Beranda / Romansa / The Lost Mafia / Mengenang Alcie

Share

Mengenang Alcie

Penulis: Jenny Kim
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-02 19:56:40

Taman belakang markas Obsidian

Adrius sedang duduk ditaman menikmati kopi hangat dan semilir angin sore, dia mengenang Alcie, wanita yang sanggup memporakporandakan hatinya, dia tidak menyangka akan jatuh cinta begitu dalam kepada gadis dingin itu, sebelum dia bisa mengungkapkan perasaannya, Alcie telah tiada. Beribu penyesalan bersarang di hatinya.

Alcie dingin namun selalu memperhatikan keselamatan tim nya, dia rela menderita demi menjamin keselamatan dan keamanan rekan timnya, di balik datar ekspresi wajahnya, tersembunyi perhatian besar kepada semua anggota timnya.

Alcie selalu mengingat bahkan memberikan hadiah manis saat ulang tahun rekan rekan satu timnya. Walaupun tidak diberikan langsung dan pasti hanya digantungkan di gagang pintu.

Perhatian dan sikapnya yang bijaksana menjadikannya sebagai Kapten kesayangan kami, walau aku akui, aku yang sering dan berbeda pendapat dengannya, dia sangat keras kepala, namun entah mengapa aku semakin terperosok ke dalam pesonanya.

Suatu waktu aku sakit, Alcie dengan sabar menunggui dan merawatku, walau dengan wajah datar dan ucapan pedasnya, dia merawatku hingga pagi, dia berkilah sudah menjadi tanggung jawabnya merawat rekan setim yang sakit, padahal di sana ada perawat yang menungguku.

Dia pernah menghalangi peluru yang akan bersarang di dadaku, beruntung dengan gerakan cepatnya menyelamatkanku, akhirnya dia yang terkena serempetan peluru di perutnya.

Saat misi Drump, Aku dan Alcie harus melakukan pengintaian berbahaya di distrik Jeolom, distrik yang sangat berbahaya, sarang pelaku kriminal. Varro berhasil mengalihkan perhatian penjaga di sebuah club di Jeolom.

Brian sang sniper memantau keadaan dari atas gedung dan bersiap dengan senjatanya, Gerrald standby dimarkas dengan peralatan elektroniknya, Aku dan Alcie masuk ke dalam klub, kami menyamar menjadi 2 orang pria.

Aku memakai kacamata yang dilengkapi dengan kamera agar memudahkan Gerrald mengarahkan kami.

Setelah berhasil memasang penyadap. Kami mengincar kunci yang menggantung di leher seorang pimpinan gembong narkoba, menurut informasi yang dipercaya, kunci itu adalah satu-satunya yang dapat membuka brankas berisi bukti-bukti dan jaringan narkoba di negeri ini.

Pimpinan gembong narkoba adalah seorang homoseksual, Alcie menyarankanku untuk menggoda sang pimpinan, tentu saja aku tolak mentah-mentah, namun apa mau dikata semua suara bulat memilihku menjalankan misi dengan peran lelaki penggoda.

Aku dekati pimpinan gembong narkoba itu dengan perasaan jijik, dengan senyuman mautku, pimpinan itu langsung bertekuk lutut. Pada saat aku berhasil mencuri kunci itu, si lelaki jahanam gembong narkoba ini berusaha menciumku, saat mendekatkan mulut kotornya ke arah bibirku, dia melihat ada kamera di kacamataku, tentu saja dia murka, saat dia bersiap memaki dan berteriak dengan gerakan kilat, Alcie memukul tengkuk lelaki jahanam itu hingga pingsan.

Gerakannya sangat natural sehingga dari jauh terlihat Alcie hanya sedang menepuk pundak sang gembong narkoba, dan dengan sigap kurengkuh tubuhnya, sehingga terlihat kami sedang berpelukan, bodyguard yang sedang berjaga tidak merasa curiga sedikitpun.

