共有

Ternyata Suami Orang
Ternyata Suami Orang
作者: Riani

Dafa Bramantyo

作者: Riani
last update 最終更新日: 2025-09-13 09:00:06

“Sayang aku berangkat kerja dulu ya doain aku semoga hari ini banyak pelanggan.”

ucap Dafa dengan penampilan yang sudah rapih ia memakan jaket dengan logo bundar berwarna biru itu dipadukan dengan celana levi’s hitamnya dan sepatu kets putih, walaupun hanya memakai pakaian sederhana namun tidak mengurangi ketampanan Dafa.

Dafa memakai masker sebelum berangkat mencari pelanggan ojek online, ia menunjukkan bahwa dia peduli dengan kesehatannya dan juga mematuhi protokol kesehatan di tengah pandemi.

Dengan masker yang terpasang rapat di wajahnya, Dafa bersiap untuk menghadapi hari yang sibuk sebagai ojek online, siap untuk mengantar penumpang dengan aman dan nyaman.

Dia berdoa terlebih dahulu sebelum memeriksa handphone-nya untuk melihat permintaan penumpang dan bersiap untuk menerima pesanan.

Dafa Bramantyo seorang pria tampan yang sudah memiliki istri tetapi belum dikaruniai seorang anak usianya saat ini sudah menginjak 30 tahun ia memilih pekerjaan sebagai tukang ojek online ia sudah menjalani pekerjaan ini selama kurang lebih 2 tahun karena sebelumnya ia pernah bekerja menjadi sekertaris perusahaan.

Namun karena saat itu dia di fitnah oleh rekan kerjanya sehingga berujung dipecat dari perusahaan setelah itu namanya di blacklist disemua perusahaan dan saat ini ia kesulitan dalam mencari pekerjaan di berbagai perusahaan.

Dan akhirnya Dafa memilih pekerjaan sebagai ojek online walaupun penghasilannya tak sebesar sebagai sekertaris tapi ia mensyukuri semua nikmat tuhan yang diberikan kepadanya dan keluarga kecilnya.

Dafa hanya bisa menghela nafas pelan melihat istrinya yang selalu bersikap acuh padanya, istrinya selama ini malu karena pekerjaan Dafa hanyalah pengemudi ojek online yang tidak seberapa penghasilannya sedangkan kebutuhan dan gengsi istrinya Dafa belum bisa menuruti semua keinginannya itu bahkan tempat tinggal pun mereka masih menyewa rumah dengan ukuran yang kecil.

“Sayang?” Dafa menghampiri istrinya yang masih duduk menonton Tv dan menyentuh tangan istrinya.

“Kamu enggak mau salim dulu sebelum mas berangkat hmm?” Ucap Dafa memandangi istrinya yang masih asyik dengan acara tvnya.

“Udahlah mas berangkat tinggal berangkat ribet banget sih,” ucap Kayla tanpa memandang suaminya.

Dafa tersenyum kecut melihat sikap Kayla istrinya yang semakin hari semakin acuh padanya, pernikahannya selama 5 tahun itu hanya manis diawal karena saat Dafa sudah kesulitan dalam mencari uang istrinya langsung merubah sikapnya.

“Yasudah aku sudah masak makanan kesukaan kamu, jangan lupa sarapan aku berangkat dulu ya sayang,” Dafa mencium pipi istrinya dan langsung menstarter motornya dan pergi mencari nafkah.

Wanita 28 tahun itu hanya melengos tidak perduli dengan Dafa yang sudah memberikan perhatian lebih kepadanya.

Saat ini jam menunjukkan pukul 7 pagi, jalanan Jakarta sudah dipenuhi dengan kemacetan yang parah. Asap polusi dari kendaraan bermotor mengepul ke udara, menciptakan kabut tebal yang membahayakan kualitas udara.

Pengemudi dan pejalan kaki harus bersabar menghadapi kemacetan ini, sementara polusi udara menjadi ancaman bagi kesehatan mereka.

Di tengah hiruk pikuk kota, Dafa, seorang pengemudi ojek online, terjebak dalam kemacetan ini, berharap agar jalanan segera lancar sehingga dia bisa mengantar penumpangnya tepat waktu.

“Aduhh macet banget ya bang?” Ucap penumpang perempuan itu ia melihat jam dipergelangan tangannya waktunya sudah sangat mendesak memasuki jam kantor.

“Iya mbak, macet banget kayaknya ada razia juga nih,” Ucap Dafa.

“Aduhh razianya enggak tepat waktu banget sih.”

