Share

Terpaksa Menikahi CEO Dingin
Terpaksa Menikahi CEO Dingin
Penulis: luscie

Perayaan Ulang Tahun

Penulis: luscie
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-30 12:01:41

Pesta ulang tahun Jade Walker yang ke duapuluh diadakan di sebuah ballroom hotel berbintang di NYC. Keluarga besar Walker serta teman-teman Jade, hadir memenuhi ruangan.

Suasana pesta tampak meriah didukung oleh tamu undangan yang datang dengan pakaian mewah dan anggun.

Hal itu berbanding terbalik dengan kondisi sosok wanita di ujung ruangan yang terlihat sibuk menggendong bayinya, dia adalah Sofia Walker, dengan nama gadis Sofia Antolin, menantu pertama keluarga Walker yang berpakaian sederhana dan sedikit lusuh.

Sofia mencoba menenangkan putranya, Jacob yang tampaknya terganggu dengan kebisingan di sekitarnya. Jika saja Sofia tidak dipaksa untuk ikut, ia lebih memilih tinggal di rumah.

Dengan kondisi riuh saat ini, Jacob nyaris tidak bisa berhenti menangis karena merasa tidak nyaman.

“Hei, lihat itu menantu keluarga Walker, wajahnya kusam, pakaiannya jelek, bagaimana mungkin Storm mau menikah dengan gembel seperti itu?” bisik salah satu tamu undangan.

“Apa saat mereka bercinta, Storm harus selalu mabuk dan melakukannya dengan mata terpejam ya?” Yang lain tertawa cekikikan sembari melirik Sofia dengan pandangan mencemooh.

Sofia terbiasa dengan pembicaraan seperti itu. Meski hatinya pedih, itu merupakan suatu kenyataan yang harus dihadapi. Keluarga Walker yang kaya raya dan Storm yang menjabat sebagai CEO perusahaan ayahnya, tidak pernah memberikan sesuatu yang layak untuk Sofia.

Sebagai istri Storm selama satu setengah tahun, Sofia tidak pernah diberi uang bulanan seperti kebanyakan istri keluarga kaya. Pakaian yang dipakainya saat pesta adalah pemberian Hannah atau Jade, putri kandung Albert dan Victoria. Ia tidak pernah pergi ke spa dan berkesempatan merawat diri layaknya istri seorang CEO.

Tragisnya lagi, setelah kematian Albert, Sofia diperlakukan setara dengan pembantu, ia juga sering mendapat pukulan dari Hannah atau cambukan dari Victoria. Itu dialaminya saat hamil besar dan berlanjut hingga sekarang.

Suami yang ia harapkan bisa membela, pada kenyataannya hanya diam membisu, bahkan seperti merelakan istrinya disiksa secara fisik dan verbal.

Jika saja ia tidak ingat akan Jacob dan keterbatasan finansialnya, Sofia pasti sudah melarikan diri.

“Sofia, mama mertuamu menyuruhmu untuk menemuinya dan menitipkan Jacob padaku,” ucap Amara, salah satu pelayan di keluarga Walker.

Sofia menatap Amara sekilas. Gadis itu bahkan tidak pernah menghormatinya sebagai menantu keluarga Walker. Tapi Sofia hanya diam dan mematuhi perintah sang mertua.

Ia menyerahkan Jacob ke tangan Amara dan berjalan menemui Victoria.

Seperti biasa, pandangan mata tajam dan jijik mertuanya mengamati penampilan Sofia. “Kau belum minum ‘kan sedari tadi? Ini minumlah,” perintah Victoria.

Sofia melihat sekilas ke arah gelas yang ditunjuk Victoria. Isi gelas itu berisi cairan warna bening yang diyakininya mengandung alkohol. “Aku masih menyusui, Ma.”

“Ini bukan alkohol, ini hanya minuman bersoda,” jelas Victoria ketus.

Sofia memang merasa haus. Tanpa pikir panjang Sofia menghabiskan isi gelas tanpa menyadari seringai jahat Victoria.

“Kembali ke tempatmu tadi, aku tak ingin orang-orang melihatmu di sekitarku. Kehadiranmu membuatku mual ingin muntah.” Victoria mengibaskan tangan memberi isyarat agar Sofia menjauh.

Sofia sudah terbiasa dengan hinaan seperti itu, ia melangkah menjauhi Victoria dan mengedarkan pandangan mencari keberadaan Jacob.

Saat disadarinya Jacob tak berada di dalam ruangan, Sofia keluar dan mencari di setiap tempat hingga ke lorong yang diyakininya menuju kamar hotel.

Sofia hendak berbalik ketika disadarinya kepalanya tiba-tiba terasa berat, pandangan matanya kabur, dan detik selanjutnya ia tak kuasa menahan bobot tubuhnya sendiri dan terjatuh.

