Home / Romansa / Terpaksa Menjadi GIGOLO / DIJEBAK OLEH BAYU

Share

DIJEBAK OLEH BAYU

Author: WAZA PENA
last update Last Updated: 2025-07-05 11:25:02

"Baguslah, Ren. Tante jamin dengan profesi itu, kamu tidak butuh waktu lama untuk membuktikan pada orang tuanya Lisna," ucap bu Dewi, tersenyum puas.

Rendi mengangguk, ia membalas senyuman itu meskipun sebenarnya hatinya masih tidak yakin untuk menjalani profesi sebagai seorang gigolo. Hatinya begitu berat, karena merasa sadar jika melakukan hal itu, sama saja mengkhianati Lisna. Meski demikian, tawaran menggiurkan yang dikatakan oleh bu Dewi menggoyahkan hatinya.

"Ya sudah, kamu sekarang tidak usah murung lagi. Sebaiknya kamu mandi terus dandan. Tante akan kabari temen-temen tante biar kamu bisa mendapatkan uang hari ini juga," ucap bu Dewi. Ia kemudian berdiri.

"Hah? Sekarang, Tante?" Rendi terperangah.

"Iya sekarang, Ren. Makanya kamu siap-siap aja. Apa kamu masih kurang yakin untuk menjalani profesi itu?"

"Bukannya aku kurang yakin, Tante. Tapi..."

Rendi menghentikan ucapannya. Dari raut wajahnya terlihat jika dia benar-benar kebingungan. Sedangkan Bu Dewi langsung memahami apa yang sedang dirasakan oleh keponakannya itu.

"Rendi. Ini bukan tentang mengkhianati Lisna. Tetapi ini sebagai pengorbanan kamu untuk bisa membuktikan bahwa kamu bisa dan layak menikahi perempuan yang kamu cintai itu," ucap bu Dewi. Meski suaranya pelan, namun begitu menekan.

"Iya sih, Tante," balas Rendi mengangguk.

"Sudah, kamu siap-siap aja sana," saran bu Dewi yang langsung meninggalkan Rendi di ruang tamu.

Terlihat Rendi menghela nafas, dia mendongakkan kepalanya. Keputusan itu sangatlah berat untuknya. Namun, di satu sisi dia butuh biaya besar untuk bisa membuktikan kepada Lisna dan kedua orangtuanya.

"Maafkan aku, Sayang... Aku tidak bermaksud mengkhianatimu. Aku tahu ini salah, tapi... Aku juga tidak mau kamu jatuh kedalam pelukan lelaki lain," ucap Rendi dalam hatinya.

**

Pukul 19:20 Malam itu Bayu kembali datang ke rumah pak Anggara. Seperti biasanya pak Anggara dan Bu Ratna menyambutnya dengan begitu ramah. Bayu menjelaskan maksud kedatangannya malam itu, yang tak lain ingin mengajak Lisna jalan-jalan.

"Wah... Bagus itu. Ibu sangat mendukung niatmu, Bayu. Dan ibu yakin dengan cara seperti itu Lisna akan semakin dekat sama kamu," ucap Bu Ratna dengan wajah sumringah.

"Iya, Bu. Itu sebabnya saya ke sini, karena jujur saja saya sangat berharap Lisna mau menjadi istri saya," jawab Bayu, suaranya terdengar sopan.

Pak Anggara dan Bu Ratna tersenyum senang mendengar apa yang dikatakan oleh Bayu. Tidak menunggu lama, Bu Ratna bergegas menghampiri Lisna yang masih ada di kamarnya. Bu Ratna merasa tidak sabar mempunyai menantu yang merupakan seorang pengusaha muda, mapan dan berkelas.

"Sayang ... Kamu sudah rapih aja, apa tadinya kamu sudah janjian sama Bayu?"

Lisna yang semula sedang merapihkan rambutnya di depan cermin, ia langsung menoleh dengan raut wajah kebingungan.

"Janjian sama Bayu? Siapa, Mah?"

"Lah ini kamu udah dadan, udah cantik, rapih... Pasti udah janjian kan sama Bayu kan? Itu Bayu udah datang, dia nungguin kamu. Katanya mau ngajak jalan-jalan," ucap bu Ratna, wajahnya terlihat bahagia.

Sedangkan Lisna makin kebingungan mendengar perkataan ibunya. Dia dandan rapih karena berniat akan mengajak Rendi jalan. Tetapi sekarang dihadapkan dengan situasi yang tidak dibayangkan sebelumnya. Melihat ibunya yang tampak sumringah dengan keadaan Bayu, saat itu Lisna tidak bisa jujur bahwa sebenarnya dia akan menemui Rendi.