Setelah hampir setengah jam menghadapi macet akhirnya Dafa bisa mengantarkan penumpang perempuan itu.

“20.000 ya bang?” Penumpang perempuan itu mengeluarkan uang dari dompetnya dan memberikannya pada Dafa.

“Iya mb, terima kasih.” Dafa menerimanya setelah penumpang itu pergi ia menghela nafas pelan ternyata penumpang itu bekerja di perusahaan yang dulu tempatnya bekerja sebagai sekertaris.

Perusahaan besar dibidang tekhnologi Dafa sangat mencintai pekerjaan itu namun sayang nasib tak sesuai keinginannya.

“Sudahlah lupakan mendingan aku cari pelanggan lain.” Dafa menjalankan motornya kembali sembari menikmati hiruk pikuk ibukota yang sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-harinya.

Dafa teringat istrinya dirumah ia memegang telepon genggam itu dan mendial nomor istrinya.

“Sayang Kay kamu udah sarapan?”

“Sudah mas.”

“Yasudah kalau begitu istirahat ya jangan capek-capek nanti mas pulang bawain makanan kesukaan kamu oke.”

“Hmm.”

Belum selesai berbicara Kayla sudah mematikan teleponnya, Dafa sudah cukup terbiasa dengan sikap dingin istrinya itu.

この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード

最新チャプター

  • Ternyata Suami Orang   Dafa sakit

    “Kamu kenapa sih mas? Gara-gara persoalan kemarin? Kamu udah gak ikhlas nafkahin aku lagi iya!“ ucap Kayla penuh penakanan. Dafa hanya bisa memejamkan matanya rasa sakit pada perutnya tak sebanding dengan sakit hatinya yang tak dihargai. “Udah deh mending kamu diem, mas mau berangkat kerja,” Dafa hendak berdiri namun perutnya semakin sakit. “Mas mending kamu duduk dulu aku ambilin minum sebentar,” Kayla pergi ke dapur ia sedikit khawatir kalau sampai Dafa sakit bagaimana ia bisa mendapatkan uang nantinya. Dafa mengangguk lemah sepertinya ia sakit karena seharian kemarin ia tidak makan apapun dan saat malam hari ia kehujanan membuat tubuhnya menjadi drop. “Ini mas minum dulu,” Kayla menyodorkan segelas air putih pada Dafa. Dafa meminumnya hingga habis tenggorokannya sangat kering dan kepalanya sedikit pusing. “Mas mau siap-siap dulu,” ucap Dafa pada Kayla yang duduk disampingnya. “Mas yakin mau kerja, kalau memang lagi sakit istirahat aja mas,” Dafa sedikit tersentuh de

  • Ternyata Suami Orang   Gagal mengejar

    Evelyn marah besar! Setelah hampir satu jam mengikuti Dafa, dia tiba-tiba menghilang entah kemana. Evelyn berteriak kesal pada dua bodyguard-nya. "Bagaimana bisa kalian kehilangan jejak dia?” Ucap Eve dengan ketus “Maaf nona pria itu cepet banget bawa motornya saya gak bisa ngejar nona karena-“ ucap Bima terpotong. “UDAH CUKUP!” Bentak Evelyn “Lebih baik kita pulang!” Evelyn bersedekap dada menyandarkan punggungnya di jok mobil sembari menghela nafas kasar. “Awas saja kamu Dafa,” ucap Dalam hati Evelyn sangat kesal namun juga sangat penasaran dengan Dafa tentang bagaimana kehidupannya. “Baik nona,” ucap Gio dan Bima penuh semangat. “Kalian semangat banget kalau pulang apa kalian sudah bosan kerja sama aku heuh?” Tegas Evelyn dengan mata melotot Bima bisa melihat ekspresi garang nonanya itu dari kaca mobil. “Bukan begitu nona kami tentu saja senang bekerja dengan nona karena nona sangat baik, iya kan Bim?” Tanya Gio dan menyenggol lengan Bima. “I-iya tentu saja nona, n

