Home / Romansa / The Dark Affair / Bab 4. Informasi Sedikit Tentang Shakira 

Share

Bab 4. Informasi Sedikit Tentang Shakira 

last update Last Updated: 2025-03-04 21:33:10

Pertemuan pertama antara keluarga kerajaan Denmark, dan keluarga Geovan masih dalam tahap saling mengenal. Pembahasan ternyata belum terlalu dalam, karena kebetulan yang hadir hanya kakek dan nenek Stanley. Sementara kedua orang tua Stanley berhalangan hadir, dikarenakan ada urusan yang tak bisa ditinggal.   

Pesta penyambutan kehadiran keluarga Geovan terbilang cukup mewah. Memasuki masih tahap saling mengenal, tetap membuat sang raja berkuasa memberikan sambutan yang luar biasa pada keluarga yang memiliki pengaruh pada pusat bisnis dunia. 

“Shakira, ini sudah malam. Kau jangan pulang. Menginap saja di istana,” ucap Raja Jokum, meminta putri nomor duanya untuk menginap. 

Acara pengenalan telah usai. Keluarga Geovan telah meninggalkan istana. Waktu menunjukkan pukul dua belas malam, dan sang raja meminta Shakira untuk menginap di istana. Malam yang sudah larut, membuat sang raja khawatir pada putrinya. 

“Tidak usah, Dad. Aku ingin pulang. Mom sendirian. Aku tidak mau membuat Mom khawatir padaku,” jawab Shakira. 

“Shakira, ini sudah malam. Hal buruk bisa saja menimpamu di malam hari,” kata Raja Jokum, tak suka di kala putrinya membantah. 

“Dad, tapi—” 

“Ini perintah, Shakira. Kau juga memiliki kamar khusus di istana, tapi jarang sekali kau tempati. Malam ini kau wajib menginap,” tegas Raja Jokum, tak ingin dibantah. Detik selanjutnya sang raja memilih untuk melangkah meninggalkan tempat itu. 

Shakira berdecak tak suka di kala ayahnya pergi begitu saja. Dia ingin sekali kembali ke rumah, karena dia yakin pasti ibunya menunggu dirinya. Namun, jika sudah seperti ini, maka mau tak mau dirinya harus bermalam di istana.

Ratu Asta mendekat ke arah Shakira di kala sang raja sudah pergi. Pun Shula mendekat ke arah Shakira, bersamaan dengan ibunya. Mereka tampak menatap dingin, dan tajam Shakira. Tatapan yang menunjukkan jelas rasa kemarahan tertahan. 

“Kau tahu apa kesalahanmu, Shakira?” tanya Ratu Asta, dengan nada penuh amarah tertahan. 

Shakira tetap tenang, meski mendapatkan tatapan tajam dari ibu tirinya. “Aku tidak melakukan kesalahan apa pun.” 

“Bohong! Stanley mengajakmu berdansa! Itu sebuah kesalahan besar!” seru Shula keras. 

Shakira berdecak kesal. “Kau mengerti kata mengajak? Kenapa kau malah menyalahkanku? Stanley yang mangajakku berdansa. Bukan aku.” 

“Harusnya tadi kau berbasa-basi menolak. Kau harus ingat posisimu!” kata Shula lagi tajam. 

“Apa yang Shula katakan benar. Harusnya kau menolak. Ingat, Shakira, kau ini hanya anak gundik! Kau tidak layak berada di istana ini! Kau diundang, karena ayahmu kasihan padamu. Jadi, jangan bertindak kau adalah orang penting di sini!” sambung Ratu Asta. 

Shakira tersenyum samar mendengar apa yang dikatakan oleh sang ratu. Ini bukan pertama kali ibu tirinya itu menghinanya. Dia bahkan sudah sangat amat terbiasa akan hinaan dari yang terlontar dari ibu tiri dan kakak tirinya. 

Setelah pesta berakhir, dan keluarga Geovan berpamitan pulang, tentu Shakira sudah menduga dirinya akan mendapatkan teguran keras dari ibu tiri, dan kakak tirinya. Hal itu disebabkan, karena selama dirinya berdansa dengan Stanley, dirinya mendapatkan tatapan tajam dari ibu tiri, dan kakak tirinya.  

“Kenapa kalian ini hanya menegurku saja? Kenapa kalian tidak menegur Stanley yang mengajakku berdansa. Aku ini hanya menghormati keluarga Geovan yang merupakan tamu penting Dad. Lagi pula, jika aku menolak dansa bukankah itu sangat tidak sopan? Aku harap kalian bisa gunakan otak kalian dengan baik,” terang Shakira tanpa rasa takut. 

