Alunan musik menandakan bahwa anggota kerajaan diminta untuk berdansa. Sambutan hangat untuk kedatangan keluarga Geovan, diiringi dengan pesta megah dari kerajaan Denmark. Raja Jokum turun ke lantai dansa bersama dengan sang ratu. Pun William membawa istrinya turun ke lantai dansa. Demi menjalin hubungan baik, mereka menikmati pesta penyambutan dengan sangat hangat.
Beberapa anggota kerajaan yang sudah berpasangan turut turun ke lantai dansa. Rencana perjodohan antara Tuan Putri dari Kerajaan Denmark, dan Stanley Geovan—yang merupakan keturunan berpengaruh dari keluarga Billionaire ternama di dunia, tentu menggeparkan seluruh penjuru negeri. “Stanley, ayo kita berdansa,” ajak Shula, tanpa rasa malu. Stanley menuruti keinginan Shula, karena ingin menghormati anggota kerajaan. Detik selanjutnya, pria tampan itu menyambut uluran tangan Shula, dan menuju lantai dansa untuk berbaur berdansa dengan yang lain. Saat semua orang berdansa, hanya Shakira duduk di kursinya. Wanita cantik itu mengembuskan napas kasar, merasa kesal harus datang ke pesta yang sebenarnya tak penting baginya. Jika dia tahu akan seperti ini, maka pasti dia akan beralasan sakit atau apa pun asalkan tak hadir. Shakira merasa seperti orang bodoh yang hanya diam, tak melakukan apa-apa. Tatapannya menatap jengah orang yang berpesta, sedangkan dirinya hanya diam saja. Sungguh! Dia benar-benar merasa seperti orang yang tak berguna. Hadirnya dirinya hanya sebagai patung yang sebenarnya tak dibutuhkan. Namun, Shakira tak menyadari bahwa Stanley sejak tadi memberikan tatapan penuh maksud pada Shakira. Sudut bibir pria tampan itu terangkat, membentuk sebuah senyuman samar. Apalagi wajah Shakira terlihat jelas sangat kesal. “Stanley, aku senang bisa berkenalan denganmu,” ucap Shula dengan tatapan hangat menatap Stanley. “Tuan Putri, aku rasa aku ingin melakukan sesuatu,” balas Stanley yang tak sesuai dengan topik pembicaraan dengan Shula. Shula tersenyum anggun. “Shula, kau cukup panggil namaku Shula. Daddy-ku dan Grandpa-mu berniat menjodohkan kita, kan? Jadi, cukup panggil namaku saja.” Stanley mengangguk samar. “Baiklah, Shula, aku ingin melakukan sesuatu.” “Katakan, Stanley, kau ingin melakukan apa?” tanya Shula lembut, seraya menatap hangat Stanley. “Aku ingin bertukar dansa sebentar,” jawab Stanley yang membuat kening Shula mengerut. “Apa maksudmu bertukar dansa, Stanley?” tanya Shula yang tak mengerti maksud dari ucapan Stanley. Stanley menatap Shakira yang sejak tadi tak berpindah duduk. “Aku ingin berdansa dengan Shakira.” Raut wajah Shula berubah mendengar permintaan Stanley. “Kau ingin berdansa dengan Shakira? Kenapa, Stanley? Apa kau tertarik padanya?” Stanley tersenyum tipis. “Aku hanya ingin menghormati dua putri Raja Jokum. Aku sudah berdansa denganmu, dan sekarang aku ingin berdansa dengan saudaramu. Aku harap kau mengerti maksud baikku.” Shula tampak tak suka dengan permintaan Stanley. Namun, jika dia secara terang-terangan menolak, dia khawatir Stanley akan menilai buruk tentangnya. Detik itu juga, yang dilakukannya hanya mengangguk penuh paksaan menuruti permintaan Stanley. “Terima kasih, Shula.” Stanley menjauh dari Shula, lalu dia melangkah menghampiri Shakira. “Ck! Membosankan sekali!” Shakira menggerutu, tak menyadari bahwa Stanley sudah ada di hadapannya. “Aku bisa membuatmu tidak