Share

Chapture 12

“Adara sakit Mas sudah tiga hari. Pihak pondok mengizinkan Adara pulang untuk mendapat perawatan dirumah,” beber Arum.

“Mas besok ada perlu di perbatasan kota. Nanti biar Bima yang menjemput Adara ya?” ujar Rasyid seraya mengeluarkan ponsel di sakunya, segera menghubungi Bima, keponakannya.

“Halo Bim?” ucapnya.

“Iya Om?” sahut Bima dari balik saluran.

“Besok bisa jemput Adara jam 9 pagi di pondok?”

“Bisa Om bisa,”

“Tidak kuliah besok?”

“Kebetulan masuk siang Om,”

“Oke kalau begitu, terimakasih ya?”

“Iya Om aman,”

Ia taruh benda pipih itu di meja, ia kembali bersantai menikmati cemilan yang disuguhkan Arum.

“Besok langsung saja dibawa kerumah sakit, siang kalau Mas sudah beres urusan, Mas antar,” katanya sambil mengeluarkan dompet tebal miliknya.

“Ni jaga-jaga kalau ada keperluan lain,” Rasyid memberikan lima lembar uang merah untuk Arum.

“Baik Mas kalau begitu,”

Tililit... Tililit..

Sekar. Nama yang terpampang di layar ponsel. Membuat Arum seketika malas dengan suasana itu, Sekar sela
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status