Share

Jebakan

Penulis: luscie
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-02 01:20:41

“Pelacur! Lihat dirimu!" Hannah mendekat dan menampar pipi Sofia hingga tubuh Sofia terjerembab ke samping karena tamparan yang sangat keras, "dasar anak sopir! Memalukan!”

“Kalian menjebakku,” geram Sofia mencoba membela diri. Kali ini ia tidak akan diam. Tindakan ibu mertua dan adik iparnya sangat keterlaluan, ia bangkit duduk sembari menyambar selimut berusaha menutupi tubuhnya, "apa salahku pada kalian? Aku tak pernah mengganggu kalian!"

"Salahmu adalah menjadi benalu dalam keluarga Walker! Saat kamu hadir, semua orang mencemooh keluargaku!" Victoria bicara sekehendak hati. Padahal bukan itu alasannya menjebak Sofia dan ingin menyingkirkan menantunya.

"Papa Albert yang menginginkanku menikah dengan Storm," sahut Sofia cepat.

"Kau bisa menolak, bodoh! apa kau tak punya otak? atau kau sengaja menerima permintaan Papa karena menginginkan harta kami?" Hannah menyeret turun tubuh Sofia berikut menarik selimutnya hingga Sofia kembali telanjang.

"Kalian jahat!" umpat Sofia berang. Ia menyadari mereka telah merencanakan kejadian ini saat Sofia tidak lagi melihat pria asing tadi.

Victoria menjulang di hadapannya dengan cambuk kuda. Wajahnya angkuh dan kejam.

Pada akhirnya Sofia pasrah. Ia tertawa dalam hati meratapi kebodohannya. Lihat saja, jika bukan sebuah jebakan, mana mungkin Victoria mempersiapkan cambuk kudanya yang biasa digunakan untuk menyiksanya? Sofia membatin.

"Terima ini karena telah mempermalukan keluarga kami!” maki Victoria dan detik selanjutnya cambuknya telah menyentuh tubuh Sofia. Victoria melecut tubuh Sofia tanpa ampun.

Sofia memejamkan mata dan mengepalkan tangan menahan sakit dan pedih. Kala itu pikirannya hanya tertuju pada Jacob. Untuk putra tersayangnya ia sanggup bertahan.

Sekilas Sofia bisa melihat siluet tubuh Storm masuk ke dalam kamar. Pria itu menahan tangan Victoria hanya untuk menyerahkan sebuah dokumen. Setelahnya tanpa berkata apapun dan tanpa terlihat iba dengan kondisi istrinya, Storm berlalu pergi.

Percuma jika Sofia berteriak dan meminta pertolongan pada suaminya. Pria itu tidak akan peduli pada penderitaannya. Dulu maupun sekarang.

“Tanda tangani surat perceraian ini.” Victoria mengulurkan dokumen yang diterimanya dari Storm, “asal tahu saja, kau tidak akan mendapatkan harta kami sepeserpun karena perselingkuhanmu!”

"Aku tidak berselingkuh! Kalian menjebakku!" teriak Sofia dengan sisa pertahanan.

"Katakan itu pada pengadilan saat kami menyerahkan foto-foto mesummu bersama pria tadi!"

Sofia menahan tangis. Ia dalam situasi kalah saat ini.

“Aku mau tanda tangan asalkan aku bisa membawa Jacob pergi,” ucap Sofia.

Victoria tertawa mengejek. “Hei gembel!Kau pikir kau bisa menawar dengan bukti yang sudah kami bawa?Kau selingkuh dan tak punya hak asuh atas Jacob!”

“Aku tidak akan tanda tangan apapun jika Jacob tak bersamaku.”

Valerie menampar Sofia dengan keras. “Perempuan tak tahu diri!”teriaknya seperti wanita kesetanan, “silahkan lawan kami!Gembel sepertimu tak punya uang dan kuasa melawan kami!”

Jade masuk membawa bungkusan plastik berisi pakaian-pakaian Sofia. Ia tampak terkejut melihat kondisi kakak iparnya. "Mama, jangan keterlaluan, dia menantumu," bisiknya lirih. Matanya menatap iba pada Sofia.

"Diam dan pergilah!" bentak Victoria membuat nyali Jade menciut. Ia berbalik dan melangkah pergi.

Hannah mengambil bungkusan plastik dan melemparnya ke wajah Sofia. “Ini hartamu, selebihnya milik kami.” Hannah menyilangkan tangan ke depan dada dengan angkuh.

Sofia bangkit berdiri sembari meraih bungkusan plastik. Tubuhnya terlihat mengenaskan dengan luka lecet di punggung dan lengan akibat cambukan Victoria.

Ia berjalan masuk ke dalam kamar mandi dan keluar dengan memakai baju lamanya.

“Jangan pernah berani masuk ke dalam rumah kami, sekuriti telah diperingatkan untuk mengusirmu jika kau datang,” ucap Victoria kejam.