bosan, Shakira.” Stanley mengulurkan tangannya pada Shakira. “Berdansa denganku, kau mau?” Mata Shakira melebar terkejut melihat Stanley yang berdiri di hadapannya. “Stanley? Maaf, maksudku, Tuan Geovan, k-kau—” “Staley, itu namaku, dan kau cukup memanggilku dengan nama depaku saja.” Stanley melukiskan senyuman samar. “Apa kau mau berdansa denganku, Shakira?” tanyanya lagi. Lidah Shakira tiba-tiba saja terasa kelu mendengar permintaan Stanley. Wanita cantik itu yakin bahwa apa yang dia dengar salah. Sebab, tadi Stanley berdansa dengan Shula. Namun, kenapa sekarang pria itu malah ingin berdansa dengannya? Sungguh! Ini tidak masuk akal sehat Shakira. “Shakira,” panggil Stanley lagi. Shakira gelagapan panik. “K-kau ingin mengajakku berdansa?” Stanley mengangguk, tanpa sedikit pun ragu. “Ya, aku ingin mengajakmu berdansa. Kau mau, kan?” “Why me?” tanya Shakira tak mengerti. “Karena aku ingin berdansa denganmu,” jawab Stanley tenang. Shakira tampak masih ragu. “Tapi, kau tadi berdansa dengan Shula. Kenapa kau tiba-tiba mengajakku berdansa?” “Aku sudah menjawab pertanyaanmu. Semua karena aku ingin berdansa denganmu,” jawab Stanley lagi. “Jadi, kau mau, kan berdansa denganku? Jika iya, mari kita berdansa.” Shakira menggigit bibir bawahnya, merasa bimbang. Dia merasa bahwa ini adalah mimpi. Keturunan dari keluarga berpengaruh mengajak anak seorang selir berdansa. Dia ingin menolak, tetapi hatinya berkata berbeda. “Ya, aku mau.” Shakira menyambut uluran tangan Stanley. Stanley tersenyum, lalu dia membawa Shakira ke lantai dansa. Musik berganti slow motion, membuat Stanley dan Shakira semakin intim. Mereka berdansa mengikuti alunan musik. “Aku tidak menyangka kau putri dari Raja Jokum,” bisik Stanley di depan wajah Shakira. Tangan pria tampan itu melingar di pinggang Shakira, membuat jarak mereka tak ada. Tubuh indah Shakira menempel di tubuhnya. Shakira tampak sangat gugup dengan posisi sangat intim pada Stanley. Dia menggumamkan dalam hati mantra untuk menenangkan diri. Sialnya, aroma parfum maskulin pria tampan itu, membuat otaknya nyaris tak berfungsi dengan baik. Dia merasa benar-benar sudah tidak waras. “A-aku hanya wanita biasa. Tidak ada istimewa. Kau jangan berpikir, karena aku putri Raja Jokum, membuatku menjadi sosok yang istimewa,” ucap Shakira berusaha tenang. Stanley tersenyum samar. “Jika aku menilai seseorang itu istimewa, maka aku akan menilai secara objective. Kau tidak bisa mengelak, apa yang sudah aku nilai, Shakira.” Jantung Shakira berdebar tak karuan di kala mendengar apa yang dikatakan oleh Stanley. Rasanya dia ingin lari, guna mengatasi debar jantungnya yang tak karuan ini. Oh, God! Shakira menjerit dalam hati meminta pada Tuhan agar membuat dirinya tenang, dan tak gugup. “Shula menatap kita,” ucap Shakira yang menyadari kakak tirinya, memberikan tatapan tajam padanya. Stanley mengalihkan pandangannya, melirik sekilas Shula yang memang memberikan tatapan tajam ke arahnya. “Biarkan. Aku tadi sudah berdansa dengannya. Sekarang, aku ingin berdansa denganmu.” “Harusnya sampai musik berakhir, kau tetap berdansa dengannya,” kata Shakira pelan. Stanley kembali tersenyum samar. “Aku mendatangi kerjaan Denmark untuk menemui Putri dari Raja Jokum. Kau juga putri dari Raja Jokum, maka artinya aku tidak melakukan kesalahan jika aku berdansa