Share

Gadis misterius

Penulis: Riani
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-15 15:27:19

Dafa tersenyum tipis “Iya belum bisa tidur,” dan meskipun cahaya lampu terasnya tidak terlalu terang, senyumannya tetap terlihat menawan. Wajahnya yang tampan tetap terlihat jelas, bahkan dalam pencahayaan yang sedikit redup.

Tiara tidak bisa tidak memperhatikan ketampanan Dafa, dan dia merasa sedikit terpesona oleh aura yang dipancarkan oleh Dafa namun sayangnya Dafa sudah memiliki istri.

“Mbak Kayla kemana mas udah tidur?” Tanya Tiara.

“Iya udah tidur Ti,” jawab Dafa.

“Tadi siang aku lihat mb Kayla di mall sama temen-temannya kirain aku salah orang ternyata bener mbak Kayla cuma gak enak mau nyapa hehe,” ucap Tiara tersenyum.

“Berapa orang temen-temennya?” Tanya Dafa.

“Cuma dua orang mas,” jawab Tiara.

Dafa mengangguk, Ada perasaan lega di hati Dafa mendengar ucapan Tiara karena Kayla jujur padanya bahwa dia memang bertemu teman-temannya.

“Yaudah mas kalau gitu aku lanjut ya udah ngantuk,” ucap Tiara sebenarnya dia ingin mengobrol dengan Dafa lebih lama namun ia tahu diri Dafa sudah beristri dan laki-laki itu selalu menjaga jarak padanya mungkin Dafa tidak ingin terjadi fitnah.

“Oh iya Tiara,” jawab Dafa meangguk dan tersenyum tipis.

☘️☘️☘️

Hari-hari berlalu dengan rutinitas yang sama bagi Dafa. Setiap pagi, dia bangun sebelum matahari terbit untuk memulai hari dengan kegiatan membersihkan rumah, mencuci baju, dan memasak makanan untuk dirinya dan Kayla. Dafa siap untuk melanjutkan aktivitas lainnya, seperti bekerja sebagai ojek online untuk mencari nafkah.

Dafa melihat istrinya, Kayla, masih terlelap tidur di pagi hari. Dia tidak membangunkan Kayla, membiarkannya tidur lebih lama. Setelah melihat jam menunjukkan pukul 07.00 pagi, Dafa memutuskan untuk berangkat bekerja.

“Sayang aku berangkat ya, kamu jangan lupa makan,” entah Kayla mendengarnya atau tidak tetapi bagi Dafa yang penting ia sudah berpamitan.

Dengan langkah yang tenang, dia meninggalkan rumah dan bersiap untuk menjalankan tugasnya sebagai ojek online, meninggalkan Kayla yang masih tidur nyenyak di rumah.

Senyum Dafa mengembang saat ia akan menstarter motornya langsung ada notifikasi orderan “Wahh padahal baru aja hidupin aplikasi udah ada orderan aja nih.”

Saat Dafa sudah sampai di titik lokasi ia celingukan melihat tempat yang lumayan sepi hanya ada beberapa orang yang berlalu lalang.

“Loh lokasi titiknya bener disini tapi kok gak ada orang, apa jangan-jangan orderan fiktif?” Dafa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Saat Dafa sedang memeriksa orderan di aplikasi ojek online, tiba-tiba seorang gadis berlari ke arahnya dengan wajah panik. Gadis itu langsung menaiki motor Dafa tanpa ragu, seperti ketakutan akan sesuatu.

"Tolong, bang! Bawa saya ke tempat yang aman!" serunya dengan napas terengah-engah. Dafa terkejut dengan kejadian ini, tapi dia segera bereaksi dan menghidupkan mesin motornya.

"Eh eh mbak ini siapa apa mbak yang namanya Dona ya?" tanya Dafa sambil melihat ke sekeliling, mencari tahu apa yang membuat gadis itu begitu ketakutan.

“Apa Dona? Bukan nama saya bukan Dona. Udah deh bang cepetan saya lagi dikejer-kejer orang nih,” ucap Gadis itu.

“Kalau bukan ya berarti saya gak bisa dong bawa mbak karena mbak bukan penumpang saya,” ucap Dafa.

“Bang please deh saya lagi buru-buru nanti saya bayar berapapun yang mas mau kok tenang aja, tapi sekarang bawa saya kabur dulu keburu orang suruhan daddy saya kesini,” ucap Gadis itu.

