Beranda / Romansa / The Dark Affair / Bab 2. Dia Stanley Geovan 

Share

Bab 2. Dia Stanley Geovan 

Penulis: Abigail Kusuma
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-04 21:32:45

Pria tampan itu melukiskan senyuman di wajahnya di kala Shakira memuji dirinya. Dia membenarkan posisi berdiri Shakira, dan membuat Shakira sedikit salah tingkah tak menentu. Wanita itu malu, karena kelepasan bicara pada pria tampan di hadapannya. 

“Maaf, Tuan.” Shakira mundur beberapa langkah, menjauh dari pria tampan itu. 

Pria tampan itu tersenyum samar, mengamati paras Shakira yang sangat cantik. “Apa kita pernah bertemu sebelumnya?” tanyanya merasa tak asing melihat wajah Shakira. 

Shakira terdiam sebentar, berusaha mengingat-ingat. “Maaf, Tuan, sepertinya tidak,” jawabnya sedikit ragu. Wajah pria tampan di hadapannya ini sedikit mengingatkannya pada seseorang yang pernah dia temui lama, tapi dia khawatir dirinya salah.  

“Ya, mungkin aku salah,” jawab pria tampan itu. 

Shakira menganggukkan kepalanya. “Sekali lagi, maafkan saya, Tuan. Tadi, saya terburu-buru sampai tidak melihat jalan.” 

“Lupakan. Itu adalah sebuah kecelakaan. Ah, ya, apa kau anggota Kerajaan?” tanya pria tampan itu penasaran ingin tahu. 

“A-aku—” 

“Nona, Yang Mulia Raja sudah mencari Anda,” ujar sang pelayan, berlari menghampiri Shakira—dan membuat Shakira menghentikan ucapannya. 

Shakira menoleh, menatap sang pelayan. “Dad mencariku?” 

Sang pelayan mengangguk. “Benar, Nona. Yang Mulia Raja mencari Anda. Beliau meminta Anda untuk segera berkumpul di ruangan pesta.” 

Shakira mendengkus kesal. “Baiklah, lima menit lagi aku akan ke sana.” 

Sang pelayan tak berani membantah Shakira, dia menundukkan kepalanya, lalu pamit undur diri dari hadapan Shakira—yang bersama dengan seorang pria tampan. 

Shakira menoleh, menatap pria tampan itu. “Tuan, maaf saya permisi. Ayah saya sudah mencari saya.” 

Pria tampan itu mengangguk, lalu Shakira melangkah pergi meninggalkan tempat itu. Tampak sorot mata pria tampan itu tak lepas menatap Shakira yang mulai lenyap dari pandangannya. 

“Yang Mulia Raja? Ayah? Artinya apa dia anak Raja Jokum?” gumam pria tampan itu lagi dengan senyuman tipis di wajahnya. Detik selanjutnya dia memilih melangkah pergi meninggalkan tempat di mana dirinya berada. 

***

Bangunan mewah di Kerajaan Denmark selalu memiliki nilai seni yang tak ternilai. Alunan musik terdengar begitu indah. Para anggota Kerajaan duduk di tempatnya masing-masing. Tampak Shakira—yang duduk di samping Shula. Tentu ini atas permintaan sang raja berkuasa. Sebab, sejatinya keturunan selir tak pernah dianggap oleh Kerajaan. 

Shakira duduk menyendiri, tak bicara pada siapa pun. Wanita cantik itu terbiasa dengan kesendirian setiap kali ada acara Kerajaan. Bagaimana tidak? Dia tak pernah dianggap. Bahkan di kala mendiang neneknya hidup, dia tak pernah dianggap sebagai cucu. Hal itu sudah biasa baginya. Pun selama ini dia menikmati kehidupan di luar tanpa harus peduli dengan aturan-aturan ketat kerajaan. 

“Shula, hari ini kau cantik sekali. Stanley pasti jatuh cinta padamu,” ucap Ratu Asta penuh percaya diri. 

Shula tersenyum anggun. “Tentu saja, Mom. Stanley Geovan pasti tertarik padaku. Dia akan jatuh cinta padaku. Aku memiliki segala aspek yang dikagumi para kaum adam.” 

“Mommy bangga sekali padamu, Sayang.” Asta menatap bangga putrinya. 