“Aku ingin bertemu Jacob sebentar saja,” pinta Sofia menahan tangis.

“Tidak bisa!Jacob milik Storm!Keluar dari sini!” teriak Victoria berang.

Sofia sangat paham sifat mertua dan adik iparnya. Memohon untuk saat ini takkan bisa menyentuh hati mereka yang terbuat dari batu. Jadi, Sofia akan memikirkan cara lain untuk mendapatkan Jacob.

Ia pergi dengan langkah gontai. Menahan pedih di hatinya, Juga tubuhnya.

Sofia tiba di rumah lamanya yang sempit namun bersih. Ia memang selalu menyempatkan diri setiap seminggu sekali untuk pulang dan membersihkan rumahnya.

Hati Sofia kembali teriris mengingat kejadian yang baru saja terjadi. Ia meluapkan dengan menangis hingga berjam-jam menyadari Jacob tak lagi bersamanya. Ia benar-benar sebatang kara kini. Orang tuanya meninggal dunia dan dia adalah putri tunggal keluarga Bernard Antolin.

Sofia tertidur dalam tangisnya, ia terjaga saat malam hari dan merasakan perutnya yang perih karena seharian belum makan. Sofia membuka dompetnya. Tersisa beberapa dolar. Ia teringat masih memiliki saldo tabungan di bank saat ia masih belum menikah dengan Storm.

Saat itu ia bisa menghasilkan uang dari hasil bekerja di sebuah restoran cepat saji. Tapi itu pun tak cukup untuk bertahan selama sebulan. Ia harus mulai mencari pekerjaan sembari memikirkan upaya untuk mendapatkan hak asuh atas Jacob.

Sofia bangkit dari duduknya, ia keluar dan mencari apotek terdekat untuk membeli salep untuk luka memar akibat cambukan dari Victoria. Setelahnya ia menuju supermarket untuk membeli roti dan bahan makanan.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Terpaksa Menikahi CEO Dingin   Sikap yang hangat

    Menjelang dini hari saat ketiganya tiba di rumah. Dengan hati-hati Sofia meletakkan tubuh mungil putranya di ranjang bayi. Jacob tampak tertidur pulas. Jack berdiri di belakangnya. "Tidurlah, aku akan menjaganya," ucap Jack setengah berbisik. Sofia menggeleng. "Tidak, Jack. Besok pagi kau harus berangkat kerja.""Tak apa. Jam tidurku pendek." Jack berjalan menuju sofa dan meletakkan mantelnya, "istirahatlah, Sofia. Kau terlihat lelah."Sofia menuruti permintaan Jack, ia akhirnya menuju kamar tidurnya. Lelah dan kepanikan yang mendera membuat tubuhnya terasa lemah. Dengan cepat ia segera tertidur. Sofia terbangun saat sinar matahari masuk dari sela-sela tirai jendela kamarnya. Ia bergegas bangun ketika teringat kejadian semalam. Ia melupakan Jack yang telah menjaga Jacob untuknya. Sofia membuka pintu kamar tidur yang ditempati Jacob. Jack tampak tidur meringkuk karena ukuran sofa yang mungil. Tidak sebanding dengan tubuh tinggi pria itu.Jacob masih terlelap dalam tidurnya. Sofia de

  • Terpaksa Menikahi CEO Dingin   Jacob demam

    Siang itu, gedung perusahaan Lion Corp terasa sibuk seperti biasa. Para staf lalu-lalang dengan berkas di tangan, namun suasana di lantai eksekutif terasa berbeda. Pintu ruang CEO tertutup rapat, hanya Marcus yang keluar masuk dengan wajah serius.Di dalam, Jack duduk di belakang meja kerjanya yang besar, menatap layar laptop penuh dokumen hasil penyelidikan. Marcus berdiri di sampingnya, menaruh map cokelat di atas meja.“Ini salinan fisik, lebih aman. Saya sudah pastikan semua jalur investigasi bersih. Tidak ada yang bisa menelusuri balik ke kita,” kata Marcus pelan.Jack membuka map itu. Di dalamnya ada foto-foto, salinan kontrak ilegal, bahkan rekaman pertemuan suami Hannah, Charles dengan pihak asing. Jack menyipitkan mata, bibirnya menegang.“Dia benar-benar bodoh,” gumam Jack dingin. “mempertaruhkan nama besar keluarga Walker hanya demi keuntungan pribadi.”Marcus mencondongkan tubuh sedikit. “Kalau informasi ini jatuh ke tangan media, perusahaan milik keluarga Walker akan baba

