แชร์

Chapter 4 - Problem

ผู้เขียน: Putri Wahyuni
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2021-08-23 15:45:09

“Intinya abang gak suka kamu berhubungan sama Janu, Lila.” Tegas Adam yang sedari tadi berdebat dengan Kalila di dapur.

“Bang, masalah kalian udah lama banget. Kenapa gak di lupain aja, sih, bang?! Mas Janu baik banget sama aku.” Komentar Kalila

“Aku gak mau kamu di sakitin sama Janu. Kamu paham kan maksud abang? Abang gak mau kamu sampe terbuai dengan dia!!!” Teriak Adam

“Dia tulus sama aku!” Seru Kalila dan langsung membuang pandangannya dari Adam.

“Hei, hei. Kalian berdua kenapa ribut di dapur? Persedian beras masih ada kan?” Tanya Arwan, Ayah Kalila dan Adam dengan memberikan sedikit candaan.

“Ini, Pak. Aku larang Kalila berhubungan sama Janu. Tapi dia tetep gak dengerin.”

“Bang, masalah pribadi aku kenapa harus di atur, sih?” Kalila pun seketika meletakkan pisau yang di pegangnya dengan kasar di meja dapur.

“Sebentar… Janu siapa?” Tanya Arwan dengan bingung.

“Janu Sanjaya. Anaknya Gunadhya Sanjaya pemilik perusahaan tempat Bapak pernah kerja.” Jawab Adam menjelaskan.

Arwan terduduk di kursi dapur sembari menghela napas dalam “Lila… Lila sayang sama Janu?” Tanya Arwan lembut.

“Iya, Pak. Aku sayang sama Mas Janu.”

“Mereka gak setara sama kita, Nak. Bapak tau siapa Gunadhya itu. Bapak juga langsung di pecat sama dia sampe Bapak berbulan-bulan gak punya kerjaan untuk nafkahin kalian. Waktu itu kamu masih SMA. Sampe Adam kan yang nyari duit sampingan di samping dia harus kuliah waktu itu.” Jelas Arwan

“Iya! Gimana aku bisa terima kamu berhubungan sama Janu. Pertama aku punya masalah sama dia. Kedua, Bapak di pecat tiba-tiba sama Ayah Janu. Harusnya kalo professional, Bapak gak harus di pecat sama pemilik perusahaan, Lil. Udah ada divisi lain yang bertugas untuk itu.” Tegas Adam.

“Kali ini Bapak setuju sama abang kamu. Bapak minta kamu harus jauhin Janu pelan-pelan, ya, Lil.” Ucap Adam dengan nada bicara memohon kepada Kalila.

Mata Kalila mulai memerah saat Ayahnya memberikan penegasan itu. Dia sendiri tahu sekali bagaimana keadaan sulit menimpa keluarganya waktu Arwan di pecat dan belum memiliki pekerjaan waktu itu.

Ya, masa-masa sulit Kalila yang harus memutuskan untuk melanjutkan sekolah atau tidak. Sementara tabungan Arwan dan Widia semakin hari semakin menipis. Namun, dengan adanya Adam, Kalila pada akhirnya bisa melanjutkan sekolahnya. Kalila masih sangat mengingat jelas kejadian beberapa tahun lalu dan dia pun tidak akan pernah lupa akan masa sulit itu.

Kalila terpaksa mengangguk, menyetujui permintaan Arwan. Dia tidak bisa berbuat banyak untuk saat itu karena kenyatannya keluarga Janu memang sudah membuat keluarganya terpuruk.

***

Kalila menemui Janu di salah satu café dan menjelaskan kepada Janu bahwa hubungan yang mereka jalani tidak disetujui oleh keluarganya karena perbedaan sosial-ekonomi mereka dan juga permasalahan yang tercipta antara Arwan dan Gunadhya.

“Lila, aku mau ketemu sama Bapak kamu. Aku mau jelasin kalo aku sama Papa itu beda. Itu semua masalah kerjaan, Lil. Aku cuma gak bisa terima masalah kerjaan Papa aku di sangkut pautkan dengan hubungan kita.” Jelas Janu dengan tatapan frustrasi.

