Share

Hak Milik

Marlo membuka pintu ruangan Barry dengan kasar. Suara pintu yang menjeplak tiba-tiba membuat Barry terpaksa mendongak. Laki-laki bersetelan jas abu-abu itu memburu ke hadapan Barry. 

"Apa-apaan ini?" tanya Barry geram. 

Ia menatap lelaki jangkung yang berdiri menantang di seberang mejanya. Sejak dahulu ia tak pernah bisa akrab dengan adik ayahnya itu. Namun, selama ini belum pernah mereka melakukan konfrontasi senyata sekarang ini. 

"Kamu yang apa-apaan? He, bocah, enggak tahu diri! Setelah apa yang kamu lakukan pada Kania, masih berani kamu mengusik hidupnya?" Marlo menatap berang ke arah Barry yang masih diam terduduk di kursi kerjanya. 

"Enggak usah ikut campur! Om nggak tahu permasalahannya!"

Marlo justru terkekeh mendengar balasan Barry yang seolah-olah tak mau diusik. 

"Kamu yang enggak perlu ikut campur! Sekali lagi saya dengar atau lihat kamu berusaha menemui Kania, s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status