Shula tersenyum angkuh, sambil melirik Shakira dengan tatapan sinis. 

Shakira yang duduk tenang hanya memutar bola mata malas di kala mendapatkan tatapan sinis dari Shula. Wanita cantik itu jengah menghadiri pesta tidak penting ini. Jika bukan karena ayahnya, maka dia tak akan pernah mungkin mau datang. 

Tak selang lama Raja Jokum bangkit berdiri, menyambut kehadiran dua sosok penting memasuki ruangan khusus di istana. Tepat di kala Raja Jokum bangkit berdiri—semua orang yang datang ikut bangkit berdiri. 

“Tuan Geovan, senang bertemu dengan Anda.” Raja Jokum mengulurkan tangan pada William Geovan—pengusaha asal Toronto—yang terkenal memiliki pengaruh besar pada pasar bisnis dunia. 

“Raja Jokum, terima kasih sudah mengundangku.” William menyambut uluran tangan Raja Jokum. 

“Aku jauh lebih senang, karena Anda bisa hadir, Tuan Geovan. Mari silakan duduk,” jawab Raja Jokum hangat, dan ramah. 

William tersenyum sambil menoleh menatap sang istri. “Ini Marsha Geovan, istriku.”  

Raja Jokum mengulurkan tangannya pada Marsha. “Apa kabar, Nyonya Geovan?” 

“Saya baik, Raja. Bagaimana dengan Anda?” Marsha balik bertanya. 

Raja Jokum tersenyum ramah. “Saya juga baik. Ah, ini Ratu Asta, istri saya.” 

William dan Marsha menyapa hangat sang ratu. Pun tentu sang ratu membalas sapaan ramah dua sosok penting itu. Detik selanjutnya, Raja mempersilakan William dan Marsha untuk duduk di kursi yang telah disediakan. 

“Tuan Geovan, Nyonya Geovan, saya akan memperkenalkan secara resmi dua putri saya yang hebat. Putri pertama saya adalah Tuan Putri Shula, dan putri kedua saya adalah Shakira,” ucap Raja Jokum memperkenalkan Shula dan Shakira. 

“Selamat malam, Tuan Geovan, Nyonya Geovan,” sapa Shula hangat. 

William dan Marsha tersenyum membalas sapaan Shula. 

“Selamat malam,” sapa Shakira dengan nada datar, penuh paksaan. 

Meski Shakira menyapa tak seramah Shula, tetapi William dan Marsha masih menyambut baik sapaan dari Shakira. Terlihat jelas William dan Marsha memberikan senyuman di wajah mereka pada Shakira.  

“Tuan Geovan, ke mana Stanley?” tanya Raja Jokum tak melihat keberadaan Stanley di dekat William dan Marsha. 

“Stanley, ada di—” William hendak bersuara, tapi seketika itu juga Stanley muncul. 

“Maaf, membuat kalian menunggu,” ucap Stanley sopan, dan ramah. 

Raja Jokum tersenyum melihat kedatangan Stanley. “Tidak masalah. Silakan duduk, Stanley.” 

Stanley duduk tepat di samping Marsha—neneknya. Namun, di kala dia duduk, tatapannya tak sengaja menatap Shakira yang memberikan tatapan penuh keterkejutan padanya. Jika Shakira menampilkan pancaran keterkejutan, lain halnya dengan Stanley yang tampak tenang. 

‘Ya Tuhan, i-itu bukannya pria tadi?’ gumam Shakira, dengan raut wajah menampilkan kepanikan di wajahnya. Sungguh! Dia tak menyangka pria yang tadi menabraknya adalah Stanley Geovan—pria yang akan dijodohkan oleh Shula. 

“Stanley, ini aku kenalkan pada dua putri hebatku,” ucap Raja Jokum seraya menatap dua putrinya. “Ada Tuan Putri Shula, putri pertamaku, dan Shakira, putri keduaku,” lanjutnya memberi tahu Stanley. 

Stanley mengangguk, dengan senyuman di wajahnya melihat ke arah Shula dan Shakira. 

“Stanley, senang berkenalan denganmu,” ucap Shula yang langsung mengulurkan tangan pada Stanley. 

Stanley menyambut ramah tangan Shula. “Terima kasih, Tuan Putri. Aku juga senang berkenalan denganmu.” 