Sofia terbangun saat pagi hari. Ia membuka mata dan mendesah pelan sembari memegangi kepalanya yang masih terasa berat. Ia menyadari jika ia berada di tempat asing. Ini bukan kamar tidurnya.

Jendela kamar tertutup rapat oleh tirai berwarna coklat, membuat suasana sekitar terlihat gelap.

Sofia bangkit dari tidurnya. Selimut yang menutupi tubuhnya luruh. Ia menjerit tertahan menyadari dirinya tanpa busana. Ia telanjang bulat.

Sofia lebih terkejut lagi melihat sosok tubuh pria yang tertidur di sampingnya dengan posisi tengkurap. Dengan keadaan yang sama dengan dirinya. Telanjang. Meski Sofia tidak pernah melihat Storm telanjang, tapi ia yakin pria yang tidur di sampingnya bukanlah Storm.

Ia menjerit ketakutan. Pria asing itu dengan malas menoleh dan bangkit duduk. Sofia dapat melihat meski samar pria itu tidak tampak seperti orang yang bangun tidur. Wajahnya masih terlihat segar.

“Siapa kamu?” tanya Sofia dengan suara bergetar.

“Kau tidak ingat semalam kita tidur bersama?” Pria itu balik bertanya, memunggungi Sofia seraya memunguti pakaiannya, “kau sangat bergairah tadi malam.” Pria asing itu mengenakan pakaiannya.

“Kau bohong!” teriak Sofia resah. Ia tidak ingat apapun setelah menyusuri lorong dan merasakan kepalanya yang memberat. Ia bahkan tidak ingat dimana dia sekarang berada.

Pria itu berjalan santai ke arah pintu kamar, detik selanjutnya suara caci maki terdengar. Victoria dan Hannah berjalan memasuki kamar. Dan Sofia tersadar jika dirinya dijebak.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Terpaksa Menikahi CEO Dingin   Sikap yang hangat

    Menjelang dini hari saat ketiganya tiba di rumah. Dengan hati-hati Sofia meletakkan tubuh mungil putranya di ranjang bayi. Jacob tampak tertidur pulas. Jack berdiri di belakangnya. "Tidurlah, aku akan menjaganya," ucap Jack setengah berbisik. Sofia menggeleng. "Tidak, Jack. Besok pagi kau harus berangkat kerja.""Tak apa. Jam tidurku pendek." Jack berjalan menuju sofa dan meletakkan mantelnya, "istirahatlah, Sofia. Kau terlihat lelah."Sofia menuruti permintaan Jack, ia akhirnya menuju kamar tidurnya. Lelah dan kepanikan yang mendera membuat tubuhnya terasa lemah. Dengan cepat ia segera tertidur. Sofia terbangun saat sinar matahari masuk dari sela-sela tirai jendela kamarnya. Ia bergegas bangun ketika teringat kejadian semalam. Ia melupakan Jack yang telah menjaga Jacob untuknya. Sofia membuka pintu kamar tidur yang ditempati Jacob. Jack tampak tidur meringkuk karena ukuran sofa yang mungil. Tidak sebanding dengan tubuh tinggi pria itu.Jacob masih terlelap dalam tidurnya. Sofia de

  • Terpaksa Menikahi CEO Dingin   Jacob demam

    Siang itu, gedung perusahaan Lion Corp terasa sibuk seperti biasa. Para staf lalu-lalang dengan berkas di tangan, namun suasana di lantai eksekutif terasa berbeda. Pintu ruang CEO tertutup rapat, hanya Marcus yang keluar masuk dengan wajah serius.Di dalam, Jack duduk di belakang meja kerjanya yang besar, menatap layar laptop penuh dokumen hasil penyelidikan. Marcus berdiri di sampingnya, menaruh map cokelat di atas meja.“Ini salinan fisik, lebih aman. Saya sudah pastikan semua jalur investigasi bersih. Tidak ada yang bisa menelusuri balik ke kita,” kata Marcus pelan.Jack membuka map itu. Di dalamnya ada foto-foto, salinan kontrak ilegal, bahkan rekaman pertemuan suami Hannah, Charles dengan pihak asing. Jack menyipitkan mata, bibirnya menegang.“Dia benar-benar bodoh,” gumam Jack dingin. “mempertaruhkan nama besar keluarga Walker hanya demi keuntungan pribadi.”Marcus mencondongkan tubuh sedikit. “Kalau informasi ini jatuh ke tangan media, perusahaan milik keluarga Walker akan baba

