Share

III. HANA

Hari ini terlalu ramai untuk hari sabtu. Di dalam mobil Nyonya Naura, Deril dan pak amat, sopir Nyonya bos yang sangat setia ini sedang dalam perjalan menuju suatu tempat, tepatnya acara resepsi pernikahan dari kerabat ibu Deril. Pak Amat menyetir dengan focus pandangan lurus ke depan. Nyonya Naura mengenakan setelan kebaya berbahan sutera dengan warna magenta yang dihiasi bros berwarna perak yang cantik. Dia memadupadankan dengan rok kain batik dan sepatu hak tinggi berwarna hitam serta tas tangan dengan warna senada. Tidak seperti biasanya, kali ini Nyonya Bos itu, membiarkan rambutnya terurai sehingga penampilannya terlihat lebih fresh dan santai. Berbeda dengan Deril, sejak akan berangkat dia sudah ngomel tidak karuan karena harus ikut ibunya dalam acara tersebut. Deril terus mengeluhkan setelan beskap yang kurang nyaman dipakai karena kakinya masih harus ditopang kruk saat jalan.

Nyonya Naura memandang putra kesayangannya dengan sedikit kasihan, namun tidak bisa berbuat apa-apa karena itu adalah acara pamannya. Beliau adalah seorang pejabat Orde baru yang termasuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia. Beliau juga mengundang artis dan pejabat pemerintahan seperti para menteri dan wakil presiden. Pesta di selenggarakan di kawasan Gatot Subroto dengan menyewa dua gedung mewah sekaligus, tak tanggung-tanggung biaya sewanya ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Sebenarnya, saat ini Deril dan ibunya di daulat sebagai penerima tamu, namun karena kondisinya yang tidak memungkinkan untuk berdiri dalam waktu yang cukup lama, dia hanya duduk menikmati acara sambil menunggui ibunya yang sibuk sebagai penerima tamu. Deril memandangi sesisi ruangan yang meriah. Hiasan bunga dimana-mana, seluruh ruangan didominasi warna emas dan silver memberikan kesan mewah dan nyaman. di setiap sudut di sediakan berbagai makanan local dan Eropa dengan kualitas high class yang membuat semua orang kagum. Di depan stand disediakan peking duck, chicken muamba, lobster, butter garlic, crab, beef steak dan menu-menu local lainnya yang tidak dapat di sebutkan satu-persatu. Pesta adalah hal lumrah yang sangat di sukai setiap orang. Dimana ada pesta, disitu pasti ada kemeriahan, hiburan dan tentu makanan-makanan enak. Pesta menjadi tempat favorit bagi semua orang.

Selain makanan lezat high class disana juga disediakan panggung music untuk menghibur para tamu. Deril duduk menikmati alunan musik dalam pesta tersebut. Dia duduk bersama sepupunya Aryo dan Yudi adik Aryo . Tak jauh dari mereka ada Belinda bersama keluarganya yang kebetulan juga di undang. Belinda beberapa kali mencuri pandang pada Deril disela-sela percakapannya dengan ibunya, namun pemuda itu mengabaikannya. Aryo dan Yudi sangat menikmati suasana pesta, apalagi mereka bisa cuci mata karena banyak cewek cantik disana. beberapa kali Aryo berusaha tebar-tebar pesona kepada beberapa cewek, namun selalau saja diabaikan. Meskipun begitu mereka tetap senang.

Sesekali Deril hanya tersenyum menanggapi candaan mereka yang garing. Semua itu bukan karena dia tidak senang dengan pesta. Tentu saja semua orang menyukai pesta, begitu juga dengan Deril. Namun saat ini dia benar-benar merasa tidak nyaman dengan kostum dan kakinya yang mulai merasa nyeri, mungkin karena sudah waktunya minum obat.

Selain itu, dia juga merasa risih karena sejak tadi Hana memandanginya dengan tatapan berbeda. Tatapan yang berusaha mengintimidasi namun seolah menunjukkan ketertarikan pada dirinya. Belinda yang memperhatikan hal itu juga merasa sangat kesal, tapi tidak bisa berbuat apa-apa. 