“Kau—” Ratu Asta tak suka dilawan. Sang ratu hendak memberikan tamparan, tapi Shakira dengan sigap menepis kasar tangan sang ratu. 

“Aw—” Ratu Asta menjerit kesakitan di kala tangannya ditepis kasar oleh Shakira. 

“Mom, wanita ini sudah tidak waras.” Shula memeluk lengan ibunya, meminta ibunya untuk tidak memukul Shakira. Sebab, dia tahu betapa liarnya Shakira. 

Shakira menatap dingin Shula dan Ratu Asta. “Beberapa tahun lalu, mungkin aku adalah sosok yang lemah. Tapi, sekarang aku adalah orang yang berbeda. Apalagi kejadian di mana kalian merendahkan ibuku, membuatku harus tanggung melawan dua ular seperti kalian. Ini sudah malam. Aku ingin istirahat. Jangan ada yang berani menggangguku. Jika kalian berani menggangguku, maka kalian akan tahu akibatnya.” 

Shakira Laursen bukan lagi sosok yang lemah seperti beberapa tahun lalu. Dia berubah drastis, karena hantaman hinaan bertubi-tubi. Pun pernah ada suatu titik di mana ibunya dihina oleh banyak anggota kerajaan. Hal itu yang membuatnya meneguhkan diri untuk menjadi sosok yang kuat. Sebab, jika dirinya masih lemah, maka ibu tiri dan kakak tirinya akan dengan mudah menindasnya. 

“Berengsek! Dasar anak pelacur!” geram Ratu Aska di kala melihat Shakira sudah pergi. 

Shula menatap tajam ke bayang-bayang Shakira. “Sekarang dia sudah semakin kurang ajar pada kita, Mom.” 

Ratu Asta mengepalkan tangannya. “Nanti Mom akan berikan dia pelajaran berharga. Kau tidak perlu khawatir, Shula. Fokus saja pada rencana perjodohanmu dengan Stanley Geovan. Buat keluarga Geovan semakin menyukaimu.” 

Shula mengangguk, penuh rasa yakin. “Mom, kau jangan khawatir. Aku akan pastikan seluruh keluarga Geovan menyukaiku.”  

Ratu Asta tersenyum seraya membelai pipi Shula. “Kau memang yang terbaik. Mommy selalu bangga padamu.” 

***

Sebuah mobil Rolls Royce meluncur membelah kota di malam hari. Tampak Stanley duduk dengan tenang di kursi depan, tepat di samping sang sopir. Sementara William dan Marsha—kakek dan nenek Stanley berada di kursi belakang. 

“Jadi, Shula yang akan kau jodohkan padaku, Grandpa?” tanya Stanley seraya melirik kakeknya dari spion tengah. 

William mengangguk. “Ya, dia akan menjadi calon ratu masa depan.”  

Stanley tersenyum samar. “Bagaimana jika aku tidak tertarik pada Shula? Apa kau akan memaksaku?” 

Stanley Geovan—sosok pria tampan yang menyukai kebebasan. Hidupnya selama ini tak suka diatur-atur oleh siapa pun. Bahkan orang tuanya saja kesulitan mengaturnya. Namun ada sosok yang paling Stanley hormati yaitu William Geovan—kakek Stanley. 

Beberapa tahun belakangan, Stanley selalu dipaksa untuk mengikuti blind date, tetapi tentu Stanley selalu menolak. Puncaknya, tahun lalu William terkena serangan jantung. Hal itu yang membuat William meminta Stanley untuk patuh yaitu mau dijodohkan dengan keturunan dari kerajaan Denmark. 

Stanley yang menyukai kebebasan, sempat menolak permintaan sang kakek. Akan tetapi, karena kondisi kakeknya menurun, itu yang membuat Stanley memilih untuk mengikuti keinginan sang kakek. Pun selama ini memamg pria itu tak mudah tertarik pada wanita. Dia berpikir mungkin jika dirinya mau dikenalkan oleh keturunan kerajaan Denmark, membuatnya sedikit ada rasa ketertarikan pada sosok wanita.  

“Kau tidak tertarik pada Shula?” tanya William seraya menatap cucunya yang duduk di kursi depan. 

Stanley tersenyum samar. “Shula cantik, anggun, dan menawan. Aku mengakui itu. Tapi, entah aku tidak tahu kenapa, tidak ada magnet kuat yang membuatku tertarik padanya.” 

William mengembuskan napas kasar. “Kau masih baru mengenal Shula. Pelan-pelan nanti kau akan jatuh hati padanya. Jangan terburu-buru.” 

Marsha menatap sang suami dengan hati-hati. “Sayang, aku ingin bertanya sesuatu padamu.” 

