Share

II.Uji Nyali

Pulang sekolah adalah sebuah kata yang menyenangkan untuk didengar, diucapkan, bahkan untuk dilakukan. Selama masih berstatus pelajar,

pulang sekolah merupakan tujuan akhir bagi semua pelajar yang masuk sekolah. Bagi Deril, pulang sekolah adalah suatu kado istimewa yang diberikan oleh lembaga pendidikan karena telah memperbolehkan para pelajar meninggalkan tempat yang memaksa otak untuk senam aerobic.

Deril, Kevin dan Rion adalah siswa bandel juru onar di sekolah. Sejak kelas X semester dua, mereka membentuk gank yang di berinama Gank Macan. Awal beridirinya mereka hanyalah Gank abal-abal yang cemen. Kevin yang baru duduk di kelas X dan tidak terlalu disukai teman-temannya karena terkenal arogan, membuatnya sering di bully oleh senior. Meskipun begitu, dia tetap melawan para senior, dengan keterampilan bela diri dan bermain basket yang cukup mumpuni akhirnya dia berhasil menjadi salah seorang siswa popular di sekolah.

Kepopulerannya semakin meningkat sejak Deril bergabung dalam gank mereka. Deril adalah putra seorang terpandang dari keluarga besar Hutomo yang terkenal kaya dan donator terbesar di sekolah elit itu. Deril juga termasuk siswa berprestasi dahulu, namun sejak perceraian kedua orangtuanya dia memilih menjadi juru onar bersama Kevin dan Rion.

Siang ini kevin, Rion dan Deril menunggui Oki di depan gerbang sekolah. mereka sedang menyiapkan rencana pembulian pada Oki. Saat Oki telah mendekati pintu gerbang sekolah, Rion segera memanggilnya.

“mau ikut kami taruhan gak?” Tanya Kevin kepada Oki. Murid baru pindahan dari Bogor 2 minggu yang lalu. Oki belum memiliki banyak teman sehingga dia terlihat sendirian selama dua minggu ini.

“Apa?” Tanya Oki singkat

"Ini semacam uji nyali buat negetes apa kamu pantas masuk di gank kami atau tidak." jelas Rion

Deril hanya tersenyum melihat kedua sahabatnya itu.

“Kamu tahu rumah Londo kan?” Tanya Kevin

Semua orang tahu rumah Londo. Sebuah rumah tua milik Belanda yang berada di ujung jalan dekat tanah kosong. Rumah tua yang terbengkalai cukup lama, yang tidak diketahui pemiliknya dan menjadi urban legend bagi warga sekitar. Ada yang melihat ada sosok noni belanda di jendela, ada juga yang mendengar jeritan saat tengah malam dan pula yang melihat pocong raksasa berjaga di gerbang utama rumah tersebut. Tapi tak ada bukti yang pasti.

“kata Yudi anak 3A, di dalam rumah itu ada sebuah cermin. Di dalam cermin itulah arwah pemilik rumah yang terkurung. Jika ada yang berani membukanya, dia akan bisa melihat sosok asli penunggu rumah tua itu” Rion menambahi

“cermin ?” Tanya Deril. Dia tidak pernah tahu Yudi menceritakan hal itu, padahal sudah akrab sejak Deril masih kecil.

Rion mengangguk dengan serius.

“iya, ada sebuah cermin keramat. Tapi kalian tahu kan, anak-anak 3A itukan cemen-cemen,jadi mereka gak berani buka.” Jelas Rion

“terus kita ngapain?” Tanya Oki penasaran

“kita lihat dulu sajalah” jawab Kevin lalu melangkah menuju mobil honda Brio warna merah dan memberikan aba-aba kepada teman-temannya untuk mengikuti.

Kevin, Rion, Deril dan Oki melajukan mobilnya mengikuti arahan dari Kevin. mereka menuju rumah Londo. Saat tepat berada di depan rumah tua itu, Kevin berhenti. Kevin mengajak teman-temannya turun. Sambil menunujuk rumah tua itu, Kevin berucap”nanti sore kita uji nyali disini, kalau kamu mau jadi anggota Gank macan” ucap Kevin kepada Oki.

Tanpa pikir panjang, Oki mengangguk tanda menyetujuinya, lalu mereka bersalaman.