denganmu.” “Tapi—” Shakira hendak bersuara, tetapi alunan lagu menunjukkan sudah hampir penutup, membuat dirinya tak lagi berkata. Detik itu, yang dilakukan Stanley adalah mengangkat tubuh Shakira pelan, memutar—dan tanpa ragu pria itu menempelkan keningnya ke leher Shakira di kala posisi tubuh Shakira menghadap langit megah. Suara tepuk tangan terdengar memenuhi ruangan itu. Mereka kagum akan dansa Stanley dan Shakira yang sangat indah. Tampak Shakira menjauh dari Stanley di kala musik telah berhenti. Wanita cantik itu sedikit tersipu malu di kala mendapatkan tepuk tangan. Namun, sayang wanita cantik itu tak sadar ibu tiri dan kakak tirinya menunjukkan jelas kemarahan.Suasana pesta pertunangan menjadi tegang. Keheningan membentang menyelimuti ketegangan yang ada di sana. Cincin pertunangan yang harusnya Stanley sematkan di jari manis Shula berada di depan Shakira. Seakan semesta tak mengizinkan pertunangan itu berlangsung, tetapi kejadian ini menimbulkan seluruh mata tertuju pada Shakira yang sejak tadi diam mematung.Stanley masih bergeming di tempatnya, menatap Shakira yang tampak panik. Pria tampan itu tersenyum samar—dia seakan mengabaikan tatapan semua orang yang memandang penuh rasa bingung.Stanley mulai melangkah, mendekat menghampiri Shakira, dan tepat di kala dia tiba di depan Shakira—dia menundukkan tubuhnya mengambil cincin berlian yang ada tepat di depan kaki Shakira.Suasana makin mencekam. Sorot mata dua insan itu saling melemparkan tatapan dalam penuh arti. Mereka seakan menganggap bahwa orang-orang di sekeliling mereka hanya patung yang tak dapat bereaksi apa pun.Tatapan itu bagaikan magnet tarik menarik yang sulit untuk ditolak.
“Ya Tuhan, Shakira! Kau cantik sekali!” Savannah langsung berlari, menghampiri Shakira, memberikan pelukan erat pada teman dekatnya itu. Tampak raut wajahnya gembira melihat keberadaan Shakira. Sebab sejak tadi, Savannah memang sudah mencari Shakira, tetapi temannya itu tak kunjung muncul.Shakira tersenyum sambil mengurai pelukannya, menatap hangat Savannah. “Terima kasih. Kau juga sangat cantik.”“Tidak secantik dirimu. Malam ini kau benar-benar luar bisa, Shakira. Menurutku kau tampil sangat sempurna,” kata Savannah memuji dengan jujur, tanpa berlebihan.Malam itu, Shakira memang tampil sangat cantik. Bahkan banyak tamu undangan pria yang tak berkedip sedikit pun melihat penampilan Shakira yang memukau. Meski banyak yang membenci Shakira, karena statusnya anak selir, tetapi mata manusia tidak bisa berbohong sama sekali. Shakira tampil begitu cantik dan menawan.Shakira kembali tersenyum. “Kau juga sangat cantik, Savannah. Gaunmu sangat indah.” Savannah menyentuh kedua tangan Shak
Alunan musik memenuhi ballroom hotel milik kerajaan Denmark. Ribuan tamu memadati tempat itu. Semua tamu yang hadir jelas dari kalangan atas. Bahkan untuk masuk ke acara pesta, mendapatkan tidak bisa sembarangan masuk. Harus ada pemeriksaan yang ketat. Sebab ini bukan pesta biasa, melainkan pesta pertunangan calon ratu Denmark bersama dengan seorang billionaire yang lahir dari keluarga berkuasa di dunia.Ya, hari yang dinantikan seluruh orang telah tiba. Hari di mana Stanley Geovan bertunangan dengan Shula. Para wartawan turut hadir atas izin dari Raja Jokum. Acara ini tak sama sekali disembunyikan. Malah yang ada acara ini digelar sangat mewah—bahkan masuk pemberitaan dunia.Keluarga Geovan telah hadir, dan menjadi sorotan para media. Pun kerabat kerjaan Denmark semua datang. Bisa dikatakan acara pertunangan megah ini, membuat seperti pertemuan para orang yang berkuasa. Tak heran jika yang hadir ke pesta pertunangan itu, mengenakan pakaian dari rancangan designer ternama dunia.Para
