Share

Bab 6 Perjanjian Kontrak

"Bukan aku yang berhutang padamu. Lagi pula, aku sudah tidak peduli dengan mereka. Kau bisa melakukan apa pun pada mereka semua. Aku tidak ada hubungannya lagi dengan mereka."

Dia sudah memutuskan hubungan dengan ayahnya dan keluarganya semenjak memutuskan untuk menikah dengan Christian Li. Mereka saja tidak peduli dengan hidup dan matinya, untuk apa juga dia peduli dengan masalah yang mereka buat sendiri. Sudah cukup selama ini dia berkorban untuk keluarga itu.

"Apa kau tidak membaca kontrak yang kau tanda tangani 2 hari yang lalu dengan teliti?"

"Kontrak?" ulang Aileen dengan dahi berkerut.

"Ya. Kontrak yang diberikan ayahmu untuk kau tanda tangani. Di sana tertera tanda tangan dan nama jelasmu sebagai penerima pinjaman sebesar 5 Miliar dan kau harus mengembalikannya 10 kali lipat, jika kau tidak mau melalukan apa yang aku perintahkan."

Mata Aileen membulat sempurna. "Aku tidak menerima uang itu sepeser pun. Aku saja tidak mengetahui mengenai uang itu."

Dua hari yang lalu, ayahnya memang menyodorkan dua lembar kertas untuk dia tanda tangani. Dia tidak membaca apa yang tertera di dalam kertas itu, karena sudah muak dengan ayah, kakak tiri serta ibu tirinya. Jadi, dia hanya ingin cepat-cepat menyudahi urusan dengan ketiga orang tersebut dengan cara menandatangani dengan cepat tanpa memeriksa isinya terlebih dahulu.

"Percuma kau mengatakan itu. Kau sudah menandatanginya, dan jika kau melangggar kontrak kau harus mengembalikannya berkali-kali lipat. Aku juga bisa menyeretmu ke penjara, jika aku mau."

Aileen mengepalkan tangan dengan mata memerah. Ayah dan keluarganya benar-benar sudah keterlaluan. Tidak hanya mengorbankan dirinya sebagai penebus hutang, mereka juga ternyata menambah jumlah hutang pada keluarga Li.

"Lagi pula, keluargamu juga sudah menerima uang mahar pernikahan untukmu dengan jumlah yang sangat besar. Totalnya mencapai 2 Miliar. Jika kau ingin bebas dari keluarga Li, kau harus mengembalikan uang mahar itu juga."

Setelah mendengar itu, darah Aileen semakin mendidih. "Tapi, aku juga tidak menerima uang mahar itu. Bukan aku yang mengambilnya." Bahkan, dia tidak tahu kalau uang mahar untuknya sebesar itu.

"Ayahmu yang menerima uang itu."

Aileen meremas kedua sudut dress yang dia pakai setelah mendengar itu. Ayahnya bilang, pernikahan itu dilakukan karena keluarga mereka berhutang uang pada keluarga Li. Selain itu, mereka juga mengatakan kalau mereka tidak mendapatkan apa pun dari keluarga Li atas kesepatan pernikahan itu, tapi ternyata ayahnya berbohong. Ayahnya sudah menjualnya dengan nominal 2 Miliar dan dia baru tahu kalau keluarganya mendapatkan uang begitu banyak dengan mengorbankan dirinya. Bahkan masih berhutang 5 Miliar pada keluarga Li.

“Aku tidak mendapatkan sepeser pun dari uang yang kau berikan pada ayahku.”

Wajah nyonya Casia nampak acuh tak acuh. “Itu masalahmu, bukan masalahku. Dalam perjanjian itu, namamulah yang tertera sebagai penerima uang tersebut. Aku sudah menyerahkan uang itu pada ayahmu. Silahkan kau minta saja padanya. Uang itu memang milikmu sebagai bayaran karena kau mau menikah dengan Christian Li.”

Kemarahan Aileen semakin menjadi setelah mendengar itu. Dia merasa ditipu dan dikhianati oleh ayahnya, ayah kandung sendiri. Bagaimana mungkin ayahnya begitu tega mengambil uang yang seharusnya menjadi miliknya demi kepentingannya sendiri. Padahal, dialah yang sudah berkorban demi keluarganya.