***

Tepat pukul 16.00 WIB mereka sudah berkumpul di depan rumah Londo. Kevin, Deril dan Rion bercanda sambil menunggu Oki. Hingga 15 menit menunggu, Oki belum juga menampakkan batang hidungnya. mereka mulai mengejek Oki bahkan mengumpatnya. melihat teman-temannya, Deril tidak ingin ikut-ikutan ataupun menambahi.

Sejenak pemuda itu lebih memilih menyalakan music dari ponselnya untuk mengusir rasa jenuh dan melewati waktu. beberapa lagu diputar, namun tidak ada satupun lagu yang didengarkan hingga selesai. Jari-jarinya lalu beralih menscorll layar ponsel ukuran 6.5” itu. Dia melihat foto kebersamaannya dengan kedua orangtuanya dulu. Namun, tak lama kemudian dia seperti tersadar dan mengunci layar hp kemudian memasukkannya ke dalam saku.

“Sudah saya bilang…dia itu cemen” kata Rion sambil menunjuk jari tengahnya di depan teman-temannya. namun sama sekali tidak di respon oleh kevin maupun Deril.

Kevin menyalakan rokok untuk menghilangkan sedikit gerah di tenggorokannya. Dia lalu menawari teman-temannya untuk bergabung menghisap batang rokok tersebut. Rion segera mengiyakan karena dia memang telah terbiasa menghisap rokok sejak bergabung dalam Gank Macan, sedangkan Deril masih menolak ajakan tersebut. melihat temannya yang sok alim, Kevin berusaha mengintimidasi namun Deril tidak menanggapi sama sekali. Dia hanya tersenyum mengabaikan, meskipun sepertinya hal itu membuat kevin sedikit emosi.

“come on boy” Kevin memaksa

“ No thanks!. ” jawab Deril tegas.

Kevin hampir terpancing emosi, namun segera hilang saat melihat kedatangan Oki dengan sepeda motor Trailnya.

 “welcome my boy” Kevin menyambut kedatangan Oki yang sedikit terlambat.

Kevin, Deril, Rion dan Oki memasuki rumah tua tersebut melalui lubang pada pagarnya. Rumah itu memiliki halaman yang luas, cukup untuk bermain futsal. Ini adalah sebuah rumah tua tingkat dua. Bentuknya simetris dengan anak tangga di tengah. Pintu berada di tengah dengan jendela berbentuk persegi panjang yang memanjang ke bawah.

ketika memasuki pekarangan hawa dingin langsung terasa. Bau lumut bercampur jamur dan tai kelelawar terasa sangat menusuk hidung. Ini adalah rumah tua yang kesepian. Nuansa gelap juga menyelimuti teras rumah tersebut. Deril menatap ragu saat akan membuka pintu rumah itu. Namun tanpa pikir panjang Kevin langsung membuka pintu lalu menunjuk jari tengahnya pada Deril sambil tersenyum mengejek.

Di dalam rumah tua sangat gelap padahal hari belum malam. Diluar cahaya senja masih ada. Bau tai dan kencing kelelawar sangat menyengat dan tersebar dimana-mana. Deril melihat dengan samar-samar perabot tua yang sebagian tertutup kain putih penuh debu. Selain itu banyak sarang laba-laba. Rumah itu bagaikan kerajaan laba-laba.

Kevin mengeluarkan senter besar dari dalam tas punggungnya. Senter berwarna hitam merk Panasonic berukuran jumbo, 15 watt. Kevin memang sangat niat.

“ya udah..yuk” kata Deril

Mereka mengikuti Kevin menaiki anak tangga satu persatu. Bunyi langkah kaki menggema dalam ruangan gelap itu. Deril memandang Oki yang terlihat ketakutan. Di lantai dua, ada sebuah kamar bertuliskan rahasia. Kevin berusaha membuka pintu tersebut, namun dia kesulitan. akhirnya mereka bertiga mendobrak pintu tersebut.

“BRRAAAAKKK!” pintu berhasil di buka.

Ketika di buka, langsung terlihat sebuah benda persegi panjang yang memanjang ke bawah berdiri tegak dengan ditutup kain putih usang. Entah sudah berapa lama tidak ada yang membersihkan. Kamar itu hanya sebuah kamar kosong lapang yang hanya terdapat benda persegi panjang itu saja.

