar masuk sekolah. Keduanya bersekolah di sekolah alam yang tidak mengenakan seragam. Tangguh sengaja memilih sekolah yang sedikit berbeda dengan yang umum, agar anaknya enjoy bermain sambil belajar."Kamu beneran gak mau sarapan?" tanya Linda pada Tangguh yang sudah duduk di teras rumah orang tua Linda sambil menyesap tehnya."Nggak, belum kepingin. Nanti saja samp

  • Terjerat Skandal Istri Bos   107. Bertemu Steve

    Pertemuan mengharukan pun tidak terelakkan begitu Linda sampai di rumah orang tuanya. Mama dari Linda bahkan pingsan karena terkejut melihat putri yang sudah lama menghilang, kini datang ke rumahnya dengan membawa anak kembar.Satu hal yang membuat keduanya semakin bertangisan, yaitu berita wafatnya ayah dari Linda yang baru saja enam bulan yang lalu."Maafkan Linda, Ma, maaf." Hanya itu yang bisa ia ucapkan berkali-kali di depan mamanya yang terbaring lemas karena pingsan. Tangguh sama sekali tidak berani mengeluarkan suara, walau ia ikut kaget dengan kabar ayah Linda yang sudah tiada."Mbak, ini!" Linda menerima minyak kayu putih dari tangan adik perempuannya. Dengan cekatan dan sangat hati-hati, Linda mengoleskan minyak kayu putih pada hidung dan juga kening mamanya.Wanita paruh baya itu akhirnya membuka mata dengan perlahan. Linda menyuapi sendok demi sendok teh manis hangat kepada Sang mama."Kami darimana saja?" tanyanya de

  • Terjerat Skandal Istri Bos   106. Ijin Menikahi Linda

    Pagi hari, keadaan rumah menjadi begitu semarak sejak hadirnya Tarung dan Thoriq. Alicia; anak dari Rucita pun sangat senang dengan dua saudara lelakinya yang berwajah sama. Sering sekali Alicia atau yang biasanya dipanggil Via, tertukar saat bermain dengan si Kembar."Abang Talung dan Abang Tolik kenapa mukanya sama sih, Mom?" tanya Cia pada Rucita yang ia panggil 'mommy'"Karena mereka kembar, Sayang. Lahirnya bersamaan keluar dari perut Uak Linda," jawab Rucita bijak. Ia tengah duduk di teras rumah Tangguh dan sedang mengepang rambut panjang putrinya."Jadi meleka antli pas mau kelual ya, Mom?" (Jadi mereka antre pas mau keluar ya, Mom) Rucita tergelak mendengar celotehan Cia."Iya, harus antre. Biar perut Uak Linda gak sakit," jawab Rucita membenarkan. Cia hanya manggut-manggut paham."Sudah rapi, Cia, sekarang Cia boleh main sama Abang kembar," kata Rucita pada putrinya. Gadis kecil itu pun bergabung dengan kakak sepupunya di depan kolam

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status