"Aku tidak akan menganggu Brian, Tante. Semuanya aku pamit.""Hati-hati Kak Lussy.""Kamu pergi saja, Lussy. Kamu sudah di tubggu taxi," Brian berakting seolah dia tidam peduli dengan Lussy."Brian, aku pergi sekarang. Ya, aku tahu! Terimah kasih kamu sudah mengizinkan aku untuk tinggal di rumah kamu.""Sudahlah! Jangan panjang-panjang pamitnya ke Kak Brian. Kalian itu beretemu di kantor setiap hari," sahut Rendra.Lussy di usir dari rumah itu dan mereka juga dingin saat Lussy pamit pindah rumah. Lussy menangis dia merasa bersalah dulu dia meninggalan Brian. Dia juga tidak mau merusak rumah tangga adiknya tapi saat ini dia sedang hamil anak Brian."Laura, aku hamil anak Brian. Aku memang kalah dan menyesal mau merebut suami kamu. Saat ini aku hamil dan aku akan mengambil semuanya darimu." Lussy semakin dendam ingin membuat Laura pergi dari kehidupan Brian, padahal itu bukanlah kesalahan Laura tapi itu kesalahan Lussy sendiri yang kabur saat pernikahannya dengan Brian.Lussy sudah perg
"Lussy, kamu kenapa? Jawab aku! Kamu kenapa diam saja.? Aku akan ke apartemen kamu."Brian panik dan dia harus menemui Lussy aam hari itu juga. Lussy pingsan karena dia pendarahn saat terpeleset di kamar mandi. Brian ganti banu dia langsung ke luar dan dia pergi tanpa pamit pada Laura.Laura mendengar kalau Brian akan ke apartemen Lussy. Laura bangun dari tempat tidurnya dan dia menangis. "Aku hanyalah istri di atas kertas saja bagi Brian. Aku akan membalas dia dan kakak kembarku. Teganya kaliam bermain dibelakangku. Lihat saja, aku akan membuat Brian cinta padaku lalu meninggalka dia."Laura saat itu ke luar kamarnya dan dia ke kamar Rendra. Rendra saat itu sedang tidur. Laura sedih dan dia tidur di sebelah Rendra sampai jam 5 pagi. Laura memeluk Rendra sampai Rendra bangun di pagi hari.Rendra telah bangun pagi, dia melihat Laura Kakak Iparnya yang tidur memeluk dirinya. Rendra kaget lalu dia membangunkan Laura. Laura tertidur sangat pulas malam memeluk Rendra."Kak, sejak kapan ka
"Kalian salah dengar, aku bilang aku Lussy sembuh dan tidak mengangguku lagi. Aku akan merencanakan bulan madu dengan Laura dan akan punya anak dari dia.""Aku tidak bodoh! Suamiku kamu berbohong.""Aku tidak berbohong dan tanya saja sama Lussy.""Brian, kita orang tua kamu. Awas saja kalau kamu berbohong.""Laura, Tante dan Om apa yang dibicarkan oleh Brian itu benar. Dia ingin bulan mau dan segera ada anak dari Laura. Dia mau melupakan aku dan dia memarahi aku agar tidak menganggu dia.""Sudahlah! Kamu sudah sadar Kak. Brian, ayo pulang dengan kita. Kamu harus mengajak istrimu bulan madu dan itu syarat mendapat warisan dari Papa." Papa Brian mengajak Brian pulang."Brian, jauh Lussy. Kamu pelakot jangan ganggu anakku lagi. Jika dia memilih kamu maka harta suamiku dan hartaku tidak akan aku kasih ke anak ini. Kamu bukan menantilu Subagiyo." Mama Brian juga memperingatkan Lussy."Aku tidak akan menganggu Brian, Tante dan Om."Brian pulang bersama Laura dan kedua orang tuanya. Laura ti
"Ayo ikutlah pergi denganku, Kakak Ipar.""Kamu jangan gila di setiap ruangn di villa ini ada CCTV.""Aku sudah mematikan CCTV-nya, Kak.""Adik ipar kamu mau membawaku kemana?""Ayo ke kamarku! Ada yang ingin aku bicarakan dengan kamu Kak.""Oke, aku ikut dengan kamu. Brian mabuk dan dia tidak akan sadarkan diri."Laura dan Rendra ke luar kamar dan menuju kamar Rendra berada. Sementara Laura sudah ada di kamar Rendra. Rendra pamit untuk menutup pintu belakang tetapi dia ternyata ke villa Brian."Hei, kalian masuklah! Ini pria yang harus kalian layani. Aku membayar kalian untuk memuaskan hasrat pria di dalam villa ini."Rendra akan menjebak Brian dan Rendra membawa dua gadis wanita bayaran untuk melayani Brian. Rendra sudah memasang CCTV di kamar yang di tiduri Brian saat ini. Kedua wanita bayaran suruhan Rendra itu menyelinap masuk atas suruhan Rendra."Kalian masuklah ke kamar. Uang ini untuk kalian.""Siap Tuan Muda. Anda carilah kita jika ada proa kesepian lagi yang butuh kehangata
