Home / Romansa / The Fault Between Us / Chapter 7 - Hubungan Tersembunyi

Share

Chapter 7 - Hubungan Tersembunyi

Author: Putri Wahyuni
last update Last Updated: 2021-09-02 22:50:16

Sudah kesekian kalinya Janu mengajak Kalila untuk pergi ke tempat clubbing sehingga membuat Kalila menjadi terbiasa dengan tempat seperti itu. Awalnya canggung namun semakin hari Kalila terlihat menikmatinya. Dia juga tampak sangat menikmati dance floor bersama Janu dan juga teman-teman yang lain.

Walaupun Kalila sampai saat ini belum menyentuh minuman itu, namun tetap saja Janu sudah ingkar untuk menjaga Kalila. Janu terlihat tidak sadarkan diri karena terlalu banyak meneguk minuman beralkohol. Justru Kalila yang malah menjaga Janu dan mengantarnya kembali ke rumah ditemani oleh Reva dan Doni.

Kalila merangkul tubuh Janu dan membaringkannya ke ranjang. Dia pun membuka sepatu Janu dan menyelimuti tubuh Janu yang sudah tidak sadar itu.

 “Lila, jangan pergi.” Seketika Janu menggenggam tangan Kalila namun matanya masih tertutup. Janu pun membuka matanya perlahan dan bergegas duduk. Dia tampak meraih tubuh Kalila dalam keadaan mabuk berat.

“Aku gak bisa, Mas. Aku harus balik. Nanti orangtua aku marah.” Ucap Kalila dengan tubuhnya yang sudah duduk di pangkuan Janu.

Janu tidak merespon ucapan Kalila dan seketika dia melumatkan bibir Kalila. Kalila membelalakkan mata terkejut dan jantungnya berdegup kencang. Wanita itu memang baru pertama kali dicium oleh laki-laki.

Seketika tubuh Kalila gemetar dan takut akan bertindak bodoh jika merespon ciuman dari Janu. Lagipula, Janu saat itu dalam keadaan tidak sadar menyentuh Kalila akibat beberapa minuman alkohol yang dia teguk sedari tadi.

 “Mas, jangan kaya gini. Kamu lagi mabok. Kamu tidur ya. Aku balik dulu.” Ucap Kalila yang berhasil melepaskan ciuman Janu.

Janu terlihat frustrasi, namun Kalila langsung membaringkan tubuh Janu lagi. Dia pun bergegas keluar dari kamar Janu dan menitipkan pesan ke asisten yang ada di rumah Janu untuk merawatnya jika terjadi hal yang tidak di inginkan nantinya.

Tap!

Kalila menutup pintu mobil Doni yang sudah menunggunya sedari tadi bersama Reva. Ya, Doni dan Reva menunggu Kalila untuk mengantarnya kembali ke rumah.

Kalila seketika panik saat dia melirik arlojinya yang sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Tanpa sadar dia pun menggigit jempol untuk menenangkan diri dari rasa khawatirnya itu.

“Lila, lo kenapa? Kok gugup sih?” Tanya Reva yang menoleh ke jok belakang dan mendapati Kalila dengan ekspresinya yang panik seperti itu.

“Gue takut di marahin Bang Adam karna pulang kemaleman.” Jelas Kalila

“Masih jam sepuluh kali. Udah santai aja.” Jawab Reva dengan nada bicara yang sangat tenang

Wait… Adam?” Tanya Doni yang seketika mengerutkan dahinya dan mencoba memastikan kepada Kalila “Adam Mahendra?” Tanya Doni sembari menolehkan wajahnya ke jok belakang.

“Iya.” Jawab Kalila singkat.

 “What? Janu pacarin adeknya Adam?” Tanya Reva membelalakkan mata terkejut kepada Kalila

“K-kenapa? Kalian juga musuhan sama abang gue?”

“Ng-nggak, sih. Tapi, semua angkatan kita udah tau banget hubungan Janu dan Adam itu gimana.” Sambung Doni sembari menggaruk-garuk kepalanya

“Terus—Janu tau lo adeknya—”

“Tau.” Jawab Kalila memotong pertanyaan Doni. Doni dan Reva pun saling melirik keheranan satu sama lain. Seakan masih tidak percaya dengan hal aneh ini. Suatu hal yang harusnya tidak mungkin terjadi, akan tetapi realita berkata lain.

***

Kalila masuk ke dalam rumahnya dengan diam-diam melangkahkan kakinya perlahan seperti maling. Semua lampu terlihat sudah di matikan dan dia pun sebisa mungkin tidak menimbulkan suara agar orangtuanya dan Adam tidak terbangun dan menginterogasi dirinya.

