Share

Kekesalan Dafa

Author: Riani
last update Last Updated: 2025-09-15 23:36:36

Hampir satu jam Dafa dan gadis itu berkeliling sampai merasakan macet-macetan di cuaca yang cukup terik tetapi gadis itu tidak ada tanda-tanda untuk memintanya berhenti.

“Mbak kita ini mau kemana sebenernya mau berapa lama lagi muter-muternya? sampai jalanannya pusing dari tadi diputer-puterin kita,”Tanya Dafa ia sampai kesal rasanya dengan gadis asing itu entah sudah berapa kali iya hanya berputar-putar di area kota J.

“Aduhh iya juga ya kemana ya aku juga gak tau mau kemana, aku ikut abangnya aja deh kemana aja gapapa kok,” gadis itu hanya bisa nyengir kuda.

“Whaattt ! Ikut saya?” Sangking kesalnya Dafa langsung kearah kiri dan memberhentikan sepeda motornya. “Mbaknya mending turun deh,” ucap Dafa.

“Aku tidak mau!” Ucap gadis itu.

Akhirnya Dafa menstandarkan motornya dan turun dari atas motor lalu membuka helm dan masker yang menutupi wajah tampannya dengan menghela nafas kasar.

Seketika gadis asing nan cantik itu hanya melongo melihat wajah tampan Dafa “Ya ampunnn dia ganteng bangett jadi dari tadi aku dibonceng cowok ganteng,” ucap gadis itu dalam hati.

“Mbak? Mbak ? Cih malah bengong,” ucap Dafa.

Seketika gadis itu tersadar dan merutuki kebodohannya karena terpesona oleh laki-laki dihadapannya.

Untuk menetralkan degub jantungnya gadis itu berdehem “ehemm emm aku gak mau pokoknya aku mau ikut abangnya aja terserah deh kemana,”

“Tapi saya gak mau lagi pula kita tidak saling kenal saya takut mbaknya ini ada niat jahat sama saya,” ucap Dafa karena ia dulu juga sering digoda-goda oleh beberapa pelanggan wanita yang terpesona oleh ketampanannya sampai-sampai ada yang meneror nomor telepon Dafa dan itu membuat Kayla marah hingga keduanya bertengkar.

“APA! abangnya tadi ngomong apa? Apa Saya gak salah dengar? Lihat saya mas cewek cantik imut gemesin begini dikira mau niat jahat,” ucap gadis itu dengan nada kesal.

“Pokoknya saya gak mau tahu mbaknya cepet turun dari motor saya!” Tegas Dafa.

“Pokoknya saya juga gak mau turun!” Gadis itu tetap dengan pendiriannya.

“Ck!” Dafa berdecak kesal

Mau tidak mau Dafa menarik gadis itu untuk turun dari motornya dan terjadilah saling tarik menarik dan pada akhirnya keduanya terjatuh lebih tepatnya gadis itu terjatuh diatas tubuh Dafa.

“Aarrgghh,” pekik gadis itu.

Seketika pandangan mereka bertemu. Pipi gadis asing itu sangat merona berada diatas Dafa. Berbeda dengan Dafa ia sangat kesal dan langsung menghempaskan gadis itu kesamping hingga akhrinya dia meringis kesakitan.

Dafa menengok kanan kiri untung saja ia di area komplek perumahan yang sepi tidak ada orang jika ada yang tidak sengaja melihat bisa dikira sedang beradegan mesum antara dirinya dan gadis asing itu.

“Aduhhh sakittt, ish kasar banget sih jadi cowok!” Ucap gadis itu sambil memegangi pinggulnya yang sakit.

Dafa tidak memperdulikan gadis itu ia lebih baik pergi dari pada dirinya terkena masalah dengan orang asing.

Saat Dafa akan menghidupkan motornya kembali gadis itu buru-buru menghampiri Dafa.

“Eh eh bang jangan tinggalin aku dong aku takut nih,” tanpa sadar gadis itu memegangi lengan Dafa agar Dafa tidak pergi.

“Saya gak perduli mbak, lepasin tangan saya!” Dafa mengehempaskan tangan gadis itu.

