Share

Part 21

Sania langsung menangis dan menghambur ke dalam pelukan Dewa, meluapkan rasa rindu juga ketakutan yang sedang membelenggu hati.

“Om Dewa kenapa baru pulang. Ada yang masuk ke dalam kamar kita dan mau melecehkan aku tadi, Om. Untung aku masih bisa lari!” Sania berujar seraya menangis tersedu.

“Penyusup?”

“Iya, Pak. Kata Ibu tadi ada yang masuk ke dalam rumah. Makanya dia sembunyi di sini sama si Mbok. Ini aja pintu kamar si Mbok ampe diganjal pake meja,” timpal Darmi menerangkan.

Sadewa terlihat menghela napas dalam-dalam tanpa melepas pelukan istrinya yang sedang ketakutan.

“Bapak sendiri, kenapa wajahnya babak belur seperti itu?” tanya Darmi lagi.

Sania mendongak, menatap lalu mengusap wajah suaminya yang dipenuhi luka lebam.

“Tadi pas saya mau bertemu rekan bisnis di Depok, tiba-tiba mobil saya dijegat sama sekelompok orang. Mereka memukuli saya, mengambil berkas-berkas yang saya bawa dan semua harta benda milik saya termasuk ponsel dan dompet. Saya mencoba melawan dan mempertahank
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status