Kalila menghela napas lega. Akhirnya tidak ada satu pun keluarganya yang terbangun saat dia kembali ke rumah. Kalila pun bergegas menghidupkan lampu kamarnya.

Tek!

“Darimana kamu malam-malam? Udah jam berapa, Lila?” Tanya Adam yang tiba-tiba sudah berada di kamar Kalila dan berdiri di hadapannya.

“Astaghfirullah, Bang Adam!!” Ucap Kalila terkejut sembari mengusap dadanya “Abang bisa gak sih jangan masuk ke kamar aku? Ngagetin banget!” Ucap Kalila kesal

“Jawab pertanyaan aku, Lil!”

Kalila pun mendengus kasar dan memutarbalikkan bola matanya “Maaf, bang. Aku tadi lagi main sama temen.”

Adam mendekat ke hadapan Kalila “Baju kamu bau alkohol. Kamu pasti main sama Janu, kan? Jangan bohong.”

“Apa sih, Bang?! Aku udah bilang aku lagi main sama temen.”

“Kamu pikir abang gak tau dengan kebiasaan dunia malamnya Janu?” Ucap Adam dengan menaikkan alis kirinya dan menatap Kalila dengan sinis.

“Lila… Lila… Kamu mungkin bisa bohongin Bapak untuk gak berhubungan lagi sama Janu. Tapi kamu gak bisa bohongin abang, Lila.”

“Iya, tadi aku main sama Mas Janu. Tapi, aku gak minum bang sumpah.” Kalila pun akhirnya jujur kepada Adam karena sudah tertangkap basah oleh Adam yang memang tidak bisa untuk di bohongi.

“Jangan mentang-mentang kamu udah lulus kamu jadi bisa hidup seenaknya tanpa aturan, Lil. Inget, cita-cita kamu masih panjang. Belum lagi pendidikan kamu untuk jadi hakim nanti.” Tegas Adam

“Kalo sampe terjadi apa-apa sama kamu, Abang gak akan pernah bantu dan gak akan anggep kamu jadi adek Abang lagi.” Ucap Janu dan langsung membanting pintu kamar Kalila dengan kasar.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • The Fault Between Us   Chapter 33 - Kekasih Sejati

    Kehilangan pasangan hidup untuk selamanya bukanlah hal yang mudah. Hal itu pula yang saat ini di rasakan oleh Janu. Saat ini, kehilangan Kalila adalah suatu hal yang paling tidak mungkin untuk di cari.Sudah beberapa hari dari kepergian Kalila, Janu tidak pernah melahap makanannya. Hanya satu sampai dua sendok saja untuk menahan lapar.Setiap harinya, Janu selalu menghabiskan waktu di kamar dengan memandangi foto Kalila dan juga album kenangan yang mereka ciptakan bersama.“Pa, makan dulu. Nanti Papa sakit.”“Papa cuma butuh Kalila.”“Pa, jangan kaya gini. Ikhlasin Mama. Mama udah nulis di surat itu kalo Papa harus ikhlasin Mama.” Tegas Radit kepada Janu.“Mama kalian cantik banget, ya. Selain itu dia wanita yang kuat, tulus, sabar. Papa beruntung punya Kalila di hidup Papa.” Ucap Janu tanpa merespon pernyataan Radit sembari mengusap foto Kalila.“Iya, Pa. Kita paham. Papa makan du

  • The Fault Between Us   Chapter 32 - Curang

    “Lila… Makan dulu, yuk. Aku coba buatin kamu sup ayam.”“Kalila… kamu kecapean ya? Mau makan nanti aja?” Tanya Janu sembari mengusap kepala Kalila. Namun Kalila belum juga bangun dari tidurnya.“Lila…” Ucap Janu lembut. Janu merasa aneh dengan tubuh Kalila yang sedari tadi tidak merespon apa pun, wajahnya pucat serta tubuhnya terasa sangat dingin.“Kalila….”“Dokter Adrian, Kalila kenapa???” Teriak Janu dan sontak dokter Adrian dan suster pun bergegas menuju ke kamar Kalila diikuti dengan Radit dan Dila“Sebentar, Pak.” Ucap Adrian dan langsung memeriksa Kalila.Dokter Adrian menghela napas, dia menatap Janu dengan tatapan iba, seakan tidak tega untuk memberitahu kebenaran kepada pria yang berumur tujuh puluh tahun itu. “Pak Janu…” Ucap Dokter Adrian dengan bersusah payah menelan ludahnya “Ibu Kalila sudah pergi mening

