Share

Rencana

Penulis: Devidee17
last update Terakhir Diperbarui: 2022-09-15 05:21:21

Bab 2

(PoV Aldi)

"Aku mau membalik nama sertifikat rumah ini jadi namamu, sayang," jawabku. Padahal aku ingin membalik nama sertifikat rumah yang aku belikan kemarin dengan nama ibu saja. Aku harus bisa bermain cerdik.

"Beneran Mas?" mata Silvi berbinar senang. 

Tunggu kamu Silvi. Kamu yang akan pergi dari rumahku dan aku ceraikan.

"Besok kamu cukup tanda tangan aja, biar Mas yang mengurus ke notaris."

"Kenapa aku tidak ikut, Mas?" tanya Silvi.

Banyak tanya dia, aku harus bisa menyembunyikan rencana ini dengan baik. Aku butuh tanda tangan Silvi di surat kuasa permohonan.

"Kamu kan harus ikut mengurus acara pernikahan Nadia sayang,"

"Benar juga kamu Mas, aku juga sangat repot nanti. Semua antusias dengan pernikahan ini, kami besok akan membuat seragam pernikahan. Baju untuk Ibumu juga Mas, agar kita bisa seragaman nanti." ujar Silvi bercerita akan membuatkan ibu juga. 

Istriku ternyata sangat pandai bersilat lidah, pantas aku tertipu karena ucapannya yang manis tapi menusuk di belakang. 

"Oiya Mas, tadi aku juga masakin Ibu sup ayam. Lahap banget makannya,"

"Sepertinya ibuku makin bahagia ya sayang, punya menantu seperti kamu?" ucapku pura-pura kagum dengan kebohongan yang sedang di karang oleh Silvi.

"Alhamdulillah Mas, ibu juga pernah bilang begitu. Merasa beruntung mempunyai menantu aku, dan menganggap nya seperti putri kandungnya sendiri. Seneng banget aku mas, dan bahagia punya mertua baik!" 

Silvi kemudian memeluk lenganku, dan bersandar. Semakin muak mendengar kebohongan perempuan ini. 

___

Silvi tertidur. Aku pergi ke kamar Ibu. 

Ibu tertidur pulas, bulir bening mengalir ikut merasakan penderitaan Ibu yang di siksa oleh menantunya sendiri yaitu istriku. 

Perempuan yang aku nikahi selama 5 bulan ini. Dan selama itu juga Silvi menyiksa Ibu. Untung aku sudah mengetahuinya, sebelum pernikahanku ini berlangsung lama. Dan Silvi belum hamil. 

"Bu," aku membangunkan ibu. 

Beliau mengerjapkan mata.

"Aldi," ucap Ibu tersenyum melihatku. 

Ibu kemudian duduk.

"Kamu kenapa belum tidur?" tanya Ibu.

"Aldi tak bisa tidur memikirkan Ibu, kenapa ibu tak menceritakan perbuatan Silvi?" 

"Apa maksudmu Nak?"

"Ibu jangan menutupi perbuatan istriku, dia sudah membuat ibu menderita kan. Memberi ibu nasi basi, dan makanan sisa darinya?" cecarku.

Raut wajah Ibu tampak ragu ingin bercerita, aku terus mendesaknya. Segitu takutkan ibuku pada Silvi. Entah apa yang dia membuat ibu bungkam.

"Jangan salahkan Silvi," ucap Ibu wajahnya terlihat khawatir dan ketakutan.

"Aku akan ceraikan dia,"

"Jangan, Di,"

"Kenapa Bu, apa yang membuat ibu takut? Aku akan ceraikan dia, tidak ingin mempunyai istri yang tidak bisa menyayangi ibuku. Dan memperlakukan ibu seperti pembantu,"

"Tapi ibu mohon jangan ceraikan dia, pasti Silvi akan berubah. Dia kan baru jadi menantu," 

Aki bingung dengan permintaan ibu. Aku harus mengetahui apa sebabnya ibu membela Silvi.

**

Aku menuju ruang makan. 

"Makan jangan ambil banyak! Masih untung kamu bisa makan enak jika pagi, karena Mas Aldi belum berangkat kerja!" ujar Silvi ketus. 

Aku berjalan dan duduk di salah satu kursi.

"Mas, kamu?" wajah Silvi menegang ketika melihatku yang datang. 

"Sarapanku sayang," ucapku.

"Iya Mas, aku ambilkan ya," jawabnya dan kembali tersenyum. 

"Bu, Mbak Rania akan datang kemari. Dia akan tinggal bersama kita," ujarku.

"Apa?" sahut Silvi yang terkejut.

"Iya Mbakku akan datang, mungkin sebentar lagi. Kamu keberatan sayang?"

"Enggak dong Mas, kan jadi rame," jawab Silvi dengan memaksakan senyumnya.

