Beranda / Romansa / The Dark Affair / Bab 3. Dansa di Kerajaan 

Share

Bab 3. Dansa di Kerajaan 

Penulis: Abigail Kusuma
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-04 21:32:58

Alunan musik menandakan bahwa anggota kerajaan diminta untuk berdansa. Sambutan hangat untuk kedatangan keluarga Geovan, diiringi dengan pesta megah dari kerajaan Denmark. Raja Jokum turun ke lantai dansa bersama dengan sang ratu. Pun William membawa istrinya turun ke lantai dansa. Demi menjalin hubungan baik, mereka menikmati pesta penyambutan dengan sangat hangat.  

Beberapa anggota kerajaan yang sudah berpasangan turut turun ke lantai dansa. Rencana perjodohan antara Tuan Putri dari Kerajaan Denmark, dan Stanley Geovan—yang merupakan keturunan berpengaruh dari keluarga Billionaire ternama di dunia, tentu menggeparkan seluruh penjuru negeri.  

“Stanley, ayo kita berdansa,” ajak Shula, tanpa rasa malu. 

Stanley menuruti keinginan Shula, karena ingin menghormati anggota kerajaan. Detik selanjutnya, pria tampan itu menyambut uluran tangan Shula, dan menuju lantai dansa untuk berbaur berdansa dengan yang lain. 

Saat semua orang berdansa, hanya Shakira duduk di kursinya. Wanita cantik itu mengembuskan napas kasar, merasa kesal harus datang ke pesta yang sebenarnya tak penting baginya. Jika dia tahu akan seperti ini, maka pasti dia akan beralasan sakit atau apa pun asalkan tak hadir. 

Shakira merasa seperti orang bodoh yang hanya diam, tak melakukan apa-apa. Tatapannya menatap jengah orang yang berpesta, sedangkan dirinya hanya diam saja. Sungguh! Dia benar-benar merasa seperti orang yang tak berguna. Hadirnya dirinya hanya sebagai patung yang sebenarnya tak dibutuhkan. 

Namun, Shakira tak menyadari bahwa Stanley sejak tadi memberikan tatapan penuh maksud pada Shakira. Sudut bibir pria tampan itu terangkat, membentuk sebuah senyuman samar. Apalagi wajah Shakira terlihat jelas sangat kesal. 

“Stanley, aku senang bisa berkenalan denganmu,” ucap Shula dengan tatapan hangat menatap Stanley. 

“Tuan Putri, aku rasa aku ingin melakukan sesuatu,” balas Stanley yang tak sesuai dengan topik pembicaraan dengan Shula. 

Shula tersenyum anggun. “Shula, kau cukup panggil namaku Shula. Daddy-ku dan Grandpa-mu berniat menjodohkan kita, kan? Jadi, cukup panggil namaku saja.” 

Stanley mengangguk samar. “Baiklah, Shula, aku ingin melakukan sesuatu.” 

“Katakan, Stanley, kau ingin melakukan apa?” tanya Shula lembut, seraya menatap hangat Stanley. 

“Aku ingin bertukar dansa sebentar,” jawab Stanley yang membuat kening Shula mengerut. 

“Apa maksudmu bertukar dansa, Stanley?” tanya Shula yang tak mengerti maksud dari ucapan Stanley.  

Stanley menatap Shakira yang sejak tadi tak berpindah duduk. “Aku ingin berdansa dengan Shakira.” 

Raut wajah Shula berubah mendengar permintaan Stanley. “Kau ingin berdansa dengan Shakira? Kenapa, Stanley? Apa kau tertarik padanya?” 

Stanley tersenyum tipis. “Aku hanya ingin menghormati dua putri Raja Jokum. Aku sudah berdansa denganmu, dan sekarang aku ingin berdansa dengan saudaramu. Aku harap kau mengerti maksud baikku.” 

Shula tampak tak suka dengan permintaan Stanley. Namun, jika dia secara terang-terangan menolak, dia khawatir Stanley akan menilai buruk tentangnya. Detik itu juga, yang dilakukannya hanya mengangguk penuh paksaan menuruti permintaan Stanley. 

“Terima kasih, Shula.” Stanley menjauh dari Shula, lalu dia melangkah menghampiri Shakira. 

“Ck! Membosankan sekali!” Shakira menggerutu, tak menyadari bahwa Stanley sudah ada di hadapannya. 