William menoleh, menatap Marsha. “Katakan, apa yang ingin kau tanyakan?” 

“Sayang, kenapa Shula dipanggil Yang Mulia, atau Tuan Putri, sedangkan Shakira hanya dipanggil dengan sebutan Nona?” tanya Marsha penasaran sejak tadi ingin tahu. 

Stanley tampak tertarik mendengar pertanyaan Marsha. 

William berdeham sebentar. “Shakira lahir dari anak seorang selir, bukan anak permaisuri. Sebelumnya, aku sudah mencari tahu tentang Raja Jokum. Dalam tatanan istana kerajaan Denmark, anak selir tidak diakui di keluarga kerajaan. Itu kenapa gelar Shakira tidak ada. Kelak jika Raja Jokum sudah tidak ada, Shula yang akan menggantikan memimpin negeri.” 

Marsha mengangguk paham. “Sekarang aku mengerti. Pantas saja sejak tadi aku merasa aneh setiap kali pelayan memanggil Shula dengan panggilan Yang Mulia, atau Tuan Putri, sedangkan Shakira hanya dipanggil Nona. Rasa penasaranku sudah terjawab.” 

Stanley yang duduk di kursi depan, melukiskan senyuma samar di kala mendapatkan sedikit informasi tentang Shakira. ‘Ah, rupanya wanita itu bukan anggota kerajaan,’ batinnya engan sorot mata penuh arti khusus. 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • The Dark Affair   Bab 66. Resmi Bertunangan

    Suasana pesta pertunangan menjadi tegang. Keheningan membentang menyelimuti ketegangan yang ada di sana. Cincin pertunangan yang harusnya Stanley sematkan di jari manis Shula berada di depan Shakira. Seakan semesta tak mengizinkan pertunangan itu berlangsung, tetapi kejadian ini menimbulkan seluruh mata tertuju pada Shakira yang sejak tadi diam mematung.Stanley masih bergeming di tempatnya, menatap Shakira yang tampak panik. Pria tampan itu tersenyum samar—dia seakan mengabaikan tatapan semua orang yang memandang penuh rasa bingung.Stanley mulai melangkah, mendekat menghampiri Shakira, dan tepat di kala dia tiba di depan Shakira—dia menundukkan tubuhnya mengambil cincin berlian yang ada tepat di depan kaki Shakira.Suasana makin mencekam. Sorot mata dua insan itu saling melemparkan tatapan dalam penuh arti. Mereka seakan menganggap bahwa orang-orang di sekeliling mereka hanya patung yang tak dapat bereaksi apa pun.Tatapan itu bagaikan magnet tarik menarik yang sulit untuk ditolak.

  • The Dark Affair   Bab 65. Cincin yang Seakan Menunjukkan Sang Pemilik Sebenarnya

    “Ya Tuhan, Shakira! Kau cantik sekali!” Savannah langsung berlari, menghampiri Shakira, memberikan pelukan erat pada teman dekatnya itu. Tampak raut wajahnya gembira melihat keberadaan Shakira. Sebab sejak tadi, Savannah memang sudah mencari Shakira, tetapi temannya itu tak kunjung muncul.Shakira tersenyum sambil mengurai pelukannya, menatap hangat Savannah. “Terima kasih. Kau juga sangat cantik.”“Tidak secantik dirimu. Malam ini kau benar-benar luar bisa, Shakira. Menurutku kau tampil sangat sempurna,” kata Savannah memuji dengan jujur, tanpa berlebihan.Malam itu, Shakira memang tampil sangat cantik. Bahkan banyak tamu undangan pria yang tak berkedip sedikit pun melihat penampilan Shakira yang memukau. Meski banyak yang membenci Shakira, karena statusnya anak selir, tetapi mata manusia tidak bisa berbohong sama sekali. Shakira tampil begitu cantik dan menawan.Shakira kembali tersenyum. “Kau juga sangat cantik, Savannah. Gaunmu sangat indah.” Savannah menyentuh kedua tangan Shak