Tentu dia terkejut karena aku akan meminta kakakku untuk tinggal bersama kami. Kakakku seorang janda, yang di tinggal suaminya karena berselingkuh dengan perempuan lain.

Aku dulu membantu biaya untuk Mbak Rania membangun rumah, tapi rumah itu di tempati mantan suaminya bersama istri baru Mas Ferdi nama mantan suami mbak Rania. 

Sekarang Mbak Rania mengontrak rumah, sudah kubujuk tinggal bersama kami karena rumahku luas dan banyak kamar. 

Tapi mbak Rania selalu menolak, karena merasa sungkan padaku telah banyak membantunya. Padahal aku sama sekali tidak merasa keberatan justru merasa kasihan pada Kakakku yang setiap hari hanya berjualan kue, dia tak seberuntung aku bisa kuliah. Karena itu setiap bulan, aku selalu memberi uang Hafiz keponakanku dan Mbak Rania tak bisa menolak.

**

"Sayang, dimana sertifikat rumah yang aku belikan untukmu?" tanyaku. Karena tak menemukan sertifikat rumah itu,  aku yakin menyimpan di lemari ini.

"Sertifikat itu,"

"Dimana?" tanyaku.

"Di simpan oleh Mama Mas, karena kan sudah jadi milikku," 

Bagaimana aku bisa membalik nama, jika sertifikat asli itu ada pada Mama mertuaku. Cepat juga gerak mereka.

Aku harus ke rumah Mama. Apakah aku harus menyelinap seperti pencuri, untuk mengambil kembali sertifikat itu di rumah Mama mertua. Karena jika aku meminta, pasti akan menimbulkan kecurigaan.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
ambil aja di dg main cantik
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Ternyata Ibuku Dijadikan Babu   Tamat

    TamatNajwa dan Rania muncul. "Najwa!" ucap Silvi lirih membuat Aldi menoleh ke belakang. Sudah berdiri istri dan Kakaknya."Aku ingin membahas hal penting denganmu, bolehkah aku duduk?" tanya Silvi dan kemudian menatap Aldi.Karena sedari tadi ia berdiri tak di persilakan untuk duduk. Aldi seketika kesal dengan Sari karena membiarkan perempuan ini masuk ke dalam rumah. Aldi menunjuk sofa, dan Silvi duduk."Apa yang ingin kamu sampaikan?" tanya Najwa yang sudah duduk berdampingan dengan Aldi. Sedangkan Rania memilih duduk di sudut sofa tunggal dan ingin tahu ada urusan apa lagi, mantan istri Aldi datang."Pasti kamu sudah mengetahui, tentang di tangkap nya Mas Hanan oleh polisi."Najwa menghela nafas, ia kesal dengan Silvi pasti ingin meminta sesuatu hal padanya."Bisakah, kamu mencabut laporan agar Mas Hanan di bebaskan," pinta Silvi yang akhirnya mengatakan apa maksud tujuannya datang ke rumah itu."Aku tidak akan mencabut laporan itu. Maaf, Silvi. Jika itu yang kamu inginkan, leb

  • Ternyata Ibuku Dijadikan Babu   Semudah Itukah?

    Bab 37Aldi baru saja keluar dari kamar mandi, dan tubuhnya hanya terbalut handuk berwarna putih, sebatas pinggang sampai lutut. Sedangkan Najwa bersiap untuk berbaring di ranjang, karena ia sudah mandi terlebih dahulu. Tubuhnya terasa letih, karena acara resepsi pernikahannya."Apakah, kamu akan langsung tidur?" tanya Aldi dan berbisik di telinga Najwa sambil merangkul tubuh perempuan yang sudah sah menjadi istrinya itu.Najwa tersipu malu, karena kini jarak mereka yang dekat, dan tubuhnya menempel pada Aldi karena di rangkul dari belakang."Mas, mau malam ini?" tanya Najwa polos. Karena ini pertama kalinya untuk Najwa. 'Apakah pertanyaanku, terdengar bodoh?' gumam Najwa membatin. Ia kemudian menatap Aldi yang justru tersenyum padanya."Jika kamu lelah, tidur saja sayang. Kita lakukan di malam yang lain," ujar Aldi dan beranjak menuju lemari untuk mengambil pakaian."Mas, jika kamu mau malam ini. Aku siap," jawab Najwa malu-malu. Karena ia tak enak jika menolak kewajibannya pada sa

