Share

Awal Mula

Adiaz segera pamit untuk pergi ke toilet. Dia tidak nyaman melihat pemandangan itu. Baginya, cukuplah Mentari wanita yang bersamanya. Wanita-wanita seperti yang di dalam itu sama sekali bukan seleranya.

Lelaki itu tidak pergi ke toilet, ia hanya berpindah tempat untuk sesaat ke salah satu sudut ruangan yang tak begitu ramai. Sedikit lebih tenang, setidaknya ia bisa menghindari muncikari tadi yang sudah dipastikan akan menawarkan ‘dagangannya' secara paksa. Gadis-gadis tadi akan dengan sangat agresif melayani luar dalam para lelaki yang mencari ‘kesenangan' di tempat ini.

“Ehm, sendiri? Boleh kutemani?” Tiba-tiba seorang wanita dengan penampilan sama dengan tiga gadis yang Adiaz hindari, sudah berdiri di depannya.

Adiaz tak menjawab, ia hanya melirik sebentar lalu kembali membuang muka.

“Aku tidak butuh teman, apalagi wanita sepertimu,” jawab Adiaz ketus.

“Hahaha ... kamu yakin?” Wanita itu tertawa kecil.

Adiaz menatap jijik ke arah wanita yang sedang mengepulkan asap rokoknya.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status