"Eh ... Kamu ini malah bengong, udah yuk ke luar. Kasian Bayu udah nungguin," ajak bu Ratna sembari menggandeng tangan putrinya.

Sedangkan Lisna hanya diam saja, dia tahu jika menolak pasti kedua orang tuanya akan memarahinya. Yang akhirnya, dengan sangat terpaksa Lisna mencoba tersenyum saat Bayu menyapanya. Hatinya menggerutu dan ingin berontak, hanya saja hal itu tidak bisa ia lakukan.

"Bu, Pak... Saya mau ajak Lisna jalan-jalan dulu yah," ucap Bayu dengan sopan.

"Iya hati-hati aja. Bapak percaya sama kamu," jawab pak Anggara tersenyum lebar.

Beberapa menit kemudian, Lisna kini sudah berada di dalam mobil bersama lelaki yang tidak ia sukai. Meskipun Bayu memiliki wajah tampan, berpenampilan menarik dan rapih. Akan tetapi, itu semua tidak membuat Lisna goyah, justru dia merasa geram dengan situasi saat itu.

"Kamu kenapa sih main terus ke rumah, pake ngajak jalan segala!" cetus Lisna, wajahnya tetap menghadap ke depan.

"Hehe... Memangnya kenapa? Gak ada yang salah kok. Orangtuamu lah yang menyuruh aku supaya mengenal kamu lebih jauh," jawab Bayu. Nada suaranya terdengar santai.

"Hah? Jangan ngarang kamu! Ini pasti karena kamu aja yang sok ingin deket sama aku!" timpal Lisna, keras.

"Lisna. Kamu tahu kan kalo orangtuamu mengharapkan aku untuk segera menikahi kamu? Dan karena itu, aku mengajakmu jalan-jalan supaya aku bisa mengenal kamu lebih dalam," ucap Bayu sambil fokus menyetir mobilnya.

Seketika Lisna meliriknya, raut wajahnya terlihat begitu kesal mendengar apa yang dikatakan oleh Bayu.

"Eh! asal kamu tahu, aku sudah mempunyai pilihan! Kamu itu bos besar, kaya harta. Kenapa kamu tidak mencari perempuan lain aja?!" cetus Lisna menekan.

"Kenapa aku harus mencari perempuan lain kalo sudah ada yang istimewa. Dan aku harap kamu tidak menolak niat baikku. Aku berjanji akan membahagiakan kamu." Bayu menyikapi Lisna dengan santai. Walaupun dia tahu perempuan di sebelah sedang marah.

Sekitar 30 menitan. Tanpa diketahui Lisan sebenarnya. Mobil itu berhenti di depan hotel mewah. Sontak saja Lisna kaget, matanya terbelalak. Sedangkan Bayu tersenyum menatapnya.

"Kenapa kamu membawa aku ke sini? Mau ngapain kamu ajak aku ke hotel?" tanya Lisna, wajahnya memerah.

"Kamu jangan berfikiran macam-macam dulu. Aku hanya ingin ngobrol santai aja sama kamu. Aku tidak terbiasa nongkrong di tempat lain. Sudah ayok turun," jawab Bayu mengajak.

Meski tidak tahu apa yang akan dibicarakan Bayu, namun Lisna mengikutinya. Di saat itu tiba-tiba Bayu menggandeng tangan Lisna. Sontak Lisna kaget, matanya menatap tajam ke arah Bayu.

"Jangan bertingkah arogan di sini. Kamu nurut aja," ucap Bayu pelan.

Raut wajah Lisna menegang saat masuk ke dalam hotel itu. Bayu terus menggandengnya yang membuat Lisna merasa risih. Sampai akhirnya mereka tiba di depan pintu kamar hotel. Lisna menghentikan langkahnya dan langsung melepaskan tangannya.

"Eh, apa maksud kamu sebenarnya ngajak aku ke sini?" Lisna menatap tajam pria di depannya.

"Sudah aku katakan sebelumnya, aku hanya ingin ngobrol santai sama kamu. Sekarang ayok masuk." Bayu kembali menarik lengan Lisna. Dan dengan cepat dia membuka pintu lalu membawa masuk Lisna kedalam.

Lisna semakin kaget pada saat sudah berada di dalam ruangan yang luas dan terlihat begitu estetik. Yang membuat Lisna tidak nyaman, di dalam ruangan itu terlihat ada ranjang dan sofa dan tidak ada orang lain. Bayu terkekeh melihat ekspresi Lisna yang tampak kebingungan.