Shakira tampak tak suka melihat adegan di mana Stanley menyambut uluran tangan Shula. Namun, dia tak bisa berbuat apa pun, karena dia menyadari posisinya yang merupakan anak selir. 

Shakira memilih tak berkata apa pun dalam menyapa Stanley. Wanita cantik itu hanya memberikan senyuman yang dia paksakan. Hatinya cukup sakit akan fakta yang dia dapatkan. Pria yang tadi dia puji, ternyata pria yang akan menjadi milik kakak tirinya. Fakta yang membuatnya sangat kesal, tapi dia tetap tak berdaya. 

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Jati Setiasri
Sukaaaaa,,,,,...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • The Dark Affair   Bab 42. Jangan Macam-Macam!

    “Tolong jaga Anja dengan baik. Besok aku akan menemui Anja.” Shakira berpesan seperti ini, tepat di kala dirinya diantar Stanley ke rumah. Dia dan Stanley tak menginap di rumah sakit, karena dirinya dan Stanley baik-baik saja, dalam arti tidak sampai luka berat. “Besok aku akan menjemputmu lagi. Kau tenang saja, Anja akan baik-baik saja. Asistenku akan menjaga Anja dengan baik,” jawab Stanley seraya meraih pelan tangan Shakira yang diperban. “Meski dokter bilang lukamu tidak parah, tapi kau harus pastikan merawat dengan baik lukamu itu.”Shakira sedikit canggung di kala Stanley menarik tangannyaa. Buru-buru, dia segera menyingkirkan tangan pria itu yang menyentuh tangannya. Dia tak mau sampai Stanley melihat dirinya yang salah tingkah.“Aku baik-baik saja. Kau tidak usah khawatir. Lukaku akan segera pulih. Ah, untuk besok, aku rasa kau tidak usah menjemputku. Biar aku saja yang menemui Anja. Kau berikan saja alamat di mana sekarang Anja berada,” ucap Shakira yang tak mau menyusahkan

  • The Dark Affair   Bab 41. Jadi, Kau Adik Tiri Shula?

    Dokter baru saja menjahit luka tembak di punggung Stanley. Beruntung, luka tembak tidak mengenai organ vital. Jadi, setelah dijahit, Stanley tampak baik-baik saja. Sementara Shakira yang mengalami luka gores pisau, tak memerlukan luka jahit, karena kebetulan luka Shakira tidak terlalu dalam. “Tuan Geovan, jangan lupa habiskan obat yang sudah saya resepkan untuk Anda,” ucap sang dokter pada Stanley.Stanley mengangguk samar. “Aku mengerti, tapi bagaimana dengan luka di lengan Shakira? Tidak ada yang serius, kan?” tanyanya, menanyakan luka di lengan Shakira.Sang dokter tersenyum sopan. “Saya sudah memberikan resep obat untuk Nona Laursen. Obat yang saya resepkan ada antibiotik agar membuat luka di lengan Nona Laursen mengering. Anda tidak perlu khawatir. Nona Laursen bak-baik saja, Tuan.”Stanley kembali mengangguk, lalu pria tampan itu mengucapkan terima kasih pada sang dokter. Pun Shakira yang ada di samping Stanley mengucapkan terima kasih pada sang dokter. Detik selanjutnya, sang

  • The Dark Affair   Bab 40. Kau Mengenalnya?

    Stanley masih mencoba mencerna di mana dia melihat Steve ada di depannya. Hal yang dia tahu saudara kembarnya itu belum datang ke Denmark, tapi kenapa sekarang saudara kembarnya ada di depannya? Dia yakin apa yang dia lihat ini salah, tetapi bukti sangat jelas—di mana benar di hadapannya ini adalah saudara kembarnya.Shakira yang masih memeluk Stanley seketika langsung melepaskan pelukannya itu, tepat di kala seorang pria bernama Steve mendekat. Dia menatap bingung Stanley yang tak bisa berkata-kata dengan tatapan tak lepas menatap Steve.“Stanley? Kau mengenal dia?” tanya Shakira bingung.Stanley berdeham sebentar. “Dia, Steve Geovan, saudara kembarku.”Mata Shakira melebar, tak menyangka bahwa di hadapannya adalah saudara kembar Stanley. Wanita itu menatap Stanley dan Steve secara bergantian. Ya, harus dia akui bahwa Stanley dan Steve sama-sama tampan dan berpostur gagah. Hanya saja, dua pria itu berbeda. Rambut Stanley dan Steve sama-sama cokelat gelap, tetapi Stanley memiliki warn

