Home / Romansa / Terpaksa Mengandung Bayi Sang Cassanova / 6). Pertemuan Dayana dan Orang Tua Zerga

Share

6). Pertemuan Dayana dan Orang Tua Zerga

Author: Cacavip
last update Last Updated: 2024-10-04 11:22:32

“Kak, aku udah siap.”

Dengan penampilan yang lebih rapi dari sebelumnya, Dayana memanggil Zerga.

Perdebatan bersama Ganesh sudah usai beberapa saat yang lalu. Pria itu tetap tidak mau bertanggungjawab. Kasihan melihat Dayana terus memohon, Zerga melanjutkan niat baiknya untuk menikahi perempuan itu.

Siang ini, Zerga mengajak Dayana ke rumah untuk menemui orang tuanya.

“Cantik,” puji Zerga melihat penampilan Dayana. “Masih mual enggak?”

“Enggak terlalu, Kak,” ucap Dayana dengan senyuman yang canggung. “Kakak bawa mobil?”

“Iya di depan,” sahut Zerga sekenanya. “Ayo. Orang tua saya sudah nungguin kamu.”

Lagi, Dayana tersenyum samar. Mengikuti Zerga yang sudah berbalik lebih dulu, pikirannya penuh. Ia masih merasa tak enak pada Zerga. Andai bisa, dia ingin sekali mengubah keputusan.

Namun, ketidakmapanan Dayana dalam masalah ekonomi membuat keinginannya maju mundur.

“Silakan,” ucap Zerga usai membuka pintu mobil.

“A-aku duduk di depan, Kak?” tanya Dayana tergagap.

“Iya. Kenapa?” tanya Zerga.

Berbeda seratus delapan puluh derajat dari Ganesh, pria itu selalu bersikap ramah dan gentle. Namun, bukannya senang Dayana justru canggung. Keramahan Zerga membuat Dayana sedikit tertekan.

“Enggak apa-apa,” kata Dayana. “Aku pikir Kakak enggak suka sebelahan sama orang asing.”

“Siapa yang asing?” tanya Zerga sambil tersenyum kecil. “Kamu adik tingkat saya lho dulu. Saya hafal gimana kamu.”

Dayana tercenung. “Tapi kan kita enggak terlalu akrab, Kak, dulu….”

“Bukan berarti enggak bisa dekat di masa sekarang, kan?” tanya Zerga, membuat Dayana semakin kikuk.

“Tap—”

“Ayo masuk,” ajak Zerga—membuat ucapan Dayana terpotong.

Lekas masuk ke dalam mobil, dengan sangat hati-hati Dayana memasang seatbelt. Memandang Zerga yang menyusulnya dari pintu kanan, dia tak berkata apa pun sampai akhirnya mobil pun melaju.

Dari kost tempat Dayana tinggal, waktu tempuh menuju kediaman Zerga adalah lima puluh menit. Sempat terjebak macet, keduanya baru sampai satu jam kemudian.

Sesampainya di halaman rumah, Dayana tertegun mendapati mobil Ganesh yang terparkir di sana. Perasaannya menjadi gelisah.

"Jangan takut sama Ganesh, karena saya bakalan lindungin kamu," ucap pria itu. "Dia sudah menyerahkan tanggung jawab terhadap saya. Jadi sedikit pun, Ganesh enggak berhak apa-apain kamu."

Dayana menelan ludah, lalu menatap Zerga. "Gimana pendapat orang tua Kak Zerga soal ini?” tanyanya tiba-tiba. “Aku takut orang tua Kakak marah dan nggak bisa nerima aku.”

"Mereka kaget," jawab Zerga apa adanya. "Papa bahkan sempat mengutarakan kekecewaannya, cuman apa boleh buat? Nasi yang sudah menjadi bubur. Jadi setelah tenang, mereka minta saya bawa kamu ke sini."

Dayana tersenyum samar. Lagi, rasa bersalah terhadap Zerga muncul, karena tak seharusnya pria itu mendapatkan semuanya. Namun, Zerga menawarkan sendiri untuk bertanggung jawab, dan karena Dayana butuh sosok ayah untuk sang bayi, dia mau tak mau menerima.

"Kenapa diam?"