“Aku bisa membuatmu tidak bosan, Shakira.” Stanley mengulurkan tangannya pada Shakira. “Berdansa denganku, kau mau?” 

Mata Shakira melebar terkejut melihat Stanley yang berdiri di hadapannya. “Stanley? Maaf, maksudku, Tuan Geovan, k-kau—” 

“Staley, itu namaku, dan kau cukup memanggilku dengan nama depaku saja.” Stanley melukiskan senyuman samar. “Apa kau mau berdansa denganku, Shakira?” tanyanya lagi. 

Lidah Shakira tiba-tiba saja terasa kelu mendengar permintaan Stanley. Wanita cantik itu yakin bahwa apa yang dia dengar salah. Sebab, tadi Stanley berdansa dengan Shula. Namun, kenapa sekarang pria itu malah ingin berdansa dengannya? Sungguh! Ini tidak masuk akal sehat Shakira. 

“Shakira,” panggil Stanley lagi. 

Shakira gelagapan panik. “K-kau ingin mengajakku berdansa?” 

Stanley mengangguk, tanpa sedikit pun ragu. “Ya, aku ingin mengajakmu berdansa. Kau mau, kan?” 

“Why me?” tanya Shakira tak mengerti. 

“Karena aku ingin berdansa denganmu,” jawab Stanley tenang. 

Shakira tampak masih ragu. “Tapi, kau tadi berdansa dengan Shula. Kenapa kau tiba-tiba mengajakku berdansa?” 

“Aku sudah menjawab pertanyaanmu. Semua karena aku ingin berdansa denganmu,” jawab Stanley lagi. “Jadi, kau mau, kan berdansa denganku? Jika iya, mari kita berdansa.” 

Shakira menggigit bibir bawahnya, merasa bimbang. Dia merasa bahwa ini adalah mimpi. Keturunan dari keluarga berpengaruh mengajak anak seorang selir berdansa. Dia ingin menolak, tetapi hatinya berkata berbeda.  

“Ya, aku mau.” Shakira menyambut uluran tangan Stanley. 

Stanley tersenyum, lalu dia membawa Shakira ke lantai dansa. Musik berganti slow motion, membuat Stanley dan Shakira semakin intim. Mereka berdansa mengikuti alunan musik. 

“Aku tidak menyangka kau putri dari Raja Jokum,” bisik Stanley di depan wajah Shakira. Tangan pria tampan itu melingar di pinggang Shakira, membuat jarak mereka tak ada. Tubuh indah Shakira menempel di tubuhnya. 

Shakira tampak sangat gugup dengan posisi sangat intim pada Stanley. Dia menggumamkan dalam hati mantra untuk menenangkan diri. Sialnya, aroma parfum maskulin pria tampan itu, membuat otaknya nyaris tak berfungsi dengan baik. Dia merasa benar-benar sudah tidak waras. 

“A-aku hanya wanita biasa. Tidak ada istimewa. Kau jangan berpikir, karena aku putri Raja Jokum, membuatku menjadi sosok yang istimewa,” ucap Shakira berusaha tenang. 

Stanley tersenyum samar. “Jika aku menilai seseorang itu istimewa, maka aku akan menilai secara objective. Kau tidak bisa mengelak, apa yang sudah aku nilai, Shakira.” 

Jantung Shakira berdebar tak karuan di kala mendengar apa yang dikatakan oleh Stanley. Rasanya dia ingin lari, guna mengatasi debar jantungnya yang tak karuan ini. Oh, God! Shakira menjerit dalam hati meminta pada Tuhan agar membuat dirinya tenang, dan tak gugup. 

“Shula menatap kita,” ucap Shakira yang menyadari kakak tirinya, memberikan tatapan tajam padanya. 

Stanley mengalihkan pandangannya, melirik sekilas Shula yang memang memberikan tatapan tajam ke arahnya. “Biarkan. Aku tadi sudah berdansa dengannya. Sekarang, aku ingin berdansa denganmu.” 

“Harusnya sampai musik berakhir, kau tetap berdansa dengannya,” kata Shakira pelan. 

Stanley kembali tersenyum samar. “Aku mendatangi kerjaan Denmark untuk menemui Putri dari Raja Jokum. Kau juga putri dari Raja Jokum, maka artinya aku tidak melakukan kesalahan jika aku berdansa denganmu.” 