"Ini nggak beres! Kamu pasti mau macam-macam sama aku!" cetus Lisna, suaranya terdengar keras.

"Lisna, kamu tidak usah seperti itu. Aku hanya ingin ngobrol santai sama kamu. Itu aja," jawab Bayu sambil melepaskan jasnya.

"Eh, ngobrol santai itu bisa di tempat terbuka, buka di kamar! Pokoknya aku mau pulang!" timpal Lisna. Ia langsung mendekati pintu dan mencoba membukanya.

Akan tetapi, ternyata pintu itu sudah terkunci. Dengan cepat Lisna menoleh ke arah Bayu. Dia benar-benar geram saat melihat lelaki itu yang hanya terkekeh pelan. Di situ Lisna meras terjebak oleh Bayu. Hingga emosinya memuncak.

"CEPAT BUKA PINTUNYA! AKU MAU PULANG!" bentak Lisna dengan keras.

"Hehe... Santa aja dulu, kita berdua sudah direstui orangtua. Dan sebaiknya kita nikmati kebersamaan ini, Sayang," ucap Bayu sambil berdiri dari duduknya. Dia melangkah pelan mendekati Lisna yang tampak tegang.

*****

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Terpaksa Menjadi GIGOLO    DIPAKSA MEMBUKTIKAN

    Karena merasa kelelahan Lisna terlihat tidak bisa apa-apa, tubuhnya berasa sangat lemas. Rendi yang melihat Lisna seperti itu, ia kemudian berbaring di sebelahnya dengan nafas yang tersengal-sengal. Dilihatnya wajah Lisna yang berkeringat serta nafasnya yang berat.Saat itu Rendi benar-benar merasakan puas bisa menanam benih di rahim kekasihnya, ia sangat berharap bisa segera mempunyai anak hasil hubungannya dengan Lisna, walaupun mereka belum menikah, namun Rendi merasa percaya diri kalau dirinya bisa segera menikahi Lisna, wanita yang sangat dicintainya dari sejak masih sekolah SMP.Kini Lisna telah jatuh dipeluknya, dan mahkota kewanitaannya telah berhasil ia renggut. Akan tetapi, Rendi sudah berani bertanggung jawab dengan apa yang dilakukannya kepada Lisna. "Sayang ... Minum dulu, Sayang. Lemes banget yah," ucap Rendi sambil mengusap-usap rambut kekasihnya."Iya, Sayang. Aku lemas banget," jawab Lisna dengan nafas yang berat.Mendengar ucapan kekasihnya, Rendi kemudian bangkit l

  • Terpaksa Menjadi GIGOLO    MALAM YANG PANAS

    Hehe. Punya lah, Sayang. Aku dikasih bonus sama paman, pokonya kerjaan ini uangnya cukup banyak, dan tentunya aku bisa kumpulin buat biaya pernikahan kita," jawab Rendi tersenyum, tangan kirinya memegangi tangan kekasihnya. Pada saat itu Lisna tersenyum, ia terdiam seolah tidak mau lebih dalam tentang pekerjaan kekasihnya. Lisna semakin merasa yakin dengan perkataan Rendi yang selalu membuatnya tenang. Karena semula Lisna ketakutan jika Rendi sampai tidak bisa menikahinya dalam waktu dekat, hal itu tentunya akan membuat kedua orangtuanya marah, dan terpaksa akan menjodohkan dirinya dengan pria lain. Lisna terdiam menatap penuh kearah kekasihnya yang nampak tersenyum bahagia sambil menyetir mobil itu. "Sayang. Kita ke hotel aja yuk," ucap Rendi mengajak. "Ke hotel? Mau ngapain, Mas?" Lisna terlihat kaget mendengar Rendi yang mengajak ke sebuah hotel. "Aku butuh kepuasan, Sayang. Aku ingin menikmati lagi tubuh kamu," jawab Rendi sedikit tertawa sambil mencubit lembut pipi Lisna.