"Aku... aku tadi melihat orang jualan sayur karena aku ingin memasak jamur. Tapi disini tidak tukang sayur keliling.""Laura di sini akan ada yang memasak dan koki juga. Kita ini bulam mau dan kamu jangan memasak. Aku lelah dan aku tadi selesai mandi dan aku akan tidur lagi. Kamu pergilaj jalan-jalan dan nanti ada yang mengantar kamu.""Brian, kamu tidur saja. Kamu mabuk semalam.""Maaf! Aku belum bisa bercinta denganmu, Laura.""Tidak masalah, Brian. Kamu tidur saja.""Terimah kasih, Laura."'Siapa juga yang mau bercinta dengan kamu? Dasar suami laknat dan Kakak Ipat laknat. Aku akan diam dan membalas kalian. Jangan salahkan aku Brian, kalau aku selingkuh dibelakang kamu.' batin Laura.Laura pagi itu dia mandi dan dia sarapan pagi lalu dia sarapan pagi di masakan koki khusus villa-villa elit punya Papa Brian."Nona apa enak masakkannya?""Enak kok, kamu pria tapi pandai masak.""Apa aku boleh ikut kamu ke villa lain untuk membantu kamu memasak?""Kamu yakin Nona?""Aku suka memasak,
"Aku cinta kamu, Brian. Tap kamu tidak pernah melihatku karena yang kamu cintai itu Kak Lussy bukan aku.""Aku akan mencintai mamu dan aku akan melupakan, Lussy.""Kamu terlambat, Brian. Lussy datang kesini dan dia menunjukkan kalau kamu itu penting baginya.""Apa kamu cemburu?""Aku cemburu. Kenapa kamh tidak peka? Aku hanya istri pengganti. Kalau begitu aku akan tidur siag dan kamu temani saja Kak Lussy.""Laura, apakah kamu tidak mau menerima cintaku?""Cinta kamu itu semu, Brian. Aku hanya rumah singgah dan rumah kamu itu Lussy bukan aku.""Laura, jangan mengatakan hal yang tidak-tidak. Laura kamu dan Lussy adalah oranv yang berneda kamu baik dan Lussy tidak.""Aku bukannya baik tapi aku bodoh. Suamiku dan Kakak kembarku saling mencintai taoi aku tetap saja mau kamu dan aku tidak bercerai. Aku yang bodoh dan gila mau menjadu pengantin kamu Kak Lussy kabur dan aku menyesal menikah dengan kamu.""Laura, maafkan aku! Apa kamu marah?""Stop! Jangan bicara, aku mau tidur siang. Sana kam
"Kakak Ipar ayo kita ke rumah sakit. Tolong jangan membuatku khawatir. Kamu kenapa pingsan?"Rendra teburu-buru membawa Laura ke rumah sakit. Untungnya mereka tidak ketahuan Lussy dan Brian saat ke luar dari villa itu. Rendra membawa Laura masuk mobil lalu dia mendudukkan Laura yang pingsan di dalam mobilnya. Rendra tadi mengendong Laura yang jatuh pingsan."Kakak Ipar, bangunlah! Kenapa kamu pingsan melihat mereka saling berciuman. Kak Brian aku akan membalas kamu karena kamu sudah membuat Kak Laura menderita." Rendra mengendarai mobilnya dengan cepat sehingga dalam waktu 15 menit sudah sampai di rumah sakot yang dekat di villa itu.Honey moon di Bali sangay buruk akibat Lussy datang. Rendra juga tidak suka dengan Kaka Kembar Laura yang tega merebut Brian suami Laura. Rendra membawa Laura masuk ke rumah sakit dan langsung dokter menangani Laura."Kakak Ipar, aku harap kamu cepat sadar. Brengsek! Kak Brian tunggu saja pembalasan dariku. Mama kamu merenggu nyawa Mamaku dan selingkuhan
"Kakak Ipar, jangan pernah kamu merasa sendiri karena aku akan selalu ada untuk kamu. Jangan menangis lagi karena Kakak tidak pantas menangisi pria yang seperti Kak Brian.""Rendra, aku harus pulang dan aku tidak mau ada di Bali ini. Buat apa aku harus melihat Kak Lussy dan Brian bermesraan.""Jangan pulang dulu, besok aku akan ajak Kakak jalan-jalan pantai kute. Kakak nanti pulangnya sama aku dan aku akan bilang sama Papa karena Kak Brian sibuk dengan bisnisnya. Kakak bisa pulang bersamaku.""Rendra, besok ajaklah aku keliling Bali. Aku ingin melupakan dia yang selalu jahat padaku.""Oke, Kak Laura aman bersamaku."Brian saat itu dia pulanh ke villanya. Ada perasaan madah pada Laura karena dia lebih memilih di temani Rendra daripada dirinya."Sialan! Adik kurang ajar! Papa juga begitu kenapa kirim Rendra sebagai mata-mata. Aku jadi tidak leluasa di Bali dan Lussy juga menyusulku. Argh... aku tidak suka Laura memilih Rendra daripada aku dan Papa juga."Brian marah, mungkin dia belum m