“Tapi—” Shakira hendak bersuara, tetapi alunan lagu menunjukkan sudah hampir penutup, membuat dirinya tak lagi berkata. Detik itu, yang dilakukan Stanley adalah mengangkat tubuh Shakira pelan, memutar—dan tanpa ragu pria itu menempelkan keningnya ke leher Shakira di kala posisi tubuh Shakira menghadap langit megah. 

Suara tepuk tangan terdengar memenuhi ruangan itu. Mereka kagum akan dansa Stanley dan Shakira yang sangat indah. Tampak Shakira menjauh dari Stanley di kala musik telah berhenti. Wanita cantik itu sedikit tersipu malu di kala mendapatkan tepuk tangan. Namun, sayang wanita cantik itu tak sadar ibu tiri dan kakak tirinya menunjukkan jelas kemarahan. 

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • The Dark Affair   Bab 42. Jangan Macam-Macam!

    “Tolong jaga Anja dengan baik. Besok aku akan menemui Anja.” Shakira berpesan seperti ini, tepat di kala dirinya diantar Stanley ke rumah. Dia dan Stanley tak menginap di rumah sakit, karena dirinya dan Stanley baik-baik saja, dalam arti tidak sampai luka berat. “Besok aku akan menjemputmu lagi. Kau tenang saja, Anja akan baik-baik saja. Asistenku akan menjaga Anja dengan baik,” jawab Stanley seraya meraih pelan tangan Shakira yang diperban. “Meski dokter bilang lukamu tidak parah, tapi kau harus pastikan merawat dengan baik lukamu itu.”Shakira sedikit canggung di kala Stanley menarik tangannyaa. Buru-buru, dia segera menyingkirkan tangan pria itu yang menyentuh tangannya. Dia tak mau sampai Stanley melihat dirinya yang salah tingkah.“Aku baik-baik saja. Kau tidak usah khawatir. Lukaku akan segera pulih. Ah, untuk besok, aku rasa kau tidak usah menjemputku. Biar aku saja yang menemui Anja. Kau berikan saja alamat di mana sekarang Anja berada,” ucap Shakira yang tak mau menyusahkan

  • The Dark Affair   Bab 41. Jadi, Kau Adik Tiri Shula?

    Dokter baru saja menjahit luka tembak di punggung Stanley. Beruntung, luka tembak tidak mengenai organ vital. Jadi, setelah dijahit, Stanley tampak baik-baik saja. Sementara Shakira yang mengalami luka gores pisau, tak memerlukan luka jahit, karena kebetulan luka Shakira tidak terlalu dalam. “Tuan Geovan, jangan lupa habiskan obat yang sudah saya resepkan untuk Anda,” ucap sang dokter pada Stanley.Stanley mengangguk samar. “Aku mengerti, tapi bagaimana dengan luka di lengan Shakira? Tidak ada yang serius, kan?” tanyanya, menanyakan luka di lengan Shakira.Sang dokter tersenyum sopan. “Saya sudah memberikan resep obat untuk Nona Laursen. Obat yang saya resepkan ada antibiotik agar membuat luka di lengan Nona Laursen mengering. Anda tidak perlu khawatir. Nona Laursen bak-baik saja, Tuan.”Stanley kembali mengangguk, lalu pria tampan itu mengucapkan terima kasih pada sang dokter. Pun Shakira yang ada di samping Stanley mengucapkan terima kasih pada sang dokter. Detik selanjutnya, sang

  • The Dark Affair   Bab 40. Kau Mengenalnya?

    Stanley masih mencoba mencerna di mana dia melihat Steve ada di depannya. Hal yang dia tahu saudara kembarnya itu belum datang ke Denmark, tapi kenapa sekarang saudara kembarnya ada di depannya? Dia yakin apa yang dia lihat ini salah, tetapi bukti sangat jelas—di mana benar di hadapannya ini adalah saudara kembarnya.Shakira yang masih memeluk Stanley seketika langsung melepaskan pelukannya itu, tepat di kala seorang pria bernama Steve mendekat. Dia menatap bingung Stanley yang tak bisa berkata-kata dengan tatapan tak lepas menatap Steve.“Stanley? Kau mengenal dia?” tanya Shakira bingung.Stanley berdeham sebentar. “Dia, Steve Geovan, saudara kembarku.”Mata Shakira melebar, tak menyangka bahwa di hadapannya adalah saudara kembar Stanley. Wanita itu menatap Stanley dan Steve secara bergantian. Ya, harus dia akui bahwa Stanley dan Steve sama-sama tampan dan berpostur gagah. Hanya saja, dua pria itu berbeda. Rambut Stanley dan Steve sama-sama cokelat gelap, tetapi Stanley memiliki warn