“Bang disini sepi loh lihat deh nanti kalau ada yang macam-macam sama saya terus masuk berita lokal terus abangnya juga kena masalah karena abang yang terakhir sama saya terus abang ditang-“ ucapan gadis itu melayang di udara

“Udah cepet naik!” Dafa hanya bisa menggeram kesal namun ia tidak tega melihat wajah gadis itu yang ketakutan dan hampir menangis.

Seketika wajah gadis itu langsung sumringah karena Dafa mau menolongnya lagi.

“Asyikk” akhirnya Gadis naik lagi kemotor Dafa “Udah yuk jalan.”

Beberapa menit kemudian “mbak saya gak mau ya muter-muter lagi saya capek,” ucap Dafa.

“Iya mas iya saya tahu kok, kalau gitu kita berhenti cafe Louise itu ya,” ucap gadis itu.

Akhirnya Dafa memberhentikan gadis itu tepat didepan cafe sesuai permintaannya.

“Udah ya saya mau pulang!” Dafa hendak menjalankan motornya kembali namun ditahan gadis asing itu.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Ternyata Suami Orang   Dafa sakit

    “Kamu kenapa sih mas? Gara-gara persoalan kemarin? Kamu udah gak ikhlas nafkahin aku lagi iya!“ ucap Kayla penuh penakanan. Dafa hanya bisa memejamkan matanya rasa sakit pada perutnya tak sebanding dengan sakit hatinya yang tak dihargai. “Udah deh mending kamu diem, mas mau berangkat kerja,” Dafa hendak berdiri namun perutnya semakin sakit. “Mas mending kamu duduk dulu aku ambilin minum sebentar,” Kayla pergi ke dapur ia sedikit khawatir kalau sampai Dafa sakit bagaimana ia bisa mendapatkan uang nantinya. Dafa mengangguk lemah sepertinya ia sakit karena seharian kemarin ia tidak makan apapun dan saat malam hari ia kehujanan membuat tubuhnya menjadi drop. “Ini mas minum dulu,” Kayla menyodorkan segelas air putih pada Dafa. Dafa meminumnya hingga habis tenggorokannya sangat kering dan kepalanya sedikit pusing. “Mas mau siap-siap dulu,” ucap Dafa pada Kayla yang duduk disampingnya. “Mas yakin mau kerja, kalau memang lagi sakit istirahat aja mas,” Dafa sedikit tersentuh de

  • Ternyata Suami Orang   Gagal mengejar

    Evelyn marah besar! Setelah hampir satu jam mengikuti Dafa, dia tiba-tiba menghilang entah kemana. Evelyn berteriak kesal pada dua bodyguard-nya. "Bagaimana bisa kalian kehilangan jejak dia?” Ucap Eve dengan ketus “Maaf nona pria itu cepet banget bawa motornya saya gak bisa ngejar nona karena-“ ucap Bima terpotong. “UDAH CUKUP!” Bentak Evelyn “Lebih baik kita pulang!” Evelyn bersedekap dada menyandarkan punggungnya di jok mobil sembari menghela nafas kasar. “Awas saja kamu Dafa,” ucap Dalam hati Evelyn sangat kesal namun juga sangat penasaran dengan Dafa tentang bagaimana kehidupannya. “Baik nona,” ucap Gio dan Bima penuh semangat. “Kalian semangat banget kalau pulang apa kalian sudah bosan kerja sama aku heuh?” Tegas Evelyn dengan mata melotot Bima bisa melihat ekspresi garang nonanya itu dari kaca mobil. “Bukan begitu nona kami tentu saja senang bekerja dengan nona karena nona sangat baik, iya kan Bim?” Tanya Gio dan menyenggol lengan Bima. “I-iya tentu saja nona, n

  • Ternyata Suami Orang   Mengikuti Dafa

    Ucapan Dafa terpotong karena Gio menyela pembicaraan mereka. “Nona ini sudah larut malam lebih baik kita pulang tuan besar pasti akan sangat marah mendengar nona kelayapan sampai larut malam,” ucap Gio. “Ck, apa kalian tidak lihat aku sedang sibuk?” Ucap Evelyn. “Tidak,” jawab Gio dan Bima bersamaan. “Ish,” Evelyn menghenttakkan kakinya lalu menoleh ke Dafa yang tatapannya masih lurus memperhatikan hujan tanpa memperdulikan perdebatan Evelyn dan bodyguardnya, “Pokoknya aku tidak mau pulang, iya kan Dafa kau mau tidak menemaniku jalan-jalan malam ini?” Dafa melirik Evelyn sekilas lalu menjawab “Tentu saja tidak!” Evelyn hanya melongo sudah berapa kali Dafa menolak dirinya, apa pria itu tidak lelah selalu menolak dirinya. “Kalian semua memang menyebalkan,” teriak Evelyn di tengah-tengah derasnya hujan. Ketiga pria itu hanya masa bodoh tidak perduli apalagi Dafa. “Sudahlah nona lebih baik dramanya di sambung besok lagi, sekarang kita pulang nanti akan saya belikan es

