Home / Romansa / The Fault Between Us / Chapter 8 - Kesalahan Fatal

Share

Chapter 8 - Kesalahan Fatal

Author: Putri Wahyuni
last update Huling Na-update: 2021-09-17 16:34:36

Pagi itu, Kalila di sibukkan dengan menjadi moderator di acara kampusnya dengan Janu yang menjadi pembicara. Ya, rutinitas yang membawakan takdir Kalila dan Janu bersatu.

Menjadi moderator di pagi itu suasananya pasti sangat berbeda bagi Kalila. Dimana waktu itu Janu dan Kalila hanya manusia yang saling bertegur sapa tanpa adanya ikatan cinta di dalam diri mereka.

Janu menatap Kalila terus-terusan dari sudut panggung dengan beberapa dekan fakultas dan juga rektor yang duduk di dekatnya. Menurutnya, dia adalah laki-laki yang beruntung bisa mendapatkan wanita cerdas, cantik, dan pekerja keras seperti itu. Sementara Kalila tengah memberikan kata sambutan kepada peserta yang mengikuti seminar dengan kemampuan komunikasinya yang tidak diragukan lagi.

“Baiklah, saat ini kita kedatangan pembicara hebat loh. Pengusaha muda sukses dan udah buka beberapa cabang usahanya di Indonesia. Mau tau kan gimana perjalanannya beliau? Kita langsung saja memberikan waktu kepada Pak Janu Sanjaya.” Ucap Kalila dan Janu pun langsung bergegas berdiri dan menghampiri Kalila sembari melemparkan senyum

I love you, Lil.” Bisik Janu sembari mengambil microphone dari tangan Kalila. Sementara Kalila hanya tersenyum saat mendengar bisikan yang terlontar dari mulut Janu.

Good luck, sayang.” Bisik Kalila dengan bangga.

Kalila menatap Janu kagum saat tengah menceritakan strategi bisnis yang dia bangun serta pencapaian-pencapaian yang dia miliki. Dia pun seakan merasa mimpinya menjadi kenyataan. Mimpi dimana dia mengidamkan laki-laki seperti Janu.

Beberapa saat setelah acara seminar selesai, Janu tiba-tiba menghampiri Kalila yang tampak sedang sibuk membereskan barang-barangnya.

“Kita ke club, yuk! Temen aku udah pada nunggu.” Ucap Janu ke hadapan Kalila

“Astaghfirullah! Ngagetin banget, sih, Mas.” Ucap Kalila sembari menghembuskan napas kasar “Aku gak bisa, Mas. Aku ketauan sama Bang Adam.” Jelas Kalila dengan wajahnya yang tampak murung.

Janu mengerti posisi hubungannya dengan Kalila saat itu memang masih belum memungkinkan. Apalagi, kesalahan Janu yang mabuk berat itu membuat dia seakan kehilangan harga diri di depan Kalila.

“Ya udah, kita ke rumah aku aja yuk. Aku kangen kamu, Lil. Pengen habisin waktu aja sama kamu.” Jelas Janu sembari mengusap puncak kepala Kalila dan Kalila pun mengangguk menyetujui.

***

“Mas, Mama sama Papa kamu gak balik ke Indonesia lagi?” Tanya Kalila yang memang selama ini belum pernah mendapati kedua orangtua Janu ketika dia mengunjungi rumah megah mereka.

“Katanya sih bulan depan, sayang. Kamu pengen ketemu ya? Sabar ya, Lila.” Jelas Janu sembari meletakkan tasnya di sofa yang berada di kamarnya itu.

Kalila hanya mengangguk dan kembali menatap halaman rumah Janu dari jendela kamar laki-laki itu. Seketika dia menghela napas, rasanya sayang sekali jika rumah sebesar ini jarang ditempati dan juga dinikmati.

Janu tiba-tiba mendekati Kalila dan memeluk wanita itu dari belakang “I love you, Lila. Tadi kamu perfect banget jadi moderator. So proud of you.” Ucap Janu yang masih memeluk Kalila.

Kalila tersenyum bangga dan membalikkan tubuhnya sehingga kedua bola mata mereka saling menatap satu sama lain “I’m so proud of you too, Mas Janu.”

Janu dan Kalila masih saling menatap satu sama lain dengan wajah mereka yang sedikit demi sedikit mendekat sampai tidak ada jarak. Seketika Janu pun mengecup bibir Kalila. Awalnya Kalila terkejut, namun dia pun kembali membalas kecupan Janu. Janu yang mendapati balasan itu pun perlahan mulai mengecup setiap tubuh Kalila sehingga pada akhirnya mereka tenggelam dalam nafsu yang mereka ciptakan. Janu dan Kalila pun tanpa sadar melakukan hal yang tidak seharusnya……..

Kalila mengusap wajah Janu yang jaraknya sangat dekat dengan wajahnya. Tubuh mereka hanya di baluti selimut. Kalila memang baru pertama kali melakukan hubungan diluar batas itu. Ada rasa menyesal sedikit dalam dirinya, namun dia juga menikmatinya saat melakukan hal itu dengan Janu.