  • Terpaksa Menjadi GIGOLO    MEMBAHAGIAKAN KEKASIH

    "Hallo," ucap tante Dewi seteleh meletakan handphone itu di telinganya. "Iya, hallo. Loh kok tante yang angkat? Rendi kemana, Tante?" sahut Lisna dari sebrang sana, yang merasa heran. "Rendi lagi di kolam renang, Lis. Biasa dia kalau jam segini suka renang," jawab tanye Dewi yang kemudian bangkit dari duduknya lalu berjalan untuk menghampiri Rendi. "Sebentar yah, tante kasih samperin Rendi dulu," sambungnya. Beberapa saat kemudian tante Dewi memanggil yang sedang berenang menikmati segarnya air kolam. Rendi yang mendengar panggilan itu, ia kemudian bergegas untuk menghampirinya tante Dewi, Rendi kemudian naik dengan tubuh yang masih basah. "Ada apa, Tante?" tanya Rendi kebingungan "Ini Lisna yang telfon, nih," jawab tante Dewi sambil mengasongkan handphone itu. Rendi langsung meraihnya dan terus berbicara dengan kekasihnya itu. Sementara tante Dewi berjalan masuk kembali. Rendi duduk di kursi santai, ia terlihat senyum-senyum sendiri karena kekasihnya mengajaknya jalan. "

  • Terpaksa Menjadi GIGOLO    BENIH BAYARAN

    Rendi tidak henti-hentinya memainkan senjatanya walaupun perempuan itu sudah menepuk-nepuk pahanya, memberikan kode agar Rendi melepaskan miliknya. Setelah cukup lama, Rendi kemudian mengeluarkan miliknya dari dalami mulut perempuan itu. Terlihat jika dia seakan merasakan mual hingga tidak terasa matanya berkaca-kaca.Rendi tersenyum melihat perempuan itu, kemudian meminta untuk melebarkan kakinya, setelah itu ia mengarahkan mikiknya tepat di bibir mahkota milik Yeni. "Ren ... Pelan-pelan yah. Punya kamu gede banget," pinta tante Yeni memelas, nafasnya sudah tersengal-sengal. "Iya, Sayang ... Nikmati aja," jawab Rendi tersenyum menatap tante Yeni.Tidak menunggu lama lagi, Rendi dengan perlahan menekan senjatanya hingga masuk kedalam goa milik tante Yeni. Saat itu juga tante Yeni mengerang, ia meringis saat merasakan benda keras memasuki area mahkotanya. Namun Rendi menekannya hingga masuk lebih dalam. "Awwww... Ahhhh, Ren. Ahhhh," pekik tante Yeni mengerang, karena baru merasa

  • Terpaksa Menjadi GIGOLO    TAMU ISTIMEWA

    "Ya sudah begini saja, nanti kalau dia benar-benar mau, terus aku bisa hamil, aku akan kasih dia uang," ucap Tante Yeni seolah sudah merasa mantap dengan niatnya. Dengan kesepakatan itu, pada akhirnya Tante Dewi memanggil Rendi yang sedang santai-santai di pinggir kolam. Mendengar tantenya yang memanggil, Rendi kemudian bergegas untuk menghampirinya. Rendi berjalan menuju rumah tamu. Saat itu Rendi yang hanya mengenakan kaos dan celana boxer pendek terlihat sedikit malu untuk menghampiri tantenya, terlebih lagi ada tamu. "Ada apa, Tan?" tanya Rendi dengan raut wajah kebingungan. "Kamu sini duduk dulu," jawab Tante Dewi menyuruhnya duduk. Tidak banyak bicara lagi, Rendi kemudian duduk di sofa itu. Pada saat itu juga perempuan yang berparas cantik dan bertubuh molek ituu menceritakan maksudnya yang berkaitan dengan masalah yang dialami oleh temannya. Saat itu Rendi hanya terdiam memanggutkan kepalanya, namun Rendi sempat kaget begitu mendengar dirinya diminta untuk berhubungan ba

  • Terpaksa Menjadi GIGOLO    ASMARA

    Dalam keadaan yang kacau balau, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki dari luar dan berhenti tepat di depan pintu. Lisna menoleh, degup jantungnya berdetak kencang. Dia sudah mengira jika itu pasti Bayu, sehingga dengan cepat dia menyembunyikan ponselnya karena tidak mau jika Bayu merampasnya.KLEK!Mata Lisna membesar mendengar itu, ketegangan itu seketika berubah saat melihat ternyata yang datang itu seorang pelayan hotel. "Maaf jika saya lancang, Nona. Saya hanya mengantarkan minuman ini," ucap pelayan itu dengan sopan.Lisna sempat terdiam beberapa detik, dan dia segera bangkit dari duduknya setelah menyadari itu kesempatan untuk bisa kabur dari jerat lelaki yang menurutnya tidak beres."Tidak apa-apa, Mas. Taruh aja minumannya di situ. Aku mau keluar, ada urusan penting," ucap Lisna sembari merapihkan pakaiannya dan langsung meraih tasnya.Pelayanan itu hanya mengangguk kemudian meletakkan dua botol minuman di atas meja kecil. Sedangkan Lisna buru-buru keluar dari kamar itu. La

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status