Aku menelungkupkan tubuh pimpinan gembong mafia itu di atas meja bar. Sayangnya salah satu bodyguard menyadari ada sesuatu yang salah, sehingga aku tertangkap basah membuat pingsan sang pimpinan.

Aku melarikan diri tunggang langgang bersama Alcie, bodyguard sang pimpinan sangat banyak, kami tidak bisa melewati gerbang depan, sehingga Brian tidak banyak membantu, kami kabur lewat pintu belakang.

Sepertinya sang pimpinan narkoba mengerahkan seluruh anak buahnya untuk mencari kami. Kami merasa buntu, sambungan komunikasi kami terputus karena kami berlari begitu cepat dan harus melumpuhkan beberapa bodyguard, yang tersisa hanya kacamata berkamera. Kami sangat mengandalkan Gerrald agar mengetahui posisi kami dan menyuruh Varro menjemput kami.

Nafas kami hampir putus, karena kami memiliki kunci brankas. Bodyguard sang pimpinan tidak akan dengan mudah melepaskan kami, mereka akan mencari kami hingga ke lubang semut bahkan mungkin sampai esok hari.

Kami bersembunyi di sebuah gang sempit, mungkin lebarnya hanya 1,5 meter di sebelah kami ada tempat pembuangan baju bekas, banyak pula kucing liar berkeliaran di gang tersebut.

“Apakah kau masih sanggup berlari?” Tanya Alcie.

“Maaf Kapten aku minum terlalu banyak tadi” Keluhku, saat menggoda pimpinan tadi aku minum berapa sloki vodka untuk merebut perhatiannya. Dan sekarang aku berlari marathon, ditambah harus melumpuhkan beberapa bodyguard.

“Lemah” Ucap Alcie pedas.

Lalu Alcie mengacak-acak tempat pembuangan baju bekas, dia membawa mantel wanita berwarna marun yang masih layak pakai dan sebuah coat pria berwarna coklat terang. Aku hanya memperhatikan dan menunggu apa yang akan dia lakukan.

“Buka bajumu” Perintah Alcie.

“Apa?” Ucapku terkejut.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • The Lost Mafia   Happy Ending

    “Kita akan segera punya cucu!” tambah Moms, lalu mereka berpelukan.“Anak mereka akan memiliki gen yang luar biasa” kekeh Vincent.“Aku setuju, gen unggulan, perpaduan dari Adrius dan Alcie” tambah Gerrald.“Bagaimana kalian tahu lokasi penyanderaan Mom dan yang lainnya?” tanyaku“Kau lupa, pamanmu ini mantan consigliere Odsen?” jawab Adrius.“Ah! Benar juga” kekehku.“Saat kami tiba di markas dan menyadari kau tidak ada di sana, lalu menemukan pesan dari Christoper di ponselmu, aku merasa darahku kering saat itu” ucap Adrius.“Adrius semakin kalut saat Vincent saja tidak tahu dimana letak Altar Odsen” tambah Brian.“Tentu saja, hanya keluarga inti Odsen yang mengetahui lokasinya” ucapku.“Lalu Vincent menghubungi pamanmu” ucap Brian.“Kau bisa hidup tenang sekarang, berbahagialah dengan ke

  • The Lost Mafia   Menghabisi Christoper

    Adrius dan teman temannya pasti mencariku, jika Odsen tahu aku tidak datang sendirian, aku takut Christoper melukai orang tua dan sahabat sahabatku.Altar Odsen adalah tempat yang hanya diketahui oleh keluarga inti Odsen dan para consigliere, tempat itu biasanya digunakan untuk berkumpul dan membahas hal yang sangat penting. Terletak di sebuah pulau rahasia, jika ingin sampai kesana harus melewati hutan bakau dan menaiki perahu selama tiga puluh menit.“Kau sudah semakin tua sepertinya, lama sekali kau sampai disini” ejek Christoper saat aku tiba di Altar Odsen.“Dimana orang tua dan teman temanku” ucapku to the point.“Maafkan aku, mereka tidak ada disini” ejek Christoper.Christoper lalu mengajakku ke sebuah ruangan, disana ada sebuah layar yang menampilkan orang tua dan sahabat sahabatku.“Kalian baik baik saja?” teriakku saat melihat mereka di layar.Mom, Dad, Stefany dan Anastasia k