"Ngerasa enggak enak sama Kak Zerga," jawab Dayana seadanya. "Kakak enggak ngelakuin kesalahan apa pun, tapi Kakak harus dapat kekecewaan dari orang tua. Enggak adil."

"Ini namanya takdir." Seperti biasa, Zerga menjawab dengan suara yang menenangkan. "Semua skenario Tuhan, dan kita sebagai manusia hanya bisa menjalankan."

Dayana hanya mampu mengukir senyum tipis. Terlalu speechles karena kebaikan Zerga, kosa kata di otaknya kacau sehingga tak ada satu pun kalimat terlontar.

Tak menetap lama di mobil, mereka pun akhirnya turun. Dayana terus didampingi pria itu—seolah jauh sedikit saja jarak mereka, bahaya mengancam.

"Bi, tolong panggilkan Ibu sama Papa,” kata Zerga pada salah satu ART. Lalu ia mengambil sisi kosong di sofa menemani sang gadis di ruang tamu.

Beberapa menit berlalu, kedua orang tua Zerga datang. Memasuki ruang tamu, atensi keduanya tertuju pada Dayana.

Mereka murka? Jawabannya adalah tidak, karena meskipun kaget usai mendengar pengakuan Zerga, Roby—selaku kepala keluarga, berhasil menenangkan pikirannya mau pun sang istri.

"Jadi begitu ceritanya?" tanya Roby, setelah sebelumnya Dayana menjelaskan kronologi dia dan Zerga sebelum khilaf.

Bukan cerita asli, Dayana melontarkan sebuah karangan yang dirangkai oleh Zerga sebelum mereka sampai.

"Iya, Om," jawab Dayana. "Maaf karena udah mengecewakan Om dan Tante."

"Kami yang seharusnya minta maaf," ucap Athaya—ibu kandung Zerga, yang berhasil membuat Dayana terkejut. "Anak kami sudah merusak kesucian kamu. Padahal, meskipun dalam kejadian itu kalian sama-sama mau, Tante yakin sebelumnya kamu menjaga apa yang kamu punya dengan baik."

"Lagian dengan maaf pun kamu enggak akan kembali menjadi gadis yang utuh." Roby menimpali dengan ucapan santai. Namun, berhasil membuat hati Dayana tersentil.

"Aku minta maaf, Om," ucap Dayana.

"Masalah ini diselesaikan dengan menikah, Dayana, bukan dengan maaf," ucap Roby dengan nada yang terdengar datar. "Bayi yang kamu kandung butuh ayah."

"Jangan terlalu mojokkin Dayana," tegur Zerga, seperti biasa pasang badan. "Sini bicara sama aku, jangan sama Dayana terus."

"Marah?" tanya Roby dengan senyuman miring.

"Iya," kata Zerga—membuat Dayana menatapnya. "Siapa pun yang berani menyerang Dayana, dia berurusan sama aku."

"Kak." Dayana mengingatkan dengan suara pelan. Namun, Zerga justru mengangkat telunjuk sebagai perintah agar dirinya diam.

"Sekarang gimana? Aku udah mengakui kesalahanku, dan aku juga udah bawa Dayana," kata Zerga pada kedua orang tuanya.

"Kamu dan Dayana harus menikah, tapi karena Dayana hamil, pernikahan kalian akan dilangsungkan setelah Dayana melahirkan," ucap Athaya.

"Oke."

"Dayana juga harus tinggal di sini selama hamil, agar kita bisa mengawasi kondisinya." Dari samping Athaya, Roby menambahkan. "Setuju?"

"Enggak."

Bukan Zerga mau pun Dayana, jawaban tersebut dilontarkan seorang pemuda dari ambang pintu ruang tamu. Berhasil membuat semua atensi beralih padanya, dengan raut wajah judes, pemuda itu kembali berkata,

"Dayana enggak bisa dan enggak boleh tinggal di sini. Aku enggak suka.”

