Share

Video Viral

Terpaksa Menjadi Wanita Malam

Part 17

"Aku sudah selesai. Terima kasih, atas makanan gratisnya. Besok lain kali kalo aku kesini lagi, biarkan aku membayar seperti pembeli pada umumnya," kataku memecah keheningan. Sepiring nasi goreng buatan Haikal sudah habis kumakan.

"Tentu saja, tapi tidak ada kata tak enak hati jika untuk teman. Bukankah kita sekarang berteman?" Ia mengedipkan sebelah matanya padaku. Senyum manis mengiringi tatapannya.

Jadi ...?

Dia masih mau berteman denganku, walau tahu siapa aku sebenarnya. Oh, Tuhan. Baik sekali dia.

"Terima kasih," ucapku kembali.

Saat ingin berpamitan pulang, ada yang menepuk pundakku. Aku menoleh ke belakang.

"Halo, Hani sayang. Kamu doyan juga makanan kaki lima seperti ini?" Kata pria bertubuh cungkring ini. Kukira dia adalah salah satu pelanggan tetap di club Ambarita. Aku sering melihatnya di sana. Mungkin ia ke sini juga ingin menikmati makanan yang dijual Haikal.

"Maaf. Anda mungkin salah orang," Aku kembali memakai maskerku. Berpura-pu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status