  • The Lost Mafia   D-Day

    Tok Tok! pintu kamar diketuk oleh Gerrald.“Kapten ada dokter Vincent, dia bilang ada yang harus dia sampaikan” ucap Gerrald.Aku dan Adrius bergegas menuju ruang meeting.“Seperti yang telah kita duga, Odsen memutus ekornya, setelah keluar dari rumah sakit, Isabela menyerahkan diri ke polisi, dia mengaku melakukan penyuapan seorang diri, dan Odsen sama sekali tidak terlibat” ucap Vincent penuh emosi.“Apa polisi percaya begitu saja?” tanya Brian.“Mereka masih melakukan penyelidikan” jawab Vincent.“Seharusnya aku bunuh saja wanita itu kemarin” ucapku.Semua orang kompak melirik ke arahku.“Jadi, kau yang menganiaya Isabela hingga tangannya melepuh” tanya Brian.“Wanita menjijikkan seperti dia harusnya musnah saja dari dunia ini” cibirku.“Jangan pernah membuat seorang mafia cemburu” kekeh Vincent.“Aku bu

  • The Lost Mafia   Aku Merinding

    Suasana di ruang meeting menjadi canggung, selain menyampaikan hasil investigasi, semua orang bungkam, aku sangat paham, mereka menuntut penjelasan dariku, terutama Adrius, wajahnya sangat dingin, sangat tidak bersahabat.“Oke, kerja bagus semuanya, kita akan mulai misi ini saat Gerrald dan Varro diterima bekerja di pabrik Obat” ucapku menutup meeting.“Alcie, apa benar kau adalah Jenny?” lirih Gerrald.“Ya” ucapku sambil membuang nafas kasar.“Wah! kau keterlaluan sekali!” protes Varro.“Sejak kapan kau berani meninggikan suaramu di depanku?” ucapku dingin kepada Varro.Varro lalu menutup mulutnya.“Jika aku mengaku dari awal, kalian tidak akan hormat dan respek lagi padaku” cibirku.“Benar juga” kekeh Gerrald.“Alcie, saat kita bertemu di gedung milik Edward untuk membeli informasi, kami melihatmu memacu motor ke arah pegunungan A

  • The Lost Mafia   Terbongkarnya Rahasia

    “Apa jadinya jika Jenny bertemu Alcie” batin Adrius.“Kau sedang apa di luar sendirian malam malam?” tanya Adrius.“Aku merindukan ibuku, ayahku dan juga kekasihku” lirihku.“Mereka tidak tahu kau sedang hamil?” tanya Adrius.Aku menganggukkan kepalaku.“Kau belum memberi tahu mereka?” tanya Adrius.“Akan ku beritahu setelah semua ini selesai” ucapku.“Mengapa kau tidak memberitahukan kabar bahagia ini secepatnya?” tanya Adrius.“Mereka pasti akan memintaku untuk berhenti balas dendam” Jawabku.“Itu karena mereka menyayangimu” ucap Adrius.“Jika aku tidak membalas dendam, hidupku tidak akan tenang, jika Odsen tahu aku masih hidup, dia tidak akan membiarkanku hidup bahagia dengan orang orang yang aku cintai” ucapku.Adrius menganggukkan kepalanya.“Kau mengerti alasanku untuk t