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (19)
goodnovel comment avatar
Netty Kurnia
pasti si Ganesh yg ngelarang tuh
goodnovel comment avatar
Wineu Widiawati
takut cemburu kamu ganesh, kalau nanti zerga sama dayana saling jatuh cinta dan bucin
goodnovel comment avatar
Wineu Widiawati
iya bisa jadi udah jatuh cinta dari semasa kuliah,, makannya mau tanggung jawab perbuatan adiknya sekaligus cinta tulus ke dayana..
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Terpaksa Mengandung Bayi Sang Cassanova   155). Bersatunya Semua Cinta (Ending)

    *** Hari ini semuanya bahagia. Setelah Dayana resmi menjadi istri Ganesh, Rillian ikut mendapat kabar baik setelah tanpa diduga, Zerga tiba-tiba saja melamarnya. Pada Rillian, Zerga berkata jika dirinya sudah mantap untuk membangun hubungan serius bersama perrmpuan itu, sehingga sebelum Rilliian dilirik atau coba direbut pria lain, dengan segera dia mengikatnya. Tidak menjadi rahasia, kabar dilamarnya Rillian langsung sampai ke telinga semua orang sehingga kebahagiaan keluarga besar Roby dan Marcell menjadi dua kali lipat. "Makasih ya, Ga, udah ngelamar aku," ucap Rillian, yang siang ini menikmati semilir angin di rooftoop hotel. Sudah berganti baju, Rillian nampak cantik dengan gaun berwarna peach. Resepsi belum dimulai, dia dan Zerga memutuskan untuk bersantai setelah bersiap-siap, karena ketika pesta resepsi resmi digelar, keduanya mungkin akan sibuk. "Makasih juga karena udah bantu aku menyembuhkan hati," ucap Zerga. "Berkat kamu, aku bisa baik-baik aja kaya sekarang, dan aku

  • Terpaksa Mengandung Bayi Sang Cassanova   154). Hari Bahagia

    ***"Saya terima nikah dan kawinnya Dayana Mezzalura binti Yuda Andriawan, dengan mas kawin seratus lima puluh juta rupiah dibayar tunai!""Bagaimana saksi, sah?""Sah!""Sah!""Barakallah."Dipimpin penghulu yang pagi ini mendampingi Yuda untuk menikahkan Dayana dan Ganesh, doa dipanjatkan semua orang di dalam ballroom.Hari, minggu, bahkan bulan berganti, acara bahagia Dayana dan Ganesh akhirnya dilaksanakan di sebuah ballroom mewah hotel berbintang.Mengusung pesta dengan tema modern tanpa adat, Dayana tampil cantik dengan kebaya berwarna putih sementara Ganesh gagah dengan setelan jas.Dihadiri keluarga inti, akad nikah dilaksanakan pukul delapan pagi waktu setempat. Tidak langsung resepsi, acara akan dijeda setelah akad selama dua jam, sebelum kemudian dilanjutkan pukul sepuluh pagi.Tidak mengambil jam malam, resepsi sengaja digelar pukul sepuluh sampai tiga sore agar tidak mengganggu jam tidur baby Brian. Berusia dua bulan, bayi tersebut sangat menempel dengan Dayana sehingga k

  • Terpaksa Mengandung Bayi Sang Cassanova   153). Kondisi Pasca Insiden

    ***Mendengar kabar Rillian celaka, Zerga panik. Langsung pergi dari rumah perempuan itu, dia membawa mobilnya menuju rumah sakit.Mengemudi dengan kecepatan tinggi, Zerga ingin segera sampai untuk memastikan kondisi Rillian. Jika terjadi sesuatu pada perempuan itu, dia tidak akan memaafkan diri sendiri karena Rillian jatuh saat hendak turun untuk menunggu dirinya di lantai bawah.Entah bagaimana kronologi sampai Rillian bisa jatuh di tangga, satpam tidak melihat. Namun, katanya besar dugaan perempuan itu tersandung kaki sendiri."Rillian ...," gumam Zerga di sela kegiatannya mengemudikan mobil. "Semoga enggak ada hal serius, karena kalau sesuatu menimpa dia, aku enggak akan bisa maafin diriku sendiri."Zerga terus merafalkan doa sepanjang perjalanan. Sampai di rumah sakit, dia memarkirkan mobilnya secara asal sebelum kemudian berlari menuju IGD."Zerga," panggil Marcell yang barusaja keluar dari ruang penanganan. "Kamu ke sini karena dikasih tahu satpam ya?""Iya, Om. Mana Rilli?" ta