  • The Dark Affair   Bab 39. Tambahan Sang Penyelamat Saat Kondisi Berbahaya

    Shakira merasakan detak jantungnya berdegup kencang, adrenalinnya memompa, dan insting bertahannya terbangun. Dia menghindar ke samping saat Amy melayangkan pisau itu ke arahnya, ujungnya melesat hanya beberapa inci dari wajahnya. Dia tak bisa bela diri, tetapi dalam keadaan seperti ini yang dia bisa lakukan adalah menghindar dengan gerak cepat dari serangan musuh. Dia kini berputar, menghindari serangan berikutnya yang datang begitu cepat. Dia tahu bahwa dia harus tetap bergerak, tidak memberi ruang untuk Amy menyerangnya lagi.“Berengsek! Mati kau, Jalang Sialan!” Amy membabi-buta menyerang Shakira. Emosi di dalam dirinya semakin mendidih di kala Shakira mampu menepis serangannya. Dia kini menyerang dengan lebih keji.“Akh—” Shakira merintih kesakitan di kala pisau menggores lengannya. Darah mulai jatuh ke bawah, dan tentu Anja yang melihat itu semakin panik bercampur dengan rasa bersalah.“Shakira,” seru Anja panik, dan matanya sudah berkaca-kaca tak tega pada Shakira yang berkorban

  • The Dark Affair   Bab 38. Aku Masih Belum Ingin Meninggalkan Dunia Ini

    “Jadi, berapa harga anak itu?” tanya Amy, seorang wanita berambut pirang, berkulit putih, dan bertubuh tinggi langsing. Usianya tampak menunjukkan usia 30an. Masih terlihat muda, tetapi menunjukkan kedewasaan. Dia adalah ibu tiri Anja.“Anak tirimu itu cantik. Jika dijual di pasar gelap harganya cukup tinggi. Dia bisa dididik untuk kelak menjadi seorang pelacur,” jawab salah satu pria yang berbicara dengan Amy. Pria itu berpostur tinggi dan tubuhnya kekar. Tato di sekujur tubuh pria itu juga tampak menyeramkan.Pria lain di sana menatap Amy dengan senyuman penuh arti. “Kau yakin ingin menjual anak tirimu? Bagaimana dengan suamimu? Bukankah dia sekarang sedang melakukan perjalanan bisnis ke Tokyo? Jika suamimu pulang, dan anak tirimu tidak ada, maka kau pasti dalam bahaya.”Amy mendecakkan lidahnya, dan mengembuskan napas kesal. “Aku sudah sangat muak dengan anak tiriku. Kau tenang saja. Aku bisa bersandiwara mengatakan pada suamiku kalau anak tiriku menghilang. Kau tidak perlu khawati

  • The Dark Affair   Bab 37. Menyelamatkan Anja

    Stanley melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata. Pria tampan itu melirik sekilas Shakira yang menunjukkan jelas kecemasan. Ya, tentu dia mengerti pasti kecemasan membentang dalam diri wanita itu. Sebab, rekaman CCTV menunjukkan jelas adanya tindak kejahatan pada Anja—gadis kecil—yang sudah dianggap Shakira sebagai sahabat. “Stanley, Anja akan baik-baik saja, kan?” tanya Shakira seraya menggigit bibirnya, dengan tangan saling menaut menunjukkan kegelisahan yang membentang. “Anja akan baik-baik saja. Kita akan segera menemukannya. Kau tunggu sebentar. Asistenku sudah aku minta menyelidiki letak GPS ponsel Anja,” jawab Stanley berusaha menenangkan Shakira. Sebelumnya, dia sudah meminta nomor Anja pada Shakira, dan hal yang dilakukannya adalah meminta asisten pribadinya melacak GPS ponsel Anja.Shakira mengatur napasnya, berusaha untuk tetap tenang. “Aku sangat takut terlambat menyelamatkan Anja, Stanley.” “Kita akan datang tepat waktu,” jawab Stanley kembali menenangk

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status