  • The Fault Between Us   Chapter 31 - Holiday

    Tidak terasa sudah beberapa tahun Kalila dan Janu menjadi suami istri sah dan juga tinggal di rumah Janu yang megah itu. Hingga saat ini, anak mereka yang kedua, yaitu Dila. Harus pergi meninggalkan Indonesia untuk melanjutkan gelar sarjananya di London, mengikuti jejak Radit.“Ma, Pa… Dila pergi dulu, ya.” Ucap Dila sembari memeluk Janu dan juga Kalila.“Hati-hati, ya, sayang. Titip salam sama Mas kamu.” Jelas Kalila yang selalu saja mengingat Radit. Dila pun pergi ke bandara dengan sopir pribadinya yang sudah menunggu di halaman rumah.Janu menghela napas saat mobil yang mengantar Dila sudah tidak lagi terlihat dari halaman rumah mereka “Aku seneng banget bisa lihat perkembangan anak kita sama-sama yang bahkan udah merantau sekarang. Makasi ya sayang udah mau ngerawat dan ngejaga anak kita khususnya Radit.” Jelas Janu sembari merangkul Kalila dengan mata Kalila yang tampak sembab akibat melepas anak perempuannya untuk

  • The Fault Between Us   Chapter 30 - Jangan Pergi

    “Aku benci kamu, Mas Janu. Pergi dari sini!!!” Teriak Kalila kepada Janu sementara Radit menahan tubuh Kalila yang sedari tadi ingin memukuli Ayahnya.“Lila, aku sayang kamu. Kita udah baikan, sayang. Aku gak pernah tinggalin kamu lagi.” Lagi-lagi, Janu tidak pernah menyerah menyebutkan kalimat itu.Dila mendekati Kalila dan Radit yang tengah susah payah menahan tubuh Kalila.“Kamu siapa?” Kalila melontarkan pertanyaan itu kepada Dila dan sontak hal itu membuat Dila terbelalak terkejut.“Aku Dila, Ma. Anak Mama.” Ucap Dila sembari mencoba menyentuh tangan Kalila.“Nggak!” Seru Kalila sembari menghempaskan tangan Dila kasar “Anak aku Cuma Radit. Kamu pasti orang suruhan Mas Janu buat ambil Radit dari aku, ‘kan?”Dila menatap Kalila dengan tatapan kecewa, bagaimana bisa Kalila hanya mengingat Radit? Apakah dari dulu Radit memang selalu jadi anak kesayangan Kalila? Di

  • The Fault Between Us   Chapter 29 - Menikah

    Kalila akhirnya menikah dengan Janu, namun bukan pernikahan seperti ini yang di impikannya dulu. Dia memimpikan pernikahan dimana keluarganya masih ada di sampingnya. Satu-satunya keluarga yang dia punya saat ini hanyalah Rangga, Adiknya.Pernikahan Janu dan Kalila di adakan di rumah orangtua Janu, rumah Rostiana dan juga peninggalan Gunadhya. Pernikahan yang di gelar pun tampak sederhana dan hanya beberapa kerabat terdekat saja yang hadir dalam acara pernikahan itu, seperti permintaan Kalila. Bertolak belakang dengan Janu yang menginginkan pernikahan yang mewah. Namun, apa pun itu, dia menurunkan egonya, yang terpenting dia bisa hidup bersama Kalila.“Hei, kak. Kenalin ini pacar aku. Namanya Mentari.” Ucap Rangga yang sudah berada di hadapan Kalila dengan menggenggam tangan MentariKalila pun terbelalak terkejut melihat adiknya itu menggandeng tangan seorang wanita di hadapannya “Loh… Bukannya---” Seketika pembicaraan Kalila

  • The Fault Between Us   Chapter 28 - Manusia Kaku

    Ruangan sidang pengadilan, sebuah ruangan dimana setiap orang selalu mengadu nasib atas permasalahan yang di hadapi dan juga nasib mereka yang berada pada keputusan hakim yang selalu memutuskan setiap perkara yang mereka miliki.Ya, Kalila sedari tadi tengah memperhatikan penjelasan Rangga yang sedang menyelesaikan kasus kliennya. Mereka berdua terlihat sangat professional tanpa memandang latar belakang sebagai keluarga.Setelah persidangan selesai, Kalila dan Rangga pun bertemu di salah satu restaurant untuk makan siang bersama seperti yang sudah mereka janjikan."Kakak yakin balikan sama Mas Janu?" Tanya Rangga saat dia tengah mengunyah nasi ayam."Iya. Aku balik demi Radit." Ucap Kalila namun tatapannya kosong.Rangga bukanlah anak kemarin sore yang bisa di bodoh-bodohi dan di bohongi seperti itu. Apalagi, tuntutan pekerjaan Rangga yang sudah menggeluti dunia hukum dan bertemu banyak kasus akan sangat mudah sekali melihat hati Kalila ba

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status