  • Terpaksa Menikahi CEO Dingin   Kesepakatan baru

    Sofia tidak segera masuk ke dalam kamarnya. Ia berjalan ke kamar Jacob dan berdiri di pinggiran ranjang bayi. Menatap dengan penuh sayang wajah putranya yang tidur dengan tenang. Kemudian kilasan kejadian sesaat tadi muncul tiba-tiba. Masih terasa sentuhan Jack dan ciuman panas pria itu di seluruh tubuhnya. Sofia memejamkan mata. Ini pertama kali dalam hidupnya ia merasakan sensasi yang luar biasa dalam tubuhnya. Jack pria yang adil, ia tidak hanya memuaskan dirinya sendiri, tapi juga memberi Sofia kenikmatan seperti yang dirasakan nya. Tangan Sofia mencengkeram dengan kuat pinggiran ranjang. Sofia tidak sepenuhnya bisa menikmati permainan Jack karena hatinya sedikit khawatir. Tentang hari selanjutnya. Bagaimana jika ia terhanyut lebih jauh dan menginginkan lebih dari hubungan di ranjang? Tidak! Itu tak boleh terjadi. Ia harus bisa menekan perasaannya. Sofia berbaring di atas sofa, berusaha tidur meski bayangan wajah Jack terlalu lekat muncul di kepalanya. Keesokan pagi, So

  • Terpaksa Menikahi CEO Dingin   Malam pertama

    "Bercinta itu melakukan hubungan seks dengan keintiman emosional dengan pasangan." Jack menatap Sofia penuh rasa ingin tahu. Sofia menelan ludah dengan gugup. Ia menggeleng samar. "Kurasa itu tidak terjadi antara aku dan Storm.""Oh ya?"Sofia menundukkan pandangan. "Storm hanya melakukan apa yang diinginkan Albert, membuatku hamil."Jack terdiam sesaat. "Dan apakah kau menikmatinya?" tanyanya kemudian. Sofia memandang Jack, wajahnya pasti memerah saat ini, pertanyaan yang sangat intim itu membuatnya kebingungan. Tapi apa gunanya ia berbohong? Sofia menggeleng pelan. "Selalu sakit," jawabnya lirih hampir mirip bisikan. "Kau tidak menginginkannya?"Sofia mengangkat bahu. "Aku tak tahu, dari awal aku tahu Storm tak pernah menyukaiku. Kurasa dia melakukannya hanya saat mabuk saja. Dia bahkan tak perlu bersusah payah membuka pakaian." Sofia tersenyum getir, "jadi jika kau bertanya apakah aku menginginkannya atau tidak, saat itu mungkin aku berharap perlakuan Storm padaku sedikit lebih

  • Terpaksa Menikahi CEO Dingin   Apa bedanya

    Rumah besar itu hening saat mereka masuk. Anne telah menyiapkan makan malam di meja makan. Sofia menggendong Jacob yang tertidur pulas sementara Jack mendorong stroller berisi barang milik Jacob. "Aku akan membawa Jacob ke kamar tidur," ucap Sofia hampir berbisik. "Baiklah, kutunggu di ruang makan." Jack berjalan ke ruang makan sementara Sofia menaiki tangga menuju kamar tidur bayi. Beberapa menit kemudian, setelah menidurkan Jacob di ranjang kecilnya, Sofia keluar kamar. Ia menutup pintu perlahan agar tidak menimbulkan suara. Ketika berbalik, ia terkejut menyadari Jack berdiri di lorong, hanya beberapa langkah darinya.Cahaya lampu dinding memantul di wajah Jack, menegaskan rahangnya yang tegas. Ia membawa stroller yang telah terlipat rapi dan tas berisi kebutuhan Jacob. Sejenak keduanya bertatapan. “Kau sudah menidurkannya?” tanya Jack, suaranya rendah.Sofia mengangguk. “Ya. Dia tidur nyenyak sekali setelah seharian di taman.”Jack bergerak masuk ke dalam kamar bayi dan meleta

  • Terpaksa Menikahi CEO Dingin   Kebersamaan di taman

    Hari itu langit New York biru terang, awan tipis bergulir pelan di atas gedung-gedung tinggi. Jalanan masih ramai, tapi begitu memasuki Central Park, hiruk pikuk kota seolah mereda. Udara segar bercampur dengan aroma kopi dari kios kecil di tepi jalan setapak.Jack jarang sekali mengambil libur, namun pagi ini ia benar-benar menyingkirkan jadwal kantor. Mengenakan sweater navy sederhana dan syal tipis, ia mendorong stroller Ethan dengan langkah tenang. Sementara Sofia berjalan di sampingnya, mantel coklat menutupi tubuhnya dari angin musim semi yang agak dingin.Jacob tampak riang. Tangannya teracung-acung ketika seekor anjing melintas dengan tuannya.“Dia tampak senang sekali.” Sofia tersenyum kecil, menunduk melihat putranya menepuk-nepuk mainan kecil di stroller.Jack melirik, lalu mengangguk. “Sepertinya ia jarang berada di luar luar rumah.” Ada nada lembut yang tidak pernah didengar Sofia keluar dari mulut pria itu.Mereka berhenti di dekat danau kecil, tempat banyak orang duduk

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status