“Iya aku paham, Mas. Tapi untuk sekarang hubungan kita jangan sampe ketauan sama Bapak dulu ya. Pelan-pelan mungkin Bapak bisa terima.” Jelas Kalila sembari menggenggam tangan Janu erat.

“Iya, Lil. Maafin aku dan keluarga aku ya.” Janu pun langsung memeluk Kalila, seakan tidak ingin wanita itu lepas dari pelukannya.

It’s okay. Mas jangan sedih ya.” Ucap Kalila saat masih berada di pelukan Janu.

“Kamu juga jangan sedih.”

Kalila pun melepaskan pelukannya dari Janu “Aku gak sedih, Mas. Tapi aku laper.” Ucap Kalila mencoba mencairkan suasana.

Janu seketika terkekeh mendengar pernyataan wanita yang dia cintai itu “Hahaha ada-ada aja kamu. Sabar ya. Pesenannya juga lama banget nih datengnya. Aku panggil pelayannya dulu.”

Kalila menggenggam tangan Janu dan menghentikan langkahnya “Gapapa, Mas. Biarin aja. Aku bercanda.”

Janu menatap Kalila dengan tatapan tulus dan langsung mengecup kening Kalila di depan orang banyak.

I love you, Lil.”

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป

บทล่าสุด

  • The Fault Between Us   Chapter 33 - Kekasih Sejati

    Kehilangan pasangan hidup untuk selamanya bukanlah hal yang mudah. Hal itu pula yang saat ini di rasakan oleh Janu. Saat ini, kehilangan Kalila adalah suatu hal yang paling tidak mungkin untuk di cari.Sudah beberapa hari dari kepergian Kalila, Janu tidak pernah melahap makanannya. Hanya satu sampai dua sendok saja untuk menahan lapar.Setiap harinya, Janu selalu menghabiskan waktu di kamar dengan memandangi foto Kalila dan juga album kenangan yang mereka ciptakan bersama.“Pa, makan dulu. Nanti Papa sakit.”“Papa cuma butuh Kalila.”“Pa, jangan kaya gini. Ikhlasin Mama. Mama udah nulis di surat itu kalo Papa harus ikhlasin Mama.” Tegas Radit kepada Janu.“Mama kalian cantik banget, ya. Selain itu dia wanita yang kuat, tulus, sabar. Papa beruntung punya Kalila di hidup Papa.” Ucap Janu tanpa merespon pernyataan Radit sembari mengusap foto Kalila.“Iya, Pa. Kita paham. Papa makan du

  • The Fault Between Us   Chapter 32 - Curang

    “Lila… Makan dulu, yuk. Aku coba buatin kamu sup ayam.”“Kalila… kamu kecapean ya? Mau makan nanti aja?” Tanya Janu sembari mengusap kepala Kalila. Namun Kalila belum juga bangun dari tidurnya.“Lila…” Ucap Janu lembut. Janu merasa aneh dengan tubuh Kalila yang sedari tadi tidak merespon apa pun, wajahnya pucat serta tubuhnya terasa sangat dingin.“Kalila….”“Dokter Adrian, Kalila kenapa???” Teriak Janu dan sontak dokter Adrian dan suster pun bergegas menuju ke kamar Kalila diikuti dengan Radit dan Dila“Sebentar, Pak.” Ucap Adrian dan langsung memeriksa Kalila.Dokter Adrian menghela napas, dia menatap Janu dengan tatapan iba, seakan tidak tega untuk memberitahu kebenaran kepada pria yang berumur tujuh puluh tahun itu. “Pak Janu…” Ucap Dokter Adrian dengan bersusah payah menelan ludahnya “Ibu Kalila sudah pergi mening

  • The Fault Between Us   Chapter 31 - Holiday

    Tidak terasa sudah beberapa tahun Kalila dan Janu menjadi suami istri sah dan juga tinggal di rumah Janu yang megah itu. Hingga saat ini, anak mereka yang kedua, yaitu Dila. Harus pergi meninggalkan Indonesia untuk melanjutkan gelar sarjananya di London, mengikuti jejak Radit.“Ma, Pa… Dila pergi dulu, ya.” Ucap Dila sembari memeluk Janu dan juga Kalila.“Hati-hati, ya, sayang. Titip salam sama Mas kamu.” Jelas Kalila yang selalu saja mengingat Radit. Dila pun pergi ke bandara dengan sopir pribadinya yang sudah menunggu di halaman rumah.Janu menghela napas saat mobil yang mengantar Dila sudah tidak lagi terlihat dari halaman rumah mereka “Aku seneng banget bisa lihat perkembangan anak kita sama-sama yang bahkan udah merantau sekarang. Makasi ya sayang udah mau ngerawat dan ngejaga anak kita khususnya Radit.” Jelas Janu sembari merangkul Kalila dengan mata Kalila yang tampak sembab akibat melepas anak perempuannya untuk

