Share

Pak Januar

Asap yang keluar dari gelas kopi memang sudah habis. Angin pagi pintar sekali mengusirnya. Tapi tidak cukup kuat untuk menguras rasa panasnya.

Kopi yang jadi lima menit yang lalu. Sang barista peraciknya tengah bersiap. Memakai seragam kerja berwarna biru langit. Ujung bajunya diselipkan ke celana hitam panjang. Sebelum ditarik keluar sedikit agar tampak semakin rapi.

Dari lemari baju ia bergerak sedikit. Lebih ke memutar badan. Di kos sempitnya tak perlu melangkah untuk tiba di cermin gantung yang tingginya hampir sama dengan panjang kepala Vero hingga lutut.

Mematutkan diri, sesekali berputar, merasa sudah rapi meraih parfum. Dua semprotan di kerah kiri dan kanan, satu semprotan di pergelangan tangan, satu semprotan di dada.

Belum hilang aroma parfum, tangannya bergerak lagi. Meraih satu kaleng kecil berisi minyak rambut. Mencolek sedikit, seujung jari telunjuk, meratakannya di telapak tangan, bera

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status