  • Ternyata Suami Orang   Mengikuti Dafa

    Ucapan Dafa terpotong karena Gio menyela pembicaraan mereka. “Nona ini sudah larut malam lebih baik kita pulang tuan besar pasti akan sangat marah mendengar nona kelayapan sampai larut malam,” ucap Gio. “Ck, apa kalian tidak lihat aku sedang sibuk?” Ucap Evelyn. “Tidak,” jawab Gio dan Bima bersamaan. “Ish,” Evelyn menghenttakkan kakinya lalu menoleh ke Dafa yang tatapannya masih lurus memperhatikan hujan tanpa memperdulikan perdebatan Evelyn dan bodyguardnya, “Pokoknya aku tidak mau pulang, iya kan Dafa kau mau tidak menemaniku jalan-jalan malam ini?” Dafa melirik Evelyn sekilas lalu menjawab “Tentu saja tidak!” Evelyn hanya melongo sudah berapa kali Dafa menolak dirinya, apa pria itu tidak lelah selalu menolak dirinya. “Kalian semua memang menyebalkan,” teriak Evelyn di tengah-tengah derasnya hujan. Ketiga pria itu hanya masa bodoh tidak perduli apalagi Dafa. “Sudahlah nona lebih baik dramanya di sambung besok lagi, sekarang kita pulang nanti akan saya belikan es

  • Ternyata Suami Orang   Bertemu kamu 2

    Melihat Evelyn menunduk, Dafa sedikit merasa bersalah. Ia tidak sengaja mengkasari gadis itu, mungkin karena pikirannya yang sedang kalut. Dafa menarik napas dalam-dalam dan mencoba menenangkan diri. “Ini sudah larut malam lebih baik kamu pulang, lalu dimana bodyguardmu?” Tanya Dafa. “Mereka aku tinggal,” ucap Evelyn dengan entengnya tanpa merasa bersalah. “Astagaa,” Dafa hanya menggeleng-geleng melihat gadis didepannya ini. Tiba-tiba turun hujan sangat deras, Evelyn menarik tangan Dafa tanpa disadari Dafa pun mengikutinya untuk berteduh di halte di dekat taman itu. Mereka berlari bersama, mencari perlindungan dari hujan yang semakin deras. Di halte, mereka berdiri berdekatan, mencoba mengeringkan pakaian yang basah. Dafa memandang Evelyn, yang tertawa kecil sambil menyibakkan rambut yang basah. "Kamu baik-baik aja?" tanya Evelyn dengan suara yang lembut. Dafa hanya mengangguk sedetik kemudian ia menepuk keningnya ia baru sadar bagaimana bisa ia berteduh dengan wani

  • Ternyata Suami Orang   Bertemu kamu

    Dua manusia berbeda gender itu sedang merenungi nasibnya masing-masing, si pria yang memikirkan nasib rumah tangganya dan si wanita yang memikirkan nasib masa depannya. mereka duduk ditaman kota saling membelakangi. Dua manusia itu menghela napas bersamaan dengan desiran angin malam sepoi-sepoi, berharap masalah yang menghantui mereka bisa segera selesai. Mereka berharap bisa menemukan jalan untuk memperbaiki keadaan. Namun, untuk saat ini, mereka hanya bisa berharap dan merenung, mencari solusi untuk masalah yang tampaknya semakin rumit. Setelah melampiaskan sedikit rasa kekesalan mereka walaupun hanya dengan duduk dikeramaian orang mereka segera beranjak karena waktu semakin berjalan dan malam sudah semakin larut. Dan saat mereka hendak Pergi dan berbalik , kedua mata mereka bertemu dengan penuh keterkejutan.DEG ! “Dafa.” “Kamu.” Dafa mengerutkan keningnya bagaimana bisa gadis ini berada disini mana bodyguardnya apa dia lepas lagi. “Dafa,” panggil Evelyn ia mengh

  • Ternyata Suami Orang   Dafa pergi

    Dafa melangkah masuk ke rumah dengan langkah yang lambat, malam yang sunyi dan gelap sepertinya membungkus seluruh suasana. Tidak biasanya dia pulang larut malam seperti ini, tapi hati yang kalut membuatnya malas untuk kembali pulang lebih awal. Pikiran-pikiran yang berputar di kepalanya membuatnya merasa lelah dan tidak bersemangat. Setelah melepas sepatu dan jaketnya, Dafa berjalan masuk kedalam rumah dengan langkah yang berat, berharap kembali kerumah bisa menghilangkan beban pikiran yang menghantuinya. Dafa beridiri diambang pintu melihat Kayla duduk di sofa matanya yang tertuju pada ponselnya, tersenyum sendiri sambil membaca pesan atau menonton video. Dia terlihat sangat asyik dengan dunianya sendiri, tidak menyadari kehadiran Dafa yang baru saja masuk ke rumah. Dafa memperhatikan Kayla dari jauh, merasa sedikit kesal karena Kayla tidak menyambutnya atau bertanya tentang harinya. Kayla terlalu tenggelam dalam dunianya sendiri, tidak peduli dengan perasaan Dafa yang mungk

続きを読む
無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status