Share

17. Yura Ngambek

“Yura!!!” Aku terlonjak dan ntah mengapa spontan memanggil nama itu, saat kulihat jam weker di kamar menunjukkan pukul enam tepat.

“Yuraaa, kenapa nggak bangunin aku sih?” Untuk kedua kalinya aku berteriak memanggil namanya tapi tak jua ada jawaban.

“Yuraaa!”

Begitu membuka pintu, kulihat istriku itu sedang mengepel lantai.

“Kenapa nggak bangunin aku?”

Biasanya tiap Subuh Yura pasti membangunkanku. Dengan berbagai macam cara sampai aku benar-benar bangun.

Mulai dari menciprati air ke wajahku, mengguncang tubuhku, menggelitik telapak kakiku, sampai jurus pamungkasnya jika aku tak segera bangun. “Bangun atau kucium?”

Entah serius atau hanya sekedar gertakan. Yang jelas, kalau Yura sudah berkata begitu, aku langsung bangkit. Seandainya kuceritakan ini pada Bimo, dia pasti akan meledekku habis-habisan, mempertanyakan kejantananku. Laki-laki macam apa takut dicium perempuan, cantik lagi. Di sekolah, Yura diidolakan sebagian besar murid cowok. Tapi entah mengapa nyaliku malah ciut
Rahmi Aziza

Pembaca tolong kasih tau caranya dooong!

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status