  • Ternyata Suami Orang   Bertemu kamu 2

    Melihat Evelyn menunduk, Dafa sedikit merasa bersalah. Ia tidak sengaja mengkasari gadis itu, mungkin karena pikirannya yang sedang kalut. Dafa menarik napas dalam-dalam dan mencoba menenangkan diri. “Ini sudah larut malam lebih baik kamu pulang, lalu dimana bodyguardmu?” Tanya Dafa. “Mereka aku tinggal,” ucap Evelyn dengan entengnya tanpa merasa bersalah. “Astagaa,” Dafa hanya menggeleng-geleng melihat gadis didepannya ini. Tiba-tiba turun hujan sangat deras, Evelyn menarik tangan Dafa tanpa disadari Dafa pun mengikutinya untuk berteduh di halte di dekat taman itu. Mereka berlari bersama, mencari perlindungan dari hujan yang semakin deras. Di halte, mereka berdiri berdekatan, mencoba mengeringkan pakaian yang basah. Dafa memandang Evelyn, yang tertawa kecil sambil menyibakkan rambut yang basah. "Kamu baik-baik aja?" tanya Evelyn dengan suara yang lembut. Dafa hanya mengangguk sedetik kemudian ia menepuk keningnya ia baru sadar bagaimana bisa ia berteduh dengan wani

  • Ternyata Suami Orang   Bertemu kamu

    Dua manusia berbeda gender itu sedang merenungi nasibnya masing-masing, si pria yang memikirkan nasib rumah tangganya dan si wanita yang memikirkan nasib masa depannya. mereka duduk ditaman kota saling membelakangi. Dua manusia itu menghela napas bersamaan dengan desiran angin malam sepoi-sepoi, berharap masalah yang menghantui mereka bisa segera selesai. Mereka berharap bisa menemukan jalan untuk memperbaiki keadaan. Namun, untuk saat ini, mereka hanya bisa berharap dan merenung, mencari solusi untuk masalah yang tampaknya semakin rumit. Setelah melampiaskan sedikit rasa kekesalan mereka walaupun hanya dengan duduk dikeramaian orang mereka segera beranjak karena waktu semakin berjalan dan malam sudah semakin larut. Dan saat mereka hendak Pergi dan berbalik , kedua mata mereka bertemu dengan penuh keterkejutan.DEG ! “Dafa.” “Kamu.” Dafa mengerutkan keningnya bagaimana bisa gadis ini berada disini mana bodyguardnya apa dia lepas lagi. “Dafa,” panggil Evelyn ia mengh

  • Ternyata Suami Orang   Dafa pergi

    Dafa melangkah masuk ke rumah dengan langkah yang lambat, malam yang sunyi dan gelap sepertinya membungkus seluruh suasana. Tidak biasanya dia pulang larut malam seperti ini, tapi hati yang kalut membuatnya malas untuk kembali pulang lebih awal. Pikiran-pikiran yang berputar di kepalanya membuatnya merasa lelah dan tidak bersemangat. Setelah melepas sepatu dan jaketnya, Dafa berjalan masuk kedalam rumah dengan langkah yang berat, berharap kembali kerumah bisa menghilangkan beban pikiran yang menghantuinya. Dafa beridiri diambang pintu melihat Kayla duduk di sofa matanya yang tertuju pada ponselnya, tersenyum sendiri sambil membaca pesan atau menonton video. Dia terlihat sangat asyik dengan dunianya sendiri, tidak menyadari kehadiran Dafa yang baru saja masuk ke rumah. Dafa memperhatikan Kayla dari jauh, merasa sedikit kesal karena Kayla tidak menyambutnya atau bertanya tentang harinya. Kayla terlalu tenggelam dalam dunianya sendiri, tidak peduli dengan perasaan Dafa yang mungk

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status