“Sayang… Aku mau pulang.” Ucap Kalila lembut kepada Janu sembari mengusap wajah laki-laki itu.

“Iya, sayang. Aku bakal anterin.  I love you, Lila. Did I hurt you?” Tanya Janu memastikan karena dia tahu Kalila baru pertama kali melakukan hal itu. Sementara Kalila hanya menggelengkan kepala dan langsung mengecup kening Janu.

***

Acara pelepasan wisuda, sebuah upacara pelantikan bagi mereka yang sudah berhasil menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Sebuah acara yang selalu ditunggu bagi seseorang yang secara resmi akan melepas statusnya yang semula menjadi mahasiswa kini menjadi alumni dengan membawa gelar di belakang nama mereka.

Ya, hari itu merupakan hari yang bersejarah bagi Kalila. Bagaimana tidak, Kalila mendapatkan julukan lulusan terbaik dengan predikat cum laude dan IPK 3.98, Ya, IPK yang nyaris sempurna.

Janu menatap Kalila dengan tatapan kagum. Wanita itu benar-benar sempurna di matanya. Kalila bukan hanya mengandalkan fisik yang indah serta wajah yang cantik, namun dia juga memiliki kemampuan yang sangat sempurna di bidang pendidikan.

“Mas…” Ucap Kalila menghampiri Janu dengan Kalila yang terlihat sangat cantik memakai toga saat menghampiri Janu dengan mulutnya yang masih menganga serta pandangannya yang belum pernah melesat sedikit pun dari wajah Kalila

“Mas Janu!!” Teriak Kalila sehingga membuyarkan lamunan Janu

“I-iya, sayang.” Ucap Janu terkejut mendengar teriakan Kalila “Kamu cantik banget, Lila. Congratulations!!!

Thank you, Mas. “Mas, aku minta maaf ya, aku cuma bisa ketemu sebentar sama kamu. Orangtua aku, Bang Adam, dan Rangga udah nungguin. A—”

“Gapapa, sayang. Yang terpenting aku udah lihat wanita idaman aku aja udah seneng banget. Besok setelah magang aku jemput kamu. Aku mau ngajak kamu ke suatu tempat.” Jelas Janu

Ya, saat itu Kalila juga berstatus menjadi anak magang di sebuah perusahaan law firm untuk mencari pengalaman agar dia bisa dengan mudah mencari pekerjaan dengan kemampuan serta pengalaman magang yang dia miliki.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • The Fault Between Us   Chapter 33 - Kekasih Sejati

    Kehilangan pasangan hidup untuk selamanya bukanlah hal yang mudah. Hal itu pula yang saat ini di rasakan oleh Janu. Saat ini, kehilangan Kalila adalah suatu hal yang paling tidak mungkin untuk di cari.Sudah beberapa hari dari kepergian Kalila, Janu tidak pernah melahap makanannya. Hanya satu sampai dua sendok saja untuk menahan lapar.Setiap harinya, Janu selalu menghabiskan waktu di kamar dengan memandangi foto Kalila dan juga album kenangan yang mereka ciptakan bersama.“Pa, makan dulu. Nanti Papa sakit.”“Papa cuma butuh Kalila.”“Pa, jangan kaya gini. Ikhlasin Mama. Mama udah nulis di surat itu kalo Papa harus ikhlasin Mama.” Tegas Radit kepada Janu.“Mama kalian cantik banget, ya. Selain itu dia wanita yang kuat, tulus, sabar. Papa beruntung punya Kalila di hidup Papa.” Ucap Janu tanpa merespon pernyataan Radit sembari mengusap foto Kalila.“Iya, Pa. Kita paham. Papa makan du

  • The Fault Between Us   Chapter 32 - Curang

    “Lila… Makan dulu, yuk. Aku coba buatin kamu sup ayam.”“Kalila… kamu kecapean ya? Mau makan nanti aja?” Tanya Janu sembari mengusap kepala Kalila. Namun Kalila belum juga bangun dari tidurnya.“Lila…” Ucap Janu lembut. Janu merasa aneh dengan tubuh Kalila yang sedari tadi tidak merespon apa pun, wajahnya pucat serta tubuhnya terasa sangat dingin.“Kalila….”“Dokter Adrian, Kalila kenapa???” Teriak Janu dan sontak dokter Adrian dan suster pun bergegas menuju ke kamar Kalila diikuti dengan Radit dan Dila“Sebentar, Pak.” Ucap Adrian dan langsung memeriksa Kalila.Dokter Adrian menghela napas, dia menatap Janu dengan tatapan iba, seakan tidak tega untuk memberitahu kebenaran kepada pria yang berumur tujuh puluh tahun itu. “Pak Janu…” Ucap Dokter Adrian dengan bersusah payah menelan ludahnya “Ibu Kalila sudah pergi mening