  • Ternyata Ibuku Dijadikan Babu   Sakit Mas

    PoV (3)Aldi mengucapkan ijab kabul dengan satu tarikan nafas, hingga saksi berkata mereka sah menjadi suami istri sekarang.Najwa mencium punggung tangan pria yang sudah menjadi istrinya sekarang. Hari yang mereka berdua nantikan datang, dan kini tak ada lagi yang bisa membatalkan acara pernikahan ini. Rintangan itu sudah berhasil di lewati oleh Najwa dan Aldi hingga mereka, menjadi pasangan sah.Najwa tampak sangat cantik dengan kebaya pengantin berwarna putih yang ia kenakan dan riasan yang flawless membuat Aldi semakin terpana pada wanita yang kini menjadi istrinya. Raut wajah Najwa yang lembut dan senyumnya yang manis, sangat memikat Aldi dan selalu membuatnya candu.Aldi merasakan perbedaan yang besar, antara Najwa dan mantan istrinya yaitu Silvi.Silvi hanya penuh dengan keserakahan, dia juga tak mengerti kenapa bisa menikahi Silvi dulu. Betapa ia menyesali kebodohannya telah menikahi perempuan licik itu.Di antara tamu yang hadir, ada Silvi dan juga keluarganya turut hadir.

  • Ternyata Ibuku Dijadikan Babu   Permintaan Maaf

    PoV (3)Silvi dengan berat hati mengizinkan Mama dan adiknya untuk kembali ke rumahnya. Karena Silvi masih merasakan sakit hati pada keluarganya, ketika ia ditinggalkan saat itu dan kini mereka kembali lagi ke rumahnya yang disewakan oleh Aldi.Karena Ella telah mengusir mereka, dan tidak mau menerima keluarga Hanan."Kenapa Nadia, kamu balik lagi ke rumah ini? Bukankah kamu sudah menikah dengan pria kaya seperti Reno. Apakah dia sudah mengusirmu dari rumah itu, di mana kesombongan-mu kemarin yang membanggakan suamimu!" ujar Silvi mencerca Nadia."Nadia bawa barang-barang kita, ke kamar," titah Bu Irma menyuruh Nadia membawa tas mereka ke dalam kamar, dan tidak menanggapi pertanyaan Silvi. "Hei, kenapa kamu tidak menjawabku. Kamu tinggal di sini, di rumahku! Jadi kamu harus menjawab pertanyaanku!" pekik Silvi. "Silvi kamu bisa diam, tidak? Dan tak usah banyak bertanya dengan Nadia. karena itu bukan urusanmu!" ucap Bu Irma yang membela putrinya. Silvi semakin kesal karena ibunya sel

  • Ternyata Ibuku Dijadikan Babu   Bertindak

    PoV Najwa Aku yakin Mas Hanan membawa Silvi ke sini, pasti ada hal yang terjadi pada adik perempuannya itu. Silvi "Biang masalah." Itulah julukan yang tepat untuknya.Aku muak melihat wajah Mas Hanan. Dan ia juga sangat keras kepala, tidak mau mengakui kesalahannya padaku dan Mbak Ella.Padahal apa yang ia perbuat padaku tadi, sangat fatal dan bisa mengancam nyawa kami di rumah ini. Dia seorang pria pengecut yang berani menganiaya perempuan, yang secara fisik lebih lemah dan kalah tenaga darinyaDi tambah tadi sebelumnya. Dengan kedatangan mertua Mbak Ella. Mereka ingin tinggal di rumah ini, setiap ada masalaha datang kemari. Memang ini rumah kos-kosan.Keluarga mereka memang selalu menyusahkan, harusnya diberi kemudahan kemarin, mereka syukuri cukup tidak berbuat ulah. Tapi ini seperti tidak pernah belajar dari sebuah kesalahan.Mbak Ella tidak terima dengan mertuanya yang datang, dan ingin menepati rumah ini. Ditambah lagi dengan perdebatan masalah dengan kakakku. Bahkan Silvi men

  • Ternyata Ibuku Dijadikan Babu   Rekaman

    PoV Silvi"Kenapa denganmu, kenapa kamu masih saja kusut. Bahkan lebih kacau dari penampilan tadi sore?" Najwa bertanya padaku.Perempuan satu ini, selalu ingin tahu. Jika dia tahu apa yang sebenarnya terjadi, pasti dia akan bersorak senang karena aku mengalami musibah. "Apalagi ini Mas, Kenapa kamu membawa Silvi datang ke rumah ini. Semua keluargamu berkumpul di sini! Apakah mereka akan tinggal di rumahku?" ucap Mbak Ella bertanya dengan nada yang sengit. Kenapa Mbak Ella sangat sinis, wanita ini mentang-mentang Kakakku tinggal di rumahnya dia seperti tidak mempunyai sopan pada suaminya sendiri, ketika bertanya. "Ella, kamu jangan banyak bertanya. Dekarang bantu Silvi, pinjamkan dia pakaian Najwa!" titah Mas Hanan. "Aku tidak akan diam saja, ketika kamu membawa keluargamu datang kemari. Apakah kamu akan mengajak mereka tinggal di sini, jawab Mas!" hardiknya.Ingin aku menampar mulut Mbak Ella."Adikku mengalami musibah, dan kamu sama sekali tidak mempunyai rasa empati untuk menol

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status