“Aduh mbak gimana ya saya kena pelanggaran yang ada kalau main bawa-bawa orang yang bukan penumpang saya,” ucap Dafa dia kesal gadis itu memaksa dirinya terus.

“Bang please,” gadis itu memohon-mohon saat dirinya akan berbicara terlihat dua orang berbadan besar sepertinya orang-orang itu bodyguard dan gadis itu langsung ketakutan “bang tolong bang tolong saya, saya takut digebukin nih cepetttt bang cepett,” Gadis itu menepuk keras pundak Dafa agar cepat menghidupkan motornya.

Dafa yang ikut panik saat melihat dua orang berbadan besar berlari kearahnya itupun akhirnya menghidupkan motornya lalu melajukan motor secepat mungkin.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Ternyata Suami Orang   Dafa sakit

    “Kamu kenapa sih mas? Gara-gara persoalan kemarin? Kamu udah gak ikhlas nafkahin aku lagi iya!“ ucap Kayla penuh penakanan. Dafa hanya bisa memejamkan matanya rasa sakit pada perutnya tak sebanding dengan sakit hatinya yang tak dihargai. “Udah deh mending kamu diem, mas mau berangkat kerja,” Dafa hendak berdiri namun perutnya semakin sakit. “Mas mending kamu duduk dulu aku ambilin minum sebentar,” Kayla pergi ke dapur ia sedikit khawatir kalau sampai Dafa sakit bagaimana ia bisa mendapatkan uang nantinya. Dafa mengangguk lemah sepertinya ia sakit karena seharian kemarin ia tidak makan apapun dan saat malam hari ia kehujanan membuat tubuhnya menjadi drop. “Ini mas minum dulu,” Kayla menyodorkan segelas air putih pada Dafa. Dafa meminumnya hingga habis tenggorokannya sangat kering dan kepalanya sedikit pusing. “Mas mau siap-siap dulu,” ucap Dafa pada Kayla yang duduk disampingnya. “Mas yakin mau kerja, kalau memang lagi sakit istirahat aja mas,” Dafa sedikit tersentuh de

  • Ternyata Suami Orang   Gagal mengejar

    Evelyn marah besar! Setelah hampir satu jam mengikuti Dafa, dia tiba-tiba menghilang entah kemana. Evelyn berteriak kesal pada dua bodyguard-nya. "Bagaimana bisa kalian kehilangan jejak dia?” Ucap Eve dengan ketus “Maaf nona pria itu cepet banget bawa motornya saya gak bisa ngejar nona karena-“ ucap Bima terpotong. “UDAH CUKUP!” Bentak Evelyn “Lebih baik kita pulang!” Evelyn bersedekap dada menyandarkan punggungnya di jok mobil sembari menghela nafas kasar. “Awas saja kamu Dafa,” ucap Dalam hati Evelyn sangat kesal namun juga sangat penasaran dengan Dafa tentang bagaimana kehidupannya. “Baik nona,” ucap Gio dan Bima penuh semangat. “Kalian semangat banget kalau pulang apa kalian sudah bosan kerja sama aku heuh?” Tegas Evelyn dengan mata melotot Bima bisa melihat ekspresi garang nonanya itu dari kaca mobil. “Bukan begitu nona kami tentu saja senang bekerja dengan nona karena nona sangat baik, iya kan Bim?” Tanya Gio dan menyenggol lengan Bima. “I-iya tentu saja nona, n

  • Ternyata Suami Orang   Mengikuti Dafa

    Ucapan Dafa terpotong karena Gio menyela pembicaraan mereka. “Nona ini sudah larut malam lebih baik kita pulang tuan besar pasti akan sangat marah mendengar nona kelayapan sampai larut malam,” ucap Gio. “Ck, apa kalian tidak lihat aku sedang sibuk?” Ucap Evelyn. “Tidak,” jawab Gio dan Bima bersamaan. “Ish,” Evelyn menghenttakkan kakinya lalu menoleh ke Dafa yang tatapannya masih lurus memperhatikan hujan tanpa memperdulikan perdebatan Evelyn dan bodyguardnya, “Pokoknya aku tidak mau pulang, iya kan Dafa kau mau tidak menemaniku jalan-jalan malam ini?” Dafa melirik Evelyn sekilas lalu menjawab “Tentu saja tidak!” Evelyn hanya melongo sudah berapa kali Dafa menolak dirinya, apa pria itu tidak lelah selalu menolak dirinya. “Kalian semua memang menyebalkan,” teriak Evelyn di tengah-tengah derasnya hujan. Ketiga pria itu hanya masa bodoh tidak perduli apalagi Dafa. “Sudahlah nona lebih baik dramanya di sambung besok lagi, sekarang kita pulang nanti akan saya belikan es

