Share

bab. 13b

Ssstt...

Motor terhenti begitu saja, hingga aku seakan terpental dan duduk mendekati Aga. Tubuh kita tampak menyatu di jok yang tak rata ini.

“Ma-maaf,” ucapku sambil kembali mundur ke jok semula yang ku duduki.

“Apa maksudmu tidak tahu alamatmu?”

“Aku beneran gak tahu, Ga! Aku tinggal di rumah Om Zuan. Apa kamu tahu rumah Om Zuan?”

“Zuan tetanggaku yang berprofesi jadi tukang ojek?”

Aku menggeleng.

“Om Zuan mu telfon, di mana alamatnya.”

“Aku gak punya ponsel, Ga!”

“Jaman sekarang gak punya ponsel, Zi? “

Aku menggeleng.

“Sudahlah, kita balik kampus saja kalau begitu.”

Aga tampak menarik gas motornya kembali hingga motor ini kembali melaju cepat.

“Ga, kenapa berhenti di sini?” tanyaku sambil menatap jalanan.

“Aku haus, Zi! Kita beli es cendol dulu ya.” Ia turun dari motornya, sedangkan tatapanku mengarah kepada Abang penjual es, mirip sekali dengan Om Zuan . Aku mengucek mataku dan kembali memperhatikannya, wajahnya kini berubah menjadi lelaki dekil dengan pakaian lusuh.

“Sini, Zi!”
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status