Hana merupakan salah satu teman Deril. Sejak mereka duduk di taman kanak-kanak hingga SMA selalu satu sekolah. Hubungan mereka memang tidak dekat, bahkan mungkin hanya sekedar tahu saja. Deril tidak pernah mau berteman dengan Hana karena penampilannya yang biasa dan dia bukanlah gadis popular di sekolah. Meskipun demikian Hana adalah salah seorang siswi berbakat. Dia sering mendapat tawaran menyanyi pada suatu acara bahkan pernah ada sebuah label music yang menawainya rekaman, namun ditolak oleh ayahnya dengan alasan lebih memilih focus pada pendidikan putrinya. Selain itu, setiap kali tampil, Hana hanya mau diiringi permainan piano dari ayahnya. Selain Hana, disana juga ada artis lokal sebagai pembawa acara. Bahkan saat puncak acara nanti akan ada penampilan dari grup band Armada.  Suasana sangat meriah.

“dengarkan…merdu sekali suaranya!” ucap Aryo kepada Deril dan Yudi.

Aryo sangat antusias mendengarkan lagu yang dibawakan Hana, sementara Yudi tidak merespon karena baginya musik seperti itu hanya untuk orang-orang galau dan tidak memiliki semangat. Lagu yang terlalu mellow akan membuat perasaan seseorang menjadi lebih sensitif. Bagi Yudi hal itu akan menghilangkan kejantanannya sebagi seorang laki-laki sejati.

“Keluarga aneh!” jawab Deril kesal.

Yudi yang mendengar jawaban Deril merasa bingung, namun dia tidak memperdulikannya. Berbeda dengan Aryo, dia sangat menikmati lagu yang dinyannyikan Hana. dia juga tak bosan memandangi wajah Hana yang terlihat sangat manis saat menyanyi. para tamu sangat menikmati penampilan Hana. Banyak yang mengatakan bahwa setiap kali Hana menyanyikan lagu-lagu romantic di acara pernikahan, terdengar sangat merdu dan suasana terasa amat sacral.

“Cantik juga ya dia !” ucap Aryo

“Kamu tuh…setiap ada cewek dibilang cantik. Lihat sapi dibedakin aja juga bilang cantik” jawab Yudi ketus.

“Serius lo….lama-lama aku jadi gemes lihat wajahnya. Manis banget gitu” tambah Aryo

“uweeekkk” ejek Yudi

Deril hanya diam. Tidak ingin menanggapi percakapan kedua saudara sepupunya itu.

***

Hari berikutnya.

 Di sekolah, terihat Deril sedang nongkrong di depan kelas bersama Ganknya serta Belinda dan Sifa pacar Kevin. Belinda adalah mantan Deril. Mereka sudah kenal dekat sejak duduk di kelas 3 SMP. Saat SMA kebetulan mereka satu sekolah, lalu jadian. Namun Belinda sempat menyukai salah seorang senior saat itu, dan meninggalkan Deril yang masih sangat menyayanginya. Tak lama setelah putus dengan Belinda, kedua orangtuanya juga bercerai. Saat itu hatinya sangat sakit. Deril menjadi pendiam dan anti sama cewek.

Hubungan antara Belinda dan Roy tidak berlangsung lama. Hanya beberapa bulan saja. Setelah itu mereka putus karena Roy juga selingkuh dengan gadis dari sekolah lain. Sejakperistiwa itu, Belinda baru menyadari bahwa Deril adalah pemuda yang baik dan tulus. Dia menyesal pernah membuatnya kecewa. Dia ingin mengulang kembali hubungannya dengan Deril, namun pemuda itu sudah tidak bersedia menerima Belinda ataupun gadis lain.

Belinda menyapa Deril sambil memberikan senyuman terbaiknya. “Hey...”

Deril hanya menanggapinya dengan senyuman palsu. Bagi Deril tidak ada gunanya membenci Belinda, namun memberinya kesempatan untuk masuk lagi dalam kehidupannya adalah kesalahan besar, karena itu Deril tidak pernah memperdulikannya. Tentu dia tidak akan roboh hanya karena perempuan seperti Belinda. Namun membiarkan dirinya jatuh hati pada perempuan itu layaknya penghinaan bagi dirinya sendiri.

Pagi itu Belinda memiliki rencana untuk mengerjai Hana bersama teman-temannya. Dia selalu melihat Hana memakai sweater yang sama sejak satu tahun yang lalu. Sweater rajut berwarna fusia yang sudah setengah usang karena dimakan hari.

