Share

Chapter 5 - Confused

Semuanya terlihat hening saat Janu menceritakan kisah cintanya dengan Kalila di hadapan Radit, Dila, dan dokter Adrian di ruang makan.

“Jadi dulunya keluarga Mama gak setuju?” Tanya Radit menginterupsi cerita Janu.

“Iya, sayang. Tapi Papa benar-benar tulus mencintai Mama kamu.”

“Salahnya Papa dimana? Dan yang buat Mama punya trauma tuh dimana?” Tanya Dila penasaran.

“Dan, apa karna orangtua Mama dan Om Adam gak setuju yang menjadi alasan Mama dan Papa pernah cerai waktu itu?” Tanya Radit menatap Janu dengan tatapan interogasi

 “Mas Janu---” Teriak Kalila dari ruangannya dan sontak memotong penjelasan yang ingin dikatakan oleh Janu kepada Dila dan Radit.

“Eh kayanya Mama bangun. Sebentar, sayang.” Janu pun bergegas berdiri dari duduknya dan mengambil tongkat untuk berjalan menuju ke kamar.

“Gapapa, Pa. Aku aja.” Ucap Radit yang menghentikan langkah Janu sembari menggenggam tangan Janu.

“Gak usah, Radit. Mama kamu butuh Papa. Sebentar, nak.”

Walaupun Janu menolak, Radit tetap menemani Janu dan menggandeng tangannya menuju ke kamar Kalila. Lagipula, Radit tidak tega melihat Janu berjalan terbata-bata dengan tongkat seperti itu.

Janu membuka pintu kamar dan menatap Kalila dengan tatapan kabur. Seketika Janu pun mengambil kacamata yang ada di saku kemejanya dan menghampiri Kalila dengan tangannya yang masih di genggam oleh Radit.

“Lila kamu kenapa?”

Terlihat Kalila tengah memakai baju dengan beberapa kancing yang ada di depannya. Namun, Kalila seakan lupa bagaimana cara menyatukan kancing baju yang tengah dia pakai itu.

Janu menatap Kalila dengan melempar senyum. Dari penjelasan dokter Adrian, Janu mulai paham dengan penyakit yang di derita oleh Kalila. Dia pun mendekat menghadapi Kalila dan menyatukan satu persatu kancing baju Kalila “Jangan khawatir. Caranya kaya gini, sayang.” Jelas Janu sembari mempraktekkannya.

“Setelah ini, kamu coba ikutin cara-cara aku ya, Lila.” Ucap Janu kepada Kalia dan Kalila pun mengangguk sebagai isyarat menyetujui Janu.

Radit menghela napas dengan matanya yang sudah berkaca-kaca melihat kesetiaan Janu kepada Kalila. Dari dulu Janu selalu saja merawat Kalila dengan ketulusan dan kesetiaan. Namun, apa yang terjadi kepada Kalila sepertinya sangat tidak masuk akal jika penyebabnya dikarenakan oleh Janu.

***

Janu tampak tengah duduk di taman rumahnya yang megah sembari membuka album foto dia bersama Kalila dulu. Dia juga memandangi rumahnya dengan mengingat semua kejadian yang dia ciptakan di rumah itu saat Kalila belum memiliki penyakit demensia.

“Papa… Ini teh nya ya.” Ucap Dila sembari meletakkan secangkir teh di atas meja.

“Terima kasih, sayang. Oh iya, Radit dan dokter Adrian dimana? Papa mau lanjutin cerita masa lalu antara Papa dan Mama yang mungkin aja penyebab adanya trauma dalam diri Mama kamu.” Jelas Janu

“Oooh—Tadi dokter Adrian di kamar Mama kayanya lagi ngejelasin sesuatu deh sama suster. Kalo Mas Radit lagi nelpon sama kliennya. Sebentar ya, Pa. Aku panggil Dokter Adrian dan Mas Radit dulu.” Jawab Dila dan langsung bergegas masuk ke dalam rumah untuk memanggil Dokter Adrian dan juga Radit.

Beberapa menit kemudian Radit, Dila, dan dokter Adrian pun menghampiri Janu yang tengah berada di taman rumahnya. Sementara Kalila tampak tengah tertidur pulas ditemani oleh suster dan juga asisten rumah tangganya.

Mereka tampak tengah duduk di taman dengan kursi yang setengah melingkar. Mereka menunggu Janu untuk menceritakan masalalunya bersama Kalila dengan suasana taman yang terlihat sejuk dan cuaca yang memang sangat mendukung untuk menikmati pemandangan di sekitar rumah Janu.

Janu menghela napas dan menutup album foto yang sedari tadi tengah dia pandangi “Mama kamu orangnya baik, tulus, dan polos. Sementara Papa, Papa suka dunia malam, berbanding terbalik dengan Kalila. Walaupun Papa benci sama Adam, tapi disatu sisi mungkin Adam ada benernya. Papa gak baik buat Mama kalian sampe Papa gak sadar udah menjerumuskan Kalila masuk ke dunianya Papa.” Jelas Janu dengan air matanya yang sudah mulai menetes.

Janu pun kembali menceritakan apa yang menyebabkan Kalila bisa sampai mengalami trauma dan malah saat ingatan Kalila hilang, wanita itu langsung membenci Janu.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status