Share

Chapture 9

Sesuatu telah menembus jantungnya, dan menghancurkannya secara berkeping-keping.

“Sampai sini saja Pelajaran kita, ada yang ingin ditanyakan?” kata Riza menyudahi jam pelajarannya.

“Masih lima belas menit lagi Gus,” sahut santriwati yang ingin berlama-lama diajar oleh Riza.

“Maaf saya harus segerapergi, ada urusan mendadak yang tidak bisa ditinggalkan,” katanya beralasan.

Tanpa lama, akhirnya Riza pun kembali ke Ndalem dengan keresahan atas kepergian gadis impiannya.

“Bu?” panggil Riza pada sang Ibu yang sedang membaca kita fiqih di meja belajarnya.

“Hm?” sahut bu nyai Azah yang masih focus pada bacaannya.

“Kemari nada santri yang pamit pulang kah Bu?”

“Iya ada dua santri,” bu nyai masih tetap tak menoleh pada Riza.

“Siapa?”

“Ujang sama Zuzu,”

Riza langsung membawa dirinya ke kamar, tak menghiraukan ibunya lagi setelah ia mendapatkan informasi jelas tentang gadis itu. Bu nyai pun menoleh dengan keanehan putranya setelah ia menyebut nama itu.

“Assalamu’alaikum?” ucap kyai Agil yang bar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status