“Shakira? Kau sudah pulang, Sayang?” Filipa tersenyum lembut, melihat Shakira yang baru saja pulang. Dia langsung memberikan pelukan hangat pada putri kesayangannya itu.“Tidak usah berlama-lama di istana,” jawab Shakira datar di kala mendapatkan sambutan dari sang ibu. Raut wajahnya tampak menyimpan rasa kesal di dalam diri.Filipa mengurai pelukannya. “Apa kau tadi bertemu Daddy-mu?”Shakira menggelengkan kepalanya. “Tidak. Aku datang ke istana murni untuk mencoba gaun yang akan aku pakai di pesta pertunangan Shula dan Stanley saja.”Kening Filipa mengerut, menatap jengkel putrinya. “Sayang, kau tidak sopan. Harusnya setelah kau sudah mencoba gaun pengantinmu, kau wajib menemui ayahmu.”“Aku tidak suka berlama-lama di istana, Mom,” jawab Shakira tenang.Filipa menghela napas dalam. “Shakira, Mommy sangat tahu kau tidak suka berlama-lama di istana, tapi paling tidak kau tetap menghargai Daddy.”“Aku percaya Daddy mengenalku dengan baik,” jawab Shakira lagi, dengan raut wajah kali ini
“Daddy!” Shula memeluk lengan Raja Jokum yang baru saja keluar dari ruang kerja. Dia bergelayut manja, dengan tatapan raut wajah berbinar bahagia. Ya, hari ini dia datang ke istana membawa Stanley atas permintaan sang ayah.Raja Jokum mengabaikan pelukan Shula, tatapannya menatap Stanley. “Terima kasih kau sudah datang di sela-sela kesibukanmu. Aku dengar dari asistenmu belakangan ini banyak hal yang harus kau urus. Tapi, aku minta kau tetap utamakan Shula. Hari pertunanganmu dan Shula makin dekat.”Stanley tersenyum samar. “Maaf, belakangan ini memang ada beberapa hal yang harus aku lakukan. Dan tenang saja, aku tahu hari pertunanganku dan Shula makin dekat. Tentu aku akan utamakan.”Pria tampan itu sebenarnya sedang tak ingin mendatangi istana, tetapi karena permintaan Raja Jokum, membuatnya memilih untuk mengalah. Pun dia sadar bahwa sebentar lagi pertunangannya dan Shula. Dia tak ingin apa yang sudah direncanakan menjadi berantakan.“Daddy, aku sudah memesan kalung berlian edisi k
Berita tentang tindak kejahatan yang menimpa Shakira mulai tersingkirkan berganti dengan penuhnya berita tentang persiapan pertunangan Shula dan Stanley. Berita yang terang-terangan menggemparkan seluruh negeri itu berhasil melenyapkan berita tentang kejahatan yang menimpa Shakira.Ya, dunia memang terlalu kejam seakan Shakira tak sepenting itu. Bahkan polisi yang ditugaskan khusus oleh Raja Jokum hanya memberi tahu, kejahatan yang menimpa Shakira murni berasal dari komplotan penjahat. Tidak ada unsur musuh yang memiliki dendam atau ada dalang sebenarnya. Semua hanya murni kejatan dari imigran gelap.Pernyataan polisi tentang semua murni kejahatan imigran gelap, membuat tak lagi banyak pertanyaan. Sebab, menurut mereka semua sudah sangat jelas bahwa itu adalah tindakan kejahatan, tidak ada unsur dendam atau apa pun. Akibat pernyataan polisi itu, berita tentang Shakira telah tersingkirkan—semua orang fokus pada berita persiapan pertunangan Shula dan Stanley yang makin dekat.Banyak ora