Hana berjalan menuju ruangan kelasnya. Belinda dan teman-temannya menyebut Hana dengan sebutan si cupu karena penampilanya yang kuno. Hana memakai seragam SMA yang sedikit longgar dengan rok agak panjang hingga bawah lutut serta sweater berwarna fusia usang.

“Nice sweater” ucap Belinda dengan nada sedikit mengejek.

“thank you” jawab Hana singkat. Lalu segera meninggalkan mereka. Hana tahu betul, mereka sedang menertawakan dirinya. Karena itu dia segera pergi meninggalkannya.

Setelah kepergian Hana. Belinda dan teman-temannya mengolok Hana dengan menirukan suaranya yang dibuat-buat lalu menertawakannya. Mereka sama sekali tidak perduli meskipun hal itu membuat Hana malu.

***

Saat jam pelajaran Deril dipanggil kepala sekolah. Hal ini berkaitan dengan peristiwa yang terjadi tempo hari di rumah Londo. Polisi telah menghubungi kepala sekolah dan meminta perhatian khusus kepada pihak sekolah terkait perilaku Deril. Bisa dikatakan saat ini Deril termasuk tahanan luar meskipun tidak resmi. Setiap aktivitasnya akan di awasi dan dilaporkan kepada pihak berwajib selama beberapa waktu.

“Kamu harus memperbaiki perilakumu!” ucap Mr. Arifin yang merupakan saudara dari ayah Deril.

Deril hanya mengangguk dengan raut muka datar sambil memandangi omnya itu.

Mr. Arifin mengeluarkan beberapa botol bekas minuman keras dari bawah meja kerjanya, lalu menatanya dengan rapi di atas meja. Sambil berucap “ Mereka juga mengatakan bahwa kamu terlibat dalam hal ini”

“ya!” jawab Deril santai.

“Sekarang Om Arifin sudah pasang berapa CCTV hidup untuk mengintai ku?” tambah Deril

“Om hanya ingin kamu menjadi lebih baik.”

Hening.

“Itu pesan ayahmu.”  Tambah Mr. Arifin

Deril terdiam mendengar kata-kata Om Arifin. Dia juga yang sejak kecil mengajari deril dan terus memberi semangat hingga dia pernah ikut lomba Olimpiade. Meskipun hanya juara tingkat kota. Saat itu ayah dan ibunya sangat bangga. Namun sejak ditinggal Mr. Arifin untuk kuliah meneruskan S2 di Australia tak ada lagi sosok yang bisa menggantikan perannya. Ditambaha lagi, peristiwa perceraian kedua orangtuanya benar-benar membuatnya jatuh ke titik terburuk dalam hidupnya.

Mr. Arifin tahu betul watak keponakannya ini. Dia tidak ingin beradu mulut karena Deril sama sekali tidak akan takut bahkan jika dia di ancam dikeluarkan dari sekolah sekalipun. Mr. Arifin menghela nafas berat, lalu berfikir sejenak. Deril sejak tadi hanya diam dan memainkan bolpoint warna silver milik pamannya.

“Kamu seharusnya berhenti bergaul dengan Kevin” Ucap Mr. Arifin

“Mungkin suatu saat nanti” jawab Deril

“Baiklah…kamu akan menerima hukumanmu.” Ucap Mr. Arifin

Deril hanya mengangguk, setuju. Meskipun terbilang sebagai anak berandalan dan sulit di atur, Deril adalah seorang yang bertanggungjawab dan selalu menerima resiko dan hukuman apapun meskipun itu sangat konyol. Deril juga tidak suka membawa nama teman-teman ganknya saat dia dalam masalah. Dia akan mengahadapinya tanpa rasa takut meskipun sendirian.

Akibat perilaku brandalnya itu, sekarang Deril mendapatkan beberapa hukuman antara lain, membersihkan aula dan ruang praktik kegiatan. Selain itu dia juga harus mengajar adik kelas yang tertinggal mata pelajaran berhitung serta mengikuti kegiatan pentas seni akhir tahun untuk memperbaiki reputasinya di sekolah. Semua itu harus dia lakukan selama kurang lebih tiga bulan ini.

