Share

Terpaksa Menikah dengan Hot Opa
Terpaksa Menikah dengan Hot Opa
Penulis: Dila

Bab 1

Raisa berlari ke rumah sakit tempat dimana adiknya Rangga dirawat. Rangga harus segera dioperasi sekarang juga kalau tidak nyawanya yang akan menjadi taruhan. Adiknya itu harus mendapatkan donor sumsum tulang belakang karena Leukimia yang dideritanya. Raisa sampai menjual seluruh harta dan aset keluarganya. Orang tua Raisa sudah meninggal 5 tahun yang lalu akibat kecelakaan pesawat.

"Kak maafin Rangga ya sudah nyusahin kakak, biar Rangga menyusul mama dan papa di surga agar kak Raisa gak kesusahan mengurus Rangga" ucap Rangga sambil menahan sakitnya.

"Tidak! kamu harus bertahan Rangga demi kakak!! kakak akan segera membawa uang yang banyak untuk kesembuhan kamu. Kamu harus bertahan sayang" Raisa memeluk adiknya itu sambil menangis.

Setelah menjenguk adiknya, Raisa keluar dari rumah sakit untuk mencari uang. Rencananya ia akan meminta bantuan pada Naura sahabatnya. Raisa menelpon Naura tapi saat telepon itu diangkat hanya ada suara desahan yang terdengar dari balik telepon itu.

"Ahh ahh Raisa ehmm a.. da apa?" tanya Naura sambil menahan desahannya.

"Aku perlu bantuan Naura. Aku ingin pinjam uang" jawab Raisa.

"Ahh kamu kesini saja ouhh stt berhenti aku sedang menelpon temanku sialan!! ouhh" pria yang sedang bermain dengan Naura nampak tak bergeming dan meneruskan aksinya.

"Yasudah aku segera kesana" Raisa menutup telponnya dan menyebrang jalan untuk sampai di halte. Tiba-tiba sebuah mobil BMW tak sengaja menabrak tubuh Raisa. Itu semua karena Raisa tidak memperhatikan jalannya akibat terburu-buru dan banyak pikiran.

Seorang pria matang yang tampan dan gagah keluar dari mobil tersebut. Beberapa helai rambutnya sudah memutih tapi tidak mengurangi ketampanannya. Raut wajahnya terlihat familiar tapi Raisa lupa pernah bertemu pria itu dimana.

"Kamu baik-baik saja? " tanya pria itu hingga membuyarkan lamunan Raisa yang sedang mengagumi wajah tampannya. Bentuk tubuhnya juga bagus dengan setelan pakaian yang rapi dan wangi. Raisa sempat insecure saat berdekatan dengan pria itu.

"Iya saya baik-baik saja. Maaf ini salah saya . Saya tak melihat ada mobil yang lewat saat menyebrang jalan" jawab Raisa canggung.

" Tetap saja saya harus bertanggung jawab. Ayo akan kubawa kau ke rumah sakit" ajak pria matang itu.

"Tidak usah. Saya harus cepat ke rumah teman saya" tolak Raisa tak enak.

"Baiklah saya akan mengantarmu. Ayo naiklah saya tidak akan berbuat macam-macam" ucap pria matang itu meyakinkan. Raisa awalnya ragu tapi karena ia harus cepat kerumah Naura akhirnya dia setuju untuk ikut masuk ke dalam mobil.

Raisa duduk tepat di sebelah pria itu. Pria itu dengan baik hati memasang sealt bet untuk Rasia.

"Terima kasih" ucap Raisa gugup karena wajah mereka hampir bersentuhan. Ia bisa mencium bau harum dari tubuh pria itu.

"Youre welcome" jawab pria itu sambil menampilkan senyumnya yang manis.

Sepanjang perjalanan tak ada sepatah katapun yang keluar dari bibir mereka. Sebuah panggilan telepon berdering di Hp milik Raisa. Ternyata pihak rumah sakit menghubungi Raisa.

" Halo bu Raisa, adik anda semakin parah. Tolong bu Raisa segera mencari dana agar operasi biasa dilakukan dengan segera. Pendonornya sudah ada hanya tinggal menunggu pembayarannya saja" lapor pihak rumah sakit padanya.