  • The Fault Between Us   Chapter 31 - Holiday

    Tidak terasa sudah beberapa tahun Kalila dan Janu menjadi suami istri sah dan juga tinggal di rumah Janu yang megah itu. Hingga saat ini, anak mereka yang kedua, yaitu Dila. Harus pergi meninggalkan Indonesia untuk melanjutkan gelar sarjananya di London, mengikuti jejak Radit.“Ma, Pa… Dila pergi dulu, ya.” Ucap Dila sembari memeluk Janu dan juga Kalila.“Hati-hati, ya, sayang. Titip salam sama Mas kamu.” Jelas Kalila yang selalu saja mengingat Radit. Dila pun pergi ke bandara dengan sopir pribadinya yang sudah menunggu di halaman rumah.Janu menghela napas saat mobil yang mengantar Dila sudah tidak lagi terlihat dari halaman rumah mereka “Aku seneng banget bisa lihat perkembangan anak kita sama-sama yang bahkan udah merantau sekarang. Makasi ya sayang udah mau ngerawat dan ngejaga anak kita khususnya Radit.” Jelas Janu sembari merangkul Kalila dengan mata Kalila yang tampak sembab akibat melepas anak perempuannya untuk

  • The Fault Between Us   Chapter 30 - Jangan Pergi

    “Aku benci kamu, Mas Janu. Pergi dari sini!!!” Teriak Kalila kepada Janu sementara Radit menahan tubuh Kalila yang sedari tadi ingin memukuli Ayahnya.“Lila, aku sayang kamu. Kita udah baikan, sayang. Aku gak pernah tinggalin kamu lagi.” Lagi-lagi, Janu tidak pernah menyerah menyebutkan kalimat itu.Dila mendekati Kalila dan Radit yang tengah susah payah menahan tubuh Kalila.“Kamu siapa?” Kalila melontarkan pertanyaan itu kepada Dila dan sontak hal itu membuat Dila terbelalak terkejut.“Aku Dila, Ma. Anak Mama.” Ucap Dila sembari mencoba menyentuh tangan Kalila.“Nggak!” Seru Kalila sembari menghempaskan tangan Dila kasar “Anak aku Cuma Radit. Kamu pasti orang suruhan Mas Janu buat ambil Radit dari aku, ‘kan?”Dila menatap Kalila dengan tatapan kecewa, bagaimana bisa Kalila hanya mengingat Radit? Apakah dari dulu Radit memang selalu jadi anak kesayangan Kalila? Di

  • The Fault Between Us   Chapter 29 - Menikah

    Kalila akhirnya menikah dengan Janu, namun bukan pernikahan seperti ini yang di impikannya dulu. Dia memimpikan pernikahan dimana keluarganya masih ada di sampingnya. Satu-satunya keluarga yang dia punya saat ini hanyalah Rangga, Adiknya.Pernikahan Janu dan Kalila di adakan di rumah orangtua Janu, rumah Rostiana dan juga peninggalan Gunadhya. Pernikahan yang di gelar pun tampak sederhana dan hanya beberapa kerabat terdekat saja yang hadir dalam acara pernikahan itu, seperti permintaan Kalila. Bertolak belakang dengan Janu yang menginginkan pernikahan yang mewah. Namun, apa pun itu, dia menurunkan egonya, yang terpenting dia bisa hidup bersama Kalila.“Hei, kak. Kenalin ini pacar aku. Namanya Mentari.” Ucap Rangga yang sudah berada di hadapan Kalila dengan menggenggam tangan MentariKalila pun terbelalak terkejut melihat adiknya itu menggandeng tangan seorang wanita di hadapannya “Loh… Bukannya---” Seketika pembicaraan Kalila

  • The Fault Between Us   Chapter 28 - Manusia Kaku

    Ruangan sidang pengadilan, sebuah ruangan dimana setiap orang selalu mengadu nasib atas permasalahan yang di hadapi dan juga nasib mereka yang berada pada keputusan hakim yang selalu memutuskan setiap perkara yang mereka miliki.Ya, Kalila sedari tadi tengah memperhatikan penjelasan Rangga yang sedang menyelesaikan kasus kliennya. Mereka berdua terlihat sangat professional tanpa memandang latar belakang sebagai keluarga.Setelah persidangan selesai, Kalila dan Rangga pun bertemu di salah satu restaurant untuk makan siang bersama seperti yang sudah mereka janjikan."Kakak yakin balikan sama Mas Janu?" Tanya Rangga saat dia tengah mengunyah nasi ayam."Iya. Aku balik demi Radit." Ucap Kalila namun tatapannya kosong.Rangga bukanlah anak kemarin sore yang bisa di bodoh-bodohi dan di bohongi seperti itu. Apalagi, tuntutan pekerjaan Rangga yang sudah menggeluti dunia hukum dan bertemu banyak kasus akan sangat mudah sekali melihat hati Kalila ba

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status