  • Terpaksa Menikahi CEO Dingin   Kesepakatan baru

    Sofia tidak segera masuk ke dalam kamarnya. Ia berjalan ke kamar Jacob dan berdiri di pinggiran ranjang bayi. Menatap dengan penuh sayang wajah putranya yang tidur dengan tenang. Kemudian kilasan kejadian sesaat tadi muncul tiba-tiba. Masih terasa sentuhan Jack dan ciuman panas pria itu di seluruh tubuhnya. Sofia memejamkan mata. Ini pertama kali dalam hidupnya ia merasakan sensasi yang luar biasa dalam tubuhnya. Jack pria yang adil, ia tidak hanya memuaskan dirinya sendiri, tapi juga memberi Sofia kenikmatan seperti yang dirasakan nya. Tangan Sofia mencengkeram dengan kuat pinggiran ranjang. Sofia tidak sepenuhnya bisa menikmati permainan Jack karena hatinya sedikit khawatir. Tentang hari selanjutnya. Bagaimana jika ia terhanyut lebih jauh dan menginginkan lebih dari hubungan di ranjang? Tidak! Itu tak boleh terjadi. Ia harus bisa menekan perasaannya. Sofia berbaring di atas sofa, berusaha tidur meski bayangan wajah Jack terlalu lekat muncul di kepalanya. Keesokan pagi, So

  • Terpaksa Menikahi CEO Dingin   Malam pertama

    "Bercinta itu melakukan hubungan seks dengan keintiman emosional dengan pasangan." Jack menatap Sofia penuh rasa ingin tahu. Sofia menelan ludah dengan gugup. Ia menggeleng samar. "Kurasa itu tidak terjadi antara aku dan Storm.""Oh ya?"Sofia menundukkan pandangan. "Storm hanya melakukan apa yang diinginkan Albert, membuatku hamil."Jack terdiam sesaat. "Dan apakah kau menikmatinya?" tanyanya kemudian. Sofia memandang Jack, wajahnya pasti memerah saat ini, pertanyaan yang sangat intim itu membuatnya kebingungan. Tapi apa gunanya ia berbohong? Sofia menggeleng pelan. "Selalu sakit," jawabnya lirih hampir mirip bisikan. "Kau tidak menginginkannya?"Sofia mengangkat bahu. "Aku tak tahu, dari awal aku tahu Storm tak pernah menyukaiku. Kurasa dia melakukannya hanya saat mabuk saja. Dia bahkan tak perlu bersusah payah membuka pakaian." Sofia tersenyum getir, "jadi jika kau bertanya apakah aku menginginkannya atau tidak, saat itu mungkin aku berharap perlakuan Storm padaku sedikit lebih

  • Terpaksa Menikahi CEO Dingin   Apa bedanya

    Rumah besar itu hening saat mereka masuk. Anne telah menyiapkan makan malam di meja makan. Sofia menggendong Jacob yang tertidur pulas sementara Jack mendorong stroller berisi barang milik Jacob. "Aku akan membawa Jacob ke kamar tidur," ucap Sofia hampir berbisik. "Baiklah, kutunggu di ruang makan." Jack berjalan ke ruang makan sementara Sofia menaiki tangga menuju kamar tidur bayi. Beberapa menit kemudian, setelah menidurkan Jacob di ranjang kecilnya, Sofia keluar kamar. Ia menutup pintu perlahan agar tidak menimbulkan suara. Ketika berbalik, ia terkejut menyadari Jack berdiri di lorong, hanya beberapa langkah darinya.Cahaya lampu dinding memantul di wajah Jack, menegaskan rahangnya yang tegas. Ia membawa stroller yang telah terlipat rapi dan tas berisi kebutuhan Jacob. Sejenak keduanya bertatapan. “Kau sudah menidurkannya?” tanya Jack, suaranya rendah.Sofia mengangguk. “Ya. Dia tidur nyenyak sekali setelah seharian di taman.”Jack bergerak masuk ke dalam kamar bayi dan meleta

  • Terpaksa Menikahi CEO Dingin   Kebersamaan di taman

    Hari itu langit New York biru terang, awan tipis bergulir pelan di atas gedung-gedung tinggi. Jalanan masih ramai, tapi begitu memasuki Central Park, hiruk pikuk kota seolah mereda. Udara segar bercampur dengan aroma kopi dari kios kecil di tepi jalan setapak.Jack jarang sekali mengambil libur, namun pagi ini ia benar-benar menyingkirkan jadwal kantor. Mengenakan sweater navy sederhana dan syal tipis, ia mendorong stroller Ethan dengan langkah tenang. Sementara Sofia berjalan di sampingnya, mantel coklat menutupi tubuhnya dari angin musim semi yang agak dingin.Jacob tampak riang. Tangannya teracung-acung ketika seekor anjing melintas dengan tuannya.“Dia tampak senang sekali.” Sofia tersenyum kecil, menunduk melihat putranya menepuk-nepuk mainan kecil di stroller.Jack melirik, lalu mengangguk. “Sepertinya ia jarang berada di luar luar rumah.” Ada nada lembut yang tidak pernah didengar Sofia keluar dari mulut pria itu.Mereka berhenti di dekat danau kecil, tempat banyak orang duduk

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status