  • Ternyata Suami Orang   Bertemu kamu 2

    Melihat Evelyn menunduk, Dafa sedikit merasa bersalah. Ia tidak sengaja mengkasari gadis itu, mungkin karena pikirannya yang sedang kalut. Dafa menarik napas dalam-dalam dan mencoba menenangkan diri. “Ini sudah larut malam lebih baik kamu pulang, lalu dimana bodyguardmu?” Tanya Dafa. “Mereka aku tinggal,” ucap Evelyn dengan entengnya tanpa merasa bersalah. “Astagaa,” Dafa hanya menggeleng-geleng melihat gadis didepannya ini. Tiba-tiba turun hujan sangat deras, Evelyn menarik tangan Dafa tanpa disadari Dafa pun mengikutinya untuk berteduh di halte di dekat taman itu. Mereka berlari bersama, mencari perlindungan dari hujan yang semakin deras. Di halte, mereka berdiri berdekatan, mencoba mengeringkan pakaian yang basah. Dafa memandang Evelyn, yang tertawa kecil sambil menyibakkan rambut yang basah. "Kamu baik-baik aja?" tanya Evelyn dengan suara yang lembut. Dafa hanya mengangguk sedetik kemudian ia menepuk keningnya ia baru sadar bagaimana bisa ia berteduh dengan wani

  • Ternyata Suami Orang   Bertemu kamu

    Dua manusia berbeda gender itu sedang merenungi nasibnya masing-masing, si pria yang memikirkan nasib rumah tangganya dan si wanita yang memikirkan nasib masa depannya. mereka duduk ditaman kota saling membelakangi. Dua manusia itu menghela napas bersamaan dengan desiran angin malam sepoi-sepoi, berharap masalah yang menghantui mereka bisa segera selesai. Mereka berharap bisa menemukan jalan untuk memperbaiki keadaan. Namun, untuk saat ini, mereka hanya bisa berharap dan merenung, mencari solusi untuk masalah yang tampaknya semakin rumit. Setelah melampiaskan sedikit rasa kekesalan mereka walaupun hanya dengan duduk dikeramaian orang mereka segera beranjak karena waktu semakin berjalan dan malam sudah semakin larut. Dan saat mereka hendak Pergi dan berbalik , kedua mata mereka bertemu dengan penuh keterkejutan.DEG ! “Dafa.” “Kamu.” Dafa mengerutkan keningnya bagaimana bisa gadis ini berada disini mana bodyguardnya apa dia lepas lagi. “Dafa,” panggil Evelyn ia mengh

  • Ternyata Suami Orang   Dafa pergi

    Dafa melangkah masuk ke rumah dengan langkah yang lambat, malam yang sunyi dan gelap sepertinya membungkus seluruh suasana. Tidak biasanya dia pulang larut malam seperti ini, tapi hati yang kalut membuatnya malas untuk kembali pulang lebih awal. Pikiran-pikiran yang berputar di kepalanya membuatnya merasa lelah dan tidak bersemangat. Setelah melepas sepatu dan jaketnya, Dafa berjalan masuk kedalam rumah dengan langkah yang berat, berharap kembali kerumah bisa menghilangkan beban pikiran yang menghantuinya. Dafa beridiri diambang pintu melihat Kayla duduk di sofa matanya yang tertuju pada ponselnya, tersenyum sendiri sambil membaca pesan atau menonton video. Dia terlihat sangat asyik dengan dunianya sendiri, tidak menyadari kehadiran Dafa yang baru saja masuk ke rumah. Dafa memperhatikan Kayla dari jauh, merasa sedikit kesal karena Kayla tidak menyambutnya atau bertanya tentang harinya. Kayla terlalu tenggelam dalam dunianya sendiri, tidak peduli dengan perasaan Dafa yang mungk

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status