“Kau tenang saja, setelah tugasmu selesai, kau akan mendapatkan bayaran 5 Miliar lagi, dan kau bisa bercerai dengan Christian Li setelahnya.”

Aileen tidak bisa berkata-kata lagi. Nyonya Caisa adalah wanita terkejam yang pernah dia temui. Dia pikir ibu tirinya adalah wanita yang paling kejam di dunia ini, tapi ternyata ada yang lebih kejam dari ibunya tirinya itu.

Wanita di depannya saat ini memintanya untuk menipu pria lumpuh yang tidak berdaya. Menipunya dan mengambil seluruh hartanya lalu menceraikannya. Bagaimana bisa dia membuat rencana keji seperti itu?

"Bagaimana kalau Christian Li menaruh dendam padaku sehingga tidak ingin melepaskan aku setelah aku berhasil menjalankan tugasku?"

"Asalkan kau menjalankan tugasmu dengan baik, aku akan membantumu untuk bercerai dengannya."

Aileen berpikir dengan keras sebelum membuat keputusan. "Baiklah. Tolong pastikan kalau aku bisa lepas darinya nanti. Kau juga harus menjamin keselamatanku selama berada di keluarga Li."

Dia hanya ingin memastikan dirinya tetap aman sebelum terbebas dari keluarga Li. Entah apa yang akan dilakukan Christian Li padanya, jika sampai pria itu tahu mengenai rencana nyonya Caisa.

"Tenang saja. Aku akan melindungimu."

"Aku juga ingin Nyonya membuat perjanjian yang berisi akan melepaskan aku, jika aku sudah berhasil menjalankan tugasku."

Nyonya Caisa berpikir sebentar, kemudian berkata, "Baiklah. Akan kubuatkan perjanjian yang kau minta."

Sebenarnya, Aileen tidak tega memaanfaatkan Christian Li demi lepas dari keluarga Li, tapi dia tidak punya pilihan lain. Dia tidak mungkin selamanya tinggal di kediaman keluarga Li dan diperalat oleh nyonya Caisa. Apalagi, pernikahan itu sejak awal bukanlah kemauannya.

“Kau tenang saja. Aku tidak akan mengingkari janjiku.” Nyonya Caisa menarik laci di meja kerja, lalu mengeluarkan sesuatu dari sana. “Simpan baik-baik akta nikah ini. Itu akan berguna saat kau akan bercerai dengan Christian nantinya.” Nyonya Caisa Li menyerahkan akta nikah kepada Aileen.

“Ya,” jawab Aileen setelah mengambil akta nikah tersebut.

Kurang dari 19 menit, surat perjanjian pun sudah selesai dibuat oleh nyonya Caisa. “Jika tidak ada yang kau tanyakan lagi, tanda tangani surat perjanjian ini.”

Nyonya Caisa menyodorkan dua lembar kertas pada Aileen untuk ditandatangani. Setelah selesai, nyonya Caisa memberikan peringatan pada Aileen. “Kau harus ingat, rahasiakan ini dari siapa pun. Ada beberapa orang yang ada di keluarga Li, jadi jangan sampai ada yang tau mengenai perjanjian ini.”

“Baik.”

Aileen sudah tidak punya pilihan lain lagi, selain menerima kesepakatan itu. Dia ditekan oleh ibu tiri Christian Li dengan kekuasaannya, bagaimana bisa dia melawannya? Keluarga mereka sangat terkenal dengan kekuasaannya, tidak mungkin dia bisa lolos, jika sampai dia membuat masalah dengan keluarga Li.

Setelah selesai bicara, keduanya keluar dari ruangan kerja menuju ruangan makan untuk makan bersama-sama. Semua pelayan terlihat sedang menyajikan berbagai makanan di meja. Nyonya Caisa meminta Aileen duduk di kursi yang sudah ditarik oleh pelayan.

Tidak lama setelah itu, seorang pria terlihat memasuki ruangan makan. Pupil Aileen seketika membesar setelah melihat wajah pria itu.

"Aileen, dia sepupu Christian, anak dari bibi pertamanya. Namanya, Arthur.” Nyonya Caisa memperkenalkan pria tampan berkulit putih yang berdiri tidak jauh dari Aileen.

"Hai, Aileen. Senang bertemu denganmu lagi," sapa Arthur sambil tersenyum ke arah Aileen. "Aku tidak menyangka bisa bertemu denganmu di sini."

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status