  • Terpaksa Mengandung Bayi Sang Cassanova   152). Kebesaran Hati Rillian

    ***"Kebahagiaan mereka lengkap."Zerga tersenyum tipis, sementara layar ponselnya menunjukan sebuah foto dari orang terdekatnya, yaitu; Ganesh dan Dayana.Di akun sosial medianya, Dayana mengunggah foto di depan sebuah mobil bersama Ganesh. Bukan mobil lama, yang difoto adalah mobil baru pemberian Ganesh untuk Dayana.Di caption, Dayana mengucapkan banyak terima kasih untuk Ganesh—membuat hati Zerga sedikit tergores. Meskipun sudah mengikhlaskan Dayana untuk Ganesh, hati kecil Zerga masih sering tersentil melihat kemesraan keduanya, karena jika tidak ada insiden, seharusnya dialah yang kini sedang menikmati kebersamaan dengan ibu kandung baby Brian tersebut."Semoga bahagia selalu, Dayana," ucap Zerga. "Kamu bahagia, saya ikut bahagia."Tidak mau terus terbawa suasana, Zerga hendak menyimpan ponselnya di meja nakas. Namun, sebuah dering yang tiba-tiba saja terdengar membuatnya batal melakukan hal tersebut.Mendapat panggilan dari Rillian, Zerga menjawab, "Halo, Ri.""Udah di rumah, G

  • Terpaksa Mengandung Bayi Sang Cassanova   151). Rencana Pernikahan

    ***Dua minggu menetap di inkubator, bayi mungil Dayana dan Ganesh akhirnya bisa dibawa pulang. Tidak dijemput oleh banyak orang, yang datang ke rumah sakit hanyalah Dayana dan Ganesh selaku orang tua Baby Brian.Bukan tidak ada yang mengantar, Athaya mau pun Roby sempat menawari ikut ke rumah sakit. Namun, karena merasa sanggup untuk membawa putra mereka berdua saja, para orang tua patuh untuk menunggu."Udah beres, Gan, administrasinya?" tanya Dayana, ketika Ganesh masuk ke dalam mobil."Udah," jawab Ganesh. "Sekarang kita tinggal pulang.""Oke deh.""Si ganteng tidur?" tanya Ganesh, sambil memandang sang putra yang kini berada di pangkuan Dayana."Tidur," ucap Dayana. "Barusan kan sempat rewel gitu, terus aku coba susuin. Eh, dia enggak bingung puting. Jadi keterusan sampai akhirnya tidur. Senang banget aku bisa nyusuin Brian secara langsung."Ganesh tersenyum. "Aku ikut senang dengarnya," ucapnya. "Sekarang mau langsung pulang apa ke mana dulu? Barangkali ada yang mau kamu beli."

  • Terpaksa Mengandung Bayi Sang Cassanova   150). Ganesh yang Resmi Menjadi Ayah

    ***Adiasta Ganesh resmi menjadi seorang ayah.Meskipun diawali tragedi, gelar tersebut berhasil dia sandang. Tanpa duka, Ganesh dan keluarga bisa sepenuhnya bahagia karena meskipun sempat mengalami penurunan kondisi, Dayana bisa bertahan.Dari ruang operasi, bayi laki-laki Dayana yang memiliki berat dua kilogram, dipindahkan ke ruang NICU untuk menjalani perawatan di sana, sementara Dayana? Perempuan itu dibawa menuju kamar rawat presiden suit.Keluar dengan kondisi yang tidak sadar, Dayana menyisakan rasa cemas di hati Ganesh, sampai akhirnya sekitar pukul lima sore, perempuan itu membuka mata."Ganesh ...."Dengan suara pelan, Dayana memanggil Ganesh yang terlelap persis di sampingnya. Tidak ada siapa pun, di kamar rawat hanya ada keduanya setelah beberapa waktu lalu Athaya dan Roby pamit untuk mengambil baju ganti di apartemen.Zerga? Pria itu juga pergi karena sebuah urusan, sehingga yang menjaga Dayana hanyalah Ganesh."Day, akhirnya kamu bangun," ucap Ganesh, dengan kondisi set

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status