“Yudi gak bohong. Di sini benar ada cermin keramat” kata Kevin

Deril dan Rion menelan sulivanya, sedangkan Oki sudah gemetaran sejak tadi. Deril mengajak Kevin untuk balik saja, namun Kevin menolak.

“kalau kamu kasihan, mending kamu temani si cemen ini” kata Kevin mendorong Oki, hingga badannya langsung terjatuh di dalam kamar.

Badan Oki sudah mulai lemas, sejak tadi dia sudah ketakutan. Oki berusaha bangun namun seolah badannya terasa sangat berat hingga dia kesulitan. Deril ingin menolongnya, namun Kevin menahannya.

“ini mudah kok, kamu hanya perlu membuka kain penutup cermin itu.” Kata Kevin

Oki masih terdiam dan kesulitan untuk bangun. Kini badannya seolah kaku. Deril semakin khawatir karena Oki hanya diam saja. Deril ingin menolongnya sekali lagi, namun kali ini Rion menahannya.

“Jangan jadi orang cemen!” Kevin berteriak

melihat Oki yang tidak juga bangun, Kevin justru mendaptkan ide mengerjainya.

 “Braaakkk!” Kevin menutup pintu kamar lalu menguncinya.

 “buka pintunya!” Oki berteriak. Suaranya terdengar antara panik dan takut. Hawa dingin langsung terasa. Sekujur badannya seolah diselimuti angin yang aneh hingga bulu kuduknya berdiri.

“nyantai dulu saja disitu. Kami mau lihat-lihat pemandangan di sekitar sini dulu." jawab Kevin

“kluarin!” Oki mulai panik. Namun teriakannya seolah hilanga dibawa hampa. Tidak ada yang mendengar.

“Kluarin sekarang!” Oki berteriak sekali lagi. Namun dia justru mendengar suara langkah kaki menuruni tangga dan semakin menjauhinya. Dia semakin ketakutan.

Kevin berlari menuruni anak tangga lalu keluar menuju halaman. saat berada tepat di bawah jendela kamar tempat Oki dikurung, Kevin berteriak.

“Kalau kamu berani, terjun sini.” Teriak Kevin

Oki langsung muncul dari balik jendela lantai dua rumah tua itu. Entah apa yang ada dalam pikirannya, Oki benar-benar lompat dari ketinggian kurang lebih 7 meter itu.

“BRUUUGGG” Oki tergeletak lemas dan mengeram kesakitan. Deril segera menghampirinya dan berusaha menolong. Deril membantu Oki bangun dan memapah tubuhnya menuju mobil. Namun suasana menjadi sangat kacau, karena ada mobil patroli polisi yang lewat. Deretan mobil dan motor yang berjajar di depan rumah tua tidak berpenghuni tentu saja membuat polisi penasaran untuk memeriksanya.

Melihat ada polisi mendekat, Rion dan Kevin segera kabur dengan mobilnya masing-masing. Deril sangat panik, dia bimbang antara harus menolong Oki atau segera kabur. Karena teman-temannya telah kabur lebih dulu, akhirnya Deril kabur dan meninggalkan Oki dalam keadaan lemas dan kesakitan. Namun mobil polisi sudah dekat. Deril berusaha melajukan mobilnya, tapi justru menabrak tiang listrik. hal itu menyebabkan kerusakan cukup parah pada mobilnya serta membuat kaki kirinya terjepit hingga tulangnya retak. Deril berteriak kesakitan. polisi segera menghampiri Oki dan Deril untuk memberikan pertolongan pertama. karena malam itu hanya tinggal mereka berdua, maka polisi membawa Deril ke kantor polisi untuk di interogasi setelah mendapat perawatan dari dokter,  sedangkan Oki dibawa ke Rumah sakit untuk segera mendapat perawatan intensif. Salah satu petugas polisi yang mengenali identitas Deril segera menghubungi ayahnya. kebetulan saat itu dokter Bharata masih berada di rumah sakit . Dia segera menyiapkan perawatan terbaik untuk Oki. Dia juga segera  menghubungi mantan isterinya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status