***

Hari ini sepulang sekolah, Deril tidak bisa langsung pulang bersama teman-temannya. Dia harus membersihkan ruang praktik terlebih dahulu. Deril mengepel ruangan tersebut dengan malas. sesekali dia mencuri pandang pada Hana yang sedang sibuk menyiapkan tugas praktek. Tidak berbeda dengan Deril, Hanapun demikian. Diam-diam dia terus mengawasi Deril. Tetap memandanginya dengan tatapan tajam dan seolah menggoda. Mungkin karena gadis memang memiliki mata yang indah.

“hay bung…!” sapa Kevin dan teman-temannya yang menghampiri Deril untuk mengajak pulang.

“kita cabut sekarang” ucap Kevin

“Sorry, aku baru bisa pulang setelah menyelesaikan semua kewajibanku. “ jawab Deril tegas. Pemuda itu berusaha menolak karena pekerjaannya belum selesai. Deril memperhatikan  Hana yang sejak tadi terlihat seolah sedang mengawasi pekerjaannya.

“Kita cabut aja Bro, lagian kepsek sudah pulang dari tadi” ucap Rion

Kevin yang usil membawa kruk milik Deril dan memainkannya. Hal itu membuat teman-teman Deril tertawa sehingga membuat gaduh ruang praktek. Hana yang melihat kejadian itu memandang Deril dengan tatapan tajam penuh emosi. Deril menatap gadis itu lalu mengabaikannya. Karena kruknya dibawa Kevin, Deril menjadi kesulitan berdiri hanya disangga tongkat pel. Namun Rion dan segera merangkulnya dan membawa Deril pergi dari tempat itu.

Rion mengantar Deril pulang. Selama 2 minggu ini Deril diarang membawa mobil sendiri, sebagai hukuman dari ibu karena perilakunya yang buruk. selain itu ibu juga sudah menjual mobil tua Deril yang mengalami kerusakan cukup parah akibat menabrak tiang listrik. sebagai akibatnya, kini Deril hanya bisa nebeng teman-temannya untuk berangkat maupun pulang sekolah.

Seperti biasa, gank macan tidak langsung pulang ke rumah. Mereka nongkrong dulu di café lalu lanjut ke timezone hingga sore. Mereka seolah tidak pernah puas menghambur-hamburkan uang orangtua mereka.

Deril duduk di salah satu sudut café sambil memandangi teman-temannya. Menerka-nerka apa yang ada dalam hati mereka. akankah mereka seorang yang sebeanrnya sangat kesepain seperti dirinya. kadanga Deril juga berfikir, apa pekerjaan orangtua teman-temannya itu. Deril tidak pernah tahu pasti. Ada yang bilang Kevin adalah anak salah seorang pejabat kaya raya dan korup, tapi Deri sama sekali belum pernah bertemu kedua orangtuanya bahkan saat kerkunjung kerumahnya sekalipun. Sedangkan Rion, diketahui bahwa dia adalah anak tanpa ayah, dari hasil perselingkuhan ibunya dengan salah seorang pejabat sekaligus pemilik tambang minyak yang tidak diketahui namanya. karena itu identitasnya pribadinya tidak pernah di ungkap secara jelas.

Deril, sejak ibunya bertekad merintis bisnisnya lagi kemudian memilih mengabaikan keluarga, dia menjadi pemuda yang tidak memiliki tujuan. dia juga meluapkan segala kekecewaannya kepada kedua orangtuanya dengan bersikap berandal. dia memilih cara itu supaya ayah ibunya kembali memperhatikannya, namun semua itu tidak ada artinya. kedua orangtuanya tetap memilih berpisah, bahkan tidak lama setelah perceraian, ayah Deril telah menikah lagi dan memiliki keluarga sendiri. sejak saat itu Deril merasa sendirian, ayahnya tidak lagi memperhatikannya, dia terlalu sibuk dengan keluarga barunya. apalagi profesinya sebagai dokter menuntutnya harus bekerja setiap waktu.

Dulu Deril sangat manis, penurut dan cerdas. saat duduk di bangkus SD dan SMP dia sering mendapatkan piala penghargaan dari berbagai kegiatan lomba. namun sekarang dia berubah menjadi pemuda berandal hanya dalam waktu kurang dari satu tahun. teman-temannya adalah sama-sama pemuda yang memiiki keluarga broken home. Mereka sangat dicukupi bahkan berlebihan dalam hal materi, namun kurang mendapatka kasih sayang dari orangtua. karena itu mereka lebih melampiaskan kekesalannya pada hal-hal negatif.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status