  • The Dark Affair   Bab 39. Tambahan Sang Penyelamat Saat Kondisi Berbahaya

    Shakira merasakan detak jantungnya berdegup kencang, adrenalinnya memompa, dan insting bertahannya terbangun. Dia menghindar ke samping saat Amy melayangkan pisau itu ke arahnya, ujungnya melesat hanya beberapa inci dari wajahnya. Dia tak bisa bela diri, tetapi dalam keadaan seperti ini yang dia bisa lakukan adalah menghindar dengan gerak cepat dari serangan musuh. Dia kini berputar, menghindari serangan berikutnya yang datang begitu cepat. Dia tahu bahwa dia harus tetap bergerak, tidak memberi ruang untuk Amy menyerangnya lagi.“Berengsek! Mati kau, Jalang Sialan!” Amy membabi-buta menyerang Shakira. Emosi di dalam dirinya semakin mendidih di kala Shakira mampu menepis serangannya. Dia kini menyerang dengan lebih keji.“Akh—” Shakira merintih kesakitan di kala pisau menggores lengannya. Darah mulai jatuh ke bawah, dan tentu Anja yang melihat itu semakin panik bercampur dengan rasa bersalah.“Shakira,” seru Anja panik, dan matanya sudah berkaca-kaca tak tega pada Shakira yang berkorban

  • The Dark Affair   Bab 38. Aku Masih Belum Ingin Meninggalkan Dunia Ini

    “Jadi, berapa harga anak itu?” tanya Amy, seorang wanita berambut pirang, berkulit putih, dan bertubuh tinggi langsing. Usianya tampak menunjukkan usia 30an. Masih terlihat muda, tetapi menunjukkan kedewasaan. Dia adalah ibu tiri Anja.“Anak tirimu itu cantik. Jika dijual di pasar gelap harganya cukup tinggi. Dia bisa dididik untuk kelak menjadi seorang pelacur,” jawab salah satu pria yang berbicara dengan Amy. Pria itu berpostur tinggi dan tubuhnya kekar. Tato di sekujur tubuh pria itu juga tampak menyeramkan.Pria lain di sana menatap Amy dengan senyuman penuh arti. “Kau yakin ingin menjual anak tirimu? Bagaimana dengan suamimu? Bukankah dia sekarang sedang melakukan perjalanan bisnis ke Tokyo? Jika suamimu pulang, dan anak tirimu tidak ada, maka kau pasti dalam bahaya.”Amy mendecakkan lidahnya, dan mengembuskan napas kesal. “Aku sudah sangat muak dengan anak tiriku. Kau tenang saja. Aku bisa bersandiwara mengatakan pada suamiku kalau anak tiriku menghilang. Kau tidak perlu khawati

  • The Dark Affair   Bab 37. Menyelamatkan Anja

    Stanley melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata. Pria tampan itu melirik sekilas Shakira yang menunjukkan jelas kecemasan. Ya, tentu dia mengerti pasti kecemasan membentang dalam diri wanita itu. Sebab, rekaman CCTV menunjukkan jelas adanya tindak kejahatan pada Anja—gadis kecil—yang sudah dianggap Shakira sebagai sahabat. “Stanley, Anja akan baik-baik saja, kan?” tanya Shakira seraya menggigit bibirnya, dengan tangan saling menaut menunjukkan kegelisahan yang membentang. “Anja akan baik-baik saja. Kita akan segera menemukannya. Kau tunggu sebentar. Asistenku sudah aku minta menyelidiki letak GPS ponsel Anja,” jawab Stanley berusaha menenangkan Shakira. Sebelumnya, dia sudah meminta nomor Anja pada Shakira, dan hal yang dilakukannya adalah meminta asisten pribadinya melacak GPS ponsel Anja.Shakira mengatur napasnya, berusaha untuk tetap tenang. “Aku sangat takut terlambat menyelamatkan Anja, Stanley.” “Kita akan datang tepat waktu,” jawab Stanley kembali menenangk

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status