" Iya tunggu ya sus. Saya sebentar lagi akan kesana" ucap Raisa sambil menangis. Dari tadi pria matang itu mendengar percakapan Raisa. Ia kasihan dan ingin membantu Raisa. Meski ada maksud terselubung di dalamnya. Ia melihat ke arah Raisa yang begitu muda, cantik, dan tubuhnya seksi. Pas sesuai dengan yang dia cari.

"Kamu butuh bantuan? saya bisa membiayai pengobatan adikmu" ucap pria itu tiba-tiba.

"Tuan bisa bantu saya? saya akan melunasinya sedikit demi sedikit tuan. Tolong bantu adik saya!! " pinta Raisa yang sedang kalut memikirkan adiknya itu.

"Baik ayo kita kerumah sakit sekarang" Pria itu membawa Raisa kembali kerumah sakit. Dengan cepat Pria itu membayar lunas semua biaya pengobatan dan operasi Rangga. Raisa sangat bersyukur karena bertemu dengan orang baik seperti pria itu.

"Terima kasih pak sudah menolong saya. Saya akan membalas semua jasa bapak dan melunasi semua hutang saya" ucap Raisa dengan dengan penuh rasa syukur.

"Kita akan membahas ini bersama pengacara saya besok. Saya harap kamu datang di tempat yang sudah saya janjikan. Ini kartu nama saya" pria itu memberikan Raisa sebuah kartu nama. Disana tertulis sebuah nama Gibran Wijaya CEO Wijaya Group. Raisa menyimpan kartu nama itu.

" Iya Pak saya akan segera menghubungi anda" balas Raisa. Setelah itu pria itu pergi.

Besoknya Raisa menelpon Gibran untuk bertanya kapan mereka akan bertemu. Gibran menjawab jika mereka akan bertemu di apartemen miliknya. Raisa tanpa curiga datang kesana. Disana sudah ada Gibran dan pengacaranya.

"Silahkan duduk Raisa" kata Gibran. Raisa menurut dan duduk di seberang mereka. Terdapat sebuah surat perjanjian yang belum sempat Raisa lihat secara jelas. Ia berpikir jika itu adalah surat hutang piutang.

"Silahkan baca dan tanda tangan disini" pinta pengacara Gibran. Raisa membaca surat perjanjian itu dengan teliti dan seksama. Ia terkejut saat membaca keseluruhan isi perjanjian itu.

1. Bersedia menikah menjadi istri kedua Gibran Wijaya.

2.Bersedia tidak memiliki anak

3.Tidak boleh menuntut harta dan warisan.

4.Selalu patuh dan menuruti Gibran Wijaya

Raisa marah dan melempar surat perjanjian itu. Ia pikir tuan Gibran adalah orang yang baik ternyata pria matang itu adalah orang yang licik. Gibran tersenyum remeh saat Raisa melemparkan surat perjanjian itu.

"Saya tidak mau menikah dengan tuan apalagi menjadi istri kedua. Pantang bagi saya menjadi madu bagi orang lain. Saya masih punya harga diri!! " tolak Raisa mentah-mentah.

"Kalau begitu ganti semua biaya pengobatan adik kamu hari ini juga" desak Gibran. Ia tau Raisa tidak akan punya uang sebanyak itu. Raisa terdesak, dia ingin pinjam dengan Naura juga pasti temannya itu tidak akan punya uang sebanyak itu.

"Bagaimana? apa kamu masih mau menolak saya?" Gibran merasa tertantang dan penasaran pada Raisa. Biasanya wanita yang selalu mengejar dan mengemis cintanya. Bahkan mereka semua rela menjadi simpanannya tapi Gibran tidak mau. Dia bukan pria yang asal celap celup. Selama ini Gibran hanya setia pada istrinya Ayudya. Tapi karena hasrat seksnya yang begitu tinggi membuat Ayudya kewalahan dan tidak bisa mengimbangi dirinya lagi. Ayudya berbesar hati membiarkan Gibran menikah lagi tapi dengan syarat yang sudah tertera di surat perjanjian itu.

Raisa menggigit bibirnya hingga perih. Ia tak punya pilihan lain selain menandatangi surat perjanjian itu. Gibran tersenyum puas. Semudah itu mendapatkan Raisa. Ia memilih Raisa karena Raisa tak hanya cantik dan seksi tapi mudah untuk dikendalikan olehnya. Wanita lain banyak yang agresif dan menginginkan dirinya. Ia tak mau menikah dengan wanita seperti itu.

"Besok persiapan dirimu kita akan menikah Raisa" ucap Gibran sambil tersenyum smirk.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status