  • The Fault Between Us   Chapter 30 - Jangan Pergi

    “Aku benci kamu, Mas Janu. Pergi dari sini!!!” Teriak Kalila kepada Janu sementara Radit menahan tubuh Kalila yang sedari tadi ingin memukuli Ayahnya.“Lila, aku sayang kamu. Kita udah baikan, sayang. Aku gak pernah tinggalin kamu lagi.” Lagi-lagi, Janu tidak pernah menyerah menyebutkan kalimat itu.Dila mendekati Kalila dan Radit yang tengah susah payah menahan tubuh Kalila.“Kamu siapa?” Kalila melontarkan pertanyaan itu kepada Dila dan sontak hal itu membuat Dila terbelalak terkejut.“Aku Dila, Ma. Anak Mama.” Ucap Dila sembari mencoba menyentuh tangan Kalila.“Nggak!” Seru Kalila sembari menghempaskan tangan Dila kasar “Anak aku Cuma Radit. Kamu pasti orang suruhan Mas Janu buat ambil Radit dari aku, ‘kan?”Dila menatap Kalila dengan tatapan kecewa, bagaimana bisa Kalila hanya mengingat Radit? Apakah dari dulu Radit memang selalu jadi anak kesayangan Kalila? Di

  • The Fault Between Us   Chapter 29 - Menikah

    Kalila akhirnya menikah dengan Janu, namun bukan pernikahan seperti ini yang di impikannya dulu. Dia memimpikan pernikahan dimana keluarganya masih ada di sampingnya. Satu-satunya keluarga yang dia punya saat ini hanyalah Rangga, Adiknya.Pernikahan Janu dan Kalila di adakan di rumah orangtua Janu, rumah Rostiana dan juga peninggalan Gunadhya. Pernikahan yang di gelar pun tampak sederhana dan hanya beberapa kerabat terdekat saja yang hadir dalam acara pernikahan itu, seperti permintaan Kalila. Bertolak belakang dengan Janu yang menginginkan pernikahan yang mewah. Namun, apa pun itu, dia menurunkan egonya, yang terpenting dia bisa hidup bersama Kalila.“Hei, kak. Kenalin ini pacar aku. Namanya Mentari.” Ucap Rangga yang sudah berada di hadapan Kalila dengan menggenggam tangan MentariKalila pun terbelalak terkejut melihat adiknya itu menggandeng tangan seorang wanita di hadapannya “Loh… Bukannya---” Seketika pembicaraan Kalila

  • The Fault Between Us   Chapter 28 - Manusia Kaku

    Ruangan sidang pengadilan, sebuah ruangan dimana setiap orang selalu mengadu nasib atas permasalahan yang di hadapi dan juga nasib mereka yang berada pada keputusan hakim yang selalu memutuskan setiap perkara yang mereka miliki.Ya, Kalila sedari tadi tengah memperhatikan penjelasan Rangga yang sedang menyelesaikan kasus kliennya. Mereka berdua terlihat sangat professional tanpa memandang latar belakang sebagai keluarga.Setelah persidangan selesai, Kalila dan Rangga pun bertemu di salah satu restaurant untuk makan siang bersama seperti yang sudah mereka janjikan."Kakak yakin balikan sama Mas Janu?" Tanya Rangga saat dia tengah mengunyah nasi ayam."Iya. Aku balik demi Radit." Ucap Kalila namun tatapannya kosong.Rangga bukanlah anak kemarin sore yang bisa di bodoh-bodohi dan di bohongi seperti itu. Apalagi, tuntutan pekerjaan Rangga yang sudah menggeluti dunia hukum dan bertemu banyak kasus akan sangat mudah sekali melihat hati Kalila ba

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status