  • The Dark Affair   Bab 64. Perasaan yang Harus Bisa Diterima

    Alunan musik memenuhi ballroom hotel milik kerajaan Denmark. Ribuan tamu memadati tempat itu. Semua tamu yang hadir jelas dari kalangan atas. Bahkan untuk masuk ke acara pesta, mendapatkan tidak bisa sembarangan masuk. Harus ada pemeriksaan yang ketat. Sebab ini bukan pesta biasa, melainkan pesta pertunangan calon ratu Denmark bersama dengan seorang billionaire yang lahir dari keluarga berkuasa di dunia.Ya, hari yang dinantikan seluruh orang telah tiba. Hari di mana Stanley Geovan bertunangan dengan Shula. Para wartawan turut hadir atas izin dari Raja Jokum. Acara ini tak sama sekali disembunyikan. Malah yang ada acara ini digelar sangat mewah—bahkan masuk pemberitaan dunia.Keluarga Geovan telah hadir, dan menjadi sorotan para media. Pun kerabat kerjaan Denmark semua datang. Bisa dikatakan acara pertunangan megah ini, membuat seperti pertemuan para orang yang berkuasa. Tak heran jika yang hadir ke pesta pertunangan itu, mengenakan pakaian dari rancangan designer ternama dunia.Para

  • The Dark Affair   Bab 63. Stanley Tahu Apa yang Harus Dilakukan

    “Shakira? Kau sudah pulang, Sayang?” Filipa tersenyum lembut, melihat Shakira yang baru saja pulang. Dia langsung memberikan pelukan hangat pada putri kesayangannya itu.“Tidak usah berlama-lama di istana,” jawab Shakira datar di kala mendapatkan sambutan dari sang ibu. Raut wajahnya tampak menyimpan rasa kesal di dalam diri.Filipa mengurai pelukannya. “Apa kau tadi bertemu Daddy-mu?”Shakira menggelengkan kepalanya. “Tidak. Aku datang ke istana murni untuk mencoba gaun yang akan aku pakai di pesta pertunangan Shula dan Stanley saja.”Kening Filipa mengerut, menatap jengkel putrinya. “Sayang, kau tidak sopan. Harusnya setelah kau sudah mencoba gaun pengantinmu, kau wajib menemui ayahmu.”“Aku tidak suka berlama-lama di istana, Mom,” jawab Shakira tenang.Filipa menghela napas dalam. “Shakira, Mommy sangat tahu kau tidak suka berlama-lama di istana, tapi paling tidak kau tetap menghargai Daddy.”“Aku percaya Daddy mengenalku dengan baik,” jawab Shakira lagi, dengan raut wajah kali ini

  • The Dark Affair   Bab 62. Rasa Curiga yang Masih Belum Pasti

    “Daddy!” Shula memeluk lengan Raja Jokum yang baru saja keluar dari ruang kerja. Dia bergelayut manja, dengan tatapan raut wajah berbinar bahagia. Ya, hari ini dia datang ke istana membawa Stanley atas permintaan sang ayah.Raja Jokum mengabaikan pelukan Shula, tatapannya menatap Stanley. “Terima kasih kau sudah datang di sela-sela kesibukanmu. Aku dengar dari asistenmu belakangan ini banyak hal yang harus kau urus. Tapi, aku minta kau tetap utamakan Shula. Hari pertunanganmu dan Shula makin dekat.”Stanley tersenyum samar. “Maaf, belakangan ini memang ada beberapa hal yang harus aku lakukan. Dan tenang saja, aku tahu hari pertunanganku dan Shula makin dekat. Tentu aku akan utamakan.”Pria tampan itu sebenarnya sedang tak ingin mendatangi istana, tetapi karena permintaan Raja Jokum, membuatnya memilih untuk mengalah. Pun dia sadar bahwa sebentar lagi pertunangannya dan Shula. Dia tak ingin apa yang sudah direncanakan menjadi berantakan.“Daddy, aku sudah memesan kalung berlian edisi k

  • The Dark Affair   Bab 61. Hari Pertunangan Makin Dekat

    Berita tentang tindak kejahatan yang menimpa Shakira mulai tersingkirkan berganti dengan penuhnya berita tentang persiapan pertunangan Shula dan Stanley. Berita yang terang-terangan menggemparkan seluruh negeri itu berhasil melenyapkan berita tentang kejahatan yang menimpa Shakira.Ya, dunia memang terlalu kejam seakan Shakira tak sepenting itu. Bahkan polisi yang ditugaskan khusus oleh Raja Jokum hanya memberi tahu, kejahatan yang menimpa Shakira murni berasal dari komplotan penjahat. Tidak ada unsur musuh yang memiliki dendam atau ada dalang sebenarnya. Semua hanya murni kejatan dari imigran gelap.Pernyataan polisi tentang semua murni kejahatan imigran gelap, membuat tak lagi banyak pertanyaan. Sebab, menurut mereka semua sudah sangat jelas bahwa itu adalah tindakan kejahatan, tidak ada unsur dendam atau apa pun. Akibat pernyataan polisi itu, berita tentang Shakira telah tersingkirkan—semua orang fokus pada berita persiapan pertunangan Shula dan Stanley yang makin dekat.Banyak ora

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status