  • The Lost Mafia   Hormon Ibu Hamil

    “Aku tahu kau memiliki dendam yang besar untuk Christian, tapi jangan seperti ini, jika kau pergi kesana tanpa persiapan, kau yang akan terbunuh” ucap Brian.“Biar kami yang membereskan Christian, kau disini saja memantau kami” tambah Varro.“Hanya aku yang bisa masuk kesana, aku tidak ingin kalian mati konyol, mereka tidak akan memperdulikan kalian pasukan khusus atau apa, mereka tidak akan segan membunuh kalian” ucapku dingin.“Kami tidak ingin kehilanganmu untuk kedua kalinya, bisakah kau memikirkan bayi yang ada di perutmu? jika hal buruk terjadi, kami tidak hanya akan kehilanganmu, tapi juga bayimu” ucap Adrius lembut.Hatiku terkoyak mendengar ucapan Adrius, aku terdiam begitu lama, tenggorokanku terasa seperti tercekik dan aku tidak bisa lagi menahan lelehan air mataku.“Alcie” Adrius menyentuh bahuku.“Kau tidak memiliki dendam sepertiku, apa orang terdekatmu pernah me

  • The Lost Mafia   Alcie Hamil

    “Odsen memiliki sebuah pabrik obat di daerah Paralay, diatas kertas, pabrik tersebut menjual ibuprofen dan antibiotik, namun sebenarnya pabrik itu memproduksi heroin” jelasku.“Bagaimana cara kita menghancurkannya?” tanya Adrius.“Pabrik tersebut terletak di dekat bendungan air, aku berencana menenggelamkannya” ucapku sambil mengangkat sebelah garis bibirku.“Apa tidak ada pemukiman warga di sekitarnya?” tanya Brian.“Apa mereka akan mendirikan pabrik narkoba di dekat pemukiman warga?” tanya Vincent.“Oke, berarti kita tidak usah repot mengevakuasi warga” ucap Brian.“Kita akan menyusup menjadi karyawan pabrik tersebut,lalu membuat seluruh karyawannya keluar dan menjauh dari pabrik dengan cara apapun, setelah itu baru kita tenggelamkan” ucapku.“Kau terdengar seperti Kapten tim khusus sekarang, mana ada mafia yang memikirkan nyawa karyawan pabrik

  • The Lost Mafia   Misi Spektakuler

    “Apa apaan ini?” teriak Brian.“Ada apa?” tanyaku pada Adrius.Adrius mengangkat bahunya. Brian menekan sebuah nomor di ponselnya lalu pergi meninggalkan kami.“Ada apa?” tanya Adrius pada Gerrald.“Stefany sedang menghabiskan liburan musim panas di Hawai bersama keluarganya, lalu dia memasang foto di media sosialnya dengan hanya menggunakan bikini” kekeh Gerrald.“Stefany adalah kekasih Brian” jelas Adrius padaku.Aku hanya menganggukkan kepalaku.“Brian sangat posesif ternyata” komentarku.“Semua laki laki sama, mereka tidak mau kecantikan wanitanya dilihat banyak orang” kekeh Adrius.“Apa yang akan kau lakukan jika kekasihmu memakai bikini seperti itu?” tanyaku pada Adrius.“Aku akan menandai seluruh tubuhnya dengan tanda kepemilikanku agar dia tidak berani berpakaian terbuka” ucap Adrius.Aku memb

  • The Lost Mafia   Pegadaian Juputer

    Adrius memasuki pegadaian Jupiter dengan langkah mantap, salah satu kancing bajunya di pasangi oleh penyadap dan kamera, sehingga kami bisa melihat dan mendengar apapun yang terjadi disana.Aku dan Vincent menunggu di gedung sebelah untuk memantau situasi, kami sedang menatap layar laptop yang terhubung dengan kamera yang dipasang di baju Adrius, sedangkan Brian, Varro, dan Gerrald bersiap mengepung pegadaian Jupiter.“Bagus sekali, semua karyawan Jupiter masuk kerja hari ini” ucap Vincent senang.“Kita dapat tangkapan ikan besar” kekehku.Saat Adrius memberi aba aba, Brian dan yang lainnya mengepung dan memaksa semua karyawan Jupiter untuk menyerah, namun tidak disangka komplotan preman datang menyerang, dan terjadilah baku hantam antara tim Obsidian dan para preman.Gerrald berfokus pada menyelamatkan warga sipil yang berada disana, sedangkan Varro, Brian dan Adrius menghajar para preman.“Aku tidak bisa melih

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status