Share

Pendekatan

Terpaksa Menjadi Wanita Malam

Part 18 A

Ada rasa nyaman saat bercerita pada Haikal. Ia sangat menghormati wanita, tak banyak pria di sekelilingku yang bersikap sopan dan baik padaku. Kebanyakan mereka hanya ingin menikmati tubuhku. Tak banyak pula mereka yang sering melecehkahku. Tapi itulah resikoku dengan pekerjaan seperti ini.

Hanya Haikal dan tuan Alex yang memperlakukan wanita pelac*r sepertiku dengan baik.

Jika mengingat tuan Alex, aku akan kembali teringat sosok ibu. Ada kerinduan padanya. Tapi rasa rinduku terkalahkan dengan rasa amarah yang telah kupendam selama belasan tahun.

"Hai, kok ngalamun?" Ucap Haikal mengagetkanku.

"Ah, tidak." Aku tersenyum pias. Kami melanjutkan obrolan yang makin hangat.

Malam makin larut. Rencana awal aku ingin berpamitan ke club Ambarita pun gagal. Mungkin aku akan menelpon Maria saja untuk berpamitan. Sudah tak mau menginjakan kaki di sana kembali. Hatiku sudah menolak untuk pergi ke sana.

Haikal mengantarkan aku pulang. Seperti biasa, kehadir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status